Anda di halaman 1dari 7

Jurnal e-GiGi (eG), Volume 5 Nomor 1, Januari-Juni 2017

Hubungan pengetahan kesehatan gigi dan mulut dengan status karies


pada pemulung di tempat pembuangan akhir Sumompo Manado

1
Olivia R. Anggow
2
Christy N. Mintjelungan
2
P. S. Anindita

1
Kandidat Skripsi Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran
2
Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi Manado
E-mail: olivaanggow@yahoo.com

Abstract: The knowledge of dental and oral health is very essential to the formation of one's
actions in the maintenance of his/her dental and oral health. One of the most common oral
disease in Indonesian citizen is dental caries. This study was aimed to determine the
relationship between the knowledge of oral health status and caries
among scavengers in Sumompo Manado. This was a descriptive analytical study with a
cross sectional design. There were 78 scavengers aged 18-45 years old as respondents
obtained by using purposive sampling method. The results showed that the highest
percentages of knowledge about oral health and caries status were in less knowledge with
high caries status by an average of 32.1%. The chi-square test obtained a p value of 0.027.
Conclusion: There was a significant relationship between oral health knowledge and caries
status of scavengers in Sumompo Manado.
Keywords: oral health knowledge, scavengers, caries

Abstrak: Pengetahuan kesehatan gigi dan mulut sangat penting untuk terbentuknya tindakan
seseorang dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. Salah satu penyakit gigi dan mulut
yang paling banyak diderita masyarakat Indonesia ialah karies gigi. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan kesehatan gigi dan mulut dengan status
karies pada pemulung di Tempat Pembuangan Akhir Sumompo (TPA) Manado. Jenis
penelitian ialah deskriptif analitik dengan desain potong lintang. Responden penelitian ialah
pekerja pemulung yang umumnya pada kelompok usia 18-45 tahun sebanyak 78 orang.
Metode pengambilan sampel secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan
pengetahuan responden tentang kesehatan gigi dan mulut dan status karies paling banyak
ditemukan pada pengetahuan kurang dengan status karies tinggi yaitu sebesar 32,1%.
Berdasarkan uji Chi-Square didapatkan p value 0,027 (p < 0,05). Simpulan: Terdapat
hubungan bermakna antara pengetahuan kesehatan gigi dan mulut dengan status karies
pekerja pemulung di Tempat Pembuangan Akhir Sumompo Manado.
Kata kunci: pengetahuan kesehatan gigi dan mulut, pekerja pemulung, status karies

Pengetahuan kesehatan gigi dan mulut Semakin baik tingkat pengetahuan


merupakan hal yang sangat penting dalam seseorang maka kemampuan untuk
menunjang perilaku untuk menjaga memiliki sikap serta perilaku akan semakin
kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut. baik. Pengetahuan yang baik akan
Meningkatnya pengetahuan seseorang akan berdampak pada perilaku yang sehat,
memengaruhi kemampuan orang tersebut sebaliknya pengetahuan yang kurang
dalam menerima dan merespon informasi. merupakan salah satu faktor terjadinya

40
Anggow, Mintjelungan, Anindita: Hubungan pengetahuan kesehatan...

masalah kesehatan gigi dan mulut.1,2 BAHAN DAN METODE PENELITIAN


Kesehatan gigi dan mulut merupakan Jenis penelitian ini ialah deskriptif
satu kesatuan dari kesehatan tubuh yang analitik dengan desain potong lintang.
harus kita pelihara kesehatannya. Penelitian ini dilakukan di TPA Sumompo,
Kesehatan gigi dan mulut masyarakat pada bulan Oktober 2016. Populasi
Indonesia masih jauh dari harapan, menurut penelitian ini ialah seluruh pemulung yang
data dari World Health Organisation terdaftar di TPA Sumompo Manado
(WHO) dalam The World Oral Health berdasarkan survei awal berjumlah 346
Report bahwa penyakit gigi dan mulut orang. Metode pengambilan sampel yang
masih diderita 90% penduduk Indonesia.3 digunakan ialah purposive sampling.
Salah satu penyakit gigi dan mulut yang Pengambilan data diperoleh menggunakan
paling banyak diderita masyarakat kuesioner dan pemeriksaan DMF-T. Hasil
Indonesia ialah karies gigi. Berdasarkan penilaian tingkat pengetahuan dikategori-
data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) kan menjadi baik, sedang, dan kurang.
tahun 2013 menyebutkan bahwa prevelensi Hasil pengukuran karies dikategorikan
karies melalui pemeriksaan Decayed menjadi tinggi, sedang, dan rendah.
Missing Filled Teeth (DMF-T) untuk rata-
rata menunjukkan 25,9% masyarakat HASIL PENELITIAN
Indonesia memiliki masalah kesehatan gigi Penelitian ini dilaksanakan di Tempat
dan mulut, dan untuk provinsi Sulawesi Pembuangan Akhir (TPA) Sumompo
Utara rata-rata 31,6% sehingga Sulawesi Lingkungan III. Sumompo merupakan
Utara berada di urutan kelima dari 34 daerah pinggiran yang dikhususkan untuk
provinsi di Indonesia yang memiliki menampung pembuangan sampah dari
masalah kesehatan gigi dan mulut.4,5 masyarakat Kota Manado.
Tempat pembuangan akhir (TPA) Berdasarkan hasil penelitian didapat-
Sumompo merupakan daerah yang kan responden berjumlah 78 orang.
dikhususkan untuk membuang sampah- Karakterstik responden dibedakan atas
sampah yang ada di kota Manado. jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir.
Kehidupan sosial ekonomi masyarakat di Tabel 1 menunjukkan dari 78 responden
TPA Sumompo masih di bawah garis 52 (67%) yang berjenis kelamin perempuan
kemiskinan, dengan kondisi lingkungan dan 26 (33%) berjenis kelamin laki-laki.
yang cukup memprihatinkan, makanan
yang kurang higienis, air yang kurang Tabel 1. Distribusi responden penelitian
bersih, menyebabkan pekerjaan memulung berdasarkan jenis kelamin
memiliki risiko yang sangat tinggi terkena Jenis
penyakit. (n) (%)
kelamin
Penelitian yang telah dilakukan oleh Perempuan 52 67
Mustikawati6 tahun 2012 di Bandung yang Laki-laki 26 33
dituangkan dalam jurnalnya, salah satu Total 78 100
penyakit yang paling banyak diderita oleh
pemulung yaitu karies. Hasil penelitian ini Pada Tabel 2 distribusi responden
menunjukkan bahwa kurangnya kesadaran berdasarkan kelompok usia yang paling
diri masyarakat terutama pada pekerja banyak yaitu usia 36-45 tahun diikuti
pemulung. kelompok usia 18-25 tahun dan yang paling
Penelitian ini bertujuan untuk sedikit kelompok usia 26-35 tahun.
mendapatkan hubungan pengetahuan Pada Tabel 3 distribusi responden
tentang kesehatan gigi dan mulut dengan berdasarkan pendidikan terakhir, persentase
status karies pada pekerja pemulung di paling banyak berada pada tingkat SD,
tempat pembuangan akhir Sumompo (TPA) diikuti dengan pendidikan terakhir SMP
Manado. dan pendidikan terakhir SMA dengan
selisih yang cukup banyak.

41
Jurnal e-GiGi (eG), Volume 5 Nomor 1, Januari-Juni 2017

Tabel 2. Distribusi responden penelitian pendidikan terakhir responden. Dapat


berdasarkan kelompok usia dilihat bahwa persentase tertinggi berada
Usia pada tingkat SD dengan tingkat
(n) (%) pengetahuan kurang; pada tingkat SMP
(Tahun)
18-25 18 23,1 dengan tingkat pengetahuan baik; dan pada
26-35 9 11,5 tingkat SMA dengan tingkat pengetahuan
36-45 51 65,4 baik dengan selisih yang cukup banyak.
Total 78 100
25
Tabel 3. Distribusi responden penelitian 40,3 %
36,5% Kategori
berdasarkan pendidikan terakhir 20
pengetahuan
21
19
Pendidikan Terakhir (n) (%)

Jumlah
15
23% 42,3% Baik
SD 37 47,4 10
38,4%
12 11 Sedang
SMP 34 43,6 19,2% 10 Kurang
5

SMA/SMK 7 9,0 5
Total 78 100 0

Perempuan Laki-laki
Jenis kelamin
Data mengenai pengetahuan tentang
kesehatan gigi dan mulut yang ditanyakan Gambar 1. Diagram berdasarkan jenis kelamin
langsung dengan kuesioner dibagi menjadi dan kategori pengetahuan
tiga kategori yaitu baik, sedang, dan
kurang. Tabel 4 menunjukkan distribusi 25
43,1
responden berdasarkan tingkat 20
%
35,2 22
pengetahuan. Persentase paling banyak %
Kategori
pengetahu
berada pada pengetahuan kurang, diikuti 15
Jumlah

18 an
Baik
dengan pengetahuan yang baik dan sedang. 21,5%
10 50% Sedang
11
9 27,7% Kurang
Tabel 4. Distribusi tingkat pengetahuan 5 22,2 44,4
% 5 3,3%
responden 4 % 4 22,2%
3
0 2
Pengetahuan (n) (%)
18-25 26-35 36-45
Baik 26 33,3 Usia (Tahun)
Sedang 23 29,5
Kurang 29 37,2 Gambar 2. Diagram berdasarkan kelompok
Total 78 100 usia dan kategori pengetahuan

Gambar 1 menunjukkan responden


25
penelitian dengan jenis kelamin perempuan 56,7% Kategori
paling banyak pada kategori pengetahuan 20 pengetahua
21
baik dengan jumlah sebanyak 21 responden n
Jumlah

15 38,2 Baik
35,2
(40,3%) dan laki-laki pada kategori 10
%
% 26,4 Sedang
21,6 21,6
pengetahuan sedang dengan jumlah % % 1 12 %
9 Kurang
sebanyak 11 responden (42,3%). 5 8 8 3 42,8
28,5
%3 28,5
%2 2%
Gambar 2 menunjukkan responden 0
penelitian yang paling banyak ditemukan
pada kategori pengetahuan kurang dengan Pendidikan terakhir
kelompok usia 36-45 tahun sebanyak 22
responden (42,1%). Gambar 3. Diagram distribusi tingkat
Gambar 3 memperlihatkan diagram pengetahuan berdasarkan pendidikan terakhir
distribusi tingkat pengetahuan berdasarkan responden

42
Anggow, Mintjelungan, Anindita: Hubungan pengetahuan kesehatan...

Data pemeriksaan status karies yang kategori tinggi.


diukur dengan menggunakan DMF-T Pada Tabel 7 dsitribusi responden
dikategorikan menjadi tinggi, sedang, dan berdasarkan kelompok usia 36-45 tahun
rendah (Tabel 5 dan Tabel 6). Tabel 5 memiliki indeks DMF-T paling tinggi
menunjukkan distribusi responden sebesar 7,8 dan termasuk dalam kategori
berdasarkan kategori status karies dimana tinggi.
kategori tinggi memiliki persentase paling Pada Tabel 8 distribusi responden
besar diikuti kategori rendah dan sedang. dengan pendidikan terakhir SD memiliki
indeks DMF-T paling tinggi sebesar 7 dan
Tabel 5. Distribusi status karies responden termasuk dalam kategori tinggi di ikuti
Status karies (n) (%) pendidikan terakhir SMP sebesar 6,5
dengan kategori tinggi dan yang paling
Rendah 14 17,9
rendah pendidikan terakhir SMA/SMK
Sedang 11 14,1
yang memiliki indeks DMF-T sebesar 5
Tinggi 53 68
dan termasuk kategori sedang.
Total 78 100
Hasil analisis dengan menggunakan uji
statistik Chi Square diperoleh nilai
Tabel 6 menunjukkan distribusi significancy p = 0,027. Hasil uji statistik ini
responden yang paling tinggi pada jenis menunjukkan nilai p <0,05 maka, terdapat
kelamin perempuan memiliki indeks DMF- hubungan yang signifikan antara tingkat
T sebesar 6,6 dan termasuk dalam kategori pengetahuan kesehatan gigi dan mulut
tinggi dan laki-laki memiliki indeks DMF- dengan status karies pada pemulung.
T sebesar 6,3 yang termasuk dalam

Tabel 6. Distribusi indeks DMF-T responden berdasarkan jenis kelamin


Komponen Indeks
Total Indeks
Jenis kelamin n DMF-T Kategori
DMF-T DMF-T
D M F
Perempuan 52 197 147 2 346 6,6 Tinggi
Laki-laki 26 102 63 1 166 6,3 Tinggi
Total 78 299 210 3 512 6,5 Tinggi

Tabel 7. Distribusi indeks DMF-T responden berdasarkan kelompok usia


Komponen Indeks
Total Indeks
Usia (Tahun) n DMF-T Kategori
DMF-T DMF-T
D M F
18-25 18 30 30 0 60 3,3 Sedang
26-35 9 23 29 1 53 5,8 Tinggi
36-45 51 246 151 2 399 7,8 Tinggi
Total 78 299 210 3 512 6,5 Tinggi

Tabel 8. Distribusi indeks DMF-T responden berdasarkan pendidikan terakhir


Komponen Indeks
Pendidikan Total Indeks
n DMF-T Kategori
terakhir DMF-T DMF-T
D M F
SD 37 164 95 0 259 7 Tinggi
SMP 34 109 98 2 209 6,5 Tinggi
SMA/SMK 7 26 17 1 44 5 Sedang
Total 78 299 210 3 512 6,5 Tinggi

43
Jurnal e-GiGi (eG), Volume 5 Nomor 1, Januari-Juni 2017

Tabel 9. Hubungan tingkat pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut dengan status karies
Status Karies Total
Tingkat
Rendah Sedang Tinggi n %
pengetahuan
n % n % n %
Baik 5 6,4 3 3,8 18 23,1 26 33,3
Sedang 7 8,9 6 7,6 10 12,8 23 29,5
Kurang 2 2,5 2 2,5 25 32,1 29 37,2
Total 14 17,9 11 14,1 53 68,0 78 100

BAHASAN atau pengetahuan yang disampaikan. Hasil


Pada penelitian yang dilakukan pada ini juga serupa dengan penelitian Pinatauli9
pekerja pemulung di Tempat Pembuangan di Kecamatan Medan Tuntungan menunjuk
Akhir (TPA) Sumompo Manado kan bahwa seseorang yang memiliki tingkat
menunjukkan bahwa dari 78 sampel yang pendidikan rendah kemungkinan akan
bersedia menjadi subjek penelitian memiliki pengetahuan yang kurang
pengetahuan kesehatan gigi dan mulut yang mengenai kesehatan gigi dan mulut.
didapatkan dari pengisian kuesioner, Status sosial ekonomi responden turut
persentase terbesar sampel yang diteliti memengaruhi tingkat pengetahuannya. Hal
berpengetahuan kurang yaitu berjumlah 29 ini didukung oleh pernyataan dari Setiadi10
orang (37,2%). Angka yang diperoleh yang menyatakan bahwa sosial ekonomi
menunjukkan rata-rata pengetahuan seseorang juga akan menentukan tersedia-
responden dalam hal kesehatan gigi dan nya suatu fasilitas yang diperlukan untuk
mulut tergolong kurang. Hasil penelitian ini kegiatan tertentu sehingga pengetahuan
serupa dengan penelitian yang dilakukan seseorang semakin baik.
oleh Gultom7 di Medan mengenai Data hasil pemeriksaan status karies
pengetahuan masyarakat khususnya pada gigi yang diukur dengan menggunakan
pekerja pemulung yang memiliki DMF-T menunjukkan bahwa sebagian
persentase tertinggi dengan tingkat besar subjek yang diteliti status karies
pengetahuan yang masih kurang. Hal ini tinggi yaitu berjumlah 53 orang (68%).
disebabkan karena masih banyak responden Hasil ini juga serupa dengan penelitian
yang belum menerima pendidikan yang yang dilakukan oleh Mustikawati6 di
layak dan tidak memiliki kesempatan Bandung mengenai personal hygine yang
belajar karena terbatasnya kemampuan menyatakan penyakit yang paling banyak
ekonomi. diderita salah satunya yaitu karies. Hal ini
Persentase tertinggi berada pada disebabkan karena status sosial ekonomi
tingkat SD dengan persentase 56,7% yang dan latar belakang tingkat pendidikan yang
menunjukkan faktor pendidikan turut rendah, kecendrungan untuk tidak merawat
memengaruhi pengetahuan responden gigi yang benar serta tidak ada tenaga
dibidang kesehatan gigi dan mulut. Hal ini kesehatan yang memadai selain itu,
sesuai dengan pernyataan Mubarak8 yaitu terdapat faktor luar sebagai faktor
pengetahuan turut dipengaruhi oleh faktor prediposisi dan menghambat yang
pendidikan. Semakin tinggi pendidikan berhubungan tidak langsung dengan
seseorang, maka semakin mudah untuk terjadinya karies gigi antara lain usia dan
menerima informasi, dan pada akhirnya jenis kelamin yang dapat dilihat dari
semakin banyak pengetahuan yang karakteristik responden.
dimilikinya. Sebaliknya, jika seseorang Hasil pemeriksaan karies berdasarkan
memiliki tingkat pendidikan yang rendah jenis kelamin menunjukkan bahwa DMF-T
maka akan menghambat perkembangan lebih tinggi pada jenis kelamin perempuan
seseorang untuk memperoleh informasi dibandingkan jenis kelamin laki-laki. Hal

44
Anggow, Mintjelungan, Anindita: Hubungan pengetahuan kesehatan...

ini disebabkan pertumbuhan gigi pekerja pemulung dengan penyuluhan dan


perempuan lebih awal dari pada laki-laki sosialisasi tentang kesehatan gigi dan
sehingga masa terpajan dalam mulut lebih mulut, serta meningkatkan kegiatan
lama serta dipengaruhi oleh perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut
pemeliharaan dan asupan makanan.11 pekerja pemulung, misalnya pemeriksaan
Hasil pemeriksaan karies berdasarkan gigi rutin.
kelompok usia yang paling banyak pada
kelompok usia 36-45 tahun yang DAFTAR PUSTAKA
mengalami karies dengan kategori tinggi. 1. Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan dan
Usia responden dari hasil ini menunjukkan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta,
masih tergolong usia produktif sehingga 2007; p.133-51
aktifitas yang padat dari pekerjaan yang 2. Budiharto. Ilmu Perilaku Kesehatan dan
Pendidikan Kesehatan Gigi. Jakarta:
dimiliki dapat memengaruhi kondisi
EGC, 2010; p.1-5, 18-9.
kesehatan rongga mulut. Hasil ini serupa 3. Poul PE. The world oral health continouns
dengan penelitian yang dilakukan oleh improvement of oral health in the 21st
Notohartojo dan Ghani12 pada beberapa century. Geneva, Switzerland: 2012.
kelompok usia di Kalimantan Barat tahun p. 3-5. Available from:
2015 bahwa sampel yang paling banyak http://www.who.int/oral_health/medi
yaitu berusia 36-45 tahun. a/en/orh_report03_en.pdf
Hubungan pengetahuan kesehatan gigi 4. Thahja N, Sintawati F, Yovita. Gambaran
dan mulut dengan status karies karies gigi permanen di beberapa
menunjukkan persentase yang paling tinggi puskesmas kota dan kabupaten.
yaitu responden yang mempunyai tingkat Litbang Kesehatan XVI nomor 4.
2004. Available from URL:
pengetahuan kurang dengan status karies
http://ejournal.litbang.depkes.go.id/in
tinggi berjumlah 25 orang (32,1%). Hasil dex.php/MPK/article/download/1133/
uji statistik menggunakan uji Chi Square 492.
menunjukkan adanya hubungan antara 5. Badan penelitian dan pengembangan
tingkat pengetahuan tentang kesehatan gigi kesehatan. Departemen kesehatan RI.
dan mulut dengan status karies pada 2008. Laporan hasil riset kesehatan
pemulung (p=0,027). Hal ini memperlihat- dasar gigi dan mulut 2013
kan bahwa pengetahuan yang baik tentang 6. Mustikawati IS. Perilaku personal hygiene
kesehatan gigi dan mulut sangat penting pada pemulung di TPA Kedaung
dan berpengaruh positif terhadap sikap dan Wetan Tangerang. Jurnal Universitas
tindakan pemeliharaan kesehatan gigi dan Esa Unggul. Jakarta. 2012. Available
from: URL:
mulut. Kebersihan gigi dan mulut
http://digilib.esaunggul.ac.id/public/U
dilakukan untuk mencegah penyakit gigi EU-Journal-4522-Intan.pdf
dan mulut, memperbaiki fungsi mulut 7. Gultom R. Pengetahuan dan sikap
untuk meningkatkan nafsu makan dan pemulung dengan tindakan dalam
meningkatkan daya tahan tubuh.13 personal hygiene di desa Maindal I
kecamatan Patumbak Medan. Jurnal
SIMPULAN UI. 2012;5(2).
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat 8. Mubarak WI. Promosi kesehatan.
disimpulkan terdapat hubungan bermakna Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007; p.14-
antara pengetahuan tentang kesehatan gigi 5.
dan mulut dengan status karies pada 9. Pinatauli S, Melur T, Hubungan tingkat
pekerja pemulung, pendidikan data skor DMF-T pada
ibu-ibu rumah tangga berusia 20–45
tahun di Kecamatan Medan
SARAN Tuntungan. Jurnal Dentika Dent.
Disarankan kepada pemerintah dan 2004;9:78-83.
klinisi setempat agar lebih memerhatikan 10. Setiadi. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Jakarta:
derajat kesehatan gigi dan mulut pada Perdana Media Grup, 2002.

45
Jurnal e-GiGi (eG), Volume 5 Nomor 1, Januari-Juni 2017

11. Saima A, Saleem M, Mohtada H, Fatima belakang berbeda di Provinsi


I. Distrinution of dental caries and its Kalmantan Barat. Buletin Penelitian
relationship to risk factors. Pakistan Kesehatan. 2015;43(4):257-64.
oral & dental journal. 2011. [cited 13. Prashant ST, Bhatnagar S, Das UM,
2016 Nov 12]. p.453-6. Available Gopu H. Oral health knowledge,
from URL: practice, oral hygiene status and
http://www.podj.com.pk/Dec_2011/5 dental caries prevalence among
2-Podj.pdf visually impaired children in
12. Notohartojo IT, Ghani L. Pemeriksaan Bangalore. Journal of Indian Society
karies gigi pada beberapa kelompok of Pedodontics and Preventive
usia oleh petugas dengan latar dentistry. 2011;29(2):102-5.

46

Anda mungkin juga menyukai