Anda di halaman 1dari 24

HIPERTENSI

MIRANTI LARAS AYU S.


1102013172

Pembimbing:

DR. RIDO ADRIANTO SP.JP


HIPERTENSI

Tekanan darah 140/90 mmHg


atau lebih, pada usia 18 tahun
keatas dengan penyebab yang
tidak diketahui. 
25,8%
Prevalensi hipertensi pada penduduk umur 18
tahun ke atas tahun 2013 di Indonesia

95%
Hipertensi primer

EPIDEMIOLOGI
Riwayat
DM
Riwayat Riwayat
Hipertensi CVD

FAKTOR
RISIKO

Pola Hiper-
Makan Oak Crest Care lipidemia
Nashville Tennessee
Kebiasaan
382 298 201
Merokok
ext. 421 422 423
inquire@oakcrest.com
KLASIFIKASI

Klasifikasi Tekanan Darah bedasarkan JNC 7


KLASIFIKASI
Klasifikasi Tekanan Darah bedasarkan ESH/ESC 2013
KLASIFIKASI
Klasifikasi Tekanan Darah bedasarkan penyebabnya:

Hipertensi
Primer

Hipertensi
Sekunder
PATOFISIOLOGI

Faktor-faktor yang berpengaruh pada pengendalian tekanan darah:


PATOFISIOLOGI

Mekanisme Renin-Angiotensin-Aldosteron
EVALUASI HIPERTENSI

Bertujuan untuk:

Menilai pola hidup dan identifikasi faktor-faktor


risiko kardiovaskular lainnya
Mencari penyebab kenaikan tekanan darah
Menentukan ada tidaknya kerusakan target organ
dan penyakit kardiovaskular.
EVALUASI HIPERTENSI

Anamnesa

Lama menderita hipertensi dan derajat


tekanan darah
Indikasi adanya hipertensi sekunder
Faktor-faktor risiko
Gejala kerusakan organ
Pengobatan antihipertensi sebelumnya
Faktor-faktor pribadi, keluarga, dan
lingkungan. 
EVALUASI HIPERTENSI

Pemeriksaan Fisik

Pengukuran tekanan darah

• Pengukuran rutin di kamar periksa


• Pengukuran 24 jam (Ambulatory Blood
Pressure Monitoring – ABPM)
• Pengukuran sendiri oleh pasien 
EVALUASI HIPERTENSI

Pemeriksaan Penunjang

Tes darah rutin Kreatinin serum


Glukosa darah Kalium serum
(sebaiknya puasa) Hemoglobin dan
Kolesterol total serum hematocrit
Kolesterol LDL dan HDL Urinalisis (uji carik
serum celup serta sedimen
Trigliserida serum urin)
(puasa) Elektrokardiogram
Asam urat serum
EVALUASI HIPERTENSI

Pemeriksaan Penunjang

Ekokardiogram
USG karotis (dan
femoral)
C-reactive protein
Mikroalbuniuria
Proteinuria
kuantitatif
Funduskopi (pada
hipertensi berat) 
N
TATALAKSANA
JNC 7 o
n
Menurunkan berat badan berlebih atau
kegemukan F
Pembatasan asupan garam kurang a
atau sama dengan 100 meq/L/hari (2,4 r
g natrium atau 6 g natrium klorida) m
Meningkatkan konsumsi buah dan
a
sayur
k
Menurunkan konsumsi alkohol tidak
lebih dari 2 kali minum/hari
o
Meningkatkan aktivitas fisik paling l
tidak berjalan 30 menit/hari selama 5 o
hari/minggu g
Menghentikan merokok. i
s
TATALAKSANA
JNC 8
TATALAKSANA
JNC 8
TATALAKSANA
European Society of Hypertension 2013
TATALAKSANA
Rekomendasi dosis obat anti Hiertensi JNC 8
TATALAKSANA
Pemberian Obat Anti Hipertensi Pada Kondisi Tertentu
PROGNOSIS

Hipertensi yang tidak diobati dengan


baik dapat meningkatkan risiko
mortalitas dan sering digambarkan
sebagai silent killer. 
Hipertensi ringan sampai sedang jika
tidak diobati dengan baik dapat
meningkatkan risiko penyakit
aterosklerosis pada 30% penderita
hipertensi dan kerusakan organ pada
50% penderita hipertensi dalam waktu
8-10 tahun. 
KOMPLIKASI

Pada jantung, hipertrofi ventrikel kiri,


angina atau infark miokard, dan gagal
jantung kongestif
Penyakit ginjal kronis dan penyakit
ginjal tahap akhir
Retinopati
Pada otak, Stroke atau transient
ischemic attack
Penyakit arteri perifer.
PENCEGAHAN

Pencegahan dan pengobatan obesitas:


peningkatan indeks massa tubuh (BMI)
dan lingkar pinggang dikaitkan dengan
peningkatan risiko kardiovaskular
Aktifitas fisik aerobik yang cukup
Diet rendah garam, lemak total, dan
kolesterol
Menghindari konsumsi alkohol
Menghindari konsumsi rokok
Menghidari penggunaan obat-obatan
terlarang, seperti kokain. 
THANK
YOU
KEPANITERAAN PENYAKIT DALAM
RSUD PASAR REBO

Anda mungkin juga menyukai