Anda di halaman 1dari 4

Caetano, A., Serrasqueiro, Z.

Trade-Off Theory Versus Pecking Order Theory: Capital Structure


Decisions In A Peripheral Region Of Portugal. Journal of Business Economics and
Management. Volume 16(2): 445–466. doi:10.3846/16111699.2012.744344.

1 Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah keputusan


struktur modal Usaha Kecil dan Menengah (UKM) lebih dekat
dengan asumsi Teori Trade-Off atau orang-orang dari Teori
Pecking Order

2 Dasar Teori Capital Structure Theory, trade-off theory, pecking order theory

3 Variabel - Variabel Terikat / Dependen : struktur modal

- Variabel Bebas / Independent : tingkat risiko perusahaan, ukuran


perusahaan, umur perusahaan, effective tax rate, bankruptcy costs,
non-debt tax shields, growth opportunities, assets tangibility.

5 Hipotesis H1: Terdapat hubungan positif antara tarif pajak efektif dan utang
pada UKM
H2: Terdapat hubungan negatif antara perisai pajak non-utang
lainnya dan utang pada UKM
H3: Terdapat hubungan positif antara profitabilitas dan utang pada
UKM
H4: Terdapat hubungan negatif antara peluang pertumbuhan dan
utang pada UKM
H5: Terdapat hubungan negatif antara peluang pertumbuhan dan
utang pada UKM
H6: Terdapat hubungan positif antara ukuran dan utang pada UKM
H7: Terdapat hubungan positif antara usia dan utang pada UKM
H8: Terdapat hubungan negatif antara risiko dan utang pada UKM
H9: UKM menyesuaikan tingkat utangnya dengan rasio utang
optimal
H10: Terdapat hubungan negatif antara profitabilitas dan utang
pada UKM
H11: Terdapat hubungan positif antara peluang pertumbuhan dan
utang di UKM
H12: Terdapat hubungan positif antara tangibilitas aset dan tingkat
utang pada UKM
H13: Ada hubungan positif / negatif antara ukuran dan utang pada
UKM
H14: Ada hubungan negatif antara usia dan utang pada UKM
6 Metodologi - Lokasi Penelitian:
Wilayah interior Portugal, lebih tepatnya ke wilayah Interior
Beira
- Teknik Analisis:
menggunakan Penduga LSDVC (Least Squares Dummy
Variable Corrected) oleh Bruno (2005), untuk koreksi hasil
yang diperoleh dengan GMM, sistem GMM, penduga
Anderson dan Hsiao
- Populasi dan sampel:
Populasi
Perusahaan berdasarkan rekomendasi Uni Eropa L124 /
36 (2003/361 / CE)
Sampel
Sampel terdiri dari 53 UKM

7 Simpulan UKM yang paling menguntungkan dan tertua kurang menggunakan


utang, yang menguatkan perkiraan Teori Pecking Order. Teori
Trade-Off dan Pecking Order tidak saling eksklusif dalam
menjelaskan keputusan struktur modal UKM. Hasilnya
menunjukkan bahwa UKM yang lebih muda dan lebih kecil harus
menjadi objek dukungan pembiayaan publik, ketika pembiayaan
internal jelas tidak cukup untuk mendanai kegiatan perusahaan-
perusahaan tersebut.
Li L., Wang Z. (2019). How Does Capital Structure Change Product-Market Competitiveness?
Evidence From Chinese Firms. Volume: 14(2). https://doi.org/10.1371/journal.
pone.0210618

1 Tujuan Penelitian ini bertujuan menyelidiki dampak struktur modal


terhadap product-market competitiveness.

2 Dasar Teori Trade-Off Theory, Strategic Commitment Theory, Deep Pocket


Theory

3 Variabel - Variabel Terikat / Dependen : Product-market competitiveness


(Tobin’s Q ratio dan sales revenue growth rate)

- Variabel Bebas / Independen : struktur modal (book leverage dan


market leverage)

5 Hipotesis H1: Jika teori komitmen strategis valid, perusahaan dengan leverage
tinggi memiliki daya saing pasar produk yang lebih tinggi daripada
perusahaan dengan leverage rendah.

H2: Ketika tingkat hutang lebih tinggi dari rata-rata industri,


perusahaan memiliki daya saing pasar produk yang lebih kuat.

6 Metodologi - Lokasi Penelitian:


China
- Teknik Analisis:
Data yang dikumpulkan telah dianalisis menggunakan
descriptive statistics dengan metode Multiple linear
regression.
- Populasi dan sampel:
Populasi
Populasi studi terdiri dari data keuangan semua
perusahaan non-keuangan yang terdaftar dalam CSI 300
Index selama 1998-2015.
Sampel
1.882 perusahaan dalam 16 industri di China.

7 Simpulan Struktur modal mempengaruhi daya saing pasar produk-produk


perusahaan dari aspek tingkat leverage dan perubahan leverage.
Peningkatan signifikan pada tingkat leverage menyebabkan
peningkatan biaya bunga dan penurunan kapasitas pendanaan di
masa depan, yang tidak menguntungkan untuk peningkatan daya
saing perusahaan yang berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai