1.3.1 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah: 1. Bahan organik 2. Cangkul 3. Jaring mulsa 4. Gunting 5. Meteran 6. Moisture tester 7. Mulsa plastik 8. Soil thermometer
1.3.2 Prosedur Praktikum
Adapun prosedur praktikum yang harus dilakukan pada praktikum kali ini, yaitu : 1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum. 2. Memotong mulsa platik ukuran 1x1 m dengan menggunakan gunting. 3. Meletakan mulsa plastik tersebut pada lahan yang akan dijadikan percobaan praktikum dengan cara merentangkan mulsa plastik tersebut. Agar tidak terbawa angin, maka menusukan ujung-ujung mulsa plastik dengan menggunakan stik ke dalam tanah sehingga mulsa plastik tersebut terikat oleh stik tersebut. 4. Memotong jaring mulsa ukuran 2 x 2 m 5. Menjahit jaring mulsa tersebut dengan cara menyatukan sisi kanan dan sisi kiranya sehingga menyerupai bantal 6. Sebelum bagian atasnya ditutupi dengan dijahit juga, memasukkan terlebih dahulu bahan organik kedalam jaring tersebut. Setelah selesai lalu jahit kembali. 7. Meletakan jaring mulsa yang sudah terisi dengan bhaan organik tersebut di samping mulsa plastik tadi. 8. Untuk samping dari jaring mulsa dibiarkan kossong. 9. Membuat parit sepanjang lahan yang dekat degan mulsa plastik, jaring mulsa, dan lahan yang dibiarkan kosong. 10. Menancapkan masig-masing 2 stik di depan mulsa plastik, jaring mulsa bahan organik, dan lahan yang dibiarkan kosong, lebih tepatnya di depan dalam parit yang sudah dibuat. 11. Memberi tanda dengan menggunakan spidol/pulpen kedalaman tanah sesuai dengan stik yang ditancapkan. 12. Mengukur suhu dengan menggunakan soil thermometer pada taah yang dibiarkan kosong, pada tanah yang terdapat jaring mulsa bahan organik, dan mulsa plastik, lalu mecatatnya 13. Mengukur pH dan kadar air dengan menggunakan moisture tester, lalu mencatatnya. 14. Mengulangi langkah 11 sampai dengan 13 selama 7 hari pengamatan yang dilakukan pada pukul 07.00 setiap harinya.