Anda di halaman 1dari 4

Elemen Struktur Beton Ma’ruf Andi Topan

Analisis Balok Beton Bertulang 160523610829

Tugas Analisis Balok Beton Bertulang


Sebuah balok beton bertulang direncanakan dengan dimensi 200 x 400 mm. Kuat tekan
beton, kuat tarik baja, jumlah tulangan tarik, dan jumlah tulangan tekan sesuai data
dibawah. Selimut beton = 40 mm. Tulangan longitudinal yang digunakan adalah D16,
sementara tulangan geser/ sengkang yang digunakan adalah Ø10. Dalam 1 lapis (layer)
tulangan, diijinkan maksimum 3 buah tulangan.
*) Mutu beton(f’c)=15 Mpa; Mutu Baja(fy)=400 Mpa ; Jumlah tulangan tarik=2 ; Jumlah
tulangan tekan=2
1. Gambarlah penampang balok disertai dengan dimensi dan detail penulangan yang
telah ditetapkan.
2. Gambarlah ilustrasi diagram blok tegangan ekivalen balok beton bertulang tersebut
disertai dengan diagram regangan yang terjadi.
3. Hitunglah faktor reduksi (Ø) kapasitas balok yang digunakan.
4. Hitunglah kapasitas momen balok tersebut.
5. Tentukan jenis keruntuhan balok yang terjadi.

Penyelesaian.
1. Gambar Penampang Balok

Gambar 1. Detail Penampang Balok

2. Ilustrasi diagram blok tegangan ekivalen balok beton bertulang tersebut dan
diagram regangan yang terjadi
Diketahui :
Dimensi Balok
𝑏 = 200𝑚𝑚 ℎ = 400𝑚𝑚
𝑠 = 40𝑚𝑚
𝑇. 𝐿𝑜𝑛𝑔𝑖𝑡𝑢𝑑𝑖𝑛𝑎𝑙(Ø16) = 16𝑚𝑚
Elemen Struktur Beton Ma’ruf Andi Topan
Analisis Balok Beton Bertulang 160523610829

𝑇. 𝐺𝑒𝑠𝑒𝑟(Ø10) = 10𝑚𝑚

𝑓𝑐 = 15𝑀𝑝𝑎
𝑓𝑦 = 400 𝑀𝑝𝑎
ΣT. Tarik =2
ΣT. Tekan =2
1
d = ℎ − (𝑠 + Ø10 + Ø16)
2
1
= 400 − (40 + 10 + 16)
2
= 342𝑚𝑚
1
d = 𝑠 + Ø10 + Ø16
2
1
= 40 + 10 + 16
2
= 58𝑚𝑚
Penyelesaian :
a. Mencari luas tulangan tarik(As) dan luas tulangan tekan(As’)
1
As = 2. . 𝜋. Ø162
4
1
= 2. . 3,14. 162
4
= 401,92 𝑚𝑚2
1
As′ = 2. . 𝜋. Ø162
4
1
= 2. . 3,14. 162
4
= 401,92 𝑚𝑚2
Karena As dan As’ memiliki nilai yang sama, maka dalam mencari nilai “c” dengan
pendekatan menggunakan aplikasi Ms. Excel.

b. Mencari nilai “c” dengan Asumsi 1 : Tulangan tekan belum leleh, tulangan tarik
belum leleh.
Rumus kesetimban yang digunakan dalam pendekatan dengan asumsi 1.
Cc + Cs = 𝑇𝑠
0,85. f c. a. b + As ′ . Es. εs′ = 𝐴𝑠. 𝐸𝑠. 𝜀𝑠

Setelah dilakukan pendekatan(detail pengerjaan dapat dilihat pada lampiran


Ms. Excel) maka didapat :
εs ′ = 0,0016 < 0,002 (𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑙𝑒𝑙𝑒ℎ, 𝒔𝒆𝒔𝒖𝒂𝒊 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒂𝒔𝒖𝒎𝒔𝒊 𝟏)
εs = 0,005 > 0,002 (𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑙𝑒𝑙𝑒ℎ, 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝒂𝒔𝒖𝒎𝒔𝒊 𝟏)
maka, dapat disimpulkan bahwa asumsi 1 salah. Dilanjutkan dengan asumsi 2.

c. Mencari nilai “c” dengan Asumsi 2 : Tulangan tekan belum leleh, tulangan tarik
leleh.
Rumus kesetimban yang digunakan dalam pendekatan dengan asumsi 1.
Elemen Struktur Beton Ma’ruf Andi Topan
Analisis Balok Beton Bertulang 160523610829

Cc + Cs = 𝑇𝑠
0,85. f c. a. b + As ′ . Es. εs′ = 𝐴𝑠. 𝐸𝑠. 𝜀𝑦

Setelah dilakukan pendekatan(detail pengerjaan dapat dilihat pada


lampiran Ms. Excel) maka didapat :
εs ′ = 0,00028 < 0,002 (𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑙𝑒𝑙𝑒ℎ, 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝒂𝒔𝒖𝒎𝒔𝒊 𝟐)
εs = 0,013 > 0,002 (𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑙𝑒𝑙𝑒ℎ, 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝒂𝒔𝒖𝒎𝒔𝒊 𝟐)
maka, dapat disimpulkan bahwa asumsi 2 benar.

Dari pendekatan menggunakan Ms. Excel didapatkan :


εs ′ = 0,00028
εs = 0,013
c = 63,8998 𝑚𝑚
a = 𝛽1 . 𝑐 = 0,85.63,8998 (𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝛽1 = 0,85, 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑓′𝑐 < 28 𝑀𝑝𝑎)
= 60,70481𝑚𝑚
Cc = 138502,817 𝑁
Cs = 22265,306 𝑁
Ts = 160768,000 𝑁
Kapasitas Lentur Balok(Mn)
𝑎
Mn = 𝐶𝑐. (𝑑 − ) + 𝐶𝑠. (𝑑 − 𝑑′ )
2
0,85.63,8998
= 138502,817. (342 − ) + 22265,306. (342 − 58)
2
= 49487416,72 𝑁𝑚𝑚
Elemen Struktur Beton Ma’ruf Andi Topan
Analisis Balok Beton Bertulang 160523610829

Dari data yang telah diperoleh diatas, maka dapat diperoleh Ilustrasi
diagram blok tegangan ekivalen balok beton bertulang tersebut dan diagram
regangan yang terjadi sebagai berikut.

Gambar 2. Diagram blok tegangan ekivalen dan diagram regangan

3. Faktor reduksi (Ø) kapasitas balok


SNI 2847:2013 pasal 9.3 mensyaratkan bahwa nilai faktor reduksi ditetapkan
berdasarkan regangan tarik baja serat terluar, 𝜀𝑡 (𝑓𝑦 = 400 𝑀𝑃𝑎).
Apabila εt ≥ 0,006 penampang terkendali tarik ∅ = 0,90

Karena :
εt = 0,013
Maka, faktor reduksi ( ∅) = 0,90

4. Kapasitas momen balok(Mn)


Mu = ∅. Mn
Mu = 0,90x49487416,72
Mu = 44538675,05 𝑁𝑚𝑚

Jadi, Kapasitas momen balok tersebut sebesar 44538675,05 Nmm.


5. Jenis keruntuhan balok
Jadi, keruntuhan yang terjadi pada balok adalah transisi antara terkendali tekan
dan tarik, dengan kapasitas balok yang telah direduksi sebesar 44538675,05 𝑁𝑚𝑚.

Anda mungkin juga menyukai