Anda di halaman 1dari 9

VEKTOR

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Matematika Rekayasa 3
Yang diampu oleh Bapak Dr. Karyadi, S.T., M.T.

Oleh:
Moch. Adrian Nurhidayat A. (160523610898)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL
September 2017
Tugas Matematika Rekayasa 3 (NTSI604)
Offering D
Moch. Adrian Nurhidayat A. (160523610898)
VEKTOR

1. Kuantitas Skalar dan Vektor


a. Pengertian
Dalam peradaban ilmu matematika yang semakin berkembang, secara garis
besar kuantitas fisis dapat dibagi menjadi 2 kelompok utama. Kuantitas skalar dan
kuantitas vektor.
 Kuantitas skalar merupakan kuantitas yang didefinisikan secara lengkap oleh
bilangan tunggal dengan satuan yang sesuai atau suatu besaran yang hanya
mempunyai besar saja. Sebagai contoh: panjang, luas, volume, massa, waktu,
dll. Begitu satuannya dinyatakan, kuantitas itu ditentukan seluruhnya oleh
ukuran atau magnitudonya. Berikut merupakan penerapan kuantitas skalar
dalam kehidupan nyata.
a. Sebuah mobil melaju dengan kelajuan rata-rata 10 km/jam.
 Kuantitas vektor merupakan kuantitas yang didefinisikan secara lengkap
apabila kita tidak hanya magnitudonya (dengan satuan) tetapi juga arah ke
mana vektor itu beroperasi atau suatu besaran yang mempunyai besar dan arah.
Sebagai contoh: gaya, kecepatan, percepatan, momentum, medan magnet, dll.
Berikut merupakan penerapan kantitas vektor.
a. Sepeda motor itu melaju ke utara dengan kecepatan 10 km/jam.

b. Contoh soal:
1. Suatu gaya F yang bekerja pada titik P merupakan kuantitas vektor, sebab
untuk mendefinisikan gaya tersebut seluruhnya kita harus memberikan
magnitudo dan juga?
2. Percepatan 9,8 m/s² secara vertikal merupakan kuantitas?
3. Bobot 7 kg massa merupakan kuantitas?
4. “Jika kita sedang bepergian ke laut di sebuah pulauyang merupakan daerah
perbatasan dengan negara lain, misalnya Batam yang berbatasan dengan
Singapura, akan terlihat kapal TNI AL sedang berpatroli mengamati kapal lain
yang masuk di perairan Indonesia. Jika ada kapal asing yang mendekati daerah
perbatasan, kapal TNI AL akan mendekati kapal tersebut”.
Kejadian tersebut merupakan penerapan prinsip?

Program Studi S1 - Teknik Sipil


Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Negeri Malang
Tugas Matematika Rekayasa 3 (NTSI604)
Offering D
Moch. Adrian Nurhidayat A. (160523610898)

Tabel 1: Tabel kuantitas skalar dan vektor


No Scalar Quantity Vector Quantity
1 Jarak Perpindahan
2 Massa Berat
3 Panjang Percepatan
4 Kelajuan Kecepatan
5 Volume Percepatan Garvitasi
6 Waktu Momentum
7 Energi Potensial Impuls
8 Energi Kinetik Gaya
9 Usaha Momen Gaya
10 Daya Tegangan Permukaan
11 Massa Jenis Gaya Gesek
12 Muatan Listrik Induksi Magnetik
13 Potensial Listrik Medan Gravitasi
14 Jumlah Zat Medan Listrik
15 Kerapatan Arus Tekanan

2. Representasi Vektor
a. Pengertian
Suatu kuantitas vektor dapat direpresentasikan secara grafis dengan garis
yang ditarik sedemikian rupa sehingga:
 Panjang garisnya menandakan magnitudo besaran tersebut sesuai dengan
skala vektor yang dinyatakan.
 Arah garis tersebut menandakan arah bekerjanya kuantitas vektor tersebut.
Arah ditunjukkan oleh mata panah.

b. Penulisan
Besaran vektor AB disebut sebagai AB atau a . Magnitudo besaran vektor
ditulis dengan AB atau a , atau cukup dengan AB atau a.
Perhatikan bahwa BA mempresentasikan suatu besaran vektor yang
magnitudonya sama tetapi dengan arah yang berlawanan

Program Studi S1 - Teknik Sipil


Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik 2
Universitas Negeri Malang
Tugas Matematika Rekayasa 3 (NTSI604)
Offering D
Moch. Adrian Nurhidayat A. (160523610898)
3. Dua Vektor yang Sama
a. Pengertian
Jika dua vektor a dan b dikatakan sama, maka keduanya memiliki magnitudo
yang sama dan arah yang sama. Jika suatu vektor a = b maka
 Magnitudonya sama
 Arah a = arah b, dengan kata lain kedua vektor sejajar dan berarah sama.
Perlu diingat bahwa vektor tidak bergantung pada letaknya, tetapi bergantung
pada arah dan panjangnnya. Jika vektor AB = BA, tidak berarti kedua vektor itu
sama, tetapi juga harus dilihat arahnya. Jika titik ujung dan pangkalnnya
berlawanan berarti vektor AB = -BA atau vektor –AB = BA.

b. Contoh soal
1. Jika dua vektor a dan b sedemikian rupa sehingga vektor b = -a, apa yang
dapat dikatakan mengenai:
a. Magnitudonya
b. arahnya
2.

Program Studi S1 - Teknik Sipil


Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik 3
Universitas Negeri Malang
Tugas Matematika Rekayasa 3 (NTSI604)
Offering D
Moch. Adrian Nurhidayat A. (160523610898)

4. Jenis-Jenis Vektor
1. Vektor Posisi
Vektor posisi AB terjadi apabila titik A tetap.
2. Vektor Garis
Vektor garis merupakan vektor yang dapat digeser disepanjang garis kerjanya,
misalnya, gaya mekanis yang bekerja pada sebuah benda, beban tunggal yang
bekerja pada balok atau portal.
3. Vektor Bebas
Vektor merupakan vektor yang tidak dibatasi oleh apapun. Vektor ini
didefinisikan secara lengkap oleh magnitudo dan arahnya serta dapat digambar
sebagai salah satu dari kumpulan garis sejajar yang panjangnya sama.

Program Studi S1 - Teknik Sipil


Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik 4
Universitas Negeri Malang
Tugas Matematika Rekayasa 3 (NTSI604)
Offering D
Moch. Adrian Nurhidayat A. (160523610898)

5. Penjumlahan Vektor

a. Pengertian
Jumlah dari dua vektor AB dan BC, didefinisikan sebagai vektor tunggal atau
vektor ekuivalen atau vektor resultan AC.

Artinya vektor AB + BC = AC
Atau vektor a + b = c
Maka untuk mencari jumlah dari dua vektor a dan b, dapat digambar vektor-
vektor tersebut sebagai suatu rantai, memulai vektor yang kedua dari ujung vektor
pertama. Jumlah c diberikan oleh vektor tunggal yang menghubungkan pangkal
vektor pertama dengan ujung vektor kedua

b. Metode Penjumlahan
Dalam menjumlahakan vektor, kita dapat menerapkan beberapa metode
berikut untuk meringankan beban komputasi yang kita hadapi. Berikut
merupakan beberapa metode yang dapat digunakan.
 Metode Segitiga
Vektor hasil (resultan) yaitu a + b, dapat diperoleh dengan menempatkan
titik awal salah satu vektor (misalnya vektor b) pada titik ujung vektor yang
lainnya. Resultan vektor a + b dengan metode segitiga merupakan vektor
yang bertitik awal di titik awal a dan bertitik ujung di ujung titik vektor b.
Apabila vektor AB = a dan BC = b, maka vektor AC = a + b.
Berdasarkan uraian di atas diperoleh:
AB + BC = AC

Program Studi S1 - Teknik Sipil


Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik 5
Universitas Negeri Malang
Tugas Matematika Rekayasa 3 (NTSI604)
Offering D
Moch. Adrian Nurhidayat A. (160523610898)

 Metode Jajargenjang
Resultan vektor a dan b diperoleh dari diagonal jajargenjang yang dibentuk
oleh vektor a dan b setelah titik awal vektor a dan b ditempatkan berimpit.

 Metode Resultan dari Beberapa Vektor


Untuk menentukan resultan dari beberapa vektor, berarti kita menentukan
penjumlahan lebih dari dua vektor sehingga dapat digunakan cara poligon. Cara
ini merupakan pengembangan metode segitiga.

a + b = AC
AC + c = AD
AD + d = AE
Jadi vektor a + b + c + d = AE
Dengan kata lain, jumlah semua vektor a, b, c, d diberikan oleh vektor
tunggal yang menghubungkan pangkal vektor pertama ke ujung vektor terakhir-
dalam hal ini, vektor AE. Kasus tersebut sebagai akibat dari definisi sebelumnya
tentang jumlah dari dua vektor.

Program Studi S1 - Teknik Sipil


Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik 6
Universitas Negeri Malang
Tugas Matematika Rekayasa 3 (NTSI604)
Offering D
Moch. Adrian Nurhidayat A. (160523610898)

Program Studi S1 - Teknik Sipil


Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Negeri Malang
Tugas Matematika Rekayasa 3 (NTSI604)
Offering D
Moch. Adrian Nurhidayat A. (160523610898)

Program Studi S1 - Teknik Sipil


Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Negeri Malang

Anda mungkin juga menyukai