Rework PDF
Rework PDF
Andi
Dosen, Program Pascasarjana Manajemen Konstruksi - Universitas Kristen Petra
Email: andi@peter.petra.ac.id
ABSTRAK
Rework tidak dapat dipisahkan dari dunia konstruksi. Dampak biaya langsung maupun tidak langsung
yang diakibatkannya cukup signifikan. Penelitian ini bertujuan mengetahui penyebab utama dari rework
dan juga memberikan cara yang efektif untuk menguranginya. Penelitian dilakukan dengan menggunakan
kuesioner yang ditujukan kepada konsultan dan kontraktor di Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kesalahan dan perubahan desain, serta buruknya koordinasi antar dokumen desain adalah faktor
yang utama penyebab rework. Untuk dapat mengurangi rework, cara yang paling efektif menurut
responden adalah meningkatkan dan memperbaiki komunikasi dan koordinasi pada fase desain dan
konstruksi, serta memperkirakan dan mengatasi masalah-masalah desain sebelum masuk ke fase
konstruksi.
ABSTRACT
Rework cannot be separated from construction projects. The direct and indirect cost resulting from it are quite
significant. This research aims to identify the causes of rework and to propose effective ways to reduce it. It is
conducted using questionnaire, which was targeted to consultants and contractors in Surabaya. The results
show that defective designs, changes in design, and coordination problems among design documents were the
most influencing factors causing reworks. In order to reduce rework, the most effective ways according to the
respondents are enhancing and improving communication and coordination among participants during
design and construction phases, and also predicting and solving design problems before construction works
begin.
langsung ini. Lebih lanjut, biaya tidak langsung ini • Rework adalah melakukan pekerjaan di lapang-
biasanya jauh lebih besar daripada biaya langsung, an lebih dari sekali ataupun aktivitas yang
dan diperkirakan bisa mencapai tiga sampai lima memindahkan pekerjaan yang telah dilakukan
kali lebih besar. Di Indonesia sendiri, rework telah sebelumnya sebagai bagian dari proyek [14].
diindikasikan sebagai penyebab kedua terutama • Rework adalah total biaya di lapangan yang
untuk hilangnya produktifitas pekerja [7], dan dikeluarkan selain biaya dan sumber daya awal
merupakan masalah yang sering timbul baik pada [15].
pekerjaan desain [8] maupun konstruksi [9]. • Rework adalah aktivitas di lapangan yang harus
dikerjakan lebih dari sekali, atau aktivitas yang
Dengan mempertimbangkan bahwa dampak buruk menghilangkan pekerjaan yang telah dilakukan
yang diberikan cukup besar, maka usaha-usaha sebelumnya sebagai bagian dari proyek diluar
untuk mengurangi rework pada tahap konstruksi sumber daya, di mana tidak ada change order
sangat diperlukan. Namun, pencapaian tujuan ini yang dikeluarkan dan change of scope yang
tidak akan berhasil dengan baik apabila usaha diidentifikasi [16].
tersebut dilakukan secara sporadis, tanpa mem-
pelajari terlebih dahulu penyebab-penyebabnya. Sedangkan batasan atau hal-hal yang tidak
Hal ini umum dijumpai pada tahap konstruksi termasuk rework adalah [15]:
karena, seperti telah dijelaskan di atas, pelaku- • Perubahan scope pekerjaan mula–mula yang
pelaku konstruksi menganggap rework merupakan tidak berpengaruh pada pekerjaan yang sudah
hal yang wajar di suatu proyek, sehingga usaha- dilakukan.
usaha yang sistematis untuk mencari penyebab • Perubahan desain atau kesalahan yang tidak
cenderung diabaikan [10]. Akibatnya, usaha-usaha mempengaruhi pekerjaan di lapangan.
untuk menanggulangi rework mungkin hanya akan • Kesalahan fabrikasi off-site yang dibetulkan off-
menyelesaikan gejalanya saja, dan tidak sampai site
pada akar permasalahannya. • Kesalahan off-site modular fabrication yang
dibetulkan off-site
Beberapa penelitian di Australia dan Swedia telah • Kesalahan fabrikasi on-site tapi tidak mempe-
berusaha untuk mengidentifikasikan penyebab dari ngaruhi aktivitas di lapangan secara langsung
rework [10,11,12], namun penelitian yang khusus di (diperbaiki tanpa mengganggu jalannya aktivi-
Indonesia atau Surabaya, menurut pengetahuan tas konstruksi).
penulis, masih jarang atau bahkan belum ada. Oleh
karena itu, penelitian ini bertujuan untuk secara Pada penelitian ini rework didefinisikan sebagai
sistematis mengidentifikasi penyebab-penyebab aktivitas di lapangan yang harus dikerjakan lebih
yang terutama dari rework pada proyek-proyek dari sekali, atau aktivitas yang menghilangkan
konstruksi di Surabaya. Selain itu, penelitian ini pekerjaan yang telah dilakukan sebelumnya seba-
juga mengusulkan strategi yang dapat digunakan gai bagian dari proyek di luar sumber daya, di
untuk menanggulangi atau mencegah terjadinya mana tidak ada change order yang dikeluarkan
rework. Rework dalam penelitian ini hanya dibatasi [17]. Pengertian/definisi ini dirasa paling tepat
pada pekerjaan-pekerjan dalam fase konstruksi karena menyertakan batasan bagi terjadinya
saja. rework.
23
Andi, et al. / Faktor-Faktor Penyebab Rework pada Pekerjaan Konstruksi / CED, Vol. 7, No. 1, 22–29, March 2005
kasikan enam faktor yang berkaitan dengan desain ngumpulkan data yang diperlukan. Penyebab–
dan dokumentasinya. penyebab yang telah diidentifikasikan di atas
ditanyakan kepada responden dengan mengguna-
Kelompok kedua berkaitan dengan faktor-faktor kan skala satu (1) sampai lima (5), dimana semakin
manajerial dan terdiri dari sembilan faktor. Faktor- besar skala, semakin besar pengaruh faktor
faktor ini bisa disebabkan oleh semua pihak di tersebut untuk menyebabkan timbulnya rework.
konstruksi, baik itu pemilik, desainer (konsultan), Selain penyebab, penelitian ini juga menanyakan
dan/atau kontraktor [19,20]. Kelompok terakhir, cara yang efektif untuk mencegah terjadinya
faktor sumber daya, berhubungan pekerja dan rework. Sebelum dibagikan kepada responden,
peralatan proyek, sehingga kontraktor lebih banyak kuesioner dites lebih dahulu untuk kelayakannya.
terkait dengan faktor-faktor tersebut. Faktor Kuesioner yang telah final tercantum dalam [17].
sumber daya ini biasanya muncul pada fase
konstruksi dan terjadi mengakibatkan adanya Target responden pada penelitian ini ada dua, yaitu
kesalahan pengerjaan di lapangan. kontraktor anggota Gapensi Kodya Surabaya dan
konsultan anggota INKINDO Surabaya. Penelitian
REWORK ini akan membandingkan secara statistik jawaban
kontraktor dan konsultan mengenai penyebab-
Desain & Sumber
penyebab terjadinya rework.
Manajerial
dokumentasi daya
Perubahan Kurangnya Material Pekerja kurang Penelitian ini berhasil mendapatkan 46 responden,
desain kontrol terlambat pengetahuan yang terdiri dari 20 konsultan dan 26 kontraktor
Detail tidak Kurangnya Buruknya alur Banyaknya
yang berada di Surabaya. Gambar 2 dan 3 menun-
jelas teamwork informasi kerja lembur jukkan komposisi responden berdasarkan penga-
Kurangnya Kurangnya Kurangnya Salah prosedur
laman kerja mereka.
constructability informasi antisipasi thd kerja
lapangan keadaan alam
Kurangnya Salah
15%
pengetahuan ttg keputusan
karakter bahan 30%
Kurangnya
Buruknya peralatan
koordinasi 20%
dokumen
24
Andi, et al. / Faktor-Faktor Penyebab Rework pada Pekerjaan Konstruksi / CED, Vol. 7, No. 1, 22–29, March 2005
25
kurangnya informasi
20 3,90 3,31 3,57 0,05 b
15 lapangan
10 buruknya alur
3,60 3,38 3,48 0,40
5 informasi
0 material terkirim
3,45 2,96 3,18 0,42
paling jarang jarang sering paling sering
tidak sesuai
Intensitas kurangnya antisipasi
3,05 2,85 2,94 0,75
keadaan alam
Pondasi Struktur M/E Finishing pengiriman bahan
2,95 2,46 2,68 0,39
yang terlambat
Gambar 4. Intensitas Terjadinya Rework Berdasarkan Jenis Faktor pertimbangan yang
3,95 3,77 3,85 0,45
Sumber salah dilapangan
Pekerjaan Daya kurangnya
3,35 3,81 3,61 0,41
pengalaman pekerja
Di lain pihak, pekerjaan finishing merupakan jenis bekerja tidak sesuai
3,75 3,23 3,46 0,16
pekerjaan dimana rework paling sering muncul. Hal prosedur
kurang memadainya
ini sering disebabkan karena terjadinya perubahan peralatan
3,25 3,15 3,20 0,74
permintaan dari pemilik proyek, terutama pada kurangnya
bangunan ruko dan rumah tinggal. Pekerjaan M/E pengetahuan 2,75 3,46 3,15 0,08
pekerja
menempati posisi tersering kedua, dimana menurut
jumlah kerja lembur
responden, rework sering terjadi akibat adanya terlalu banyak
2,30 2,46 2,39 0,30
benturan antara pekerjaan M/E dengan jenis
a Faktor diurutkan berdasarkan nilai rata-rata total di tiap kelompok
pekerjaan yang lain. Benturan antar pekerjaan ini b Faktor berbeda secara signifikan pada α = 5%
timbul karena kurang baiknya koordinasi antar
dokumen desain. Pokok bahasan berikut ini akan Faktor ini kemudian diikuti oleh faktor buruknya
menggali lebih dalam penyebab-penyebab ini. koordinasi dokumen desain (nilai rata-rata total
4,24), dimana konsultan menempatkannya pada
posisi tertinggi, sedangkan kontraktor pada posisi
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR ketiga. Mengenai faktor ini, desain yang dihasilkan
PENYEBAB REWORK oleh konsultan pada dasarnya tidak salah. Yang
menjadi masalah adalah adanya konflik antara
Tabel 1 menunjukkan hasil analisa terhadap faktor- desain dari disiplin yang berbeda, misal antara
faktor penyebab rework menurut konsultan dan desain arsitek dengan desain struktur, atau antara
kontraktor, yang akan dijelaskan menurut kelom- desain struktur dengan desain M/E.
poknya seperti pada table 1.
Faktor perubahan desain secara keseluruhan ber-
Faktor Desain dan Dokumentasi ada pada posisi ketiga dengan nilai rata-rata total
4,15. Menurut wawancara, hampir seluruh peru-
Pada kelompok faktor desain dan dokumentasinya, bahan desain yang terjadi bersumber dari keingin-
faktor kesalahan desain merupakan penyebab an pemilik proyek. Seperti halnya faktor kesalahan
terutama munculnya rework dengan nilai rata-rata desain, perubahan yang diinginkan oleh pemilik
total 4,28. Kontraktor menempatkan faktor ini di biasanya baru dikemukakan setelah pekerjaan
peringkat pertama, dan konsultan pada peringkat yang bersangkutan telah dikerjakan di lapangan.
kedua. Kesalahan desain ini, yang dapat berupa
25
Andi, et al. / Faktor-Faktor Penyebab Rework pada Pekerjaan Konstruksi / CED, Vol. 7, No. 1, 22–29, March 2005
Kontraktor meletakkan faktor ini pada ranking waktu sehingga mudah bagi mereka untuk
kedua. membuat kesalahan pada hasil pekerjaan mereka,
yang pada akhirnya akan menyebabkan rework.
Secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa
faktor-faktor yang terkait dengan desain dan doku- Faktor-faktor utama yang lain adalah faktor yang
mentasinya merupakan penyebab yang utama berhubungan dengan informasi dan pengawasan di
munculnya rework. Hal ini dapat dilihat dari nilai lapangan. Faktor buruknya alur informasi/komu-
rata-rata mereka yang sebagian besar lebih dari nikasi, yang menempati posisi kelima, berkaitan
3,00. dengan faktor teamwork yang telah dijelaskan di
atas. Faktor pada posisi ketiga, buruknya kontrol
Faktor Manajerial terhadap pekerjaan lapangan, merupakan tang-
gung jawab kontraktor, sedangkan faktor kurang-
Kedua macam responden setuju untuk menempat- nya informasi tentang keadaan lapangan dapat
kan faktor kurangnya teamwork sebagai penyebab disebabkan oleh semua pihak, yaitu kurangnya
terutama pada kelompok ini. Kurangnya kerjasama informasi dari pemilik/konsultan ke kontraktor,
antara pihak-pihak yang terkait dalam proyek atau dari kontraktor ke subkontraktor/pekerja.
mungkin saja terjadi sebagai akibat sistem procure-
ment yang dipakai, di mana pada umumnya yang Faktor Sumber Daya
dipakai di Indonesia adalah sistem tradisional
(desain-tender-bangun). Sistem tradisional ini telah Pada kelompok ini, kesalahan pengerjaan di
berulang kali disebutkan sebagai salah satu lapangan banyak disebabkan karena pertimbangan
penyebab utama buruknya koordinasi antara kon- atau pengambilan keputusan yang kurang benar
sultan dan kontraktor. Hal ini cukup berbeda oleh pekerja atau kontraktor, dengan nilai rata-rata
dengan sistem procurement yang lebih baru, seperti total 3,85. Faktor tertinggi berikutnya adalah
design and build atau construction management. kurangnya pengalaman pekerja, di mana kontrak-
tor melihat faktor ini sebagai faktor yang terutama
Bila dilihat nilai rata-ratanya, responden konsultan pada kelompok ini. Faktor lain yang utama adalah
memberikan nilai lebih tinggi daripada kontraktor pekerja tidak mengikuti prosedur kerja yang ada.
(4,20 vs. 3,92) untuk faktor teamwork ini. Penulis Seringkali pekerja, tanpa adanya pengawasan yang
berpendapat bahwa untuk kasus ini, konsultan baik, mengabaikan prosedur dengan mengambil
melihat kerja sama antara mereka dengan pihak jalan pintas agar memudahkan atau mempercepat
pemilik. Koordinasi dan komunikasi yang kurang pekerjaan mereka.
pada awal proyek (fase awal desain) akan sangat
mudah menyebabkan terjadinya perubahan desain,
yang kemudian akan menimbulkan rework, seperti PERBANDINGAN JAWABAN
telah dijelaskan sebelumnya. Menurut wawancara KONSULTAN DAN KONTRAKTOR
dengan salah satu konsultan, tidak mustahil bagi
seorang pemilik proyek untuk merubah desain Tabel 1 di atas juga menyajikan hasil tes statistik t-
sebanyak lima kali. test untuk melihat adanya perbedaan pendapat
antara kontraktor dan konsultan mengenai penye-
Selain itu, semakin banyak pihak dari perusahaan bab-penyebab rework. Hipotesa awal yang dipakai
yang berbeda yang terlibat dalam proyek (misal, adalah: tidak ada perbedaan antara pandangan
subkontraktor), akan semakin sulit untuk melaku- konsultan dan kontraktor pada tingkat signifikan
kan koordinasi pekerjaan proyek. Setiap subkon- α = 5%. Apabila nilai p-value dari hasil tes kurang
traktor biasanya memiliki tujuan dan kepentingan dari atau sama dengan 0,05, hipotesa awal ini
sendiri-sendiri terhadap suatu proyek dan mungkin ditolak, yang berarti ada perbedaan pendapat yang
bisa bertentangan satu dengan yang lain. Tanpa signifikan di antara kedua macam responden.
adanya koordinasi kerja dan komunikasi yang baik,
akan sangat mudah bagi satu subkontraktor untuk Ada empat faktor yang memiliki perbedaan signifi-
melakukan kesalahan pengerjaan di lapangan dan kan, yaitu desain yang kurang memperhatikan
mengakibatkan munculnya rework pada pekerjaan- aspek kemudahan pelaksanaan di lapangan
nya atau pekerjaan subkontraktor lain. (constructability), buruknya koordinasi antar doku-
men desain, kurangnya pengawasan terhadap
Faktor jadwal kerja yang padat memiliki ranking pelaksanaan pekerjaan di lapangan, dan kurangnya
tertinggi kedua dengan nilai rata-rata total 3,63. informasi mengenai keadaan lapangan. Menarik-
Untuk faktor ini kedua macam responden memilik nya, dari nilai rata-ratanya terlihat bahwa konsul-
kepentingan yang sama, di mana dengan jadwal tan memandang semua faktor ini lebih berpenga-
kerja yang padat, konsultan atau kontraktor ruh daripada kontraktor.
(pekerja mereka) akan bekerja di bawah tekanan
26
Andi, et al. / Faktor-Faktor Penyebab Rework pada Pekerjaan Konstruksi / CED, Vol. 7, No. 1, 22–29, March 2005
FASE MUNCULNYA PENYEBAB fase desain [21], sehingga permasalahan desain ini
REWORK dapat dideteksi dan dikoreksi sebelum masuk ke
fase konstruksi. Hal ini tentu saja harus berlaku
Pada bagian ini, responden diminta untuk mem- juga pada fase konstruksi, di mana seperti telah
berikan pendapat mengenai fase proyek (desain, disinggung di atas, semakin banyak partisipan yang
konstruksi, atau keduanya) di mana penyebab terlibat akan semakin penting koordinasi dan
rework tersebut di atas paling sering muncul. ranking komunikasi yang baik diantara partisipan
Gambar 5 menunjukkan jawaban dari kontraktor proyek.
dan konsultan.
Tabel 2. Cara Efektif Mengurangi Rework
20
Rangking Cara (Menurut Konsultan dan Kontraktor)
15 1 Meningkatkan komunikasi, baik antara atasan dengan
Responden
27
Andi, et al. / Faktor-Faktor Penyebab Rework pada Pekerjaan Konstruksi / CED, Vol. 7, No. 1, 22–29, March 2005
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis pekerja- 4. Burati, J.L., Farrington, J.J., and Ledbetter,
an yang paling sering terjadi rework adalah W.B., Causes of Quality Deviations in Design
finishing dan M/E. Faktor desain, seperti kesalah- and Construction, Journal of Construction
an, buruknya koordinasi, dan perubahan desain Engineering and Management, 118(1), 1992, pp.
mendapat perhatian dari responden sebagai penye- 34-39.
bab yang utama. Penulis akan melaporkan hasil
5. Barber, P., Sheath, D., Tomkins, C., and Gra-
penelitian tentang dokumen desain pada makalah
ves, A., The Cost of Qaulity Failures in Major
yang akan datang.
Civil Engineering Projects, International Jour-
nal of Quality and Reliability Management,
Pada kelompok faktor manajerial, responden
17(4/5), 2000, pp. 479-492.
mengatakan faktor kurangnya teamwork, jadwal
kerja yang telalu padat, dan buruknya alur 6. Love, P.E.D., Auditing the Indirect Conse-
komunikasi adalah faktor yang utama. Sedangkan quences of Rework in Construction: A Case
pada faktor sumber daya, pengambilan keputusan Based Approach, Managerial Auditing Journal,
yang salah dan kurangnya pengalaman pekerja 17(3), 2002, pp. 138-146.
diidentifikasikan sebagai penyebab utama pengerja-
an yang salah di lapangan sehingga terjadi rework. 7. Kaming, P.F., Olomaiye, P.O., Holt, G.D. and
Harries, F.C., Factors Influencing Craftsmen’s
Untuk dapat mengurangi rework, responden Productivity in Indonesia, International Journal
memilih memperbaiki dan meningkatkan komuni- of Project Management, 15(1), 1997, pp. 21-30.
kasi dan koordinasi semua pihak yang terlibat
8. Dewayanti, L., dan Lydia, Pandangan Konsul-
dalam proyek sebagai cara yang paling efektif. Hal
tan Perencana Mengenai Kualitas Dokumen
ini harus dilakukan baik pada fase desain maupun Desain dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi-
konstruksi. Selain itu rework juga dapat dikurangi nya, Skripsi, Universitas Kristen Petra, Indone-
dengan mengatasi masalah pada fase desain sia, 2004.
sebelum masuk ke fase berikutnya. Pemeriksaan
desain (design review) secara berlapis (dua atau tiga 9. Santoso, R., Tingkat Kepentingan dan Alokasi
kali) dan penjelasan awal pemilik proyek yang jelas Resiko pada Proyek Konstruksi, Tesis, Univer-
dan lengkap adalah beberapa cara yang dapat sitas Kristen Petra, Indonesia, 2004.
digunakan.
10. Love, P.E.D., Wyatt, A.D., and Mohamed, S.,
Akhirnya, penelitian ini hanya mempelajari rework Understanding rework in construction, Procee-
berdasarkan pendapat responden melalui kuesio- dings of the International Conference on
ner. Akan lebih menarik apabila penelitian yang Construction Process Re-engineering, Gold
akan datang dapat mempelajari rework dengan Coast, Australia, 1997, pp. 269-278.
meninjau langsung studi kasus di lapangan, dan 11. Love, P.E.D. and Li, H., Quantifying the Causes
kemudian membandingkan hasilnya dengan pene- and Costs of Rework in Construction, Construc-
litian yang disajikan di sini. tion Management and Economics, 18(4), 2000,
pp. 479-490.
28
Andi, et al. / Faktor-Faktor Penyebab Rework pada Pekerjaan Konstruksi / CED, Vol. 7, No. 1, 22–29, March 2005
29