Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Setiap guru berharap agar peserta didik dapat menegmbangkan kepribadiannya secara
optimal, tetapi keyataanya, anak datang dari berbagai macam lingkungan keluarganya,
masyarakat dengan sikap orangtua terhadap anak yang berbeda-beda sangat berpengaruh
pada perkembangan prilaku anaknya. Dalam hal ini,guru harus peka dalam mengamati
perilaku anak didiknya karena dikelas selalu ada anak yang menunjukan gejala prilaku yang
menyimpang.Sehubungan dengan itu, sebagai guru pendidikan anak usia dini, hingga
mempersiapkan diri agar dapat memberikan pengalaman yang berharga sesuai dengan
kebutuhan anak, guru harus berusaha mencari penyebab yang melatarbelakangi setiap
perilaku anak yang menyimpang, dan memahami latar belakang keluarga anak. Kemudian
mencari solusi dan memberikan perhatian secara khusus kepada anak yang bersangkutan,
dapat juga melibatkan anak untuk bermain dengan teman-temanya. Dalam hal itu guru
dapat memberikan taggungjawab kepada anak-anak yang dapat memotivasi dan
membangkitkan minat anak untuk bermain kembali. Hal tersebut juga dapat dilakukan
dengan kata-kata agar menyenangkan sehingga anak tertarik dan mengikuti kata-kata guru,
serta memberikan pujian ketika anak berhasil mengerjakan sesuatu.

1.2 RUMUSAN MASALAH


a. Apa saja jenis masalah anak usia dini ?
b. Bagaimana teknik penanganan kasus anak usia dini ?
c. Bagaimana teknik pengumpulan data tentang kasus anak usia dini ?
d. Bagaimana tindak lanjut yang harus dilakukan guru ?

1.3 TUJUAN PEMBAHASA


a. Agar mahasiswa mengetahui Apa saja jenis masalah anak usia dini
b. Agar mahasiswa mengetahui Bagaimana teknik penanganan kasus anak usia dini
c. Agar mahasiswa mengetahui Bagaimana teknik pengumpulan data tentang kasus anak
usia dini
d. Agar mahasiswa mengetahui Bagaimana tindak lanjut yang harus dilakukan guru

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 JENIS-JENIS MASALAH ANAK USIA DINI

1. fisisk (kesehatan)
Permasalahan kesehatan adalah permasalahan yang sangat berpengaruh besar terhadap
aspek perkembangan lainnya, ketika kesehatan anak bermasalah maka perkembangan anak
akan tehambat. Perkembangan aspek fisik terkait dengan keutuhan dan kemampuan fungsi
panca indera anak, kemampuan melakukan gerakan-gerakan sesuai perkembangan usianya
serta kemampuan mengontrol pembuangan Anak yang mengalami hambatan dalam hal-hal
tersebut dapat dikatakan mengalami masalah secara fisik. Lebih lanjut permasalahan-
permasalahan fisik tersebut adalah sebagai berikut :

a. masalah penglihatan
penglihatan merupakan keterampilan untuk mampu melihat persamaan dan perbedaan
bentuk benda. Warna sebagai dasar untuk mpengembangan kognitif. Masalah penglihatan yang
bisa terjadi pada anak usia dini adalah sulitnya mengelompokkan benda berdasarkan warna,
bentuk.
b. masalah pendengaran
Merupakan keterampilan untuk mampu mendengar perbedaan dan persamaan suara.
Gangguan suara pada anak usia dini bukan berarti anak-anak mengalami tuli tetapi, anak tidak
mampu menyebutkan suara yang ada disekelilingnya. Seperti suara alam, bisikkan arah suara
dan lain – lain. Anak menjadi tidak peka terhadap suara yang ada disekitarnya. Kemudian tidak
mampu menirukan berbagai suara tertentu, tidak mampu menyanyikan lagu sederhana, tidak
mampu menceritakan kembali sebuah kejadian, tidak mampu mengulangi kembali urutan
cerita, dan tidak mampu mendengarkan persamaan-persamaan dalam kata-kata yang bersajak,
dan lain-lain.
c. indra penciuman
anak usia dini sering menderita sinus dan mimisan yang menyebabkan ketidak pekaan
terhadap penciuman mereka hal ini disebabkan oleh daya tahan tubuh anak yang sangat lemah.

2. cacat tubuh
Cacat tubuh yang dialami anak usia dini merupakan faktor bawaan yang sudah dialami sejak
ia lahir. Cacat tubuh yang terjadi antara lain, tidak memiliki jari yang sempurna, tuli, anggota
tubuh yang tidak sempurna.

3. Kegemukan (obesitas)
Anak yang mengalami obesitas menjadi sangat terbatas ruang gerak yang ia
miliki.karena ia harus menopang berat beban paada tubuhnya.biasanya hal ini disebabkan
karena gizi yang berlebihan. Dalam hal ini, sebaiknya orangtua memperhatikan asupan
makanan dengan kadar yang sesuai dan tidak berlebihan dan sering mengajaknya berolahraga.

4. Gangguan gerak peniruan


Anak yang mengalami gangguan gerak peniruan adalah anak yang tidak bisa
menirukan gerakan-gerakkan yang dicontohkan oleh gurunya, ia akan merasa cemas ketika
gurunya memerintahkan untuk menirukan gerakkannya. Anggota tubuh anak akan kaku saat
melakukan gerakkan sederhana. Permasalahn yang sering terjadi pada anak usia dini adalah
anak masih kesulitan dalam menggerakkan bagian tubuh tertentu seperti :

2
• Berguling
• Menangkap
• Melempar
• Berlari
• Senam

5. Gangguan berbahasa
Berbahasa merupakan keterampilan dalam mendengar, berbicara, membaca dan
menulis. Dalam hal keterampilan yang diutamakan adalah mendengar dan berbicara. Masalah
berbahasa yang dialami anak usia dini berawal dari ketidakmampuan mendengar dan
memahami bahasa lisan yang diucapkan orang-orang sekelilingnya. Anak yang bermasalah
dalam perkembangan bahasanya pada umumnya anak tersebut mengalami beberapa gangguan,
misalnya

a. speech delay
Keterlambatan bicara adalah salah satu gangguan perkembangan yang paling sering
ditemukan pada anak.deteksi dini gangguan bicara dan bahasa ini harus dilakukan oleh semua
individu yang terlibat dalam penanganan anak ini mulai dari orang tua, keluarga, dan dokter.

b. gagap (stuttering)
Anak yang menderita gagap tidak dapat berkomunikasi secara wajar. Wajar disini
mengandung pengertian normal, jelas dan tidak tersendat-sendat. Gejala yang sering
diperhatikan dengan gagap adalah sering mengulang atau memperpanjang suara suku kata atau
kata-kata dan sering terjadi keraguan dan penghentian bicara sehingga mengganggu arus irama
bicara. Penyebab gagap biasanya terjadi karena anak sering dibentak, dimarahi dan sering
membiasakan anak menjawab pertayaan dengan potongan-potongan kata.

c. cadel
Anak yang menderita cadel tidak dapat menyebut huruf tertentu dengan jelas misalnya
“R” “L “S” dan lain-lain. Penyebab cadel biasanya terjadi karena orang disekitarnya telah
membiasakan berbicara yang tidak sesuai dengan kata sebenarnya, contoh : sayang jadi
“tayang” atau makan jadi mamam.

6. kidal
Kidal seringkali dikategorikan sebagai ketidakmampuan anak dalam menggunakan
tangan kanan.tetapi kidal juga muncul karena kebiasaan anak dalam menggunakan tangan
kirinya. Beberapa factor penyebab kidal pada anak diantaranya karena hemisphere kanan
dalam otak lebih unggul daripada kiri bisa juga disebabkan karena pembiasaan yang salah,
Namun bisa saja tidak terjadi apabila sejak dini kita arahkan. Pada umumnya anak yang
mengalami kidal akan memiliki suatu kelebihan yang tak dimiliki oleh anak lainnya.

7. hiperaktif
Hiperaktif sebagai salah satu bagian dari attention deficit disorder (ADD) dikategorikan
pada gangguan yang memiliki ciri-ciri keaktifan yang berlebihan.anak hiperaktif biasanya
mengalami kesukaran dalam memusatkan perhatian pada jangka waktu tertentu,jangka waktu
perhatiannya sangat pendek,mudah terganggu perhatian, pikirannya tidak tenang dan tidak bisa
mengontrol diri, banyak bicara serta tindakkannya tidak bertujuan, tidak berkonsentrasi
terhadap suatu objek tertentu.

3
8. ngompol
Ngompol dianggap gangguan jika anak sudah berusia lebih dari 3 tahun. Biasanya
terjadi pada malam hari (Nocturnal), tetapi tidak menutup kemungkinan terjadi pada siang hari.
Faktor penyebab ngompol dan buang air besar di sembarang tempat adalah penggunan diapers,
ketika anak dibiasakan mengunakan diapers dan tidak dibiasakan toilet trainee maka anak akan
merasa aman untuk melakukan buang air dimana pun ia berada,namun ketika usia anak
bertambah dan mencoba untuk melepaskan pampers ia akan terbiasa untuk buang air dimana
pun ia berada karena pembiasaan penggunaan diapers itu sendiri.

9. Gangguan kesehatan (penyakit)


Gangguan kesehatan yang dimaksud disini adalah penyakit yang sering terjadi
misalnya, batuk, pilek, demam, diare, radang, cacar, campak, dan lain-lain. Penyakit – penyakit
tersebut disebabkan oleh kuman dan bekteri yang dipengaruhi dari makanan dan kebersihan
lingkungan sekitar.

10. kekurangan gizi


Kekurangn gizi adalah gangguan kesehatan akibat kekurangan atau ketidakseimbangan
zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan, aktifitas berfikir dan semua hal yang berhubungan
dengan kehidupan yang dapat menghambat perkembangan anak. Anak yang kekurangan gizi
sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembnagannya, produksi tenaga, pertahanan
tubuh, struktur dan fungsi otak dan perilaku. Maka dari itu, anak usia dini membutuhkan asupan
makanan dengan gizi seimbang. Salah satu faktor kekurangan gizi pada anak usia dini adalah
perekonomian keluarga yang tidak mencukupi untuk memenuhi gizi sang anak. Padahal menu
makanan dengan gizi seimbang tak harus mahal.
Misalnya daging sebagai protein bisa diganti dengan telur atau tahu dan tempe, brokoli sebagai
sayur bisa diganti dengan bayam, dan masih banyak susu yang dijual dengan harga terjangkau.

11. gangguan psikis


a. berbohong
Penyebab berbohong diantaranya adalah kekerasan pada orang tua dan para pendidik
sehingga mereka berdusta agar terhindar dari hukuman,peniruan dari orang dewasa, kesadaran
anak akan kekurangan dirinya sehingga mendorongnya untuk berbohong,karena ingin dipuji
juga karena imajinasinya.
Tidak menuduh anak berbohong bila tidak mempunyai bukti.Setiap orang butuh diberi
kepercayaan, begitu pula anak-anakkita. Dahulukan prasangka baik dengan mendengarkan
alasan-alasan yang dikemukakan. Jika tidak mendapatkan kepercayaan ia akan menolak untuk
berkomunikasi.Menjadi pendengar yang baik, untuk mengetahui apa yang sedang terjadi
pada anak.Jika mengetahui anak berbohong, langsung jelaskan faktanya tidak perlu menunggu
sampai dia mengaku, apalagi memaksa ia untuk mengatakan yang sebenarnya terjadi. Tindakan
ini hanya akan mendidiknya lebih canggih untuk berbohong.
Kontrol emosisaat mengetahui anak berbohong.Emosi yang berlebihan dan memenggil anak
sebagai pembohong tidak akan menyelesaikan masalah, malah makin membuat anak takut dan
berbohong lagi. Berikan jaminan bahwa jika ia bereterus terang kita akan mema’afkan dan
tidak menghukumnya.Mengevaluasi diri, apakah kita terlalu keras kepada anak, sehingga
tersumbat jalur komunikasi dengan anak.Jika anak berbohong karena imajinasi maka ajari anak
untuk membedakan antara hal realistik dan imajinasi tanpa menyalahkan sikap bohongnya
tersebut.

4
b. emosi
Ketakutan biasanya disebabkan oleh beberapa hal diantaranya adanya cerita seram
dan menakutkan.takut pada gelap karena membayangkan hal-hal yang seram,peniruan dari
orang dewasa misalnya takut pada ulat, dan kesalahan mendidik orang tua.dan ada juga
ketakutan – ketakutan lainnya yang dialami anak, misalnya takut pada orang tua, rasa takut
kepada orang tua karena orang tua yang sering membentak, memarahi dan menghukum, dan
sering juga terjadi takut ditinggal ibu dan pengantar hal ini terjadi karena anak tidak dibiasakan
bersosialisasi dengan lingkungan.

c. kecemasan
Kecemasan merupakan keadaan emosi yang tidak menyenangkan yang meliputi
interprestasi subyektif dan rangsangan fisiologis,misalnya bernafas lebih cepat,jantung
berdebar-debar dan berkeringat dingin. Pada umumnya kecemasan pad anak usia dini secara
bertahap akan berkurang seiring bertambahnya usia anak.

d. mencuri
Penyebab anak mencuri adalah tidak terpenuhinya kebutuhan secara materil, rasa
kepemilikkan yang tinggi terhadap barang orang lain,karena tidak mengerti,karena kebutuhan
identitas diri,karena mencontoh yng salah,karena adanya tekanan
ingin memiliki.cara menangani anak yang suka mencuri adalah mencukupi kebutuhan anak
dan memberikan pengertian untuk bersabar,mengenali pergaulan anak,memberi perhatian yang
cukup menyelidikki motivasinya dan memasukkan konsep nilai yang benar dan mendidiknya
dalam kebenaran.1

2.2 Langkah-langkah dan Tekhnik Penanganan Masalah

A. Langkah-langkah Penanganan Masalah

Penanganan masalah anak dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai


berikut.
a. Identifikasi kasus
yakni upaya untuk menandai subjek (anak) yang diperkirakan mengalami masalah.dengan
mendeteksi permasalahan anak.

b. Identifikasi masalah
yakni upaya mengetahui inti permasalahan yang dihadapi anak.
c. Diagnosis
merupakan langkah untuk mengidentifikasi karakteristik serta faktor penyebab masalah
yang dialami anak.
d. Prognosis
merupakan langkah untuk merumuskan alternatif upaya bantuan sesuai dengan
karakteristik permasalahan yang dialami.menentukan jalan apa yang akan dilakukan
orang tua untuk mengatasi masalah-masalah yang terjadi pada anaknya.
e. Treatment
merupakan upaya pemberian bantuan itu sendiri.melakukan perawatan atau terapi sesuai

1
http://umprodipaud.blogspot.com/2010/12/permasalahan-anak-dan-upaya.html

5
masalah anak demi penyembuhannya.terapi bisa berbentuk medis ataupun non medis,
bisanya permasalahan yang menggunakan treatment adalah permasalahan fisik dan psikis
yang membutuhkan dokter dan psikiater atau psikolog.
f. Tindak lanjut
Dilakukan sebagai bentuk evaluasi terhadap upaya pemberian bantuan yang telah
dilakukan serta kemungkinan penggunaan langkah-langkah berikutnya.

B. Teknik penanganan masalah


Pada hakikatnya, tidak ada satu pun teknik yang efektif untuk menangani permasalahan
anak yang berbeda-beda. Penggunaan suatu teknik akan bergantung kepada karakteristik
anak, jenis permasalahan,kemampuan serta keterampilan pemberi bantuan, serta faktor
feasibilitasnya. Di antara berbagai teknik yang dapat dilakukan orang tua dan guru untuk
membantu menangani permasalahan anak adalah sebagai berikut :
a. Latihan
Dengan latihan kita dapat mengetahui dan mengevaluasi sejauh mana kemampuan
anak,juga dapat mengetahui dimana kelemahan anak.Latihan diberikan kepada anak untuk
melatih konsentrasi atau aspek kognitif anak.
b. Permainan
Permainan dan bermain merupakan kebutuhan bagi anak.melalui permainan anak dapat
mengembangkan berbagai aspek.termasuk aspek social emosional yang dapat membantu
pengembangan karakter anak usia dini.permainan merupakan sumber media untuk
menstimulasi anak.
c. Saran dan nasihat
Dalam menangani masalah anak saran dan nasihat sangat diperlukan untuk mengarahkan
anak dan menjelaskan nilai baik buruk kepada anak.ketika kita memberikan nasihat akan
mudah diterima ketika anak masih berada pada usia dini.
d. pengkondisian
Ketika kita akan mengatasi masalah yang sedang dihaadapi anak hendaknya kita harus
melihat kondisi dan keadaan yang memungkinkan untuk melakukannya
e. model dan peniruan
Anak adalah peniru ulung, anak hanya melakukan apa yang ia lihat, ia dengar dan ia rasakan
maka dari itu kita sebagai orang tua harus menjadi teladan yang baik bagi anak.
f. konseling
Merupakan proses yang terjadi antara anak dan seorang konselor yang membantu anak-
anak untuk sembuh dan kembali rasa percaya dirinya.selama konseling,seorang anak
didorong untuk dapat menyatakan perasaan mereka.2

2
https://allohmahabesar88.wordpress.com/2015/02/06/permasalahan-anak-usia-dini/

6
2.3 TEKNIK PENGUMPULAN DATA PADA KASUS AUD

Dalam pelaksanaan penyelenggaraan kurikulum di TK terdapat beberapa kompetensi yang


harus dicapai oleh anak didik. Kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum TK dan RA
merupakan criteria yang perlu dipenuhi anak didik selama mengikuti pendidikan di TK. Untuk
mengetahui ketercapaian kompetensi anak didik perlu dilakukan penilaian

Untuk anak TK, proses evaluasi seperti itu tidak sesuai, bahkan tes tertulis seperti itu
sebaiknya dihindari kecuali untuk tujuan-tujuan tertentu. Pertimbangannya ialah bahwa anak
TK belum bisa membaca dan menulis, selain itu tes tertulis dapat membuat anak stress. Sebagai
gantinya digunakan asesmen, yaitu suatu proses pengamatan, pencatatan, dan
pendokumentasian kinerja dan karya siswa serta bagaimana proses ia menghasilkan karya
tersebut. Asesmen tidak digunakan untuk mengukur keberhasilan suatu program, tetapi untuk
mengetahui perkembangan atau kemajuan belajar anak.

Asesmen tidak dilakukan di kelas pada akhir program atau di akhir tahun TK, tetapi
dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan sehingga kemajuan belajar siswa dapat
diketahui. Caranya pun lebih alami, misalnya, saat anak bermain, menggambar, atau dari karya
yang dihasilkan. Asesmen tidak mengkondisikan anak pada bentuk ujian. Dengan mengetahui
bakat, minat, kelebihan, dan kelemahan siswa maka guru bersama-sama dengan orang tua
siswa dapat memberi bantuan belajar yang tepat untuk anak sehingga dapat diperoleh hasil
belajar yang tepat untuk anak sehingga dapat diperoleh hasil belajar yang optimal.

Informasi diperoleh berdasarkan aturan tertentu dan menyeluruh dalam suatu system
penilaian. Informasi tersebut juga tidak hanya berguna bagi individu yang dinilai tetapi juga
bagi yang lainnya seperti guru dan orang tua. Informasi yang diperoleh berkaitan dengan
pembelajaran, terutama keberhasilan pembelajaran. Keputusan tersebut berupa ketercapaian
dalam rentang tujuan yang telah ditetapkan. Melalui penilaian, guru mengetahui sejauh mana
ketercapaian tujuan pembelajaran. Berdasarkan informasi tersebut diputuskan tentang
ketercapaian anak secara individual dan pembelajaran secara kasikal. Melalui penilaian
diketahui mana anak-anak yang berhasil, mana yang belum. Juga ditetapkan apakah
pembelajaran dilanjutkan atau diulang.

Penilaian pada pendidikan anak TK lebih banyak untuk mendeskripsikan ketercapaian


perkembangan anak. Dengan penilaian dapat diketahui dan ditetapkan aspek-aspek
perkembangan yang telah dicapai dan belum dicapai. Jadi penilaian dalam pembelajaran di TK
adalah suatu usaha mengumpulkan dan menafsirkan berbagai informasi secara sistematis,
berkala, berkelanjutan, menyeluruh tentang proses dan hasil dari pertumbuhan dan
perkembangan yang telah dicapai oleh anak didik melalui kegiatan pembeajaran.

7
Tujuan Dan Ruang Lingkup Asesmen

 Untuk mengetahui berbagai aspek perkembangan anak secara individual, dan


sebagainya.
 Untuk diagnosa adanya hambatan perkembangan maupun identifikasi penyebab masalah
belajar pada anak.
 Untuk memberikan tempat dan program yang tepat untuk anak, dalam hal ini untuk
mengetahui apakah anak membutuhkan pelayanan khusus atau tidak.
 Untuk membuat perencanaan program (curriculum planning), dalam hal ini asesmen
digunakan untuk memodifikasi kurikulum, menentukan metodologi, dan memberikan
umpan balik (fedback).
 Untuk mengidentifikasi dan memperbaiki masalah perkembangan pada anak.
 Untuk kajian penelitian3

Anak bermasalah di TK dapat dilihat dari :


1. Frekuensi perilaku menyimpang yang tampak, maksudnya seberapa banyak tingkah
laku yang menimbulkan masalah muncul, misalnya anak ngambek setiap hari , malah
beberapa kali dalam sehari maka hal itu pertanda anak bermasalah.
2. Intensitas perilaku maksudnya tingkat kedalaman perilaku anak yang bermasalah,
misalnya, rentang perhatian anak untuk konsentrasi sangat pendek, anak mudah beralih
perhatiannya baik dalam belajar atau bermain.
3. Usia anak yaitu tingkah laku anak yang mencolok yang tidak sesuai dengan tahap
perkembangan anak seusianya.
4. Ukuran norma budaya, maksudnya, anak dikatakan bermasalah sangat bergantung pada
ukuran budaya setempat.

2.4 TINDAK LANJUT YANG HARUS DILAKUKAN GURU DAN ORANG TUA

Orang tua dan guru merupakan model bagi anak. Untuk dapat membantu menangani
permasalahan anak dengan tepat, orang tua dan guru diharapkan memiliki beberapa
karakteristik sebagai persyaratannya.Beberapa karakteristik di bawah ini setidaknya dapat
membantu mempermudah orang tua dan guru dalam menangani permasalahan yang
dihadapi anak.

1. Kesabaran
2. Penuh kasih sayang
3. Penuh perhatian
4. Ramah
5. Toleransi terhadap anak
6. Empati
7. Penuh kehangatan
8. Menerima anak apa adanya

3
https://www.nomifrod.com/2016/08/pengertian-tujuan-dan-manfaat-asesmen.html

8
9. Adil
10. Dapat memahami perasaan anak
11. Pemaaf terhadap anak
12. Menghargai anak
13. Memberi kebebasan terhadap anak
14. Menciptakan hubungan yang akrab dengan anak4

4
https://allohmahabesar88.wordpress.com/2015/02/06/permasalahan-anak-usia-dini/

Anda mungkin juga menyukai