Nama pasien : Rini Oktavia Nama Ibu : Toisah Nama Ayah : Tn. D
Usia :4 tahun Usia Ibu : 46 tahun Usia Ayah : 50 tahun
Jenis kelamin : perempuan Agama : Islam Agama : Islam
anak ke 4 dari 4 bersaudara Alamat :Kalierang Bumiayu Alamat : Kalierang Bumiayu
Tanggal masuk : 19-11-2018 Suku bangsa : Jawa Suku bangsa: Jawa
Tgl pengkajian : 20-11-2018 Pendidikan : SD Pendidikan : SMP
Diagnose medis: Anemia Pekerjaan : IRT Pekerjaan : pegawai swasta
Lemas
Keluarga pasien (ibu) mengeluh anaknya lemas dari 5 hari yang lalu dan mulai demam 3
hari yang lalu dan sering mengalami panas dingin terjadi naik turun, paling sering panas di malam
hari dan beberapa hari anak tidak banyak beraktivitas atau bermain. Lalu anak dibawa ke
puskesmas dan diperiksa, setelah diperiksa anak di diagnose anemia suspect Talasemia. Lalu
pasien datang ke IGD dengan keluhan demam dan Hb kurang. Anak teraba panas dan terlihat
lemas, saat dikaji Nadi 110xpm, suhu 38,5 dan RR 16xpm. Saat dilakukan pemeriksaan hb
didapatkan Hb 5.7.
Saat ibu pasien anak mengandung selama 9 bulan atau lebih tepatnya 37 minggu. Saat
melahirkan ibu pasien anak mengatakan persalinan secara spontan namun setelah melahirkan ibu
pasien mengalami plasenta rapat jadi plasenta sulit keluar, lalu saat post natal anak lahir dengan
bobot 4 kg dan ibu mengatakan saat lahir bayi lahir dengan suara tangis yang tidak terlalu
kencang, dan anak agak lemah, warnanya merah. Saat pasien berusia 2 hari, pasien mengalami
kuning(ikterik) dan pasien di incubator selama 1 minggu.
Anak pernah mengalami demam pada saat umur 2 bulan dan pernah di rawat di RSUM
Siti Aminah Bumiayu. Pasien tidak mengkonsums obat-obatan khusus saat ini. Tidak ada tindakan
operasi yang dilakukan di masa lalu, tidak ada alergi obat dan tidak ada kejadian kecelakaan yang
menimpa pasien. Imunisasi dasar yang diberikan lengkap pada usia 9 bulan.
Yang mengasuh pasien yaitu ibunya, hubungan dengan anggota keluarga adalah ibu kandung,
pembawaan secara umum anak lebih dekat kepada ibunya. Saat di rumah sakit anak rewel dan banyak
menangis, namun jika dirumah ibu mengatakan anak tidak terlalu rewel. Lingkungannya rumah
bersih, didukung dengan ventilasi yang baik di dalam rumah dan rumah terdapat kamar mandi, rumah
tidak dekat pabrik yang berpolusi dan kawasan yang tidak bising dan tidak kumuh.
Sebelum masuk RS : Ibu pasien mengatakan anaknya makan 3 hari sekali dan makannya setengah
porsi saja, dan ibu mengatakan kurang memperhatikan gizi pada anaknya. Anak jarang memakan
sayur-sayuran yang mengandung zat besi seperti bayam dan anak banyak memakan jajanan dan
cemilan. Saat sakit anaknya hampir makan seperti, hanya 10 sendok kurang lebih.
Setelah masuk RS : ibu mengatakan anaknya hanya makan sekitar 5 sampai 6 suap, sehari 3 kali
dan ibu mengatakan nafsu anak tidak begitu menurun karena anak banyak makan cemilan dan minum
susu botol.
2. Eliminasi
Sebelum masuk RS : ibu pasien mengatakan BAK nya lancar. Untuk BAB anak belum BAB sudah 4
hari yang lalu.
Sesudah masuk RS : ibu mengatakan BAK lancar dan masih belum BAB sampai sekarang
3. Istirahat tidur
Sebelum masuk RS : ibu pasien mengatakan anak nya sudah 3 hari tidurnya tidak nyenyak dan
sering bangun malam karena setiap malam badannya panas dingin, anak tidur sekitar 8 jam dan lama
anak tidur siang sekitar 3 jam .
Sesudah masuk RS : sesudah masuk RS, ibu mengatakan anak nya tidak ada masalah waktu tidur,
anak tidur sekitar 10 jam dan saat di siang hari lama tidurnya 2 jam untuk keseluruhan.
4. Aktifitas
Sebelum di RS : ibu pasien mengatakan anak suka bermain di rumah bersama boneka dan suka
berjalan jalan di halaman rumah. Saat sakit anaknya tidak banyak berkativitas hanya nonton atau
tidur-tiduran.
Sesudah di RS : saat sakit anak rudah tidak banyak aktivitas dan tidak bermain seperti saat sehat.
saat di RS anak tidak banyak kegiatan aktifitas, anak hanya tiduran dan duduk di Kasur.
2. Pengkajian Kardiovaskuler
a. Setelah dilakukan pengkajian didapatkan Nadi 110xpm
b. Pemeriksaan toraks dan hasil auskultasi
Setelah dikaji dengan mengukur lingkat dada (toraks) di dapatkan 57 cm, tidak ada deformitas
pada toraks dan bunyi jantung lup dup
c. Tampilan umum
Tingkat aktifitas pasien saat di rumah, ibunya mengatakan anak sering bermain dan aktif, namun
saat di RS anak lebih banyak menghabiskan waktu di tempat tidur dan tidak banyak bergerak.
Perilaku saat dirumah, ibu mengatakan periang dan saat dirumah sakit anak menjadi rewel dan
jika melihat perawat anak akan ketakutan dan gelisah akibat dari prosedur injeksi. Tidak ada
tanda-tanda jari tabuh(dubbing) pada tangan dan kaki.
d. Kulit
Saat pengkajian didapatkan warna kulit pasien pucat di bagian muka, bibir, telapak tangan dan
konjungtiva. Elastisitas kulit pada anak bagus, suhu tubuh anak 38,7˚C, tidak ada jejas atau
pembengkakan.
e. Edema
Tidak ada edema di periorbital dan bagian ekstremitas atas ataupun bawah
3. Pengkajian Respiratotri
a. Bernafas :
Frekuensi pernafasan, kedalam dan kesimpulan :
b. Frekuensi bernapas dalam 1 menit pernafasan adalan 22 kali permenit, dinding dada simetris,
Pola napas normal, tidak mengalami takipnue atau apnea, tidak ada retraksi dinding dada, tidak
ada pernafasan cuping hidung, posisi yang nyaman anak saat di tempat tidur adalah semi fowler.
Tidak ada masalah khusus pada sistem respiratori.
a. Hasil aulkustasi toraks
Bunyi napas paru-paru vesicular yaitu normal, fase ekspirasi dan inspirasi memanjang
b. Hasil pemeriksaan toraks
Saat dilakukan pengkajian dengan menhgukur lingkar dada anak didapatkan 57 cm , dan bentuk
dada nya simertis
4. Tingkat neurologi
a. Tingkat kesadaran
Tingkat kesadaran atau hasi GCS yang telah dikaji didapatkan skor 15 dengan E4V5M6 termasuk
kategori kompos mentis. keadaan sadar sepenuhnya, kesadaran normal, bisa bereaksi dengan
lawan bicara dan sadar akan lingkungan sekelilingnya
b. Pemeriksaan kepala
Saat dilakukan pengkajian pada bagian kepala didapatkan bentuk kepala bulat, simetris dan tidak
ada pembesaran pada kepala (hidrochepalus ), tidak ada benjolan, rambut tidak rontok, bersih.
c. Reaksi pupil
Saat dilakukan pengkajian pada bagian mata didapatkan ukuran pupil 3mm yaitu normal dan saat
dilakukan penyinaran ke mata pasien dengan senter, didapatkan reaksi pupil terhadap cahaya
adalah isokhor
d. Aktifitas kejang
Ibu mengatakan anaknya tidak mengalami kejang saat dirumah atau begitupun di rumah sakit
e. Fungsi sensoris
Saat dilakukan pengkajian neurologi dengan memberikan ransangan nyeri anak merasakan nyeri,
berarti ada reaksi terhadap nyeri.
f. Refleks
Terdapat refleks patella dan refleks tendon
g. Kemampuan intelektual
Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya sudah ada perkembangan menulis dan menggambar,
dirumah anak sering belajar bersama kakanya dan senang menggambar juga mewarnai.
Kemampuan membacanya sudah bisa namun masih terbata-bata.
5. Pengkajian gastrointestinal
a. Hidrasi
Saat dilakukan pengkajian dengan mencubit kulit anak turgor kulit dalam keadaan normal karena
kembali kurang dari 2 detik, mebran mukosa pada anak lembab tidak kering, asupan makannya
saat dirumah sakit hanya makan 5-6 suap namun 3 kali dalah sehari dan banyak memakan cemilan
dan jajanan, ibu mengatakan anak tidak BAB dari 4 hari yang lalu.
b. Abdomen
Saat dilakukan pengkajian dengan menekan bagian perut di 4 kuadran tidak ada nyeri tekan di
keempat kuadran, ditandai dengan anak yang tidak menangis dan tidak ada reaksi kesakitan atau
nyeri. Tidak ada kekakuan pada bagian abdomen, bising usus terdengar sebanyak …. Kali .
Anak tidak mengalami mual dan muntah. Ibu dari pasien mengatakan anak sudah tidak BAB dari
4 hari yang lalu , tidak ada kram pada bagian perut .
6. Pengkajian Ginjal
a. Fungsi ginjal :
Tidak ada nyeri tekan pinggang atau suprapubic, tidak mengalami dysuria, pila berkemih anak
lancar dan tidak adanya asites, tidak adanya edema pada (skrotum, periorbital dan tungkai
bawah)
b. Karakteristik urine dan urinasi
Urine tampak bening, warnanya kuning kecoklatan, tidak ada bau amoniak atau aseton, anak tidak
menangis saat berkemih
c. Genetalia
Tidak ada iritasi dan genital pada genital anak
7. Pengkajian Muskuloskeletal
a. Fungsi motoric kasar
Ukuran otot adanya atropi/hipertropi otot):
Kekuatan tonus otot normal tidak ada spastis, rentan gerak tidak terbatas, skor kekuatan ototnya
5 dan tidak ada gerakan abnormal pada otot anak.
b. Fungsi motoric halus
Anak lebih senang dan tenang bermain handphone, anak tidak menggambar di rumah sakit
namun sering menggambar dan mewarnai di rumah.
c. Control postur
Anak dapat mempertahankan posisi tegak dan tidak bergoyang-goyang
d. Persendian
Saat dirumah anak sering bermain dan banyak gerak namun saat dirumah sakit anak tidak
melakukan aktifitas banyak, anak hanya tiduran dan duduk di Kasur, tidak ada kontraktur, tidak
ada edema dan nyeri pada persendian tidak ada tonjolan abnormal pada persendian anak
e. Tulang belakang
Lengkung tulang belakang normal tidak ada kelainan skoliosi,kiposis ataupun lordosis.
8. Pengkajian hematologi
a. Kulit :
Saat dilakukan pengkajian kulit anak berwarna pucat dan konjungtiva anemis namun tidak ada
ptechea dan memar. Tidak ada pendarahan dari membrane mukosa atau dari luka suntikan/
fungsi vena.
b. Abdomen
Saat dilakukan pengkajian di bagian abdomen 4 kuadran tidak ada pembesaran hati dan limfa
dilihat pada palpasi kuadran 1
9. Pengkajian endokrin
a. Status hidrasi
Saat dilakukan pengkajian anak tidak mengalami polyuria, poliagra, polidipsi, dan kulit nya tidak
kering, membrane mukosa tidak kering.
b. Tampilan umum
Anak mengalami kecemasan dan ketakutan saat menemui perawat karena takut disuntik, namun
jika tidak ada perawat anak terlihat lebih tenang, terkadang anak pun rewel karena
permintaannya tidak dipenuhi oleh orang tuanya. Anak tidak mengalami sakit kepala dan anak
tidak gemetar saat dikaji .
10. Obat-obatan saat ini :
Prioritas masalah
N;
- Melonggarkan atau Anak merasa lebih
melepaskan pakaian nyaman
- Memberikan kompresan
hangat
E: Keluarga mengerti apa
- Mengedukasi keluarga atau yang telah dijelaskan dan
ibu untuk membasahi mengatakan akan
permukaan tubuh dengan air melakukannya nanti
hangat dan mengipasi pasien
- mengedukasi cara
mengompres anak demam
dengan baik dan benar
C: Pasien menangis dan
- Mengolaborasi agen takut disuntik
farmakologis
Injeksi PCT 150 mg melalui
IV
Pamol 175 mg diberikan
melalui infus
- memberikan cairan IV sesuai
dengan kebutuhan
NaCl 16 tpm
No Tanggal /jam Implementasi keperawatan Respon pasien Paraf
Dx
III 20/11/2018 O: N : 104xpm
Jam 08.00 - Monitor ttv S : 38˚C
- Monitor keadaan umum pasien RR: 17xpm
Kompos mentis GCS15
N: - Keluarga pasien
- Perawatan demam atau menanyakan bagaimana
hipertermia cara menurunkan panas
- Pemasangan infus - Untuk memenuhi cairan
- Tingkatkan asupan oral tubuh yang hilang
- E:
- Edukasi keluarga mengenai Keluarga memahami dan
tujuan meningkatkan cairan akan meningkatkan
- pemberian cairan kepada
C: anak
- Kolaborasi dengan agen
farmakologis
NaCl 0,9% 16tpm
CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN
S:
23/11/18 - Ibu pasien mengatakan anaknya sudah tidak panas
O :
- Anak teraba tidak demam
- Kulit anak teraba hangat
- Anak tidak mengeluarkan banyak keringat
- Keadaan pasien kompos mentis GCS 15
N : 115xpm
S : 36,6˚C
RR: 20xpm
A: masalah hipertermi sudah teratasi
P: hentikan intervensi
23/11/18 S:
- Ibu pasien mengatakan anaknya sudah tidak panas
O :
Anak teraba tidak demam S : 36,6˚C
- Anak tidak mengeluarkan banyak keringat
N : 115xpm
S : 36,6˚C
RR: 20xpm
A: masalah resiko kekurangan cairan b.d kehilangan cairan aktif
sudah teratasi
P: hentikan intervensi