Anda di halaman 1dari 25

I.

Identitas pasien dan keluarga pasien

Nama pasien : Rini Oktavia Nama Ibu : Toisah Nama Ayah : Tn. D
Usia :4 tahun Usia Ibu : 46 tahun Usia Ayah : 50 tahun
Jenis kelamin : perempuan Agama : Islam Agama : Islam
anak ke 4 dari 4 bersaudara Alamat :Kalierang Bumiayu Alamat : Kalierang Bumiayu
Tanggal masuk : 19-11-2018 Suku bangsa : Jawa Suku bangsa: Jawa
Tgl pengkajian : 20-11-2018 Pendidikan : SD Pendidikan : SMP
Diagnose medis: Anemia Pekerjaan : IRT Pekerjaan : pegawai swasta

II. Keluhan utama

Lemas

III. Keadaan sakit saat ini

Keluarga pasien (ibu) mengeluh anaknya lemas dari 5 hari yang lalu dan mulai demam 3
hari yang lalu dan sering mengalami panas dingin terjadi naik turun, paling sering panas di malam
hari dan beberapa hari anak tidak banyak beraktivitas atau bermain. Lalu anak dibawa ke
puskesmas dan diperiksa, setelah diperiksa anak di diagnose anemia suspect Talasemia. Lalu
pasien datang ke IGD dengan keluhan demam dan Hb kurang. Anak teraba panas dan terlihat
lemas, saat dikaji Nadi 110xpm, suhu 38,5 dan RR 16xpm. Saat dilakukan pemeriksaan hb
didapatkan Hb 5.7.

IV. Riwayat anak pada masa muda

Saat ibu pasien anak mengandung selama 9 bulan atau lebih tepatnya 37 minggu. Saat
melahirkan ibu pasien anak mengatakan persalinan secara spontan namun setelah melahirkan ibu
pasien mengalami plasenta rapat jadi plasenta sulit keluar, lalu saat post natal anak lahir dengan
bobot 4 kg dan ibu mengatakan saat lahir bayi lahir dengan suara tangis yang tidak terlalu
kencang, dan anak agak lemah, warnanya merah. Saat pasien berusia 2 hari, pasien mengalami
kuning(ikterik) dan pasien di incubator selama 1 minggu.

V. Riwayat kesehatan masa lalu

Anak pernah mengalami demam pada saat umur 2 bulan dan pernah di rawat di RSUM
Siti Aminah Bumiayu. Pasien tidak mengkonsums obat-obatan khusus saat ini. Tidak ada tindakan
operasi yang dilakukan di masa lalu, tidak ada alergi obat dan tidak ada kejadian kecelakaan yang
menimpa pasien. Imunisasi dasar yang diberikan lengkap pada usia 9 bulan.

VI. Riwayat penyakit keluarga ( disertai genogram )

VII. RIWAYAT SOSIAL

Yang mengasuh pasien yaitu ibunya, hubungan dengan anggota keluarga adalah ibu kandung,
pembawaan secara umum anak lebih dekat kepada ibunya. Saat di rumah sakit anak rewel dan banyak
menangis, namun jika dirumah ibu mengatakan anak tidak terlalu rewel. Lingkungannya rumah
bersih, didukung dengan ventilasi yang baik di dalam rumah dan rumah terdapat kamar mandi, rumah
tidak dekat pabrik yang berpolusi dan kawasan yang tidak bising dan tidak kumuh.

VIII. KEBUTUHAN DASAR


1. Nutrisi

Sebelum masuk RS : Ibu pasien mengatakan anaknya makan 3 hari sekali dan makannya setengah
porsi saja, dan ibu mengatakan kurang memperhatikan gizi pada anaknya. Anak jarang memakan
sayur-sayuran yang mengandung zat besi seperti bayam dan anak banyak memakan jajanan dan
cemilan. Saat sakit anaknya hampir makan seperti, hanya 10 sendok kurang lebih.

Setelah masuk RS : ibu mengatakan anaknya hanya makan sekitar 5 sampai 6 suap, sehari 3 kali
dan ibu mengatakan nafsu anak tidak begitu menurun karena anak banyak makan cemilan dan minum
susu botol.

2. Eliminasi

Sebelum masuk RS : ibu pasien mengatakan BAK nya lancar. Untuk BAB anak belum BAB sudah 4
hari yang lalu.
Sesudah masuk RS : ibu mengatakan BAK lancar dan masih belum BAB sampai sekarang

3. Istirahat tidur

Sebelum masuk RS : ibu pasien mengatakan anak nya sudah 3 hari tidurnya tidak nyenyak dan
sering bangun malam karena setiap malam badannya panas dingin, anak tidur sekitar 8 jam dan lama
anak tidur siang sekitar 3 jam .

Sesudah masuk RS : sesudah masuk RS, ibu mengatakan anak nya tidak ada masalah waktu tidur,
anak tidur sekitar 10 jam dan saat di siang hari lama tidurnya 2 jam untuk keseluruhan.

4. Aktifitas

Sebelum di RS : ibu pasien mengatakan anak suka bermain di rumah bersama boneka dan suka
berjalan jalan di halaman rumah. Saat sakit anaknya tidak banyak berkativitas hanya nonton atau
tidur-tiduran.

Sesudah di RS : saat sakit anak rudah tidak banyak aktivitas dan tidak bermain seperti saat sehat.
saat di RS anak tidak banyak kegiatan aktifitas, anak hanya tiduran dan duduk di Kasur.

IX. Pemeriksaan Tingkat Pertumbuhan Dan Perkembangan


1. Pertumbuhan fisik
Tidak ada gangguan tumbuh kembang pada anak.
2. Perkembangan motoric kasar
Dari pemerksaan Denver yang dilakukan dengan mewawancarai ibu, dikarenakan anak menolak
untuk menjawab dan melakukan, didapatkan anak sudah bisa bermain sendiri, berjalan dan
melompat. Dari 7 pemeriksaan didapatkan 7 normal. Maka pada motoric kasar anak dikategorikan
normal.
3. Perkembangan motoric halus
Dari pemeriksaan Denver anak sudah bisa menggoyangkan jari, anak sudah bisa menggambar
bulat, tambah dan anak senang menggambar orang namun masih sederhana dan bisa memilih
garis yang terpanjang. Untuk menggambar tidak dilakukan pengkajian namun didapatkan dari
wawancara dengan ibu pasien dan observasi mahasiswa. Dari 8 pemeriksaan didapat 8 normal .
Maka pada motoric halus anak dikategorikan normal
4. Perkembangan Bahasa
Dari pemeriksaan Denver yang dilakukan dengan mewawancarai ibu nya dan observasi
mahasiswa, anak sudah bisa mengetahui warna, anak sudah bisa mengartikan apa yang anak
inginkan ke ibunya, anak sudah mengetahui 3 kata sifat seperti sakit, cantik, nakal dan galak dalam
bahasanya sendiri. Anak sudah mengetahui warna-warna seperti merah, kuning, hijau, biru. Dari
11 kategori pemeriksaan yang ditanyakan dan di observasi anak dikategorikan normal, maka pada
perkembangan Bahasa anak dikategorikan normal.
5. Perkembangan sosial
Dari pemeriksaan Denver yang dilakukan dengan mewawancarai ibu nya dan observasi
mahasiswa, anak sudah bisa mengambil makanan atau cemilan sendiri sesuai dengan apa yang
anak inginkan, anak sudah ingin memakai pakaiannya sendiri tapi terkadang dibantu oleh orang
tuanya, anak belum pernah memainkan ular tangga, anak bisa gosok gigi namun masih dibantu.
Dari 5 kategori yang di observasi dan ditanyakan kepada orang tuanya, anak dikategorikan normal
pada perkembangan sosialnya.
6. Perkembangan kognitif
Pada perkembangan kognitif yang diobservasi anak tidak memiliki hambatan atau kendala, karena
anak sudah bisa mengetahui hal apa yang akan terjadi misalnya saat mau disuntik anak menjadi
rewel, dan berkata “ emoh di cucus “ saat ingin minum anak mengatakan “nginum”, saat
menginginkan susu anak menunjuk susu dan mengambilnya.
X. Tinjauan system
1. Keadaan umum dan tanda-tanda vital:
Keadaan umum : kompos mentis GCS 15 E4C5M6, keadaan sadar sepenuhnya, kesadaran normal,
bisa bereaksi dengan lawan bicara dan sadar akan lingkungan sekelilingnya
a. TB dan BB : 101 cm dan 15 Kg
b. Lingkar kepala : 49 cm
c. Suhu : 38,5˚C
d. Nadi : 110xpm
e. Pernafasan : 15xpm

2. Pengkajian Kardiovaskuler
a. Setelah dilakukan pengkajian didapatkan Nadi 110xpm
b. Pemeriksaan toraks dan hasil auskultasi
Setelah dikaji dengan mengukur lingkat dada (toraks) di dapatkan 57 cm, tidak ada deformitas
pada toraks dan bunyi jantung lup dup

c. Tampilan umum
Tingkat aktifitas pasien saat di rumah, ibunya mengatakan anak sering bermain dan aktif, namun
saat di RS anak lebih banyak menghabiskan waktu di tempat tidur dan tidak banyak bergerak.
Perilaku saat dirumah, ibu mengatakan periang dan saat dirumah sakit anak menjadi rewel dan
jika melihat perawat anak akan ketakutan dan gelisah akibat dari prosedur injeksi. Tidak ada
tanda-tanda jari tabuh(dubbing) pada tangan dan kaki.
d. Kulit
Saat pengkajian didapatkan warna kulit pasien pucat di bagian muka, bibir, telapak tangan dan
konjungtiva. Elastisitas kulit pada anak bagus, suhu tubuh anak 38,7˚C, tidak ada jejas atau
pembengkakan.
e. Edema
Tidak ada edema di periorbital dan bagian ekstremitas atas ataupun bawah

3. Pengkajian Respiratotri
a. Bernafas :
Frekuensi pernafasan, kedalam dan kesimpulan :
b. Frekuensi bernapas dalam 1 menit pernafasan adalan 22 kali permenit, dinding dada simetris,
Pola napas normal, tidak mengalami takipnue atau apnea, tidak ada retraksi dinding dada, tidak
ada pernafasan cuping hidung, posisi yang nyaman anak saat di tempat tidur adalah semi fowler.
Tidak ada masalah khusus pada sistem respiratori.
a. Hasil aulkustasi toraks
Bunyi napas paru-paru vesicular yaitu normal, fase ekspirasi dan inspirasi memanjang
b. Hasil pemeriksaan toraks
Saat dilakukan pengkajian dengan menhgukur lingkar dada anak didapatkan 57 cm , dan bentuk
dada nya simertis
4. Tingkat neurologi
a. Tingkat kesadaran
Tingkat kesadaran atau hasi GCS yang telah dikaji didapatkan skor 15 dengan E4V5M6 termasuk
kategori kompos mentis. keadaan sadar sepenuhnya, kesadaran normal, bisa bereaksi dengan
lawan bicara dan sadar akan lingkungan sekelilingnya

b. Pemeriksaan kepala
Saat dilakukan pengkajian pada bagian kepala didapatkan bentuk kepala bulat, simetris dan tidak
ada pembesaran pada kepala (hidrochepalus ), tidak ada benjolan, rambut tidak rontok, bersih.
c. Reaksi pupil
Saat dilakukan pengkajian pada bagian mata didapatkan ukuran pupil 3mm yaitu normal dan saat
dilakukan penyinaran ke mata pasien dengan senter, didapatkan reaksi pupil terhadap cahaya
adalah isokhor
d. Aktifitas kejang
Ibu mengatakan anaknya tidak mengalami kejang saat dirumah atau begitupun di rumah sakit
e. Fungsi sensoris
Saat dilakukan pengkajian neurologi dengan memberikan ransangan nyeri anak merasakan nyeri,
berarti ada reaksi terhadap nyeri.
f. Refleks
Terdapat refleks patella dan refleks tendon
g. Kemampuan intelektual
Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya sudah ada perkembangan menulis dan menggambar,
dirumah anak sering belajar bersama kakanya dan senang menggambar juga mewarnai.
Kemampuan membacanya sudah bisa namun masih terbata-bata.

5. Pengkajian gastrointestinal
a. Hidrasi
Saat dilakukan pengkajian dengan mencubit kulit anak turgor kulit dalam keadaan normal karena
kembali kurang dari 2 detik, mebran mukosa pada anak lembab tidak kering, asupan makannya
saat dirumah sakit hanya makan 5-6 suap namun 3 kali dalah sehari dan banyak memakan cemilan
dan jajanan, ibu mengatakan anak tidak BAB dari 4 hari yang lalu.
b. Abdomen
Saat dilakukan pengkajian dengan menekan bagian perut di 4 kuadran tidak ada nyeri tekan di
keempat kuadran, ditandai dengan anak yang tidak menangis dan tidak ada reaksi kesakitan atau
nyeri. Tidak ada kekakuan pada bagian abdomen, bising usus terdengar sebanyak …. Kali .
Anak tidak mengalami mual dan muntah. Ibu dari pasien mengatakan anak sudah tidak BAB dari
4 hari yang lalu , tidak ada kram pada bagian perut .

6. Pengkajian Ginjal
a. Fungsi ginjal :
Tidak ada nyeri tekan pinggang atau suprapubic, tidak mengalami dysuria, pila berkemih anak
lancar dan tidak adanya asites, tidak adanya edema pada (skrotum, periorbital dan tungkai
bawah)
b. Karakteristik urine dan urinasi
Urine tampak bening, warnanya kuning kecoklatan, tidak ada bau amoniak atau aseton, anak tidak
menangis saat berkemih
c. Genetalia
Tidak ada iritasi dan genital pada genital anak

7. Pengkajian Muskuloskeletal
a. Fungsi motoric kasar
Ukuran otot adanya atropi/hipertropi otot):
Kekuatan tonus otot normal tidak ada spastis, rentan gerak tidak terbatas, skor kekuatan ototnya
5 dan tidak ada gerakan abnormal pada otot anak.
b. Fungsi motoric halus
Anak lebih senang dan tenang bermain handphone, anak tidak menggambar di rumah sakit
namun sering menggambar dan mewarnai di rumah.
c. Control postur
Anak dapat mempertahankan posisi tegak dan tidak bergoyang-goyang
d. Persendian
Saat dirumah anak sering bermain dan banyak gerak namun saat dirumah sakit anak tidak
melakukan aktifitas banyak, anak hanya tiduran dan duduk di Kasur, tidak ada kontraktur, tidak
ada edema dan nyeri pada persendian tidak ada tonjolan abnormal pada persendian anak
e. Tulang belakang
Lengkung tulang belakang normal tidak ada kelainan skoliosi,kiposis ataupun lordosis.

8. Pengkajian hematologi
a. Kulit :
Saat dilakukan pengkajian kulit anak berwarna pucat dan konjungtiva anemis namun tidak ada
ptechea dan memar. Tidak ada pendarahan dari membrane mukosa atau dari luka suntikan/
fungsi vena.
b. Abdomen
Saat dilakukan pengkajian di bagian abdomen 4 kuadran tidak ada pembesaran hati dan limfa
dilihat pada palpasi kuadran 1

9. Pengkajian endokrin
a. Status hidrasi
Saat dilakukan pengkajian anak tidak mengalami polyuria, poliagra, polidipsi, dan kulit nya tidak
kering, membrane mukosa tidak kering.
b. Tampilan umum
Anak mengalami kecemasan dan ketakutan saat menemui perawat karena takut disuntik, namun
jika tidak ada perawat anak terlihat lebih tenang, terkadang anak pun rewel karena
permintaannya tidak dipenuhi oleh orang tuanya. Anak tidak mengalami sakit kepala dan anak
tidak gemetar saat dikaji .
10. Obat-obatan saat ini :

No Nama Obat Dosis Indikasi Kontraindikasi Efek samping


1 NaCL 16tpm Untuk keseimbangan Hypokalemia, Kelebihan natrium pada
elektrolit hypernatremia darah dan kekurangan
dan asidosis kalium pada darah,
demam, abses,
hypervolemia.
2 PCT 3x1 cth Perawatan demam, Hipersensitivitas Pusing, reaksi alergi,
(prasetamol) sakit kepala, sakit gigi, dan gangguan bitnik-bintik, biduran,
sakit telinga, nyeri hati gangguan fungsi ginjal
sendi, nyeri periode, gangguan sel darah
dingin dan kondisi putih
lainnya.
3 PCT injeksi 3x150 Perawatan demam, Hipersensitivitas, Pusing, reaksi alergi,
mg sakit kepala, sakit gigi, gangguan hati. bitnik-bintik, biduran,
sakit telinga, nyeri gangguan fungsi ginjal
sendi, nyeri periode, gangguan sel darah
dingin dan kondisi putih
lainnya.
4 Tridex Plan 20 tpm Perawatan cairan dan Hioersensitivitas Peningkatan glukosa
nutrisi pengganti, terhadap jagung, darah, bekuan darah,
magnesium rendah, retensi natrium, mual, muntah , diare
kadar natrium rendah, edema, gangguan dan radang saluran
kadar kalsium rendah ginjal parah dan pencernaan
dan darah dan nekrosis hati.
kehilangan cairan,
Pamol infus 175 mg Perawatan demam, Hipersensitivitas Pusing, reaksi alergi,
(paracetamol) sakit kepala, sakit gigi, dan gangguan bitnik-bintik, biduran,
sakit telinga, nyeri hati gangguan fungsi ginjal
sendi, nyeri periode, gangguan sel darah
putih
dingin dan kondisi
lainnya.
Cefotaxime 2x400 Infeksi bakteri Hipersensitivitas Kehilangan selera
mg makan, mual, muntah,
diare dan sakit kepala

11. Pemeriksaan laboraturium

No Jenis Pemeriksaan Nilai Normal Nilai saat ini Interpretasi


1 Hb 11-15 5,7 Rendah
2 Leukosit 9000-12000 12200 Tinggi
3 Hematocrit 33-38 17,1% Rendah
4 Granulosit 50-70 49 % Rendah
5 LED 0-15 98 Tinggi
6 Trombosit 15500-40000 25600 Normal
9 Gambaran darah Tepi Normokrom Hipokrom Anemia defisiensi
zat besi

12. Pemeriksaan diagnostic


Pemeriksaan darah , pemeriksaan GDT.
Analisa data

No Data fokus Masalah Etiologi


1 Ds : Perfusi jaringan tidak Defisiensi
- Ibu pasien mengatakan anaknya lemah efektif hemoglobin
- Ibunya mengatakan anaknya tampak pucat dalam darah
Do :
- Pasien terlihat pucat di bagian muka dan
bagian telapak tangan
- Warna konjungtiva pasien anemis
- Pasien terlihat lemas dan lemah
- Hasil dari pemeriksaan Hb yaitu 5.7 (rendah)
- GCS 15 Kompos mentis E4V5M6
N : 110xpm
S : 38,7˚C
RR: 16xpm
2 Ds : Hipertermi Proses Penyakit
- Ibu pasien mengatakan anak sudah panas
dingin selama 5 hari
- Ibu mengatakan anaknya sering panas
dimalam hari
- Ibu mengatakan anaknya lemas
Do :
- Anak teraba panas
- Anak terlihat mengeluarkan banyak keringat
- Anak terlihat lemas dan lemah
N : 110xpm
S : 38,7˚C
RR: 16xpm
3 Ds: Resiko kekurangan Kehilangan cairan
Ibu mengatakan anaknya lemas dan lemah volume cairan aktif (hipertermi)
Ibu mengatakan anaknya sering meminta
meminta minum
Ibu mengatakan anaknya suka meminum susu
ultramilk
Do :
Anak terlihat lemas dan lemah
Anak terlihat minta minum saat mau diberikan
obat injeksi dan saat tidak diberikan anak
menangis sambil menunjuk minum dan berkata
“mimi”
Suhu tubuh meningkat (demam) S : 38,7˚C
Anak terlihat mengeluarkan keringat
N : 110xpm
Suhu tubuh meningkat (demam) S : 38,7˚C
RR: 16xpm
Hb:5,7
Terjadi peningkatan hematocrit

Prioritas masalah

1 Perpusi jaringan perifer tidakefektif b.d Defisiensi hemoglobin dalam darah


2 Hipertermi b.d
3 Resiko kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan aktif (hipertermi)
RENCANA KEPERAWATAN

Nama klien : Rini Usia : 4 tahun


Jenis kelamin : perempuan Dx Medis : Anemia suspect Talasemia
Tgl masuk RS :19-11-2018 Tgl pengkajian :20-11-2018
Perencanaan
NO DX keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional
1 Perfusi jaringan tidak Tujuan : setelah dilakukan tindakan - Monitor TTV -untuk mengetahui perbedaan
efektif b.d Defisiensi keperawatan selama 3x24 jam, - Atur posisi lebih atau sama tanda-tanda vital
hemoglobin dalam darah pasien diharapkan dapat perfusi dengan 30˚ atau lebih - untuk memaksimalkan ventilasi
jaringan perifer adekuat - Edukasi mengenai tujuan pada anak
prosedur transfuse darah Untuk meningkatkan
NOC : perfusi jaringan perifer pengetahuan
A T - Pemeriksaan golongan darah - untuk menyesuiakan golongan
Hb 3 (5,7) 5(11 ) - Lakukan pemeriksaan darah dengan transfusi darah
dalam penunjang/laboraturium ( - melihat kespesifikan kelainan
batas Eritrosit dan Gambaran pada darah
normal Darah Tepi ) - untuk menambah kandungan Hb
11-16 - Kolaborasi Pemberian didalam darah
Muka 3 5 transfusi darah - untuk mengetahui apakah ada
pucat - Monitor tanda-tanda reaksi reaksi antara darah yang baru
selama transfusi dengan tubuh
Setiap 4 jam sekali
Perencanaan
NO DX keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional
2 Hipertermi b.d proses Tujuan : - Monitor TTV - Mengetahui perubahan tanda-
penyakit Setelah dilakukan tindakan - Monitor keadaan umum pasien tanda vital pasien
keperawatan 3x24 jam, pasien - Longgarkan atau lepaskan pakaian - Mengetahui perkembagan
diharapkan mencapai kriteria - Basahi permukaan tubuh dan kipasi keadaan umum pasien
hasil : pasien - Membantu mempermudah
A T - Berikan kompresan hangat penguapan panas
Hipertermia - Berikan cairan IV sesuai dengan - Mempercepat penurunan
Berkeringat kebutuhan produksi pana di daerah
saat panas - Edukasi cara mengompres anak pembuluh darah
demam dengan baik dan benar - Mwningkatkan pengetahuan
- Kolaborasi dengan agen farmakologis keluarga
- Membantu dalam penurunan
panas
Perencanaan
NO DX keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional
3 Resiko kekurangan volume Tujuan : - Monitor ttv - Untuk mengetahui perubahan
cairan b.d kehilangan volume Setelah dilakukan tindakan status
cairan aktif (hipertermi) keperawatan 3x24 jam, - Untuk meminimalisir
pasien diharapkan pasien - Perawatan demam atau hipertermia pengeluaran cairan karena suhu
mencapai kriteria: - Pemasangan infus yang meningkat
A T - Tingkatkan asupan oral/ asupan - Untuk mengganti cairan tubuh
Penurunan cairan yang hilang
suhu kulit - Edukasi keluarga mengenai - Agar keluarga membantu pasien
hipertermi - Kolaborasi dengan agen farmakologis dalam memenuhi kebutuhan

Melaporkan - NaCl 0,9% 16tpm cairan

kenyamanan - Untuk memenuhi kebutuhan

suhu cairan dalam tubuh


CATATAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama klien : Rini Usia : 4 tahun


Jenis kelamin : perempuan Dx Medis : Anemia suspect Talasemia
Tgl masuk RS :19-11-2018 Tgl pengkajian :20-11-2018
No Tanggal /jam Implementasi keperawatan Respon pasien Paraf
Dx
1 20-11-2018/ - Memonitor TTV
jam 08.00 - Mengatur posisi lebih atau N : 104xpm
sama dengan 30˚ atau S : 38˚C
lebih RR: 17xpm
Jam 10.00 - Mengedukasi keluarga Saat transfuse tidak
pasien tujuan transfusi gejala demam
darah
- Memeriksaan golongan
darah, golongan darah O+
13.00 - Mengolaborasi pemberian
transfusi darah PDL 200ml
- Memonitor tanda-tanda
reaksi selama transfusi
- Memonitor tanda-tanda Pada malam hari anak
reaksi transfusi setiap 4 mengalami panas
jam sekali S=38,9˚C
- Kolaborasi dengan agen
farmakologis
Jam 16.00 - injeksi Cefotaxime 400mg
melalui iv Demam pada anak
- infus pamol 175 mg menurun s=38˚C
No Tanggal /jam Implementasi keperawatan Respon pasien Paraf
Dx
II 20/11/2018 O:
Jam 08.00 - Memonitor TTV N : 104xpm
- Memonitor keadaan umum S : 38˚C
pasien RR: 17xpm
Kesadaran kompos
mentis GCS15

N;
- Melonggarkan atau Anak merasa lebih
melepaskan pakaian nyaman
- Memberikan kompresan
hangat
E: Keluarga mengerti apa
- Mengedukasi keluarga atau yang telah dijelaskan dan
ibu untuk membasahi mengatakan akan
permukaan tubuh dengan air melakukannya nanti
hangat dan mengipasi pasien
- mengedukasi cara
mengompres anak demam
dengan baik dan benar
C: Pasien menangis dan
- Mengolaborasi agen takut disuntik
farmakologis
 Injeksi PCT 150 mg melalui
IV
 Pamol 175 mg diberikan
melalui infus
- memberikan cairan IV sesuai
dengan kebutuhan
 NaCl 16 tpm
No Tanggal /jam Implementasi keperawatan Respon pasien Paraf
Dx
III 20/11/2018 O: N : 104xpm
Jam 08.00 - Monitor ttv S : 38˚C
- Monitor keadaan umum pasien RR: 17xpm
Kompos mentis GCS15

N: - Keluarga pasien
- Perawatan demam atau menanyakan bagaimana
hipertermia cara menurunkan panas
- Pemasangan infus - Untuk memenuhi cairan
- Tingkatkan asupan oral tubuh yang hilang

- E:
- Edukasi keluarga mengenai Keluarga memahami dan
tujuan meningkatkan cairan akan meningkatkan
- pemberian cairan kepada
C: anak
- Kolaborasi dengan agen
farmakologis
NaCl 0,9% 16tpm

CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN

Nama klien : Rini Usia : 4 tahun


Jenis kelamin : perempuan Dx Medis : Anemia suspect Talasemia
Tgl masuk RS :19-11-2018 Tgl pengkajian :20-11-2018
Tgl No dx Evaluasi Paraf
21/11/18 1 S:
- Ibu pasien mengatakan anaknya sudah tidak lemas
- Ibunya mengatakan anaknya sudah tidak pucat seperti dulu
0:
- Muka dan telapak tangan Pasien telihat sudah tidak sepucat
dahulu
- Warna konjungtiva pasien ananemis
- Pasien terlihat lemas dan lemah
- Hasil dari pemeriksaan Hb yaitu 5.7
N : 115xpm
S : 38,9 ˚C
RR: 15xpm
Hb : 11,5
A: masalah perfusi jaringan tidak efektif sudah teratasi
P: hentikan intervensi
Tgl No dx Evaluasi Paraf
21/11/18 2 S:
- Ibu pasien mengatakan anak masih panas
- Ibu mengatakan kemarin malam anaknya
mengalami panas tinggi
- Ibu mengatakan anaknya banyak keluar
keringat
O :
- Anak teraba panas
- Anak terlihat mengeluarkan banyak
keringat dan rewel
N : 110xpm
S : 38,7˚C
RR: 16xpm
N : 115xpm
A: masalah hipertermi masih berlangsung
P: lanjutkan intervensi
- Monitor TTV
- Monitor keadaan umum pasien
- Longgarkan atau lepaskan pakaian
- Anjurkan kompresan hangat di axila
- Kolaborasi dengan agen farmakologis
- Infus Asering 20tpm
- Infus pamol 175 mg
- Injeksi Cefrotaxime 400mg melalui IV
Tgl No dx Evaluasi Paraf
22/11/18 2 S:
- Ibu pasien mengatakan anak masih panas
- Ibunya mengatakan panas anaknya naik turun
O :
- Anak teraba panas
- Anak terlihat mengeluarkan banyak keringat dan rewel
N : 110xpm
S : 38,7˚C
RR: 16xpm N : 115xpm
A: masalah hipertermi masih berlangsung
P: lanjutkan intervensi
- Monitor TTV
- Monitor keadaan umum pasien
- Longgarkan atau lepaskan pakaian
- Anjurkan kompresan hangat di axila
- Kolaborasi dengan agen farmakologis
- Infus Asering 20tpm
- Infus pamol 175 mg
- Injeksi Cefrotaxime 400mg melalui IV

S:
23/11/18 - Ibu pasien mengatakan anaknya sudah tidak panas
O :
- Anak teraba tidak demam
- Kulit anak teraba hangat
- Anak tidak mengeluarkan banyak keringat
- Keadaan pasien kompos mentis GCS 15
N : 115xpm
S : 36,6˚C
RR: 20xpm
A: masalah hipertermi sudah teratasi
P: hentikan intervensi

Tgl No dx Evaluasi Paraf


21/11/18 III S:
- Ibu pasien mengatakan anaknya masih lemas
- Ibu pasien mengatakan anak masih panas dan banyak
mengeluarkan keringat
- Ibu mengatakan kemarin malam anaknya mengalami panas
tinggi
- Ibu pasien mengatakan anaknya tidak susah diberi minum
O:
- Pasien terlihat masih lemas dan rewel
- Pasien terlihat berkeringat
- Pasien teraba panas S : 38,9 ˚C
- Pasien kadang terlihat sedang minun air atau susu
N : 115xpm
RR: 15xpm
A: masalah resiko kekurangan volume cairan belum teratasi.
P: lanjutkan intervensi
- Monitor ttv
- Perawatan demam atau hipertermia
- Tingkatkan asupan oral/ asupan cairan
- Edukasi keluarga mengenai
- Kolaborasi dengan agen farmakologis
- Infus Asering 20tpm
- Infus pamol 175 mg
- Injeksi Cefrotaxime 400mg melalui IV
22/11/18 S:
- Ibu pasien mengatakan anaknya masih lemas
- Ibu pasien mengatakan anak masih panas dan
mengeluarkan keringat
- Ibu mengatakan panas anak naik turun
- Ibu pasien mengatakan anaknya suka minum susu botol
O:
- Pasien terlihat masih lemas dan rewel
- Pasien terlihat berkeringat
- Pasien teraba panas S : 38,7˚C
N : 110xpm
RR: 16xpm
N : 115xpm
A: masalah resiko kekurangan volume cairan belum teratasi.
P: lanjutkan intervensi
- Monitor ttv
- Perawatan demam atau hipertermia
- Tingkatkan asupan oral/ asupan cairan
- Kolaborasi dengan agen farmakologis
- Infus Asering 20tpm
- Infus pamol 175 mg
- Injeksi Cefrotaxime 400mg melalui IV

23/11/18 S:
- Ibu pasien mengatakan anaknya sudah tidak panas
O :
Anak teraba tidak demam S : 36,6˚C
- Anak tidak mengeluarkan banyak keringat
N : 115xpm
S : 36,6˚C
RR: 20xpm
A: masalah resiko kekurangan cairan b.d kehilangan cairan aktif
sudah teratasi
P: hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai