0.00002 4 0.245 221.6 0.935 0.2072 2.5 0.245 219.9 0.955 0.21
3.4E-05 4.5 0.245 221.3 0.939 0.2078 3 0.245 219.5 0.94 0.20633
4.7E-05 5 0.245 220.9 0.916 0.20234 3.5 0.245 218.9 0.925 0.20248
7.9E-05 5.5 0.245 220.4 0.894 0.19704 4 0.245 218.5 0.892 0.1949
9.3E-05 6.5 0.245 220.1 0.88 0.19369 5.1 0.245 218.2 0.881 0.19223
0.00011 7 0.245 219.2 0.876 0.19202 5.3 0.245 217.9 0.868 0.18914
0.00014 8.5 0.245 219 0.857 0.18768 8 0.245 217.6 0.834 0.18148
IV-1
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel IV.5 Hasil Perhitungan Untuk Le/D Fitting, Valve, dan Pipa Lurus
Suction dengan D 1”
(Le/D * D)*n ∆L 1/2"
Q m3/s total
Union dan 1"
0.00002 0.05328 0.05328 8.82548
3.4E-05 0.05328 0.05328 8.82548
4.7E-05 0.05328 0.05328 8.82548
7.9E-05 0.05328 0.05328 8.82548
9.3E-05 0.05328 0.05328 8.82548
0.00011 0.05328 0.05328 8.82548
0.00014 0.05328 0.05328 8.82548
Tabel IV.6 Hasil Perhitungan Head Loss Pada Fitting Untuk Suction dengan
D ½”
Hf
Q m3/s ∆Hf
elbow globe valve coupling union
0.00002 0.01170 0.03119 0.00021 0.00021 0.04330
3.4E-05 0.03380 0.09014 0.00060 0.00060 0.12515
4.7E-05 0.06459 0.17225 0.00115 0.00115 0.23914
7.9E-05 0.18249 0.48665 0.00324 0.00324 0.67563
9.3E-05 0.25291 0.67442 0.00450 0.00450 0.93632
0.00011 0.34741 0.92644 0.00618 0.00618 1.28621
0.00014 0.58962 1.57232 0.01048 0.01048 2.18290
Tabel IV.7 Hasil Perhitungan Head Loss Pada Fitting Untuk Suction dengan
D 1”
Hf ∆Hf 1" dan
Q m3/s ∆Hf
union 1/2"
0.00002 2.6E-05 2.6E-05 0.04333
3.4E-05 7.4E-05 7.4E-05 0.12522
4.7E-05 0.00014 0.00014 0.23928
7.9E-05 0.00040 0.00040 0.67604
9.3E-05 0.00056 0.00056 0.93687
0.00011 0.00076 0.00076 1.28697
0.00014 0.00130 0.00130 2.18420
Tabel IV.8 Hasil Perhitungan Jumlah Head Loss Pada Pipa Lurus dan Fitting
untuk Suction
Q ∆Hf Hex Ff ∑F
0.00002 0.04333 0.00109 0.00002 0.04444
3.4E-05 0.12522 0.00631 0.00004 0.13157
4.7E-05 0.23928 0.01206 0.00070 0.25205
7.9E-05 0.67604 0.03408 0.00162 0.71174
9.3E-05 0.93687 0.04723 0.00212 0.98623
0.00011 1.28697 0.06488 0.00283 1.35468
0.00014 2.18420 0.11012 0.00466 2.29897
Tabel IV.10 Hasil Perhitungan Untuk Le/D Fitting, Valve, dan Pipa
Lurus Discharge pada sirkuit 1 dengan D 1”
(Le/D * D)*n
Q m /s
3
globe valve wide pipa
elbow open coupling Union Tee lurus
0.00002 6.5268 7.992 0.05328 0.21312 1.332 7.09
3.4E-05 6.5268 7.992 0.05328 0.21312 1.332 7.09
4.7E-05 6.5268 7.992 0.05328 0.21312 1.332 7.09
7.9E-05 6.5268 7.992 0.05328 0.21312 1.332 7.09
9.3E-05 6.5268 7.992 0.05328 0.21312 1.332 7.09
0.00011 6.5268 7.992 0.05328 0.21312 1.332 7.09
0.00014 6.5268 7.992 0.05328 0.21312 1.332 7.09
∆L 1/2" dan
Q m3/s total
1"
0.00002 23.2072 33.4076
3.4E-05 23.2072 33.4076
4.7E-05 23.2072 33.4076
7.9E-05 23.2072 33.4076
9.3E-05 23.2072 33.4076
0.00011 23.2072 33.4076
0.00014 23.2072 33.4076
Tabel IV.11 Hasil Perhitungan Head Loss Pada Fitting Untuk Pipa ½”
Discharge pada sirkuit 1
Hf
Q m3/s globe valve half total
elbow open coupling Union
0.00002 0.01170 0.04939 0.00021 0.00062 0.06191
3.4E-05 0.03380 0.14272 0.00060 0.00180 0.17893
4.7E-05 0.06459 0.27273 0.00115 0.00345 0.34192
7.9E-05 0.18249 0.77053 0.00324 0.00973 0.96600
9.3E-05 0.25291 1.06783 0.00450 0.01349 1.33872
0.00011 0.34741 1.46686 0.00618 0.01853 1.83898
0.00014 0.58962 2.48950 0.01048 0.03145 3.12105
Tabel IV.12 Hasil Perhitungan Head Loss Pada Fitting Untuk Pipa 1”
Discharge pada sirkuit 1
Hf
globe
Q (m3/s) total
elbow valve wide coupling Union Tee
open
0.00002 0.00338 0.00386 0.00003 0.00010 0.00064 0.00801
3.4E-05 0.00976 0.01115 0.00007 0.00030 0.00186 0.02314
4.7E-05 0.01865 0.02131 0.00014 0.00057 0.00355 0.04423
7.9E-05 0.05269 0.06022 0.00040 0.00161 0.01004 0.12495
9.3E-05 0.07302 0.08345 0.00056 0.00223 0.01391 0.17316
0.00011 0.10030 0.11463 0.00076 0.00306 0.01911 0.23786
0.00014 0.17023 0.19455 0.00130 0.00519 0.03243 0.40369
Tabel IV.13 Hasil Perhitungan Jumlah Head Loss Discharge pada sirkuit 1
Q ∆Hf Hc Ff ∑F
0.00002 0.06992 0.00060 0.00005 0.07057
3.4E-05 0.20207 0.00174 0.00008 0.20389
4.7E-05 0.38614 0.00664 0.00086 0.39364
7.9E-05 1.09095 0.01875 0.00288 1.11257
9.3E-05 1.51188 0.02598 0.00377 1.54163
0.00011 2.07684 0.03569 0.00503 2.11756
0.00014 3.52474 0.06057 0.00821 3.59352
Tabel IV.15 Hasil Perhitungan Untuk Le/D Fitting, Valve, dan Pipa
Lurus Discharge pada sirkuit 2 dengan D 1”
(Le/D * D)*n
Q m /s
3
globe valve wide pipa total
elbow open Union Tee lurus
0.00002 0.9324 7.992 0.10656 1.332 1.45 11.813
3.4E-05 0.9324 7.992 0.10656 1.332 1.45 11.813
4.7E-05 0.9324 7.992 0.10656 1.332 1.45 11.813
7.9E-05 0.9324 7.992 0.10656 1.332 1.45 11.813
9.3E-05 0.9324 7.992 0.10656 1.332 1.45 11.813
0.00011 0.9324 7.992 0.10656 1.332 1.45 11.813
0.00014 0.9324 7.992 0.10656 1.332 1.45 11.813
Tabel IV.16 Hasil Perhitungan Head Loss Pada Fitting Untuk Pipa ½”
Discharge pada sirkuit 2
Hf
Q m /s
3
globe valve half total
elbow coupling Union
open
0.00002 0.03015 0.04939 0.00021 0.00062 0.08037
3.4E-05 0.08714 0.14272 0.00060 0.00180 0.23226
4.7E-05 0.16651 0.27273 0.00115 0.00345 0.44383
7.9E-05 0.47043 0.77053 0.00324 0.00973 1.25394
9.3E-05 0.65194 1.06783 0.00450 0.01349 1.73775
0.00011 0.89556 1.46686 0.00618 0.01853 2.38712
0.00014 1.51991 2.48950 0.01048 0.03145 4.05134
Tabel IV.17 Hasil Perhitungan Head Loss Pada Fitting Untuk Pipa 1”
Discharge pada sirkuit 2
Hf
Hf
Q m3/s globe valve wide total
elbow Union Tee 1/2"&1"
open
0.00002 0.00048 0.00386 5.1E-05 0.00064 0.00504 0.0854
3.4E-05 0.00139 0.01115 0.00015 0.00186 0.01456 0.2468
4.7E-05 0.00266 0.02131 0.00028 0.00355 0.02781 0.4716
7.9E-05 0.00753 0.06022 0.00080 0.01004 0.07858 1.3325
9.3E-05 0.01043 0.08345 0.00111 0.01391 0.10890 1.8467
0.00011 0.01433 0.11463 0.00153 0.01911 0.14960 2.5367
0.00014 0.02432 0.19455 0.00259 0.03243 0.25389 4.3052
Tabel IV.18 Hasil Perhitungan Jumlah Head Loss Discharge pada sirkuit 2
Q ∆Hf Hc Ff ∑F
0.00002 0.08540 0.00060 0.00004 0.08605
3.4E-05 0.24682 0.00347 0.00007 0.25036
4.7E-05 0.47164 0.00664 0.00107 0.47935
7.9E-05 1.33252 0.01875 0.00293 1.35419
9.3E-05 1.84665 0.02598 0.00384 1.87647
0.00011 2.53672 0.03569 0.00512 2.57752
0.00014 4.30523 0.06057 0.00838 4.37418
IV.2 Pembahasan
Dari data hasil percobaan, maka dapat dibuat grafik sebagai berikut:
9
6
P (psia)
4 sirkuit 1
3 sirkuit 2
2
0
0 0.00002 0.00004 0.00006 0.00008 0.0001 0.00012 0.00014 0.00016
Q (m3/s)
Grafik IV.1 Hubungan antara Q (m3/s) dengan Tekanan (psi) pada Sirkuit 1
dan Sirkuit 2
Pada grafik IV.1 menunjukkan hubungan antara Q dengan tekanan
(P) dan dapat dilihat bahwa pada sirkuit 1 dan sirkuit 2 nilai tekanan (P)
semakin besar seiring dengan bertambahnya nilai Q. Pada sirkuit 1 saat
debit 20 x 10-6 m3/s didapatkan tekanan 4 psia, debit 34 x 10-6 m3/s
didapatkan tekanan 4.5 psia, debit 47 x 10-6 m3/s didapatkan tekanan 5 psia,
debit 79 x 10-6 m3/s didapatkan tekanan 5.5 psia, debit 93 x 10 -6 m3/s
didapatkan tekanan 6.5 psia, 109 x 10-6 m3/s didapatkan tekanan 7 psia, 142
x 10-6 m3/s didapatkan tekanan 8.5 psia, sedangkan pada sirkuit 2 saat debit
20 x 10-6 m3/s didapatkan tekanan 2.5 psia, debit 34 x 10 -6 m3/s didapatkan
tekanan 3 psia, debit 47 x 10-6 m3/s didapatkan tekanan 3.5 psia, debit 79 x
10-6 m3/s didapatkan tekanan 4 psia, debit 93 x 10-6 m3/s didapatkan tekanan
5.1 psia, 109 x 10-6 m3/s didapatkan tekanan 5.3 psia, 142 x 10-6 m3/s
didapatkan tekanan 8 psia. Hubungan antara volumetric flow rate (Q) dan
tekanan (P) adalah berbanding lurus. Semakin besar nilai Q,. maka
tekanannya (P) akan semakin besar. Hasil percobaan yang didapat untuk
sirkuit 1 dan sirkuit 2 sesuai dengan literatur yang menyebutkan bahwa
semakin besar nilai Q (debit) maka semakin besar pula nilai P (tekanan)
(Perry, 2008).
215
210
205
200
BHP
195 sirkuit 1
sirkuit 2
190
185
180
0 0.00002 0.00004 0.00006 0.00008 0.0001 0.00012 0.00014 0.00016
Q (m3/s)
Grafik IV.2 Hubungan antara Q (m3/s) dengan Brake Horse Power (watt)
pada Sirkuit 1 dan Sirkuit 2
1.4
1.2
0.8
WHP
0.6 sirkuit 1
sirkuit 2
0.4
0.2
0
0 0.00002 0.00004 0.00006 0.00008 0.0001 0.00012 0.00014 0.00016
Q (m3/s)
Grafik IV.3 Hubungan antara Q (m3/s) dengan Water Horse Power (watt)
pada Sirkuit 1 dan Sirkuit 2
Pada grafik IV.3 dapat didilihat bahwa kurva hubungan antara Q dengan
Water Horse Power (WHP) pada sirkuit 1 dan sirkuit 2 menunjukkan adanya
kenaikan nilai WHP seiring dengan bertambahnya nilai Q, sehingga semakin
besar volumetric flow rate (Q) maka semakin besar pula nilai WHP. Pada
sirkuit 1 saat debit 20 x 10-6 m3/s didapatkan nilai WHP 0.05, debit 34 x 10-6
m3/s didapatkan nilai WHP 0.0925, debit 47 x 10-6 m3/s didapatkan nilai WHP
0.1423, debit 79 x 10-6 m3/s didapatkan nilai WHP 0.3318, debit 93 x 10-6
m3/s didapatkan nilai WHP 0.4456, debit 109 x 10-6 m3/s didapatkan nilai
WHP 0.6363, debit 142 x 10-6 m3/s didapatkan nilai WHP 1.1706, sedangkan
pada sirkuit 2 saat debit 20 x 10-6 m3/s didapatkan nilai WHP 0.0503, debit
34 x 10-6 m3/s didapatkan nilai WHP 0.0941, debit 47 x 10-6 m3/s didapatkan
nilai WHP 0.1463, debit 79 x 10-6 m3/s didapatkan nilai WHP 0.3508, debit
93 x 10-6 m3/s didapatkan nilai WHP 0.4866, debit 109 x 10-6 m3/s didapatkan
nilai WHP 0.6862, debit 142 x 10-6 m3/s didapatkan nilai WHP 1.2808.
Nilai WHP pada sirkuit 2 lebih besar daripada sirkuit 1, hal ini sesuai
dengan literatur yang menyebutkan bahwa semakin besar nilai Q maka
semakin besar pula nilai WHP. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya
ketidaksesuaian antara hubungan Q dengan WHP adalah ketidaktilitian saat
membaca kWh meter, pencatatan hasil yang dilakukan pada keadaan pompa
yang belum mencapai steady state, variabel debit yang digunakan terlalu
Laboratorium Mekanika Fluida dan Partikel
IV-10
Departemen Teknik Kimia Industri
FV - ITS
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
η
sirkuit 1
0.3
sirkuit 2
0.2
0.1
0
0 0.00002 0.00004 0.00006 0.00008 0.0001 0.00012 0.00014 0.00016
Q (m3/s)
Pada grafik IV.4 dapat dilihat bahwa kurva hubungan antara Q dengan
efisiensi pada sirkuit 1 dan sirkuit 2 menunjukkan kenaikan nilai efisiensi
seiring dengan bertambahnya nilai Q, sehingga semakin besar volumetric
rate (Q) maka akan semakin besar pula nilai efisiensi pada kedua sirkuit.
Pada sirkuit 1 saat debit 20 x 10-6 m3/s didapatkan nilai efisiensi 0.0241,
debit 34 x 10-6 m3/s didapatkan nilai efisiensi 0.0445, debit 47 x 10-6 m3/s
didapatkan nilai efisiensi 0.0703, debit 79 x 10-6 m3/s didapatkan nilai
efisiensi 0.1684, debit 93 x 10-6 m3/s didapatkan nilai efisiensi 0.2352, debit
109 x 10-6 m3/s didapatkan nilai efisiensi 0.3314, debit 142 x 10-6 m3/s
didapatkan nilai efisiensi 0.6237, sedangkan pada sirkuit 2 saat debit 20 x
10-6 m3/s didapatkan nilai efisiensi 0.02396, debit 34 x 10-6 m3/s didapatkan
nilai efisiensi0.04588, debit 47 x 10-6 m3/s didapatkan nilai efisiensi 0.07227,
debit 79 x 10-6 m3/s didapatkan nilai efisiensi 0.17997, debit 93 x 10-6 m3/s