Anda di halaman 1dari 4

Keistimewaan tentang Negara Denmark

1. Sejumlah 82% dari penduduk Denmark dan 90,3% suku Denmark adalah
pengikut gereja Lutheran.
2. Pada 2009, Survey Global Peace Index menobatkan Denmark sebagai
negara paling damai kedua di dunia, setelah Selandia Baru.
3. Bendera Denmark, Dannebrog, adalah bendera negara tertua di dunia.
4. Beberapa studi telah membuktikan bahwa orang Denmark adalah orang yang
bahagia. Cambridge University menobatkan orang Denmark sebagai paling
bahagia di Uni Eropa pada 2007, sedangkan Leicester University
menobatkan orang Denmark sebagai orang paling bahagia di dunia pada
2006.
5. Denmark telah dihuni sejak sekitar 12.500 SM.
6. Denmark makan rata-rata 42 sosis per tahun.
7. Pangeran Hamlet, karakter fiksi terkenal William Shakespeare, terinspirasi
dari mitos Denmark.
8. Denmark melahirkan penulis dongeng yang terkenal di seluruh dunia Barat,
Hans Christian Andersen. Beberapa ceritanya yaitu "Kaisar Pakaian Baru",
"The Little Mermaid" dan "The Ugly Duckling".
9. Pada 2008, Denmark dianggap sebagai negara yang paling demokratis dan
paling rusak, termasuk dalam kebebasan pers.
10.Pada 2007, UNICEF menobatkan Denmark sebagai negara terbaik ke-3
secara keseluruhan setelah Belanda dan Swedia.
11.Denmark telah memiliki 14 pemenang Hadiah Nobel, mencakup 4 di Sastra,
5 dalam Fisiologi atau Kedokteran, dan satu hadiah Perdamaian. Dengan
populasi sekitar 5 juta, ini adalah salah satu dari rasio per kapita tertinggi
dari negara manapun di dunia.
12.Menurut WHO, pada 2002 wanita Denmark memiliki tingkat obesitas
terendah di Uni Eropa.
13.Denmark memiliki tingkat kerja tertinggi di Eropa (75%).
14.Pada 2012 Denmark menikmati GDP tertinggi kedua di Uni Eropa, setelah
Luxembourg.
15.Dalam daya beli, Denmark menduduki peringkat ke-8 di Uni Eropa.
16.Pada Desember 2005, Denmark memiliki persentase tertinggi langganan
broadband di dunia, dengan sekitar 32% dari populasi yang
menggunakannya. Pada 2010, Denmark berada di peringkat ketiga, dengan
37,7% dari populasi menggunakannya.
17.Dane Jørn Utzon adalah arsitek Sydney Opera House. Pada 2007, karyanya
diakui sebagai Situs Warisan Dunia sementara ia masih hidup.
18.Pada 1989, Denmark menjadi negara pertama yang melegalkan serikat
sesama jenis. Namun pernikahan sesama jenis tidak dilegalkan sampai tahun
2012.
19.Di antara orang Eropa, rata-rata umur Pria Denmark ketika menikah adalah
yang tertua, yakni 32 tahun.
20.Ada 443 pulau bernama di Denmark, 76 di antaranya dihuni.
21.Bersama dengan negara-negara Skandinavia lainnya, Denmark memiliki
standar PPN tertinggi kedua di dunia (25%) setelah Hongaria.
22.Bangunan mainan Lego yang terkenal di dunia berasal dari Denmark.
23.AP Moller-Maersk Group (umumnya dikenal hanya sebagai Maersk),
berkantor pusat di Kopenhagen, adalah operator kapal kontainer dan
operator kapal pasokan terbesar di dunia, mempekerjakan lebih dari 100.000
orang di 125 negara.
24.Dua merk bir Denmark yang paling terkenal adalah Carlsberg dan Tuborg.
25.Perusahaan Denmark Bang & Olufsen (B & O) memproduksi beberapa
produk yang diakui sebagai kelas atas di dunia, yaitu audio, televisi, dan
telepon.
26.Link Great Belt Fixed, jembatan gantung sepanjang 1,6 kilometer antara
pulau-pulau Denmark Zealand dan Funen, adalah jembatan terpanjang di
Eropa, dan terpanjang ketiga di dunia setelah Jembatan Akashi Kaikyo di
Jepang dan Jembatan Xihoumen di Cina.
27.Tingkat pajak rata-rata di Denmark adalah 49%.
28.Orang Denmark adalah pengonsumsi pasta terbanyak.
29.Denmark telah menjadi anggota Uni Eropa sejak 1973 dan NATO sejak
tahun 1949.
30.Denmark adalah pengekspor terbesar kelima makanan di dunia.
31.Petani Denmark menghasilkan jumlah makanan yang cukup untuk memasok
15 juta orang setiap tahun, tiga kali jumlah penduduk Denmark.
32.Lima puluh persen dari orang Copenhagen pergi bekerja naik sepeda.
33.Biasanya ada angin bertiup cepat di Denmark, dengan kecepatan rata-rata
adalah 7,6 m / detik.
34.Dalam setahun, perubahan suhu rata-rata dari 0° C pada bulan Januari
sampai 16 ° C pada bulan Agustus.
35.Tanaman utama di Denmark adalah biji-bijian kecil, terutama gandum dan
barley, yang mencakup lebih dari separuh wilayah pertanian.
5 Rahasia yang Membuat Pekerja di Denmark Jadi yang Paling Bahagia

 Jam kerja yang lebih sedikit

Rata-rata jam kerja orang Denmark adalah 37 jam per minggu, yang jika dibagi dalam lima hari
kerja berarti mereka bekerja kurang dari delapan jam setiap harinya. Di Indonesia, jam kerja
yang diatur oleh Kementerian Tenaga Kerja adalah sebanyak delapan jam per hari untuk lima
hari kerja, yang berarti 40 jam kerja setiap minggunya. Namun, budaya lembur telah begitu
melekat, khususnya di kota-kota besar di Indonesia, sehingga tidak jarang karyawan bekerja
hingga 10-14 jam setiap harinya.

Di Denmark, lembur tidak dianggap sebagai suatu hal yang membanggakan, bahkan ada kalanya
hal ini justru membuktikan bahwa seorang karyawan tidak sanggup mengatur waktu bekerjanya.
Perusahaan Denmark merasa bahwa karyawan juga memiliki kehidupan di luar pekerjaan,
sehingga bekerja hingga 70-80 hari per minggu adalah hal yang buruk, tidak hanya bagi
karyawan tapi juga bagi perusahaan. Para pekerja di Denmark juga memiliki cuti yang cukup
panjang, sehingga mereka dapat berlibur lima hingga enam minggu setiap tahunnya. Karyawan
lelaki dan perempuan juga mendapatkan cuti kelahiran dan pengasuhan anak yang setara, hingga
setahun, dengan tetap mendapatkan gaji dari tempat kerja mereka.

 Rendahnya jarak kekuasaan

Dalam sebuah perusahaan, umumnya perintah bos dianggap sebagai sesuatu hal yang mutlak dan
tidak boleh dibantah. Membantah perintah atasan sama saja dengan meminta untuk dikeluarkan
dari tempat bekerja kita. Hal seperti itu tidak berlaku di Denmark, karena di negara Skandinavia
itu, umumnya atasan hanya sedikit sekali memberi perintah langsung kepada bawahannya. Selain
itu, karyawan cenderung menganggap apa yang disampaikan oleh atasan sebagai sebuah saran
dan bukan perintah. Akibatnya, karyawan di Denmark merasa memiliki otonomi dan
diberdayakan di tempat kerjanya.

 Menganggur bukanlah masalah

Di Denmark, kehilangan pekerjaan bukanlah akhir dari kehidupan. Denmark memiliki asuransi
untuk pengangguran yang luar biasa besar, sehingga mereka yang baru saja berhenti dari tempat
bekerja masih mendapatkan 90% gaji selama dua tahun! Ini menyebabkan rakyat Denmark tidak
perlu terpaksa tinggal di pekerjaan yang mereka benci, karena didesak oleh kebutuhan ekonomi
(dan tagihan-tagihan), dan memiliki keleluasaan untuk mencari pekerjaan yang disukai.
 Pelatihan rutin

Sejak pertengahan tahun 1800-an, Denmark telah memusatkan perhatian pada pemberian
pendidikan seumur hidup bagi karyawannya. Kebijakan ini terus berlangsung hingga saat ini,
dengan dukungan penuh dari pemerintah dan pemegang kebijakan lainnya. Hasilnya, karyawan
dapat mengikuti pelatihan-pelatihan berbayar dan memiliki keahlian baru yang tidak hanya
bermanfaat bagi mereka, tapi juga perusahaan. Denmark menyebut kebijakan ini sebagai
“kebijakan pasar pekerja aktif” dan mereka menghabiskan uang yang tidak sedikit untuk
kebijakan ini. Itulah sebabnya karyawan di Denmark terus berkembang dan bertambah pandai,
bahkan dapat membuka usaha baru jika perusahaan tidak sanggup memenuhi kebutuhan mereka.

 Memusatkan diri pada kebahagiaan

Jika Jepang memiliki kata karoshi yang berarti “mati karena terlalu banyak bekerja”, Denmark
justru memiliki kata yang menggambarkan sebaliknya. Di Denmark, dikenal kata arbejdsglæde
yang memiliki arti “kebahagiaan di tempat kerja”. Kata ini tidak umum dalam bahasa-bahasa
yang ada di dunia, dan sejauh ini hanya terdapat di bahasa Denmark dan bahasa Nordik lainnya
(Swedia, Norwegia, Finlandia, dan Islandia). Kata ini menunjukkan budaya kerja di Denmark,
yang menginginkan kebahagiaan bagi para karyawannya. Sebagian besar rakyat Denmark tidak
bekerja hanya untuk mendapatkan gaji, tapi juga untuk menikmati setiap detik waktu mereka di
tempat kerja. Mereka bukanlah robot yang sekadar melakukan rutinitas setiap harinya,
melakukan pekerjaan yang diminta, lalu mendapatkan upah dari sana. Kebahagiaan karyawan
adalah hal yang penting di Denmark, karena penelitian telah membuktikan bahwa karyawan
yang bahagia cenderung lebih produktif dan inovatif. Selain itu, perusahaan yang bahagia juga
cenderung memiliki konsumen yang juga bahagia, sehingga mereka pun mendapatkan
keuntungan yang lebih besar.

Anda mungkin juga menyukai