OLEH :
LABORATORIUM FARMAKOGNOSI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
BAB I
PENDAHULUAN
sagu, singkong atau ubi. Semua bahan makanan tersebut berasal dari
wilayah tropika basah. Jenis ini tumbuh baik pada daerah rawa air tawar,
rawa bergambut, daerah sepanjang aliran sungai, sekitar sumber air, atau
hutan-hutan rawa. Tumbuhan sagu memiliki daya adaptasi yang tinggi pada
TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Klasifikas
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Angiospermae
Ordo : Spadicifflorae
Famili : Palmae
II.1.1 Morfologi
Sagu tumbuh dalam bentuk rumpun. Setiap rumpun terdiri dari 1-8
batang sagu, pada setiap pangkal tumbuh 5-7 batang anakan. Pada
kondisi liar rumpun sagu akan melebar dengan jumlah anakan yang banyak
sampai tingkat pohon. Tajuk pohon terbentuk dari pelepah yang berdaun
sirip dengan tinggi pohon dewasa berkisar antara 8-17 meter tergantung
bawah agak lebih besar daripada bagian atas, dan batang bagian bawah
daun dengan lebar daun terdapat ruas yang mudah dipatahkan. Daun sagu
setelah dewasa terlepas dan melekat sendiri-sendiri pada ruas batang (4).
Pada waktu muda daun sagu berwarna hijau muda yang berangsur-
angsur berubah menjadi hijau tua, kemudian berubah lagi menjadi coklat
pohon akan mati. Awal fase berbunga ditandai dengan keluarnya daun
pucuk batang sagu, berwarna merah kecoklatan seperti karat (5). Bunga
waranya putih berbentuk seperti bunga kelapa jantan dan tidak berbau (4).
II.2. Amilum
sebagian besar tumbuhan terdapat pada bagian umbi, daun, batang, dan
tanaman, dalam biji, jari-jari teras, kulit batang, akar tanaman menahun, dan
umbi. Amilum merupakan 50-65% berat kering biji gandum dan 80% bahan
amilopektin. Secara umum, amilum terdiri dari 20% bagian yang larut air
(amilosa) dan 80% bagian yag tidak larut air (amilopektin). Hidrolisis amilum
esculenta (pati tapioka); batang Metroxylon sagu (pati sagu); dan rhizom
cahaya terpolarisasi tampak terang. Posisi hilum, bentuk, dan ukuran butir,
tepungnya (10).
atau hilum, yang disebut lamella. Apabila hilum terletak di tengah, disebut
sebuah hilum yang dikelilingi oleh lamela, misalnya pada ubi jalar, ganyong,
atau garut. Amilum setengah majemuk atau diadelf adalah butir amilum
yang mempunyai lebih dari satu hilum yang masing-masing dikelilingi oleh
lamella, dan di luarnya dikelilingi oleh lamella bersama, misalnya pada umbi
lamella, dan di luarnya tidak dikelilingi oleh lamella bersama. Misalnya yang
wilayah tropika basah. Jenis ini tumbuh baik pada daerah rawa air tawar,
rawa bergambut, daerah sepanjang aliran sungai, sekitar sumber air, atau
hutan-hutan rawa. Tumbuhan sagu memiliki daya adaptasi yang tinggi pada
Metroxylon berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata “metra” dan
“xylon”. Metra berarti isi batang atau empulur dan xylon berarti xylem (5).
utama, yaitu dari jenis Metroxylon dan jenis Arenga (sagu aren). Sagu aren
tumbuh pada lahan relatif kering (banyak ditemukan di Jawa, Sumatera dan
sampai saat ini telah diidentifikasi 60 jenis pada empat tempat di Papua (5).
II.3.1 Manfaat
dimanfaatkan sebagai tiang atau balok jembatan atau bahkan dapat dibuat
Di samping itu, sagu juga dapat diolah menjadi kue dan bahan baku
Buah sagu yang belum dewasa dapat langsung dimakan. Buah dan
METODE KERJA
III.1.1 Alat
deck glass, gegep, gunting, lempeng KLT, mikroskop, objek glass, pipet
III.1.2 Bahan
sagu yang telah ditimbang tadi ke dalam baskom lalu tuangkan aquadest
siapkan kain saring dan tuang sagu ke baskom yang telah dilapisi kain
saring tersebut. Pindahkan hasil saringan air sagu tadi ke dalam mangkuk
terbentuk endapan ambil air sisa endapan tadi menggunakan pipet tetes
dan tuang alkohol 70% ke dalam mangkuk yang berisi hasil endapan sagu
cawan porselin yang berisi endapan sagu ke dalam oven pada suhu 45 -
55֯C hingga kering. Setelah kering hitung beratnya kemudian hitung
Sagu Konsentris
perbesaran 100x, tipe amilum sagu adalah konsentris. Hasil ini sesuai
Berdasarkan bobot awal sagu yaitu 300 gram dan bobot sagu
setelah diendapkan dan dikeringkan atau bobot akhirnya yaitu 25,8751
gram didapatkan persentase rendamen senilai 8,62%.
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
sagu didapatkan hasil bahwa sagu memiliki bentuk amilum yang bulat dan
tipe amilum yang konsentris karena terdapat hilus dikelilingi oleh lamela dan
V.2 Saran
11. Bachtiar, Sitti Yuniarti Saraswati. Identifikasi Amilum Secara Kimiawi dan
Mikroskopik. Kendari. 2016.z
LAMPIRAN
Hasil Pengamatan
Lampiran 2. Perhitungan % Rendamen
Diketahui :
Berat Sagu = 300 gram
Berat Amilum = 25,8751 gram
Berat Amilum
% Rendamen =
Berat Sagu
× 100 %
25,8751
% Rendamen = × 100 %
300
% Rendamen = 8,62 %
Lampiran 3. Gambar