Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
3. Inverter
Inverter dalah perangkat elektrik yang mengkonversikan tegangan searah (DC – direct current)
menjadi tegangan bolak balik (AC – alternating current). Klik disini untuk melihat produk Inverter
4. Baterai
Baterai berfungsi menyimpan arus listrik yang dihasilkan oleh panel surya sebelum dimanfaatkan
untuk menggerakkan beban. Beban dapat berupa lampu penerangan atau peralatan elektronik
lainnya yang membutuhkan listrik. Klik disini untuk melihat produk Baterai
Instalasi pembangkit listrik dengan tenaga surya membutuhkan perencanaan mengenai kebutuhan daya:
Jumlah pemakaian
Jumlah solar panel
Jumlah baterai
Lampu LED sebagai Penerangan Rumah
Saat ini sudah ada lampu hemat energi yang menggunakan DC seperti lampu LED. Bandingkan lampu
LED 3 Watt setara dengan Lampu AC 15 Watt.
Kekurangannya adalah:
Instalasi kabel baru untuk lampu LED
Biaya pengadaan lampu yang lebih mahal.
Keuntungannya adalah:
Penggunaan energi yang kecil
Keandalan lampu LED 10 x lampu standard biasa
Penggunaan kabel listrik 2 inti.
Lampu AC Lampu LED
Voltage 220 VAC 12 VDC
Gambar 2. Jenis aki starter (otomotif) (a) dan deep cycle (b)
Jenis aki starter atau otomotif sebaiknya tidak mengalami discharge hingga melampaui 50%
kapasitas muatan lsitriknya untuk menjaga keawetan aki. Apabila muatan aki basah sampai
di bawah 50% dan dibiarkan dalam waktu lama (berhari-hari tidak di-charge kembali),
maka kapasitas muat aki tersebut akan semakin berkurang sehingga menjadi tidak awet.
Berkurangnya kapasitas muat aki tersebut karena proses pembentukan kristal sulfat yang
menempel pada pelat ketika muatan aki tidak penuh (di bawah 50%). Keawetan aki
berkaitan dengan banyaknya discharging pada kedua jenis aki tersebut ditunjukkan pada
Tabel 1.
Tabel 1. Siklus pengisian pada jenis aki otomotif dan deep cycle
Secara konstruksi aki dibedakan menjadi tipe basah (konvensional, flooded lead
acid),sealed lead acid (SLA), valve regulated lead acid (VRLA), gel, dan AGM (absorbed
glass mat); dimana semuanya merupakan aki yang berbasis asam timbal (lead acid). Tabel
2 menunjukkan voltase yang diperlukan untuk proses absorption charging (dengan arus
maksimum) dan float charging (untuk mencegah self discharge) pada jenis-jenis aki
tersebut.
Tabel 2. Voltase charging untuk berbagai jenis aki
Gambar 6. Panel Surya 2×50 Wp, di atas genting yang menghadap ke barat
Output dari panel surya dialirkan ke solar controller yang kemudian diatur untuk pengisian
aki dan juga beban ke inverter (Gambar 7). Hal yang harus diperhatikan adalah besarnya
kabel koneksi. Berhubung arus yang akan mengalir ke solar controller dan kemudian ke aki
dan inverter cukup besar, maka kabel harus menyesuaikan. Acuan singkatnya untuk arus
sebesar 10 A maka kabel yang dipasang setidaknya mempunyai ukuran luas penampang
minimal 2,5 mm2, jika kurang dari itu maka kabel bisa panas dan terbakar.
Tulisan ini saya buat untuk berbagi kepada siapa saja yang kebetulan tertarik utak-atik
tentang SHS. Semua peralatan utama SHS saya beli secara online, baik dari penjual dalam
negeri (panel surya, aki) maupun luar negeri (solar charge controller, inverter pure sine
wave). Semoga pada tertarik dan semakin banyak komunitas yang memakai listrik
bertenaga surya, karena negara Indonesia terletak di daerah tropis, maka tenaga matahari
adalah sumber energi alternatif yang sangat melimpah.
Energi matahari, energi terbarukan, energi hijau….
Materi tulisan ini sebagian diambil dari beberapa sumber:
1. http://www.projectfreepower.com
2. http://www.cmacpower.co.za
3. http://www.panelsurya.com
4. http://www.sunpowerplus.co.nz
5. http://solarpanelindonesia.wordpress.com
6. http://panel-surya.blogspot.com
Terima kasih banyak kepada CV. Aneka Surya (http://www.anekapanel.com) atas suplai
panel surya dan juga konsultasi gratis yang ramah selama ini.
Perhatian: SHS yang saya pasang ini sudah mempertimbangkan banyak aspek
keamanan dan standar pemasangan. Jika Anda tertarik dengan SHS dan belum
mengerti tentang kelistrikan secara umum dan SHS secara khusus, jangan
memasangnya sendiri, sebaiknya meminta kepada kontraktor yang ada di daerah
Anda untuk mendesain dan memasangnya.
UPDATE:
1. Karena banyak keterbatasan kapasitas maupun isu gas asam yang timbul, SHS/PLTS di
rumah sudah diganti dengan aki VRLA (valve regulated lead acid) deep cycle sebanyak 2
buah masing-masing 110 Ah (2 x 100 Ah). Berikut foto setelah diganti dengan aki VRLA:
1. alfin says:
keren abis mas aris. ntar saya jg mau pasang deh, kalo dah jd penduduk kota. skrg
gk memungkinkan krn msh dihutan. hehe..
luar biasa emg bapak dosen tambang satu ini. dishare lg mas info2 ttg PLTS nya,
bwt wawasan byk org.
Reply
o Slamet says:
Kalau menurut saya sih justru solar panel lebih cocok untuk daerah terpencil
yang belum terjangkau listrik. Kalau di kota harus “bersaing” dengan PLN,
mana yang lebih ekonomis …
Reply
2. Johan says:
Mas Haris, kenapa ga sekalian pake tenaga angin? kalau musim hujan / cuaca
berawan kan, cukup efektif tuh. karena kecepatan angin pada cuaca tersebut
lumayan kencang. pake kincir spiral, biar bisa terima angin dari segala arah. jadi
kalau cuaca panas, pakai solar panel, sedangkan kalau cuaca cloudy or rainy, pakai
kincir a
ngin. sehingga mas ga perlu lagi “nyentuh” listrik PLN, hehehe….
Reply
o Haris says:
Reply
3. Rusdy says:
Wah wah, kalau semakin banyak rakyat yang melek teknologi kayak pak Haris ini,
PLN bisa bangkrut :). PLN di negara maju aja udah pada ketakutan sama listrik dari
sumber terbarukan (http://www.economist.com/news/.....lion-euros).
Proyek selanjutnya apa Pak? Pake sepeda listrik, terus cas pake panel surya?
(sekalian ngiklan proyek saya ah –> http://epxhilon.blogspot.com.a.....enaga.html
Reply
4. bayu says:
mas haris utk umur aki yang setiap hari charging dan discarging bisa kuat brp bulan
sampe aki soak ?
Reply
o Haris says:
Reply
5. ramaji says:
Mohon maaf bisa minta no HP mas haris untuk konsultasi lbh lanjut
karena saya juga sudah membuat seperti ini
Reply
Sangat menginspirasi sekali Pak Haris, benar kita harus memanfaatkan semua energi
gratis yang diberikan untuk kita manfaatkan, insyallah saya akan coba di rumah
masa depan saya nanti, saya sarjana teknik mesin sangat berminat
mengembangkan aplikasi energi terbarukan dalam kehidupan sehari-hari.
boleh saya bertanya pak, berapa total budgeting yang di habiskan untuk membuat
pembangkit mini tenaga surya.
Salam,
Agung
Reply
o Haris says:
Reply
7. narendra says:
Klo boleh tahu, berapa nilai penghematan (dlm rupiah) perbulannya klo
menggunakan SHS om haris?
Reply
o Haris says:
Reply
8. ardi says:
Reply
Hello Om Haris
Saya Sangat Tertarik sekali dengan ulasan dengan mas haris dan sangat2 tertarik
untuk mengembangkannya, trs terang juga saya ingin mengikuti jejak mas haris
untuk pakai PLTS / SHS yang perlu saya tanyakan mungkin bisa d jawab dini
maupun di email saya kalau tidak keberatan yaitu :
1. Dimana bisa beli solar cell ?
2. Dari perhitungan controller apakah ada hitungan misal pakai 100wp 4 biji hrs
pakai controller berapa Ampere ?
3. dari ilustrasi pemasangan sprtinya sangat mudah ya hehehehe….cuma kalau lihat
dari pemasangan punya mas haris banyak yang perlu di pelajari dan dibuat nih nah
itu mgkn bisa d share sistemnya dan buatnya ?
4. Dari sekian banyak juga pembagian dari siang dan malam dibedakan dimana ya ?
apakah saluran kabel dibedakan antara PLN damn SHS atau hanya beda di kabel
Plus (+) saja, mohon penjelasannya terima kasih
5. Estimasi Biaya u/ pembuatan sampai berpa ? dan barang yng import yg apa saja ?
maaf mas haris banyak nanya karena saya memang tertarik banget demikian terima
kasih sebelum dan sesudahnya.
Reply
o Haris says:
Reply
pak haris bisa minta link toko online untuk beli controller, inverter dan
lainnya.
terimakasih untuk jawabanya
Reply
Haris says:
http://www.anekasurya.com
Reply
Haris says:
Reply
o Haris says:
Ada banyak infonya dari google, untuk instalasi tentu sangat tergantung
lokasi domisilinya dimana.
Reply
pak, bisakah saya berkonsultasi.. saya ingin punya rumah dengan atap panel surya,
tapi tidak tahu dimana dan dengan siapa harus berdiskusi..
Reply
o Haris says:
bisa saja, bisa kirim ke email saya melalui link Contact di bagian atas
Reply
Reply
Reply
o Haris says:
Reply
Reply
15. Syemy says:
Reply
o Haris says:
Kalau itu kebutuhannya sedikit, paling dengan panel 1×100 Wp dan aki
1×100 Ah ditambah controller 10A sudah cukup, mungkin sekitar 3 juta
rupiah.
Reply
Saya yang awam soal hitungan per-listrikan, lagi penasaran dengan plts karena
listrik di rumah makin bengkak…nah..Alhamdulillah nemu tulisan Pak Haris…wah
bagus sekali Pak Haris…karena benar2 dipraktekkan..tulisan yang sangat
bermanfaat.
Mohon penjelasan Pak Haris, 1. Kalau saya butuh kira2 1000 watt untuk AC di
malam hari, perlu berapa unit panel surya yang berapa wp, dan akinya berapa unit?
2. Kalo aki di cas pakai PLN kemudian pasang inverter untuk output misal 700 watt,
masih lebih efisien gak dibandingkan langsung konsumsi PLN. Terimakasih atas
sharring ilmunya. Salam
Reply
o Haris says:
waduh itu banyak pak unit sel dan akinya. saran saya dicoba dari beban kecil
dulu, jika dilihat cukup prospek ya tinggal dinaikkan kapasitasnya. untuk
keekonomian saya tidk bisa menjawab karena saya memasang PLTS sekedar
hobi dan mencoba untuk memakai energi ‘hijau’.
Reply
Reply
o Haris says:
saya membuat PLTS sekedar hobi dan tidak memakai hitung2an ekonomi,
walaupun begitu instalasinya dibuat secara aman dan standar. untuk materi
mungkin sebaiknya dimintakan kepada ahlinya yang memang profesi atau
ilmunya di bidang kelistrikan.
Reply
mau tanya, itu yg di gambar skema, inverternya ambil dari aki, tapi yg di deskripsi,
inverter ambil dari load MPPT, mana yg benar om?
Reply
o Haris says:
October 15, 2014 at 1:50 pm
Reply
Mas… klo buat nyalain aquarium doang … bahan n alat yang di pake apa aja….
inverter perlu ga….
Reply
o Haris says:
inverter tidak perlu, akuarium kan bisa pakai lampu yang 12V, juga kalau
untuk pompa gelembung itu kan pakai arus DC voltase rendah mungkin 12V
Reply
artikel sangat membantu, kebetulan di rumah lagi buat projek seperti di atas.. yang
angka digital itu timer apa bukan?? trus fungsi relays untuk apa??
Reply
o Haris says:
Ya, itu timer. fungsi relay untuk memindahkan aliran listrik dari PLN dan PLTS
secara otomatis.
Reply
21. bayu says:
untuk charger konvesional, output nya masuk langsung ke battrey apa ke controller
/ BCR dulu ? mohon penjelasannya. terima kasih
Reply
Sangat memberikan inspirasi, ada yang ingin saya tanyakan untuk solar panel
kenapa tidak menggunakan 5x 100wp yah? Saya lagi nyicil sedikit sedikit komponen
shs nya karena keterbatasan bujet heheheheheh. Thank
Reply
o Haris says:
Reply
Ini Betul2 persis dalam angan2 saya yang ingin memiliki sistem PLTS sendiri yang
hybrid (gabungan PLN – PLTS), yang jadi ganjalan saya saat ini adalah umur aki itu
sendiri, klo umur aki sebanding dengan umur panel sih tidak masalah, tapi klo umur
aki bertahan 2-3 tahun dan kita harus beli aki baru lagi, rasanya bukan
penghematan yang kita dapat, kira2 ada gak solusi untuk masalah daya tahan aki
ini?
Tapi sungguh saya pribadi kagum takjub dengan project nya Pak Haris ini, betul
menginspirasi saya untuk segera mewujudkan mimpi saya memiliki PLTS sendiri,
hanya saja lagi lagi masalah biaya yang jadi kendala.
Reply
Pak Haris,
1. Apakah ada forum di internet untuk diskusi masalah pembuatan SHS ini?….
2. Saya masih penasaran dengan Grid Tie System, apakah sudah ada yang
mengaplikasikan di Indonesia?…
terima kasih
Reply
o Haris says:
Saya kurang tahu ya forum-forum seperti itu. Kalau tentang grid tie, di
Indonesia belum ada dan saya kira tidak bisa diaplikasikan dalam waktu
dekat, masih jauh.
Reply
saya sudah memasang SHS untuk di rumah saya. entah kenapa aki selalu tekor,
padahal belum 1 tahun umurnya. jika SHS tersebut jarang di gunakan dapat
merusak aki nya, karena selalu diisi tanpa pemakaian. saya menggunakan aki basah
200 AH 1 buah.
apakah instalasi controller MPPT seperti di contohkan sama dengan instalasi
controller PWM, saya menggunakan Winningstar Solar Charge Controlle 20 A.
mohon solusinya mas. terimakasih
Reply
o Haris says:
Reply
Assalamualaikum mas haris. Saya ingin bertanya perihal SHS. Di rumah saya sudah
di pasang SHS. Tapi mengapa dayanya selalu cepat habis padahal beban hanya 5
lampu led 7 watt, pompa aquarium dan tv lcd 32. Inverter 1000 watt, aki 12v 200
ah, controller PWM 20 A, panel 4×50 wp. Waktu pertama pasang, bisa tahan dari
sore sampai pagi, sekarang gak sampai 1 jam,padahal di indicator controller
menandakan baterei full. Bagaimana solusinya mas? Trims infonya
Reply
o Haris says:
Berarti dayanya dipakai sekitar 100 watt ya? sedangkan panelnya hanya 200
wp (maks 2x beban terpakai). Bisa jadi kalau cahaya matahari kurang terik
bosa cepat ngedrop. Tapi jika matahari terik terus dan tetap ngedrop, perlu
dimodifikasi ganti controller MPPT dengan kapasitas arus yang lebih besar.
Reply
Nambahin mas haris perihal skema SHS. Kalau input inverter saya pasang ke kutub
plus minus aki, bukan output dari load controller, inverter saya gak nyala mas kalau
dari load controller. Apanya yg keliru yaa mas? Trims infonya
Reply
o Haris says:
April 11, 2015 at 11:51 am
Reply
halo bang, saya memasang SHS 200 WP 12 volt di rumah saya. selama 6 bulan
pemasangan masih baik-baik saja. tapi bebera[a hari terakhir, hanya bisa
menyalahkan 3 buah bahlon total 12 watt utuk 2-3 jam. apakah ada petunjuk
tentang problem ini? btw kemaren saya juga mendengar buntyi bip dari kotroler
yang saya gunakan pada sore hari menjelang matahari terbenam.
thanks
Reply
o Haris says:
Sepertinya ada masalah pemuatan listrik di aki, bisa jadi masalahnya di solar
charge controller atau di aki. Mungkin perlu dicoba akinya dicharge dengan
charger listrik biasa. Jika sudah penuh dicoba untuk menyalakan lampu
tersebut apakah bisa bertahan lama atau tidak. Jika bisa bertahan lama
berarti masalahnya kemungkinan ada di controller. Saya pernah dua kali
salah beli controller, tidak bisa nge-charge dengan optimal sehingga muatan
listrik di aki yang disimpan semakin lama semakin berkurang dengan cepat.
Saya sarankan mencari controller tipe MPPT dengan kapasitas arus yang
besar.
Reply
salam pak haris, saya ini awam tentang kelistrikan maupun ukuran listrik. Saya
tertarik dg shs ini, yg saya tanyakan apa bisa dibuat usaha seperti usaha laundry utl
menyalakan seterika 350 what atau mesin cuci 350 what ? terimakasih.
Reply
o Haris says:
Pada dasarnya bisa saja SHS untuk setrika maupun mesin cuci, namun
menurut saya kurang pas karena kedua peralatan elektronik tersebut
membutuhkan daya listrik yang besar. SHS pada saat ini umumnya
digunakan untuk peralatan dengan daya rendah seperti lampu LED, TV LED,
dll.
Reply
Bagus artikelnya, sangat mencerahkan dan tidak pelit untuk berbagi ilmu. Biasanya
ada yang punya kemampuan seperti ini kalo di internet tidak menggunakan
penjelasan seperti ini tetapi menggunakan tabel harga sebagai jasa konsultasi dan
pemasangan. BRRAAVVOO pak haris…terimakasih untuk ilmunya…
Reply
habisnya berapa duit? hitung2nya sama pakai pln leih tuntung mana?
Reply
o Haris says:
3 buah lampu masing-masing 5 watt berarti total 15 watt, lalu ditambah cas
laptop 65 watt jadinya total 80 watt. Dengan voltase aki 12 volt berarti
diperlukan arus sekitar 7 Ampere. Dilihat dari kapasitas aki 60 Ah mustinya
bisa bertahan setidaknya 7 jam jika kondisi aki full muatan listriknya dan
kondisinya baik. Jika inverter langsung ada indikator merah, berarti masalah
utamanya kemungkinan ada di kapasitas solar panel sehingga aki tidak bisa
terisi penuh. 50 Wp itu arus charge maksimumnya sekitar 3 Ampere pada
kondisi terik matahari, sedangkan Bapak perlunya 7 Ampere. Sebaiknya
ditambah solar panelnya setidaknya menjadi 150 Wp.
Reply
Reply
o Haris says:
1,9 juta/aki
Reply
Reply
35. rulli rissapertama says:
pak Haris,..
kami sekeluarga punya rencana hendak merenovasi rumah di kota Bandung pada
akhir tahun 2015 (insyaAllah).
apakah pak Haris bisa menjadi konsultan kami untuk sistem kelistrikan hybrid nya ?
terima kasih
Reply
o Haris says:
Reply
terimakasi Pak Haris, saya mau mencoba di rumah saya. ada skema pemasangannya
secara detail?
Reply
o Haris says:
Reply
Reply
o Haris says:
Reply
Reply
o Haris says:
Reply
Reply
o Haris says:
Reply
Kalau untuk beban lampu 30 watt 1tv&1 kipas angin itu butuh solar charge&inverter
brp dan kapasitas aki yg brp. Tlg saya d kasih link toko online nya u/pembelian
inverter
Trimakasih banyak om ilmu anda sgt membantu dan sangat berguna tlg d jwb atau d
kirim ke email q
Reply
o Haris says:
Reply
Reply
o Haris says:
Dengan 500 Wp dan aki 220 Ah, controller, kabel, dll, semua sekitar hampir
20 jt
Reply
Mas aris, mhon info t4 order inverter & charger controller di dlm negri atw pun di
luar. Atw jika mas aris bsa bantu, mhin di bantu utk pengadaan. Trmkasih..
Reply
Mas, mohon penjelasan. Saya mau cari solar yg kira 2 cukup bisa dipake ngecas
penuh aki motor al volt dalam sehari. Kira2 berapa wp yg dibutuhkan? Dan
peralatannya apa aj?…
Reply
o Haris says:
Ngecharge aki motor dgn solar panel? Bukannya motor sdh ada chargernya
sendiri?
Reply
44. ica says:
Reply
Terima kasih atas penjelasan yg berguna, saya ingin bertanya mas haris saya punya
modul tapi ngak tau wp nya berapa karena modul second,jumlah cellnya 36 tiap
modul, bisa ngak modul ini saya rangkai 2 ( saya punya 2 modul) trus saya punya
satu buah aki 120 ampere/ 12 volt, kira2 control charge yg bagaimana bisa saya
gunakan, karena rencana kedepan pengen nambah satu aki yg juga 120 ampere,
apa mppt 20 ampere/ 12 volt ud cukup buat sekarang?( mohon bantuannya mas
haris)
Reply
o Haris says:
mengenai berapa Wp bisa dikira-kira dari luasnya. solar panel 100 Wp yang
saya punya mempunyai ukuran 1,2 x 0,55 m. Jadi silahkan diukur dan
dihitung sendiri. dua modul tersebut bisa digabung asalkan mempunyai
spesifikasi yang sama, bisa di-seri atau di-paralel. saya kira MPPT 20A 12/24V
sudah cukup, namun saya rekomendasikan yang 30A sekalian.
Reply
Trimksh
Reply
o Haris says:
Iya, inverter pure sine wave rusak dan karena saya beli langsung dari luar
negeri jadinya susah untuk reparasinya. Akhirnya saya pakai modified sine
wave Intelligent / Inverter Plus yang ada dukungan reparasi penuh di
Indonesia jika ada kerusakan.
Reply
Reply
Hallo pak haris, kebetulan saya tinggal di daerah terpencil yg tidak ada listriknya.
Rencana saya ingin memasang solar cell tetapi tidak tahu cara perhitungan brp panel
dan aki yg harus digunakan untuk rumah saya. Ya kira-kira sekitar 3.300 watt hour.
Brp budget yg harus sy siapkan. Sedangkan sy tanya2 dengan teman yg jual solar
cell itu kalo 100 WP tp sudah 1 set tinggal pasang itu kisaran 8,9 jt. Sedangkan kalo
menggunakan genset lebih mahal, apalagi beli bensin harga perliternya sudah 9rb –
10rb. Bisa tolong kirim ke email saya pak mau tanya2. Mohon bantuannya terima
kasih
Reply
o Haris says:
Reply
pak haris, saya ingin bertanya tentang tahap pemasangan panel surya pada atap
bangunan? saya kurang jelas dari penjelasan yang di atas…saya butuh penjelasan
untuk Tugas Akhir saya pak…terima kasih sebelumnya…
Reply
o Haris says:
Di atap sih ya tinggal dipasang saja pakai baut. Yg perlu diperhatikan adalah
arah dan sudut kemiringan panel optimal yang bisa berbeda2 tergantung
garis lintang (latitude) lokasinya.
Reply
sangat informatif dan sangat membantu sekali dalam usaha pencarian energi
terbarukan saya. praktek dulu dirumah
Reply
Nanya Pak Haris. Saya order mppt controller serupa, tapi setelah lihat2 review di
yutub jadi ragu apa itu benar2 tipe mppt di mana ada kompensasi kelebihan voltase
dikonversi jadi tambahan arus. Gimana menurut pengalaman Pak Haris dengan
kontroler ini? Terim kasih.
Reply
o Haris says:
Ya benar ada banyak review yang mengatakan controller ini adalah mppt
palsu. Saya kurang tahu pasti ini mppt atau mppt palsu. Yang jelas setelah
ganti controller ini arus charging memang lebih tinggi dibanding controller
sebelumnya. Apakah lebih tingginya arus charge karena faktor ‘mppt’ atau
tidak saya belum menyelidikinya. Saya sudah memakai controller ini 2 tahun
dan sampai sekarang masih normal. Saya sarankan membeli controller yang
memang benar-benar terbukti mppt saja, namun memang lebih mahal.
Reply
amanaf says:
Reply
sy mau tanya tentang jarak antar panel dan jarak antara atap dan modul pak berapa
cm ya? trmkasih..
Reply
Sya sdh pake controller mppt T40 keluaran terbaru memang terbukti beda dgn PWM
Reply
o Haris says:
June 28, 2015 at 2:25 am
Reply
Bro haris,Sya beli d tokopedia.searching aja d mbah google controller MPPT T40
Reply
Bro sya mau tanya lgi belajar bikin solar panel.sya masih blm paham dengan
inverter yg 12v dan 24v apa ke 2nya mempunyai perbedaan.
Reply
o Haris says:
Reply
mas saya drmh memakai PLTS. satu aki 70 watt dengan panel 100wp. disini saya
memakai inverter pure sine wave.klo saya pasang utk tv dan parabola kipas
inverternya berputar kencang dan brbunyi mas.tetapi jika utk kipas angin saja tidak
brputar kncang dan tdk brbunyi mas.,., knpa? tlong pnjelasannya ya…
Reply
o Haris says:
Reply
andi says:
ok mas..terima kasih
Reply
Pak Haris,
Akan lebih sipp lagi kalau bisa sinkron dengan sistem PLN. Listrik dari SHS akan bisa
maksimal digunakan, dan bila ada kelebihan pemakaian bisa diexport ke PLN. Saya
pernah dengar PLN dapat menyediakan kWH export-import dan listrik yang kita
export dianggap excess power, harganya sudah diataur dengan Peraturan Menteri
ESDM sekitar Rp 1.000 per kWh.
Bravo, mari kita lestarikan bumi ini dengan menggalakkan energi terbarukan.
Reply
Mohon sarannya, bagusan mana Aki diparalel atau diseri ya Om? Saya berencana
beli aki satu lagi dengan merek dan type yang sama 12 volt 7AH (penggunaan untuk
skala kecil saja di rumah, hanya lampu DC 12 volt).
Makasih Om.
Reply
o Haris says:
Kalau utk lampu DC 12V sebaiknya paralel, karena kalo seri akan jadi 24V
Reply
saya ingin nanya , misal saya mempunyai Solar panel 100wp , terus
solar Controller 20A , dan aki hanya 12Ah ( Maximum charging currentnya 3.6 Ah yg
tertulis di Aki).
nah yang ingin saya tanyakan , sebenarnya berapa Ah (Amphere ) pengisian dari
Controller ke Aki ( Battery ) Perjamnya.
apakah berbahaya dengan aki yang hanya 12ah dan maximum charging Current 3.6
Ah ( yang tertulis di Aki kering )
karena saya hanya ingin coba dulu dengan Aki yang kecil
, kalau nanti berhasil baru di coba dengan aki yang Ah nya besar
Terima kasih
Reply
o Haris says:
100 Wp itu arus chargingnya sekitar 5,8A kalau pakai PWM. Itu lebih besar
dari spec aki tsb. Bisa saja sih, tapi aki akan cepat rusak. Idealnya untuk aki
25-60Ah.
Reply
Reply
Ada tak yg jual solar panel bersubsidi dri pemerintah.supaya kita sadar akan sumber
daya alam terbaru kan.dan masyarakat dpn memanfaatkannya.
Reply
selamat pagi pak haris , saya mau konsultasi nih , saya mau pasang fuse/sekering di
arus DC kabel positif untuk lampu , berbentuk tabung yang biasa di motor , tetapi
saya lihat ditabung tertulis
F5A / 250 volt , bagaimana ya membaca sekring ini , kan kalau di arus DC voltnya
12 , apakah tulisan 250 volt di sekring ini juga berfungsi diarus DC ,
terima kasih
Reply
Salam,
Dari diagram blok terakhir terdapat “current delayer”. Mohon penjelasannya.
Terima kasih…
Reply
o Haris says:
Current delayer digunakan untuk menunda output dari inverter sekitar 1-2
menit supaya ‘siap’ terlebih dahulu sebelum disambungkan ke beban.
Reply
64. Kalau Mau Berhemat, Jangan Pasang Solar Home System Sekarang –
Asli Kampung says:
[…] rumahan coba mulai dikerjakan sekitar 2-3 tahun lalu di rumah lama. Kebetulan
saat itu, dari blog Agus Haris sudah cukup lengkap buat jadi panduan. Yang mau
belajar juga cara bikinnya bisa langsung kesana, […]
Reply
Reply
terima kasih Pak atas dokumentasi, ilmu dan pengalaman yang dibagikan.
Bermanfaat bagi saya. Best regards. Andy
Reply
Pak Haris,
Buat keamanan kelistrikannya gimana? Fuse atau sekring untuk memutus arus
ketika short circuit misalnya dipasang di mana? Setelah inverter? Di antara solar
charge controller dan inverter? Di antara solar cell dan solar charge controller?
Reply
o Haris says:
March 9, 2016 at 1:39 pm
Saya gunakan fuse DC 30A untuk kabel dari solar panel ke controller dan dari
controller ke inverter, fuse tersebut kerjanya persis seperti MCB, bisa
diputus/sambung secara manual, dan bisa otomatis terputus jika terjadi
short-circuit atau kelebihan arus. Kemudian saya juga gunakan fuse AC
(MCB) dari inverter ke beban AC 220V.
Reply
Gimana perkembangan shsnya sekarang mas. Kira2 masalah yg muncul apa saja
dan penyelesaiannya gimana? Buat gambaran saya. Saya pake shs murni. Sini ndak
ada pln.
Shs saya :
Panel Surya 100 wp
Controller ep solar 20 a
Aki basah 100 a.
Pemakaian laptop., 2 buah printer, lampu led 5, 6, 7 12 dan 24 watt. Total 15
lampu. Kadang dipake solder
Pemakaian sdh 9 bulan, aki sdh mulai terasa menurun performa.
Rencananya mau nyari desulfator