1 Baby incubator
2.2.1 Gambaran umum baby incubator
Pengertian inkubator bayi bisa dimengerti dengan memahami konsep
suhu yang konstan atau stabil. Begini kasusnya, bayi yang lahir dengan tubuh
kecil dan prematur membutuhkan tempat dengan suhu ruangan yang konstan.
Artinya, suhu ruangan tersebut stabil. Jadi, inkubator bayi adalah box yang
memiliki ukuran tertentu dan dilengkapi alat alat medis untuk membuat tubuh
bayi selalu merasa hangat. Sebenarnya, ada 5 cara untuk mencapai tujuan
tersebut (menghangatkan tubuh bayi), yaitu skin to skin contact, kangaroo
mother care, pemancar panas dan ruangan dengan suhu hangat yang konstan
seperti inkubator ini.
Pada sebuah inkubator bayi, terdapat 2 bagian boks control. Anda bisa
menemukannya di bagian atas dan bagian bawah. Pada boks pertama di bagian
atas, di sana diletakkan sensor, controller dan beberapa rangkaian alat
elektronik medis lainnya. Kemudian, boks di bagian bawah memiliki 3 bagian
utama, yakni heater, wadah air dan kipas.
Dengan suhu yang stabil atau bisa juga konstan, inkubator bayi
memiliki beberapa fungsi bagi bayi di dalam boks tidurnya. Berikut ini adalah
beberapa fungsi inkubator bayi :
1) Melindungi bayi
Bayi di awal kelahiran memiliki kondisi tubuh yang sangat
rentan. Tetapi, ada beberapa diantara mereka yang lahir ke dunia dengan
kondisi lebih rentan dari bayi pada umumnya. Untuk itulah inkubator
dibuat, melindungi si bayi.
2) Memberikan oksigenasi
Fungsi inkubator bayi selanjutnya adalah sebagai oksigenasi.
Bayi terlahir dengan sangat rentan terhadap apa-apa yang ditawarkan
dunia luar padanya, termasuk soal pernapasan. Tercatat penyebab
kematian terbanyak pada bayi yang lahir secara prematur adalah
gangguan pernapasan. Untuk mengurangi kemungkinan tersebut,
meletakkan bayi pada inkubator menjadi hal utama yang harus
dilakukan.
gambar
Untuk memenuhi fungsi tersebut, ada sebuah prinsip atau konsep dasar
dari inkubator bayi yang perlu diingat dan dipelajari agar sesuai dengan aturan
media yang diakui. Sebenarnya, cara kerja inkubator bayi di dalam pengertian
sederhana hanya melibatkan 3 hal, yaitu suhu, kelembapan dan oksigen. Suhu,
kelembapan dan jumlah oksigen yang menyerupai keadaan di dalam kandungan
ibu si bayi.
2) Infant Incubator
Inkubator yang kedua disebut dengan infant incubator. Tipe ini lebih
menyerupai rahim sang ibu dibandingkan dengan tipe sebelumnya. Bayi
dapat terus terjaga kehangatannya, karena suhu panas dan kelembapan
tersebar hanya pada ruangan bayi (boks tidur). Hanya saja, kekurangan
yang dimiliki inkubator ini adalah tutup boks tidur yang sedikit
mengganggu akses dokter atau suster untuk menjangkau bayi. Akan tetapi,
kelebihan yang dimiliki Infant Incubator mampu menutupi kekurangan
yang dimiliki Radiant Warmer Incubator.
3) Transport Incubator
No Produk 42000000-AKS-000056630
Gambar
2.2.6 Blok diagram Baby Incubator
Gambar
1) Power supply
Power supply merupakan blok yang sangat penting dalam suatu
alat elektronika karena power supply akan membagi tegangan kepada
blok yang lainnya, power supply berfungsi merubah tegangan AC dari
PLN menjadi tegangan DC.
2) Baterai
4) Indikator
Indikator atau display berfungsi menampilkan suhu, alarm
kerusakan, indicator heater dll.
5) MCU (Microcontoler Unit)
A. Tujuan
Untuk mengkalibrasi infant / baby incubator dengan cara
membandingkannya dengan Incubator analyzer.
B. Ruang Lingkup
Kalibrasi infant/baby incubator dengan rentang ukur :
- Suhu 32 - 40 ºC
- Kebisingan
- Kelembaban
- Air Flow
- Kelistrikan
0,01 m/s
D. Dokumen Acuan
1. Manual Book Incubator Analyzer
2. Permenkes Nomor 54 Tahun 2015 Tentang Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan
3. SNI IEC 6061-1-19 : 2014
4. SNI IEC 62353 Tahun 2014
5. AS 2853
6. ISO/IEC Guide 98-3:2008 Uncertainty of Measurement—Part 3 Guide to the
expression of uncertainty in measurement..
E. Kondisi Lingkungan
1. Suhu ruang : 20 ºC s/d 30 ºC
2. Kelembaban : 55 % RH ± 5 % RH
G. Prosedur Kalibrasi
1. Langkah Pra Kalibrasi
1.1 Sebelum kalibrasi dilakukan terhadap Baby incubator letakan Incu Analyzer sesuai
posisi didalam Baby Incubator, pasang semua sensor pada posisi yang telah
ditentukan , dengan meletakan sensor suhu T1 sampai dengan T5 pada
Temperature Probe Holder untuk suhu udara dan T6 untuk suhu matras, pasang
sensor suhu T6 pada matras, sensor kebisingan, sensor air flow, dan sensor
humidity sesuai tempatnya.
T T
3 4
1.2 Periksa air Humidifier dan filter udara pada Baby Incubator, apabila terjadi lumut
atau kotor pada humidifier dan filter segera bersihkan. Ganti dan atau tambahkan
air humidifier apabila diperlukan.
2. Langkah Kalibrasi
2.1Aktifkan Incubator analyzer dengan menekan tombol ON.
2.2 Aktifkan Baby Incubator dengan menekan tombol ON.
2.5 Atur setting suhu, biarkan sampai suhu pada ruang Baby Incubator stabil .
2.6 Pastikan sensor T6 telah menempel dengan baik pada bagian matras. T6
digunakan untuk mengetahui suhu pada permukaan matras.
H. Perhitungan
a. Tipe B
i. Ketidakpastian dari sertifikat Incu Analyzer , yaitu
U
U b1
k
dimana :
Ub = uncertainty tipe B
a = 0,5 x resolusi.
a
U b2
3
iii. Variasi suhu Spasial
Selisih(dalam midrange) terbesar diantara 2 buah titik ukur di dalam UUT
(t spasial == t mid_maks – t mid_min)
iv. Variasi suhu Temporal
Nilai selisih maksimum di dalam UUT (t temporal = (t maks- t min)maks)
v. Suhu enclosure pada indicator :
Suhu didalam UUT seperti yang ditunjukan oleh indicator suhu pada UUT
(t UUT indicator = (t mid_maks + t mid_min)/2.
Uexp = Uc x 2
H. Ambang batas.
Ambang Batas
I. No Parameter
1. Tegangan jala-jala terukur + 10% dari 220 V
Telaah Teknis
1. Pastikan Hasil pemeriksaan fisik dan fungsi baik. Jika ada hasil yang kurang baik, beri
catatan dilembar kerja
2. Untuk menentukan kriteria alat LAIK atau TIDAK LAIK dengan menggunakan nilai skor,
dimana terdapat 4 parameter ukur yaitu
- Pengukuran Kelistrikan (Safety Test)
- Pengukuran Suhu Udara
- Pengukuran Suhu Matras
- Pengukuran Kebisingan
- Pengukuran Aliran Udara
- Pengukuran Kelembaban
Sehingga total nilai skor sama dengan 1, jika nilai skor 0 maka alat dinyatakan TIDAK
LAIK.
3. Pemberian nilai skor untuk Pengukuran Kelistrikan adalah jika nilai Koreksi keluar dari
ambang batas yang direkomendasikan oleh SNI/IEC 62353 Tahun 2014 yaitu:
a. Tahan isolasi kabel catu daya dengan chassis ≥ 2 MΩ dengan skor 1
b. Tahanan hubungan pentanahan
Kabel catu daya yang tidak dapat dilepas toleransi ≤ 0.3 Ω dengan skor 1
Kabel catu daya yang dapat dilepas toleransi ≤ 0.2 Ω dengan skor 1
c. Arus bocor pada peralatan toleransi ≤ 500 µA dengan skor 1
Dengan perhitungan: Nilai Skor 1= (poin 1 x poin 2 x poin 3)
5. Untuk parameter pegukuran suhu matras didalam baby incubator , pemberian skoring
untuk masing masing setting suhu adalah 1, jika hasil pengukuran suhu < 40 ºC maka
nilai skoringnya adalah 1 jika hasil pengukuran > 40 ºC maka nilai skoringnya adalah
nol (0)
Dengan perhitungan : Skor Suhu Suhu udara = (poin 1 + poin 2) : 2
Jika hasil perhitungan ≥ 0.5 maka nilai skornya = 1
Rata –rata skor pengukuran kinerja = skor 1 + skor 2 + skor 3 + skor 4+ skor 5
Skor pengukukuran kinerja = Jika hasil rata – rata pengukuran adalah ≥ 0.6
maka nilai skornya adalah 1, jika <0.6 maka nilai skornya adalah 0
Jika Total skor sama dengan 0 maka alat dinyatakan TIDAK LAIK dan jika Total nilai
skor sama dengan 1, maka alat dinyatakan LAIK
I. Label Kalibrasi
Untuk alat yang LAIK maka tempel dengan label warna hijau, untuk alat yang TIDAK
LAIK temple dengan label warna merah.