Anda di halaman 1dari 14

Infeksi Menular Seksual

dr. Arum Krismi, Sp. KK

Cakuled by: No & Xaveria

Korektor: Mega

PENDAHULUAN

 Nah, temen-temen bisa lihat di SKDI saat ini, IMS dibagi per sistem organ, yaitu sistem urologi&alat kelamin
pria, sistem reproduksi dan sistem integumen.
 Hal ini agak membuat bingung ya ._. karena bisa dilihat sendiri bahwa di sistem urologi&alat kelamin pria ada
penyakit gonore dan di sistem reproduksi juga ada.
Jadi kata beliau, apabila lelaki gonore, dia akan masuk di sistem urologi&alat kelamin pria, sedangkan kalau
wanita gonore akan masuk di sistem reproduksi.
 Infeksi Menular Seksual ≠ Penyakit Menular Seksual. IMS termasuk dalam PMS.
 Penyakit kelamin tidak semuanya PMS ya!

Penyakit Menular Seksual (PMS)/ Sexually Transmitted Diseases (STD)

 Terutama ditularkan melalui hubungan seksual, tetapi dapat juga melalui kontak langsung dengan alat-alat
(handuk, termometer). PMS tidak ditularkan dari toilet atau tempat pijat, kecuali kalau pijatnya telanjang
bulat dan alat kelaminnya ikut dipijat. Yakeles -_-
 Ditularkan ibu ke janin (plasenta, kontak langsung saat melewati jalan lahir)
 Cara hubungan seksual: genito-genital, oro-genital, ano-genital
 Sebagian besar disebabkan infeksi bakteri, jamur, virus → Infeksi Menular Seksual (IMS, Sexually Transmitted
Infection/STI)

8 SINDROM KLINIS
1. Duh tubuh (discharge) uretra
2. Discharge vagina
3. Ulkus genital
4. Bubo inguinal  pembengkakan limfonodi inguinalis
5. Pembengkakan skrotum
6. Nyeri perut bagian bawah
7. Konjungtivitis neonatorum  pada kontak langsung saat bayi lahir dengan vagina ibu yang terinfeksi
8. Tumbuhan (vegetasi) genital

PMS
A. DISCHARGE
 Urethra
 UGO (Uretritis Gonore)
 UNS (Uretritis Non Gonore)
 Persisten/rekuren
 Vagina
 Vaginitis
 BV (Bacterial Vaginitis)
 Trikomoniasis
 KVV (Kandidiasis Vulvo-vaginalis)
 Servisitis
 GO
 Non spesifik
B. VEGETASI
 Kondiloma akuminata  penyakit ‘jengger ayam’
C. ULKUS
 Canchroid
 Sifilis
 Herpes simpleks/HG (Herpes Genital)
D. EKTOPARASIT
 Pedikulosis pubis
 Scabies

PMS DENGAN GEJALA DISCHARGE


I. URETRITIS
 Uretritis dibagi menjadi 3, UGO, UNS, dan persisten/rekuren. Tapi kompetensi kita cuma yang UGO dan UNS
UGO UNS Persisten/rekuren
 C. Trachomtis  Kurang patuh minum
 U. Urealyticum obat
 T. Vaginalis  Resistensi obat
Penyebab N. gonorrhoeae
 Candida spp.  Infeksi T. vaginalis
 HSV
 M. Genitalium
Masa inkubasi 2-5 hari 1-5 minggu
 Urethra externum gatal,  Tidak sehebat UGO
panas  Polakisuria, hematuria
 Disuria, polakisuria  Nokturia
 Discharge dari ujung  Discharge jernih-keruh
uretra, kadang darah (+)  Morning drops/bercak di
Gejala
 Nyeri ereksi CD  ciri khas! Pasien akan
mengeluh “Dok, setiap
bangun tidur celana dalam
saya kotor”
 Kadang demam (+)
 O. U. E eritem, edema,  O. U. E. eritem, edema
ektropion  Discharge banyak/sedikit
 Discharge mukopurulen sekali
 membedakan dengan  Discharge seromukous,
Px. Fisik UNS mukous, kadang darah (+)
 Kadang pembesaran lnn.  membedakan dengan
Inguninal UGO
unilateral/bilateral.  pembesaran lnn. Inguinal
nyeri
 PMN > 5/lpb  PMN > 5/lpb
Px. Lab  DGNI (+)  DGNI (-)

T. vaginalis dilanjutkan tx.


Tx UGO tanpa komplikasi DITAMBAH UNS
uretritis

 HIV termasuk IMS dan itu yang paling ditakutkan orang medis. Tapi kalau orang awam malah lebih takut ulkus
daripada HIV, karena ulkus itu sakit.
 Kalau orang yang udah sering UGO, biasanya sudah hafal kalau sudah mulai gatel, akan langsung cus dokter.
 Membedakan UGO & UNS paling mudah dari apanya? Dischargenya ya, scroll up kalo keskip :3
 Terapi :
UGO UNS
Pengobatan yang dianjurkan (tanpa komplikasi)
 Sefiksim 1x400mg PO, SD atau  Azitromisin*) 1x1g PO, SD atau
 Levofloksasin*) 1x250mg PO, SD  Doksisiklin**) 2x100mg/hari PO, 7 hari
Pengobatan lain (tanpa komplikasi)
 Kanamisin1x2g IM, SD atau  Tetrasiklin**) 4x500mg/hari PO, 7 hari atau
 Spektinomisin 1x2g IM, SD atau  Eritromisin 4x500mg/hari PO, 7 hari
 Tiamfenikol*) 1x3.5g PO, SD
Pengobatan yang dianjurkan (dengan komplikasi)
 Sefiksim1x400mg/hari PO, 5 hari atau = pengobatan UNS tanpa komplikasi
 Levofloksasin*) 1x250mg/hari PO, 5 hari
Pengobatan lain (dengan komplikasi)
 Kanamisin 1x2g/hari IM, 3 hari atau = pengobatan UNS tanpa komplikasi
 Spektinomisin 1x2g/hari IM, 3 hari atau
 Tiamfenikol*) 1x3.5mg/hari, 5 hari
PENGOBATAN UNTUK T. Vaginalis

Pengobatan yang dianjurkan Pengobatan lain


 Metronidazol 1x2g PO, SD atau  Metronidazol 2x400mg/hari PO, 7 hari atau

 Tinidazol 1x2 g PO, SD  Metronidazol 2x500mg/hari PO, 7 hari atau

 Tinidazol 2x500mg/hariPO, 7 hari

 First line therapy-nya adalah sefiksim ya guys, sekarang sudah ada generiknya :3 tetapi kalau menurut
formularium, first line therapy-nya adalah tiamfenikol. Hayo pilih yang mana? Tergantung yang tersedia di
primer ya!
 Selama terapi, biar tidak menular  jangan lakukan hubungan seks selama pengobatan.
 Kategori resiko tinggi tertular IMS pada laki-laki :
 LDR  yang LDR, monggo di cek pasangannya sebelum terlambat :”)
 Pelaut  jarang pulang, mampir nyoblos sana sini -_-
 Supir truk  sama kaya pelaut
 Drug user  libidonya meningkat
 Kategori resiko tinggi tertular IMS pada perempuan :
 Kerja di cafe
 Kerja di salon/spa  plus plus ++
 Drug user
 Bagan pemeriksaan discharge uretra pria tanpa pemeriksaan mikroskop & tanpa laboratorium khusus :

 Komplikasi GO :
Laki-laki Perempuan
Lokal  Tysonitis  Parauretritis
 Parauretritis  Bartholinitis
 Littritis
 Cowperitis
 Prostatitis
 Vesikulitis
Asendens  Vas deferentitis/funikulitis
 Vas deferentitis
 Trigonitis
 Artritis
 Miokarditis
 Endokarditis
 Perikarditis
GO diseminata
 Meningitis
 Dermatitis (ekstremitas distal)
 Pustul nekrotik nyeri pada dasar kulit eritem
 Makula, papula, pustula, ula, petekie

 Gejala komplikasi :
Prostatitis akut Prostatitis kronik Epididimitis akut Bartholinitis
 Ringan intermiten,
 Rasa tidak enak pada
kadang menetap
perineum dan
 Rasa tidak enak
suprapubis  Labium mayor
pada perineum
 Malaise edema
bagian dalam Nyeri unilateral abdomen
Gejala  Demam  Sangat nyeri
 Rasa tidak enak bila bawah
 Disuria, hematuria saat jalan,
duduk lama 
 Retensi urin sukar duduk
mengganjal jika
 Tenesmus ani, sulit BAB,
duduk
obstipasi
 Epididimis dan
funikulus spermatikus
 Prostat membesar,
edema, panas  Labium mayor
konsistensi kenyal  Prostat membesar,
 Nyeri tekan (+++) eritem,
 Nyeri tekan prostat (+) konnsistensi kenyal,
Px. Fisik  Radang testis (orkitis) edema
 Abses bentuk nodus.
 Skrotum eritem,  Nyeri tekan
 Fluktuasi (+), obat (-)  Nyeri tekan (+)
edema, (+)
 Proktitis
pembengkakan
skrotum
 NB: kalau ada pembengkakan skrotum, kita harus pikirkan DD nya juga ya, bisa hidrokel testis atau torsio
testis.
 Supaya tidak terjadi komplikasi ascendens, selama terapi titit hanya digunakan ketika pipis aja ya. Dengan
kata lain, jangan onani! Karena kata dokternya, ketika tititnya dikocok bakterinya bisa naik ke atas sehingga
menimbulkan komplikasi ascendens. Paham? -_-
II. VAGINITIS

 Kalau untuk wanita, sumber discharge bisa dari vagina dan servix. Ini yang dari vagina :

Bacterial Vaginitis (BV) Trikomonisis KVV


Penyebab Pergantian Lactobacillus
spp. Dengan G. Vaginalis,
T. vaginalis Candida spp. (C. Albicans)
Prevotella spp., M.
Horminis.
Masa inkubasi 3-28 hari
Gejala  Asimtomatis  Asimtomatis  Vulva gatal/iritasi
 Bau ikan (khas)   Discharge vaginal banyak dan  Vagina dan vulva terasa
setelah hubungan bau kering
seksual bisa makin  Vulva dan kulis di sekitar  Nyeri dan panas
menjadi bau amisnya gatal dan perih  Keputihan
 Dispareunia  Disuria eksterna
 Post-coital bleeding
 Perdarahan intermenstrual
 Disuria, polakisuria
Px. Fisik  Radang dinding vagina  Labium mayor eritem, 
Vulva eritem, edema,
& vulva (-) edema, nyeri(+) fisura, erosi, ulserasi
 Discharge homogen,  Vulva & paha atas: abses  Vagina eritem, tertutup
tipis & cair, putih kecil & maserasi pseudo membran putih
keabuan, melekat pada  Serviks: strawberry cervix keju (khas)
dindingvagina (khas) discharge kuning  Discharge banyak,
 Tes amin/Whiff test (+) kehijauan, berbusa Putih cair,
 Bau busuk (khas) kental/mukoid, cair
dengan butir (cottage
cheese)  Seperti susu
pecah
Px. Lab  Budding
Clue cells (+)  dengan
T. vaginalis (+)  Pseudohifa
pengecatan gram
 Hifa asli bersepta
 Bacterial vaginosis itu bukan termasuk IMS, bisa terjadi pada wanita usia produkif. Bacterial vaginosis itu
bergantinya Lactobacillus sp. dengan bakteri lain. Kan di vagina banyak bakterinya, bisa kandida atau E. Coli
juga.

 Kenapa bisa bacterial vaginosis?

 Biasanya karena menggunakan sabun kewanitaan terutama sabun sirih, karena bisa membunuh
Lactobacillus sp. sehingga vagina ditumbuhi oleh kandida

 Menggunakan pantyliner setiap hari.

 Menggunakan pembalut herbal dengan menthol yang semriwing ketika dipakai, karena pembalut
tersebut mengandung bahan aktif sirih.

 Wanita yang sudah aktif seksual juga bisa terkena karena kan terpajan benda asing terus menerus

 Diagnosis BV :

Memenuhi 3 dari 4 kriteria (kriteria Amsel) :

1. Discharge vagina homogen, putih atau keabuan, melekat pada dinding vagina
2. pH vagina > 4,5
3. Discharge vagina berbau seperti bau ikan sebelum atau setelah penambahan KOH 10% (tes
amin/whiff test)
4. Cluecells (+)
 Pengobatan vaginitis :

Bacterial Vaginosis Trikomoniasis Kandidiasis Vulvovaginal


PENGOBATAN YANG DIANJURKAN
 Metronidazol***)  Mikonazol 1x200mg/hari malam sebelum
2x400mg/hariPO, 7 hari atau tiduri ntravagina, 3 hari atau
 Metronidazol***)  Klotrimazol 1x200mg/hari malam
= discharge uretra persisten/
2x500mg/hariPO, 7 hari sebelum tidur intravagina, 3 hari atau
rekuren yang disebabkan T.
 Klotrimazol 1x500mg malam sebelum
vaginalis
tidur intravagina, SD atau
 Flukonazol 1x150mg PO, SD atau
 Itrakonazol 2x200mg PO, SD
PENGOBATAN LAIN
 Metronidazol 1x2g PO, SD  Nistatin 1x100.000 unit/hari malam
atau = discharge uretra persisten/ sebelum tidur intravagina, 14 hari 
 Klindamisin 2x300mg/hari rekuren yang disebabkan T. nistatin merupakan obat yang tersedia di
PO, 7 hari vaginalis PPK1, hanya saja sediaannya cuma
intravaginal
NB : kalau pasiennya masih gadis/gadis bolong jangan dibeli intravagina ya, beri sediaan lain.

III. SERVISITIS

GO Non Spesifik

Penyebab N. gonorrhoeae Selain N. gonorrhoeae,


Masa
= UMS → ke dokter karena mitra seksual menderita UMS
Inkubasi
Gejala  Asimtomatis  Asimtomatis
 Nyeri panggul bawah  Discharge vagina kekuningan
 Disuria ringan, poliuria
 Nyeri panggul
 Dispareunia
Px. fisik  Serviks eritem, erosi  Serviks erosi
 Discharge endoserviks, mukopurulen,  Serviks: folikel kecil mudah berdarah
putih kekuningan  Discharge endoserviks mukopurulen
Px. lab.  PMN > 10/lpb; akseptor IUD →PMN >  PMN > 10/lpb; akseptor IUD →PMN > 30/lpb
30/lpb  DGNI (-)
 DGNI (+)

Terapi = pengobatan uretritis


Komplikasi Asendens: Salpingitis, PID
 Note:

- LPB : Lapang Pandang Besar

- DGNI : Diplokokus Gram Negatif Intraseluler

 Biasanya pasien datang karena pasangan seksualnya ngaku, kalau nggak ngaku ya datang karena keputihan
yang terus menerus. Wahai para lelaki kalau kalian IMS ngakulah sama pasangan kalian kan kasian :”

IV. PID

 Keluhan pada panggul yang disebabkan radang endometrium, tuba fallopii, salping, ovarium → kehamilan
ektopik, sterilitas
 ±10% perempuan dengan servisitis GO → PID
 Biasanya pasien mengeluh kalau habis berhubungan seksual pinggangnya pegel-pegel
Penyebab  = UMS &/ SMS
 Bakteri anaerob (Bacteroides spp., kokus Gram +)
 Batang Gram -

Gejala● Nyeri perut bawah


● Dispareunia
● Discharge vagina
● Menometroragia
● Nyeri saat menstruasi
● Disuria
● Demam
● Kadang mual, muntah
Px. fisik ● Nyeri adneksa
● Vaginitis, servisitis
● Nyeri goyang serviks (+)
Terapi ● Pengobatan UGO dengan komplikasi DITAMBAH
● Pengobatan UNS DITAMBAH
● Pengobatan bakteri anaerob & gram –
● Terapi dilaksanakan hingga 2 minggu setelah gejala hilang
 Pengobatan untuk bakteri anaerob dan gram negatif :

Rawat jalan Rawat inap


 Metronidazol***) 2x400 Pilihan 1
mg/hari PO, 14 hari atau  Metronidazol ***) 2x400mg/hari PO atauIV, 14 hari atau
 Metronidazol***) 2x500  Metronidazol***) 2x500mg/hari PO atau IV, 14 hari atau
mg/hari PO, 14 hari  Chloramfenikol 1x500mg/hari PO atau IV, 14 hari
Pilihan 2 (tanpa pengobatan untuk UGO dengan komplikasi dan UNS)
 Klindamisin 900mg/8jam IM atau
 Gentamisin 1.5mg/kkBB/8jam IV
Anjuran tambahan: angkat IUD
Tindak lanjut: Tindak lanjut:
Rawat inap bila tidak ada perbaikan Pengobatan dilakukan sampai sekurang-kurangnya 2 hari setelah ada
dalam 72 jam perbaikan, DILANJUTKAN dengan salah 1 obat dibawah ini
 Doksisiklin**) 2x100mg/hari PO, 14 hari atau
 Tetrasiklin**) 4x500mg/hari PO, 14 hari

PMS DENGAN GEJALA VEGETASI

I. Kondiloma Akuminata

HPV tipe 6, 11
Penyebab
Onkogenik : HPV tipe 16, 18
Masa inkubasi 3 minggu - 8 minggu (2-3 bulan)
Laki-laki Perempuan
● Glans penis, sulkus koronarius, ● Fourchette posterior, introitus vagina
Predileksi
frenulum, korpus penis, pangkal penis ● Porsio uteri
● Perineum, sekitar anus
● Bintil / kutil digenital sakit(-), gatal(-)
Gejala ● Tambah banyak
● Tambah besar, mudah berdarah
 Dari hasil pemeriksaan fisik, KA bisa dibagi menjadi 3 :

1. Akuminata
 Biasa terdapat di daerah lipatan & lembab
 Vegetasi bertangkai, permukaan berjonjot seperti jari (papilomatosa) → kembang kol (perempuan
dengan keputihan, hamil, imunitas terganggu). Pada wanita hamil biasanya banyak dan susah hilangnya.
2. Papul
 Terdapat di daerah dengan keratinisasi sempurna  batang penis, lateral vulva, perianal, perineum
 Papul, permukaan halus & licin, multipel, tersebar.
3. Datar
 Makula/subklinis
 Acetowhite test (+)
Test ini menggunakan asam acetat 5%  ditempelkan di lesi yang dicurigai selama 5 detik  tunggu
selama 2 menit  kalau jadi putih berarti positif. Tapi ini banyak positif palsunya.
 Kondiloma akuminata [Pemeriksaan Fisik, Klinis Lain (keganasan genitalia)]
1. Giant condyloma Buschke-Lowenstein
 Karsinoma sel skuamosa keganasan derajat rendah
 Terdapat pada penis, dan terkadang vulva & anus
 Bentuk seperti akuminata tetapi berukuran besar
 Invasif lokal, tidak terjadi metastasis
 Resisten terhadap pengobatan 
2. Papulosis Bowenoid
 Papul likenoid coklat kemerahan → seperti plak
 Multipel, kadang berpigmen
 Permukaan halus / sedikit papilomatosa
 Jarang menjadi ganas, cenderung sembuh spontan

 Tatalaksana (berikan salah satu) :


PENGOBATAN DENGAN BAHAN KIMIA
Pemakaian oleh petugas kesehatan
Pemakaian oleh pasien
(ulangi tiap minggu, dapat sampai 6 minggu)
 Podofiloks 0.5% solusio atau gel 2x/hari, 3 hari  Podofilin 10-25% dalam tingtur benzoin, hindari
dilanjutkan dengan masa tanpa pengobatan 4 jaringan yang sehat, bersihkan kembali setelah 1-4
hari, selama 4 minggu atau jam5*) atau
 Imikuimod 5% krim 1x/hari malam sebelum tidur,  Trichlor Acetic Acid (TCAA) 80-90% atau
cuci pada pagi hari, 3x/minggu, selama 16  Podofilotoksin 0.5%
minggu
PENGOBATAN SECARA FISIK
 Krioterapi dengan nitrogen cair, atau CO2 padat, atau cryoprobe, diulang tiap1-2 minggu
 Bedah listrik
 Pembedahan

PMS DENGAN GEJALA ULKUS

Chancroid Sifilis HG
Penyebab H. ducreyi T. pallidum HSV-1 atau HSV-2
Masa  Laki-laki  antara1-35 (7 hari)
inkubasi  Perempuan  sukar ditentukan 10-90 hari 3-7 hari
(asimtomatis)
Predileksi Laki-laki Laki-laki
 Permukaan mukosa preputium,  Preputium, glans penis,
orifisium uretra eksternum, sulkus korpus penis, uretra,
Laki-laki  Genitalia
koronarius, frenulum, korpus penis anal
eksterna
 Uretra, skrotum, perineum, anus Perempuan
Perempuan Perempuan  Vagina,
 Orifisium uretra eksternum, klitoris, serviks  Labium mayor atau
fourchette, bagian dalam labium minor, klitoris, introitus
minor, vestibulum, serviks, perineum, vaginae, serviks
anus
Predileksi Lidah, jari tangan, bibir, payudara, Bibir, lidah, tonsil, puting
Ekstra umbilikus, konjungtiva, orofaring susu, jari, anus
Genital
Gejala  Laki-laki  luka sangat nyeri
 Perempuan  disuria, nyeri defekasi,  Sistemik: demam,
dispareunia, discharge vagina;luka malaise, anoreksia
Luka yang tidak nyeri (khas)
tidak senyeri laki-laki  Pembengkakan kelenjar
 Sistemik (jarang): sedikit demam, getah bening regional
malaise ringan
Px. Fisik  2-3 cm  Beberapa mm sampai 1- Ulserasi dangkal → sembuh
(ulkus)  Multipel, sangat nyeri, tepi tidak rata 2 cm tanpa sikatriks
& bergaung, batas tegas, dikelilingi  Bulat
eritema ringan  Dasar jaringan granulasi
 Dasar ulkus rapuh, kotor, mudah merah bersih, serum di
berdarah, nekrotik atasnya
 Dasar& sekitar ulkus: indurasi (-)  Dinding tidak bergaung
 Sekeliling ulkus
meninggi & keras →
ulkus durum
 Tanpa pengobatan →
sembuh spontan 4-6
minggu
Px. lab MNGC (Multi Nuclear Giant
School of fish T. pallidum
Cell)
 Kalau dulu, HSV1 itu terbatas umbilikal ke atas, kalau HSV2 umbilikal ke bawah, namun sekarang semenjak
maraknya oral sex sudah tidak bisa dibedakan lagi itu HSV1 atau HSV2, udah nyampur -_-
 Kalau ada orang dengan ulkus di ekstra genital, biasanya karena orangnya hyginenya buruk atau orangnya
suka garuk-garuk ulkusnya di penis, terus garuk-garuk di tempat lain jadi ulkusnya kemana-mana.
 Orang dengan sifilis biasanya jarang berobat dengan kondisi masih ada ulkus karena tidak sakit dan bisa
sembuh spontan, satu bulan sudah sembuh.

 Komplikasi chancroid  ADENITIS INGUINAL

Timbul Beberapa hari-3 minggu setelah lesi awal


Px. Fisik  Unilateral
 Kelenjar getah bening inguinal membesar, nyeri → bergabung
 Kulit eritem, teraba fluktuasi
 Supurasi dengan abses unilokular
 Jika tidak diobati akan menjadi ulkus chancroid
 DD adenitis inguinal  Syndrome Ingunal LGV (LIMFOGRANULOMA VENEREUM)

Penyebab C. trachomatis serovar L1-L3


Masa inkubasi 3-28 hari
Sistemik : malaise, nyerikepala, artralgia, anoreksia, nausea, demam, menggigil
Gejala
Perempuan : nyeri pinggang bawah, nyeri abdomen, nyeri defekasi, diare
 Beberapa lnn. inguinal medial membesar (permukaan berbenjol), nyeri, teraba padat →
perilimfadenitis
 Perlekatan antar kelenjar → paket
 Perlekatan kelenjar dengan kulit di atasnya, kulit eritem kebiruan, panas, nyeri
Px. Fisik
 Perlunakan kelenjar tidak serentak → konsistensi keras, kenyal, lunak / abses → abses
multipel → sinus / fistula multipel → involusi perlahan membentuk massa padat kenyal
 Penyembuhan fistula → jaringan parut khas
 Bentuk spesifik : groove’s sign, ettagebubo.
 Terapi chancroid bubo inguinal (berikan salah satu) :

Chancroid LGV
PENGOBATAN YANG DIANJURKAN
 Siprofloksasin*) 2x500mg/hari PO, 3 hari atau  Doksisiklin**)2x100mg/hariPO,14hariatau
 Eritromisin 4x500mg/hari PO, 7 hari atau  Eritromisin4x500mg/hariPO,14hari
 Azitromisin*) 1x1g PO, SD
PENGOBATAN LAIN
Seftriakson 1x250mg IM, SD Tetrasiklin**) 4x500mg/hari PO, 14hari
 Tes serologis untuk sifilis (Serologic Test for Syphylis/STS)

Non Traponemal Traponemal

Tes fiksasi Tes imobilisasi TPI


komplemen  WR
 Kolmer
Tes fiksasi komplemen RPCF

 FTA-Abs; IgM & IgG


Tes imunofluoresen  FTA - Abs DS
 VDRL (Venereal
Diseases Research  TPHA (Treponema
Laboratory) Pallidum
Tes flokulasi
 Kahn Hemaaglutination
 RPR Tes hemaglutinasi Assay)
 ART  19S IgM SPHA
 RST  HATTS
 MHA-TP
 Stadium sifilis :

Setelah kontak dengan sumber infeksi, ⅓ orang akan terinfeksi, setelah 10-90 hari, akan menjadi

1. Stadium primer (ulkus)  setelah 3-12 minggu, akan menjadi :

2. Stadium sekunder (ulkus mulai sembuh, terdapat lesi mukokutan dan keterlibatan organ internal) 
setelah 4-12 minggu akan menjadi :

3. Stadium laten dini (1 tahun pasca kontak)  sebanyak 25% orang akan mengalami kekambuhan
4. Masuk ke stadium lanjut  stadium laten lanjut (>1 tahun pasca kontak)

 Test serologis ini baru akan positif pada stadium sekunder.

 Note :

 Untuk tes serologi yang non traponemal yang sering digunakan adalah VDRL, RPR

 Sedangkan untuk tes serologi yang traponemal yang sering digunakan adalah TPHA

 Interpreasi :

 Titer tes non treponemal ≥¼ → tersangka sifilis → konfirmasi dengan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
harus menjalani TPHA.
 Titer tes non treponemal tinggi (≥1/32) → penyakit sifilis aktif  Harus segera diobati sifilis!
 Terapi sifilis (berikan salah satu) :

STADIUM DINI STADIUM LANJUT


Pengobatan yang Benzatin-benzilpenisilin 2,4juta IU IM, SD Benzatin-benzilpenisilin 2,4juta
dianjurkan IU/minggu IM, selama 3 minggu
Prokain-benzilpenisilin 0,6 juta IU/hari Prokain-benzil penisilin 0,6 juta
Pengobatan lain
IM, selama 10 hari IU/hari IM, selama 3 minggu
SIFILIS Alergi penisilin + Eritromisin 4x500 mg/hari PO, selama 15 Eritromisin 4x500 mg/hari PO,30
AKUISITA hamil hari hari
 Doksisiklin 2x100 mg/hariPO, selama  Doksisiklin 2x100mg /hari PO,
Alergi penisilin + 30 hari atau selama ≥30 hari atau
tidak hamil  Tetrasiklin 4x500mg /hari PO, selama  Tetrasiklin 4x500mg /hari PO,≥
30 hari selama 30 hari
 Aqueous-benzilpenisilin 10.000-  Aqueous-benzilpenisilin
150.000 IU/kgBB/hari IV; diberikan 200.000-300.000
dalam 50.000 IU/kgBB/dosis/12 jam, 7 IU/kgBB/hari; IV atau IM,
Pengobatan yang
hari pertama kelahiran dan/ 8 jam diberikan dalam 50.000
dianjurkan
SIFILIS pada hari ke 8 s/d 10 kelahiran atau IU/kgBB/ 4-6 jam, selama 10-
KONGENITAL  Prokain-benzilpenisilin 14 hari
50.000IU/kgBB/IM,SD, selama 10hari
Alergi penisilin Eritromisin 4x7,5-12,5/kgBB/hari
sesudah 1 bulan PO, selama 30 hari
kelahiran
 Pada sifilis akuisita  Evaluasi kembali klinis dan serologis sesudah 3, 6, 12 bulan pengobatan
 Pada sifilis kongenital  Klinis dinilai kembali dalam periode tahun pertama sesudah pengobatan
 Yang sering digunakan untuk pengobatan, adalah eritromicin atau doksisiklin. Benzatin- Benzil penisilin jarang
tersedia
 Terapi HG (Berikan salah 1) :
Episode I Infeksi Rekurens
 Asiklovir 5x200mg /hari PO, selama 7 hari atau  Asiklovir 5x200mg /hari PO, selama 5 hari atau
 Valasiklovir 2x500mg/hari PO, selama 7 hari  Valasiklovir 2x500mg /hari PO, selama 5 hari atau
 Asiklovir krim (lesi ringan)
 Untuk Asiklovir ada yang generic obatnya
 Untuk Valasiklovir  hanya ada yang paten

PMS DENGAN PENYEBAB EKTOPARASIT

Pedikulosis pubis Skabies


Penyebab Phthirus pubis Sarcoptes scabiei var. hominis
 Rambut didaerah yang memiliki kelenjar  Sela jari tangan & kaki
apokrin (pubis, anogenital, aksila)  Fleksor siku & lutut
 Alis, bulu mata, dada / perut yang berbulu  Volar pergelangan tangan
lebat  Areola mammae
Predileksi  Umbilikus
 Genitalia eksterna (laki-laki)
 Aksila bagian depan
 Perut bawah
 Pantat
 Pruritus nokturnal
Gatal hebat terutama malam hari, 30 hari  Menyerang manusia yang tinggal
Gejala
setelah pajanan awal berkelompok (keluarga, asrama, pondok
pesantren)
 Eritem, iritasi, infeksi sekunder  Terowongan/kunikulus (khas) → agak
 Pada tempat gigitan: maculae cerulae meninggi, putih/keabuan, lurus/berkelok
Px. fisik
 Pada anak: blefaritis + krusta ±1 cm
 Ujung terowongan: papul, pustul, vesikel
 Papul bekas garukan→ ‘krusta’ berjalan  S. Scabiei
Px. lab  Kutu dewasa (-) → telur kutu pada  Telur larva nimfa
batang rambut dekat akar  Skibala (feses)
 Terapi Pedikulosis Pubis (Berikan Salah 1) :

1 Lindane6*) (gameksan) 1% losio atau krim


Oleskan secara merata ke seluruh area yang
2 Permetrin 1% krim terinfeksi dan area yang berbatasan dengan kulit
yang berambut→ cuci sesudah 8 jam
Gunakan sebagai sampo di area yang terinfeksi→
3 Lindane6*) 1% sampo
diamkan selama 4 menit→ cuci bersih
4 Pyretrhins plus piperonyl butoxide Cuci sesudah 10 menit
 Terapi Skabies (Berikan Salah 1) :

NO Lindane6*) 1% losio atau krim Oleskan tipis dan merata pada seluruh permukaan tubuh dari leher
1 Permetrin 5% krim kebawah → mandi bersih setelah 8jam
2 EBB 25% losio Oleskan tipis dan merata pada seluruh permukaan tubuh dari leher
kebawah tiap malam, 2 malam berturut – turut (mandi bersih sebelum
3 Krotamitron 10% losio
pemakaian ke - 2) → mandi bersih 24 jam setelah pemakaian ke-2
Oleskan tipis dan merata pada seluruh permukaan tubuh dari leher
4 Sulfur 5-10% salep kebawah tiap malam, 3 malam berturut – turut (mandi bersih sebelum
pemakaian berikutnya) → mandi bersih 24 jam setelah pemakaian terakhir.
 Edukasi Terapi Pedikulosis Pubis dan Skabies

 Pengobatan ulang diperlukan sesudah 7 hari


 Pakaian dan sprei yang digunakan dalam 2 hari pertama sebelum pengobatan direndam dengan air
panas, dicuci, dikeringkan dibawah panas matahari, disetrika
 Alas tidur (kasur), sofa dan/atau peralatan yang tidak dapat dicuci supaya dijemur dibawah panas
matahari
 Pesan terakhir, untuk menghindari PMS, ingat ABCDE!

Anda mungkin juga menyukai