Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RSUD RAJA AHMAD TABIB PROVINSI KEPULUAN RIAU
NOMOR : 201/ SK-RSUD RAT/ I / 2019
TE NTAN G
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Ditetapkan di : Tanjungpinang
Pada Tanggal : 17 Januari 2019
I. KETENTUAN UMUM
1. Rumah sakit adalah RSUD Raja Ahmad Tabib Provinsi.
2. Direktur adalah Direktur RSUD Raja Ahmad Tabib Provinsi Kepulauan Riau
3. Direktur rumah sakit berpartisipasi dalam perencanaan, monitoring, dan
pengawasan program peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
4. Program mutu dan keselamatan pasien rumah sakit merupakan program yang
bersifat kolaboratif menggunakan pendekatan multidisiplin dengan semua
departemen/unit kerja pelayanan di rumah sakit di mana dalam pelaksanaanya
memiliki prinsip sebagai berikut:
a. program peningkatan mutu dan keselamatan meliputi seluruh organisasi di
rumah sakit;
b. program peningkatan mutu dan keselamatan pasien menangani sistem dari
organisasi, peranan rancangan sistem, rancang ulang dari peningkatan mutu
dan keselamatan pasien di rumah sakit;
c. program peningkatan mutu dan keselamatan menangani kordinasi dari
semua komponen kegiatan meliputi antara lain pengukuran dan
pengendalian mutu rumah sakit, pelaporan insiden keselamatan pasien dan
manajemen resiko di rumah sakit.
d. program peningkatan mutu dan keselamatan berlaku selama 1 (satu) tahun.
5. Peningkatan Mutu adalah kegiatan pemantauan, penilaian dan perbaikan yang
terus menerus dalam upaya derajat kesempurnaan pelayanan untuk memenuhi
kebutuhan pasien dan lainnya akan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan
standar profesi dan standar pelayanan/asuhan.
6. Keselamatan pasien adalah suatu sistem di mana rumah sakit membuat asuhan
pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal
yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden,
kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi
untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang
disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
7. Manajemen Resiko adalah upaya menganalisis sistem yang ada terhadap
potensi kesalahan untuk mencegah terjadinya insiden.
V. PELATIHAN PMKP
1. Rumah sakit mempunyai program pelatihan peningkatan mutu dan keselamatan
pasien yang diberikan oleh narasumber yang kompeten.
2. Direktur rumah sakit, para wadir dan jajaran manajemen termasuk komite medis
dan komite keperawatan mengikuti pelatihan pelatihan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.
3. Semua individu yang terlibat dalam pengumpulan, analisis, dan validasi data
mengikuti pelatihan pelatihan peningkatan mutu dan keselamatan pasien,
khususnya tentang sistem manajemen data.
4. Staf di semua unit kerja termasuk staf klinis mendapatkan pelatihan peningkatan
mutu dan keselamatan pasien sesuai dengan pekerjaan mereka sehari-hari.
5. Komite PMKP memberikan usulan kepada Subbag Diklat, Penelitian &
Perpustakaan terkait pelatihan dalam upaya perbaikan indikator mutu dan
keselamatan pasien.
X. ANALISIS DATA
1. Rumah sakit melakukan analisis data yang merupakan salah satu kegiatan
program peningkatan mutu dan keselamatan pasien untuk mendukung asuhan
pasien dan manajemen rumah sakit.
2. Pelaksana analisis data, yaitu staf komite PMKP dan penanggung jawab data
unit kerja sudah mempunyai pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan yang
tepat sehingga dapat berpartisipasi dalam proses tersebut dengan baik.
3. Analisis data dilakukan menggunakan metode dan teknik statistik yang sesuai
dengan kebutuhan.
4. Analisis data dilakukan dengan melakukan perbandingan dari waktu ke waktu
didalam RS, dengan melakukan perbandingan database eksternal dari RS
sejenis atau data nasional/internasional, dan melakukan perbandingan dengan
standar dan praktik terbaik berdasarkan referensi terkini.
5. Hasil analisis data disampaikan kepada direktur, para kepala bidang/divisi, dan
kepala unit untuk di tindaklanjuti.
6. Analisa program PMKP prioritas di rumah sakit dilakukan oleh Komite PMKP.