Anda di halaman 1dari 32

BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM

PEMROSESAN SINYAL DIGITAL

Nama: ..............................................
NIM : ..............................................

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS JEMBER
2017/2018

i
JADWAL PELAKSANAAN PRAKTIKUM

Pertemuan 1 Kontrak Matapraktikum


BAB 1 KONVOLUSI ANALOG
Pertemuan 2 Pengambilan data Percobaan 1
Pertemuan 3 Asistensi Percobaan 1
BAB 2 TEOREMA SAMPLING
Pertemuan 4 Pengambilan data Percobaan 2
Pertemuan 5 Asistensi Percobaan 2
BAB 3 TRANSFORMASI FOURIER
Pertemuan 6 Pengambilan data Percobaan 3
Pertemuan 7 Asistensi Percobaan 3
BAB 4 FILTER IIR
Pertemuan 8 Pengambilan data Percobaan 4
Pertemuan 9 Asistensi Percobaan 4
BAB 5 FILTER FIR
Pertemuan 10 Pengambilan data Percobaan 5
Pertemuan 11 Asistensi Percobaan 5
BAB 6 FILTER PRE-EMPHASIS
Pertemuan 12 Pengambilan data Percobaan 6
Pertemuan 13 Asistensi Percobaan 6, dan pemberian Tugas Besar
Pertemuan 14 Pengumpulan Tugas Besar
UJIAN PRAKTIKUM

iii
SOP & TATA TERTIB PRAKTIKUM

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Dosen hadir pada pelaksanaan praktikum
2. Teknisi dan asisten laboratorium harap selalu mengecek jadwal dan menyiapkan alat
maupun bahan praktikum
3. Pelaksanaan praktikum harus mengacu pada SOP & Tata Tertib Praktikum,
penjadwalan serta buku petunjuk praktikum yang telah disepakati bersama
4. Laporan praktikum berbentuk jobsheet/ LKS dengan nama "Buku Petunjuk Praktikum
(BPP)"
5. Data praktikum yang berupa angka atapun huruf dapat ditulis pada BPP
6. Data praktikum yang berupa gambar dapat dicetak kemudian ditempel pada BPP
7. Praktikum dilaksanakan 14 kali pertemuan ditambah ujian praktikum dengan jadwal
sesuai SISTER
8. Satu kali kegiatan praktikum sama dengan satu SKS sama dengan 150 menit dengan
kapasitas 20 mahasiswa
9. Kegiatan praktikum terdiri dari beberapa percobaan dengan jenis kegiatan antara lain
Pre-Test, Pengambilan Data, Post-Test, dan Asistensi
10. Tidak ada kegiatan praktikum yang diperbolehkan diluar jadwal praktikum

B. ASISTEN LABORATORIUM
1. Asisten laboratorium diperbolehkan memandu jalannya praktikum namun tetap dalam
pengawasan dosen
2. Asisten laboratorium tidak diperkenankan memberi hukuman/ sanksi serta penilaian
3. Asisten laboratorium diperbolehkan melakukan pengecekan data-data hasil praktikum

C. MAHASISWA
1. Mahasiswa wajib memakai jas lab saat pelaksanaan kegiatan praktikum. Bagi
mahasiswa yang tidak menggunakan jas lab dilarang mengikuti kegiatan praktikum.
2. Toleransi keterlambatan 15 menit bagi mahasiswa, terlambat lebih dari itu mahasiswa
dilarang mengikuti kegiatan praktikum
3. Jika dalam suatu percobaan mahasiswa tidak mengikuti salah satu dari kegiatan
tersebut, maka tetap diperbolehkan mengikuti kegiatan lain.
4. Tidak ada susulan bagi mahasiswa yang melewatkan pre-test, pengambilan data
maupun post-test. Hal ini berkaitan dengan tidak diperbolehkannya kegiatan praktikum
diluar jadwal praktikum. Namun, dosen diperbolehkan (tidak wajib) memberikan tugas
pengganti/ tambahan kepada mahasiswa untuk mengganti kegiatan yang dilewatkan.
5. Sama seperti perkuliahan, mahasiswa diperbolehkan mengikuti ujian praktikum jika
memenuhi 75% kehadiran
6. Mahasiswa WAJIB mengikuti setiap instruksi dosen pengampu. Setiap tindakan
mahasiswa dalam laboratorium yang diluar instruksi atau tanpa seizin dosen pengampu
dapat disanksi nilai nol.

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... ii
JADWAL PELAKSANAAN PRKTIKUM ................................................................ iii
SOP & TATA TERTIB PRAKTIKUM ...................................................................... iv
DAFTAR ISI ............................................................................................................... v

BAB 1 KONVOLUSI ANALOG ........................................................................ 1

BAB 2 TEOREMA SAMPLING.......................................................................... 5

BAB 3 TRANSFORMASI FOURIER.................................................................. 8

BAB 4 FILTER IIR .............................................................................................. 15

BAB 5 FILTER FIR ............................................................................................. 19

BAB 6 FILTER PRE-EMPHASIS ....................................................................... 23

DAFTAR PUSTAKA

v
1 KONVOLUSI ANALOG

1.1 Tujuan Praktikum


- Menggambarkan hubungan masukan dan keluaran dari sistem linier, waktu
kontinyu dan tak berubah waktu.
- Untuk mengetahui perilaku sistem linier, waktu kontinyu dan tak berubah
waktu.

1.2 Landasan Teori


Ciri khas dari waktu sistem linier, waktu kontinyu, waktu invarian (tak
berubah) dengan masukan sinyal x(t) dan keluaran y(t) dinyatakan dengan integral
konvolusi:

Sinyal h(t), dimisalkan diketahui sebagai respons dari sistem untuk


masukan unit impuls. Untuk menghitung keluaran y(t) dalam bentuk t, pertama nilai
h(v)x(t-v) dihitung sebagai fungsi v. Kemudian pengintegralan untuk v dilakukan,
akan menghasilkan y(t).
Operasi matematika ini merupakan interprestasi (penafsiran) gambar yang
sederhana. Pertama, plot h(v) dan x(t-v) pada sumbu v, dimana t tetap. Kedua,
mengalikan dua sinyal tadi dan hitung tanda daerah dari hasil fungsi v untuk
mendapat y(t). Operasi ini dapat diulang untuk setiap nilai dari t menurut keinginan
kita.
Untuk mengetahui gambar konvolusi, pilihlah x(t) dan h(t) dari contoh atau
gunakan mouse untuk menggambar sinyal yang diinginkan atau merubahnya.
Kemudian klik pada nilai yang diinginkan dari t pada sumbu v pertama. Setelah
beberapa saat, h(v) dan x(t-v) akan muncul. Tarik simbol t bersama dengan sumbu v
untuk mengganti nilai dari t, keterangan integrand h(v) x(t-v) dan keluaran y(t) akan
terlihat pada layar.

1.3 Alat-alat dan Komponen


Percobaan ini memerlukan sebuah laptop sebagai media penunjang
pelaksanaan praktikum dan dilengkapi aplikasi simulasi java applet yang dapat
diakses dengan internet secara online di situs http://jhu.edu/~signals/convolve/.

1.4 Prosedur Percobaan


1.4.1 Kegiatan 1
1. Memperhatikan grafik-grafik yang ada.
2. Memilih sinyal x(t) dan h(t) dari contoh yang disediakan.

1 Buku Petunjuk Praktikum


Pemrosesan Sinyal Digital
3. Meng-klik sumbu v pada grafik baris kedua.
4. Menggeser mouse sepanjang sumbu v.
5. Mengambil empat sampel grafik hasilnya dari titik pergeseran yang berbeda.
6. Membuat kesimpulan.

1.4.2 Kegiatan 2
1. Memperhatikan grafik-grafik yang ada.
2. Membuat sendiri sinyal x(t) dan h(t) dengan mengerak- gerakkan mouse pada
grafik yang disediakan.
3. Meng-klik sumbu v pada grafik baris kedua.
4. Menggeser mouse sepanjang sumbu v.
5. Mengambil empat sampel grafik hasilnya dari titik pergeseran yang berbeda.
6. Membuat kesimpulan.

1.5 Data Hasil Percobaan


1.5.1 Kegiatan 1
Gambar grafik,

1.5.2 Kegiatan 2
Gambar grafik,

2 Buku Petunjuk Praktikum


Pemrosesan Sinyal Digital
1.6 Analisis Data dan Pembahasan
1.6.1 Kegiatan 1

1.6.2 Kegiatan 2

1.7 Kesimpulan

3 Buku Petunjuk Praktikum


Pemrosesan Sinyal Digital
1.8 Lembar Evaluasi
No Kegiatan Keterangan Tanggal TTD TTD
Asisten Dosen
1 Tugas Pendahuluan
2 Pengambilan data 1
3 Pengambilan data 2
4 Asistensi

4 Buku Petunjuk Praktikum


Pemrosesan Sinyal Digital
2 TEOREMA SAMPLING

2.1 Tujuan Praktikum


- Mempelajari sifat-sifat dari teorema sampling.
- Memahami pengaruh pemilihan jumlah sampel dan pengaruhnya pada proses
recovery sinyal.
- Memahami dan dapat memilih nilai sampel yang tepat terhadap suatu Sinyal

2.2 Landasan Teori


Suatu sinyal kontinyu time x(t) merupakan sampel pada suatu frekuensi (Hz)
untuk menghasilkan suatu sinyal sampel xs(t). Kita model xs(t) sebagai suatu
impuls dengan area dan impuls yang diberi oleh x(nTs). Suatu low-pass filter ideal
dengan frekuensi digunakan untuk memperoleh sinyal yang direkonstruksi xr(t).
Proses pengolahan sinyal secara digital memiliki bentuk sedikit berbeda.
Komponen utama sistem ini berupa sebuah processor digital yang mampu bekerja
apabila masukannya berupa sinyal digital. Untuk sebuah input berupa sinyal analog
perlu proses awal yang bernama digitalisasi melalui perangkat yang bernama
analog-to-digital converter (ADC), dimana sinyal analog harus melalui proses
sampling, quantizing dan coding.
Dengan memperkirakan komponen highest-frequency dalam x(t) pada
frekuensi fm. Kemudian Theorema sampling states untuk fs> 2fm tidak ada
hilangnya informasi pada sampling. Dalam hal ini, memilih fc dalam range fm<fc
<fs- fm memberi xr(t) = x(t). Hasil ini dapat dipahami dengan pengujian fourier
mengubah bentuk X(f), Xs(f) dan Xr(f). Jika fs<2fm atau fc dipilih dengan kurang
baik, maka xr(t) tidak akan menyerupai x(t).

2.3 Alat-alat dan Komponen


Percobaan ini menggunakan komputer atau laptop untuk menjalankan
program simulasi teorema sampling yang dapat anda diunduh dari website
http://www.vias.org/simulations/simusoft_nykvist.html.

2.4 Prosedur Percobaan


- Menjalankan program sampling.
- Memilih jenis gelombang.
- Menggeser-geser frekuensi sampling untuk memindah garis sampling dari
sinyal utama.
- Ulangi langkah kedua untuk percobaan kedua.

5 Buku Petunjuk Praktikum


Pemrosesan Sinyal Digital
2.5 Data Hasil Percobaan

2.6 Analisis Data dan Pembahasan

6 Buku Petunjuk Praktikum


Pemrosesan Sinyal Digital
2.7 Kesimpulan

2.8 Lembar Evaluasi


No Kegiatan Keterangan Tanggal TTD TTD
Asisten Dosen
1 Tugas Pendahuluan
2 Pengambilan data
3 Asistensi

7 Buku Petunjuk Praktikum


Pemrosesan Sinyal Digital
3 TRANSFORMASI FOURIER

3.1 Tujuan Praktikum


- Menggambar transformasi fourier dari beberapa sinyal.
- Mengetahui karakteristik magnitude dari transformasi fourier.

3.2 Landasan Teori


Transformasi Fourier merupakan transformasi paling penting di dalam
bidang pengolahan sinyal (signal processing), khususnya pada bidang pengolahan
citra.
Umumnya sinyal dinyatakan sebagai bentuk plo t amplitudo versus waktu
(pada fungsi satu matra) atau plot amplitudo versus posisi spasial (pada fungsi
dwimatra). Pada beberapa aplikasi pengolahan sinyal, terdapat kesukaran
melakukan operasi karena fungsi dalam ranah waktu/spasial, misalnya pada operasi
konvolusi di atas. Operasi konvolusi dapat diterapkan sebagai bentuk perkalian
langsung bila fungsi berada dalam ranah frekunsi.
Transformasi Fourier adalah kakas (tool) untuk mengubah fungsi dari ranah
waktu/spasial ke ranah frekuensi. Untuk perubahan sebaliknya digunakan
Transformasi Fourier Balikan. Intisari dari Transformasi Fourier adalah
menguraikan sinyal atau gelombang menjadi sejumlah sinusoida dari berbagai
frekuensi, yang jumlahnya ekivalen dengan gelombang asal.

3.3 Alat-alat dan Komponen


Percobaan ini menggunakan komputer atau laptop untuk menjalankan
software matlab.

3.4 Prosedur Percobaan


1. Memulai sesi Simulink
2. Pilih New => Simulink Model/Model di jendela matlab untuk membuat
rangkaian Simulink.
3. Pilih Simulink Library Browser.
4. Pilih DSP System Toolbox => Source => pilih Sine Wave. Drag dan drop
modul Sine Wave ke dalam Simulink Model.

8 Buku Petunjuk Praktikum


Pemrosesan Sinyal Digital
Gambar 3.1 Sine Wave

5. Selanjutnya pilih DSP System Toolbox => Signal Management =>Buffer =>
pilih Buffer. Drag dan drop modul Buffer ke dalam Simulink Model.

Gambar 3.2 Buffer

6. Pilih DSP System Toolbox => Estimation => Power Spectrum Estimation
=> pilih Magnitute FFT. Drag dan drop modul Magnitute FFT ke dalam
Simulink Model. Klik dua kali pada Magnitute FFT dan membuat pengaturan
berikut:

9 Buku Petunjuk Praktikum


Pemrosesan Sinyal Digital
- Output : Magnitude

Gambar 3.3 Magnitude FFT

Gambar 3.4 Power Spectrum Estimation

7. Pilih Simulink => Commonly Used Blocks => Scope. Drag dan drop modul
Scope ke dalam Simulink Model.

10 Buku Petunjuk Praktikum


Pemrosesan Sinyal Digital
Gambar 3.5 Scope

8. Pilih DSP System Toolbox => Sinks => pilih Vector Scope. Drag dan drop
modul Vector Scope ke dalam Simulink Model. Klik dua kali pada modul ini
dan membuat pengaturan berikut:
Input Domain : Frequency

Gambar 3.6 Vector Scope

11 Buku Petunjuk Praktikum


Pemrosesan Sinyal Digital
Gambar 3.7 Sinks

9. Jalankan simulasi sesuai dengan modul.


10. Setelah simulasi dijalankan, amati dan capture grafik yan dihasilkan.
11. Gambar rangkaian

Gambar 3.8 Rangkaian

12 Buku Petunjuk Praktikum


Pemrosesan Sinyal Digital
3.5 Data Hasil Percobaan

3.6 Analisis Data dan Pembahasan

3.7 Kesimpulan

13 Buku Petunjuk Praktikum


Pemrosesan Sinyal Digital
3.8 Lembar Evaluasi
No Kegiatan Keterangan Tanggal TTD TTD
Asisten Dosen
1 Tugas Pendahuluan
2 Pengambilan data
3 Asistensi

14 Buku Petunjuk Praktikum


Pemrosesan Sinyal Digital
4 FILTER IIR

4.1 Tujuan Praktikum


- Mahasiswa mampu menyusun filter digital dan melakukan pemfilteran
pada sinyal.

4.2 Landasan Teori


Perlu diingat disini bahwa infinite inpulse response (IIR) dalam ha l ini
bukan berarti filter yang bekerja dari nilai negatif tak hingga sampai positif
tak hingga. Pengertian sederhana untuk infinite impulse respon filter disini adalah
bahwa output filter merupakan fungsi dari kondisi input sekarang, input
sebelumnya dan output di waktu sebelumnya. Konsep ini kemudian lebih kita
kenal sebagai recursive filter, yang mana melibatkan proses feedback dan feed
forward. Dalam bentuk persamaan beda yang menghubungkan inp ut dengan
output dinyatakan seperti persmaaan (1) berikut ini.

Dimana:
- {b} koefisien feed forward
- {ak} koefisien feed back
- Banyaknya (total koefisien) = M+N+1
- N ditetapkan sebagai orde filter IIR

Untuk merealisasikan ke dalam sebuah program simulasi atau perangkat


keras maka bentuk persamaan diatas dapat disederhanakan ke dalam diagram blok
Gambar. Untuk implementasi sebuah low pass filter bersifat narrow-band
menggunakan sebuah filter IIR merupakan pilihan yang sangat sulit tetapi masih
mungkin dilakukan. Satu alasannya adalah penentuan orde yang tepat sehingga
menghasilkan bentuk yang tajam pada respon frekuensi relative sulit. Pada domain
unit circle bidang-z sering ditandai dengan letak pole-pole yang ada diluar lingkaran,
hal ini secara fisis memberikan arti bahwa filter yang dihasilkan tidak stabil.

15 Buku Petunjuk Praktikum


Pemrosesan Sinyal Digital
Gambar 4.1 Filter IIR

Kita coba untuk merealisasikan dalam program Matlab secara sederhana


dengan melihat pada masing- masing kasus, dalam hal ini adalah low pass filter
(LPF) dan high pass filter (HPF).

4.3 Alat-alat dan Komponen


- PC / Laptop
- Software Matlab

4.4 Prosedur Percobaan


Pada bagian ini akan dilakukan perancangan filter IIR, mengamati
bentuknya respon frekuensi, melakukan pemfilteran pada sinyal bicara, dan melihat
pengaruhnya dalam domain waktu dan domain frekuensi. Langkah-langkahnya
adalah seperti berikut:
1. Rancang sebuah low pass filter IIR dengan spesifikasi seperti berikut fc= 4000
Hz, frekuensi sampling fs=10000 Hz.
2. Amati bentuk respon frekuensi yang dihasilkannya, usahakan untuk
menampilkan dengan sumbu mendatar frekuensi (Hz) dan sumbu tegak berupa
magnitudo dalam besaran dB.
3. Lakukan pemfilteran dengan menggunakan koefisien-koefisien IIR yang telah
dirancang pada langkah 1. s0=filter(B,A,s);
4. Buat sebuah tambahan program untuk mengamati bentuk spectralnya,
bandingkan sinyal tersebut sebelum pemfilteran dan sesudah pemfilteran.
5. Coba tambahkan noise Gausian dengan varians 2 = 0.2 pada sinyal wicara
yang dipanggil pada langkah ke 3. Dan lakukan proses pemfilteran ulang seperti
pada langkah 3.
6. Ulangi langkah 5 untuk melihat pengaruh noise pada spectral sinyal wicara, dan
lihat pengaruh pemfilteran pada spectal sinyal bernois tersebut.
7. Setelah menyelesaikan langkah 1 sampai 6, cobalah untuk membuat sebuah
filter high pass filter IIR dengan spesifikasi yang sama dengan yang telah
dilakukan dengan low pass filter, kecuali frekuensi cut off dirubah menjadi fc =
200 Hz.

16 Buku Petunjuk Praktikum


Pemrosesan Sinyal Digital
4.5 Data Hasil Percobaan
Program
- Low Pass Filte r
clear all;
R=0.2;
N=16;
Wn=0.2;
figure(1);
[B,A] = butter(N,Wn);
[H,w]=freqz(B,A,N);
len_f=length(H);
f=1/len_f:1/len_f:1;
plot(f,20*log10(abs(H)),'linewidth',2)

- High Pass Filter


clear all;
R=0.2;
N=16;
Wn=0.2;
figure(1);
[B,A] = butter(N,Wn, fhigh f);
[H,w]=freqz(B,A,N);
len_f=length(H);
f=1/len_f:1/len_f:1;
plot(f,20*log10(abs(H)),'linewidth',2)

4.6 Analisis Data dan Pembahasan

17 Buku Petunjuk Praktikum


Pemrosesan Sinyal Digital
4.7 Kesimpulan

4.8 Lembar Evaluasi


No Kegiatan Keterangan Tanggal TTD TTD
Asisten Dosen
1 Tugas Pendahuluan
2 Pengambilan data 1
3 Pengambilan data 2
4 Asistensi

18 Buku Petunjuk Praktikum


Pemrosesan Sinyal Digital
5 FILTER FIR

5.1 Tujuan Praktikum


- Mahasiswa mampu menyusun filter digital dan melakukan pemfilteran
pada sinyal.

5.2 Landasan Teori


Sebuah finite impulse respon filter (filter FIR) memiliki hubungan input dan
output dalam domain waktu diskrit sebagai berikut:

Dimana:
- {b}= koefisien feed forward
- Banyaknya (total koefisien) L = M + 1
- M ditetapkan sebagai orde filter FIR

Dalam realisasi diagram blok akan dapat digambarkan seperti pada Gambar berikut
ini

Gambar 5.1 Filter FIR

Untuk tujuan simulasi perangkat lunak kita bisa memanfaatkan fungsi


standar berikut ini: B = FIR1(N,Wn). Ini merupakan sebuah langkah untuk
merancang filter digital FIR dengan orde sebesar N, dan frekuensi cut off Wn.
Secara default oleh Matlab ditetapkan bahwa perintah tersebut akan menghasilkan
sebuah low pass filter (LPF). Perintah ini akan menghasilkan koefisien-koesifien
filter sepanjang (N+1) dan akan disimpan pada vektor B. Karena dalamdomain
digital, maka nilai frekuensi cut off harus berada dalam rentang 0<Wn<1.0. Nilai
1.0 akan memiliki ekuivalensi dengan nilai 0,5 dari sampling rate (fs/2).Yang perlu

19 Buku Petunjuk Praktikum


Pemrosesan Sinyal Digital
anda ketahui juga adalah bahwa B merupakan nilai real dan memiliki fase yang
linear. Sedangkan gain ternormalisasi filter pada Wn sebesar -6 dB.

5.3 Alat-alat dan Komponen


- PC / Laptop
- Software Matlab

5.4 Prosedur Percobaan


Pada bagian ini akan dilakukan perancangan filter FIR, mengamati
bentuknya respon frekuensi, melakukan pemfilteran pada sinyal wicara, dan melihat
pengaruhnya dalam domain waktu dan domain frekuensi. Langkah-langkahnya
adalah seperti berikut:
1. Rancang sebuah low pass filter FIR dengan spesifikasi seperti berikut: fc= 4000
Hz, frekuensi sampling fs=10000 Hz.
2. Amati bentuk respon frekuensi yang dihasilkannya, usahakan menampilkan
dengan sumbu mendatar frekuensi (Hz) dan sumbu tegak berupa magnitudo
dalam besaran dB.
3. Lakukan pemfilteran dengan menggunakan koefisien-koefisien FIR yang telah
dirancang pada langkah 1 y1 = conv(LP,x);
4. Buat sebuah tambahan program untuk mengamati bentuk spectralnya,
bandingkan sinyal wicara tersebut sebelum pemfilteran dan sesudah pemfilteran.
5. Coba tambahkan noise Gausian dengan varians 2 = 0.2 pada sinyal wicara
yang dipanggil pada langkah ke 3. Dan lakukan proses pemfilteran ulang seperti
pada langkah 3.
6. Ulangi langkah 5 untuk melihat pengaruh noise pada spectral sinyal wicara, dan
lihat pengaruh pemfilteran pada spectal sinyal bernois tersebut.
7. Setelah menyelesaikan langkah 1 sampai 7, cobalah untuk membuat sebuah
filter high pass filter FIR dengan spesifikasi yang sama dengan yang telah
dilakukan dengan low pass filter, kecuali frekuensi cut off anda rubah menjadi fc
= 200 Hz.
8. Ulangi langkah 7 dengan band pass filter yang memiliki spesifikasi f =4000 Hz

5.5 Data Hasil Percobaan


Program
 Low Pass Filte r
fs=10000;
[x,fs]=wavread('a.wav');
Wn = .20;
N = 32;
LP = fir1(N,Wn);
[H_x,w]=freqz(LP);
len_f=length(H_x);
f=1/len_f:1/len_f:1;
plot(f,20*log10(abs(H_x)))
grid

20 Buku Petunjuk Praktikum


Pemrosesan Sinyal Digital
 Band Pass Filter
fs=10000;
[x,fs]=wavread('a.wav');
Wn1 = [.20, .50];
N = 32;
BP = fir1(N,Wn1);
[H_x,w]=freqz(LP);
len_f=length(H_x);
f=1/len_f:1/len_f:1;
plot(f,20*log10(abs(H_x)))
grid

 High Pass Filter


fs=10000;
[x,fs]=wavread('a.wav');
Wn2 = .50;
N = 32;
HP = fir1(N,Wn2,'high');
[H_x,w]=freqz(LP);
len_f=length(H_x);
f=1/len_f:1/len_f:1;
plot(f,20*log10(abs(H_x)))
grid

5.6 Analisis Data dan Pembahasan

21 Buku Petunjuk Praktikum


Pemrosesan Sinyal Digital
5.7 Kesimpulan

5.8 Lembar Evaluasi


No Kegiatan Keterangan Tanggal TTD TTD
Asisten Dosen
1 Tugas Pendahuluan
2 Pengambilan data 1
3 Pengambilan data 2
4 Pengambilan data 3
5 Asistensi

22 Buku Petunjuk Praktikum


Pemrosesan Sinyal Digital
6 FILTER PRE-EMPHASIS

6.1 Tujuan Praktikum


- Mahasiswa mampu menyusun filter digital dan melakukan pemfilteran
pada sinyal.

6.2 Landasan Teori


Dalam proses pengolahan sinyal bicara pre emphasis filter diperlukan
setelah proses sampling. Tujuan dari pemfilteran ini adalah untuk mendapatkan
bentuk spectral frekuensi sinyal wicara yang lebih halus. Dimana bentuk spectral
yang relatif bernilai tinggi untuk daerah rendah dan cenderung turun secara tajam
untuk daerah fekuensi diatas 2000 Hz.

Gambar 6.1 Skema pre-emphasis

Filter pre-emphasis didasari oleh hubungan input/output dalam domain


waktu yang dinyatakan dalam persamaan beda seperti berikut:

Dimana,
Variable a merupakan konstanta filter pre-emhasis, biasanya bernilai 0.9 < a
< 1.0. Dalam bentuk dasar operator z sebagai unit filter, persamaan diatas akan
memberikan sebuah transfer function filter pre-emphasis seperti berikut.

Bentuk ini kemudian akan memberikan dasar pembentukan diagram blok yang
menggambarkan hubungan input dan output seperti gambar berikut,

Gambar 6.1 Skema hubungan input dan output

23 Buku Petunjuk Praktikum


Pemrosesan Sinyal Digital
6.3 Alat-alat dan Komponen
- PC / Laptop
- Software Matlab

6.4 Prosedur Percobaan


Pada bagian ini akan dilakukan perancangan filter pre-emphasis, mengamati
bentuknya respon frekuensi, melakukan pemfilteran pada sinyal wicara, dan melihat
pengaruhnya dalam domain waktu dan domain frekuensi.

Langkah- langkahnya adalah seperti berikut:


1. Lakukan perancangan filter pre-empashis dengan nilai a = 0,95. Dalam hal ini
kita bisa memanfaatkan program yang ada pada bagian teori.
2. Amati bentuk spectral sinyal, sebelum dan sesudah diperlakukan dengan pre-
empashis.
3. Cobalah rancang sebuah filter de-emphasis. Jika mengalami kesulitan dengan
hal ini, tanyakan kepada instruktur atau dosen praktikum.

6.5 Data Hasil Percobaan


Program
 Respon Frekuensi
clear all;
w=0:.01:3.14;
a=0.93;
H=1-a*exp(-j*w);
plot(w/3.14,20*log10(abs(H)),'linewidth',2)
grid
axis([0 1.00 -25 10])
xlabel('frekuensi ternormalisasi')
ylabel('magnitudo (dB)')
title('Pre-Emphasis filter')

 Filter
clear all;
fs=10000;[x,fs]=wavread('a.wav');
xx=length(x)+1;x(xx)=0; alpha=0.96;
for i=2:xx
y0(i)=x(i-1);
end
for i=1:xx
y(i) = x(i) - alpha*y0(i);
end
subplot(211)
t=1:xx;
plot(t/fs,y);legend('input');grid
xlabel('waktu (dt)'); ylabel('magnitudo');
axis([0 0.7 -0.25 0.25]);

24 Buku Petunjuk Praktikum


Pemrosesan Sinyal Digital
subplot(212)
plot(t/fs,y0); legend('output');grid
xlabel('waktu (dt)'); ylabel('magnitudo');
axis([0 0.7 -1 1.5])

6.6 Analisis Data dan Pembahasan

25 Buku Petunjuk Praktikum


Pemrosesan Sinyal Digital
6.7 Kesimpulan

6.8 Lembar Evaluasi


No Kegiatan Keterangan Tanggal TTD TTD
Asisten Dosen
1 Tugas Pendahuluan
2 Pengambilan data 1
3 Pengambilan data 2
4 Asistensi

26 Buku Petunjuk Praktikum


Pemrosesan Sinyal Digital
DAFTAR PUSTAKA

[1] V.K.Ingle, dan J.G.Proakis, Digital Signal Processsing Using MATLAB Third
Edition, Cengage Learning, 2012.

[2] A.Quinquis, Digital Signal Processing using Matlab, Wiley, 2007.

27 Buku Petunjuk Praktikum


Pemrosesan Sinyal Digital

Anda mungkin juga menyukai