Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENGUKURAN TEKANAN DARAH

Disusun Oleh :
Kelompok VIII

1. Ninda Ega Yuniar (P07120216041)


2. Noviani Dwi Wahyuningsih (P07120216048)
3. Nur Mustika Aji Nugroho (P07120216049)
4. Indriana Puspita Dewi (P07120216055)
5. Galuh Ayu Nur Widati (P07120216058)
6. Aurora Daniar Aprodhita (P07120216061)
7. Emi Saputri Handayani (P07120216064)
8. Atika Fajrin Ayuningtyas (P07120216067)
9. Silvester Harda Prist (P07120216075)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
JURUSAN KEPERAWATAN
2019
SATUAN ACUAN PENYULUHAN

1. Topik
Pelatihan Pengukuran Tekanan Darah
2. Sasaran
a. Sasaran penyuluhan : Warga Dusun Brintik
b. Sasaran program : Kader Dusun Brintik
3. Tujuan
a. Tujuan umum :
Setelah mengikuti Pelatihan Pengukuran Tekanan Darah selama 1 x 120 menit,
diharapkan Kader Dusun Brintik dapat melalukan pengukuran tekanan darah secara
mandiri
b. Tujuan khusus :
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1x120 menit, diharapkan Kader Dusun
Brintik mampu :

a. Menyebutkan peralatan mengukur tekanan darah


b. Menjelaskan cara mengukur tekanan darah
c. Mendemostrasikan mengukur tekanan darah

4. Materi
Materi penyuluhan meliputi (terlampir):
a. Pengertian Tekanan Darah
b. Bagian-Bagian Tensimeter
c. Prosedur Pengukuran Tekanan Darah

5. Metode
Ceramah, demonstrasi, tanya jawab, diskusi tentang Pengukuran Tekanan Darah

6. Media
a. Sfigmomanometer
b. Stetoskop
c. Lembar SOP
7. Waktu
a. Hari/Tanggal : Senin,, 4 Maret 2018
b. Pukul : 16.00 - selesai

Alokasi Waktu
No. Materi Kegiatan

1 Fase Orientasi 1. Mengucapkan salam


(10 menit) 2. Memperkenalkan identitas diri
3. Menyampaikan maksud dan tujuan
4. Melakukan kontrak waktu

2 Fase Kerja Menyampaikan materi penyuluhan :


(80 menit)
1. Pengertian Tekanan Darah
2. Bagian-Bagian Tensimeter
3. Prosedur Pengukuran Tekanan Darah
3. Evaluasi 1. Memberikan kesempatan bertanya
(20 menit) 2. Memberikan pertanyaan tentang apa yang
telah dijelaskan
3. Menyimpulkan hasil penyuluhan dan rencana
tindak lanjut
4. Penutup 1. Mengucapkan terima kasih untuk mengakhiri
(10 menit) penyuluhan
2. Memberi salam penutup

8. Tempat
Penyuluhan akan dilakukan di rumah Bu Bardinah Dusun Brintik, Sidokarto, Godean,
Sleman

Setting tempat Keterangan


= Penyuluh
=Peserta
9. Evaluasi
No. Aspek Waktu Metode Instrumen Evaluator

1 Kognitif Segera setelah Tanya jawab Daftar


penyuluhan pertanyaan
2 Motorik Segera setelah Wawancara Lembar
penyuluhan Observasi
Lampiran Materi

PENGUKURAN TEKANAN DARAH

A. Pengertian Tekanan Darah

Tekanan darah adalah tekanan yang ditimbulkan pada dinding arteri. Tekanan
puncak terjadi saat ventrikel berkontraksi dan disebut tekanan sistolik. Tekanan
diastolik adalah tekanan terendah yang terjadi saat jantung beristirahat. Tekanan darah
biasanya digambarkan sebagai rasio tekanan sistolik terhadap tekanan diastolik, dengan
nilai dewasa normalnya berkisar dari 100/60 sampai 140/90. Rata-rata tekanan darah
normal biasanya 120/80 (Smeltzer & Bare, 2001).
Menurut Hayens (2003), tekanan darah timbul ketika bersikulasi di dalam
pembuluh darah. Organ jantung dan pembuluh darah berperan penting dalam proses ini
dimana jantung sebagai pompa muskular yang menyuplai tekanan untuk menggerakkan
darah, dan pembuluh darah yang memiliki dinding yang elastis dan ketahanan yang
kuat. Sementara itu Palmer (2007) menyatakan bahwa tekanan darah diukur dalam
satuan milimeter air raksa (mmHg).

B. Bagian-Bagian Tensimeter

Gambar 2.1 Gambar dan Bagian-bagian Sphygmomanometer (Tensimeter) Aneroid

1. Bulb, berfungsi memompa udara ke manset, pada ujungnya terdapat katup yang
mencegah udara keluar.
2. Manometer, bagian tensimeter yang mengukur tekanan udara dalam, pergerakkannya
seperti pergerakkan jarum jam yang mengukur tekanan udara dalam manset, Dalam
gauge itu ada serangkaian diafragma tembaga / berrylium yang membesar saat diisi
dengan udara. Gears mengubah gerakan linier diafragma, mengubah jarum pada dial
yang dikalibrasi dalam.
3. Cuff atau manset, berfungsi untuk menampung udara yang dipompa dari bulb dan
untuk mendeteksi tekanan darah klien yang pada penggunaannya dipasang pada
lengan klien.
4. Bladder, adalah kantong tiup yang, bila diisi, kompres lengan untuk menutup arteri.
Bladder harus mengikuti parameter ukuran yang sangat spesifik untuk memastikan
kompresi arterial penuh.
5. Valve/ katup, berfungsi menetup/ membuka pompa udara yang ada dalam manset.

C. Prosedur Pengukuran Tekanan Darah

Cara Palpasi (meraba)


1. Jelaskan prosedur pada klien
2. Cuci tangan
3. Atur posisi klien
4. Letakkan lengan klien yang hendak diukur pada posisi terlentang
5. Lengan baju dibuka
6. Pasang manometer pada lengan kanan/kiri atas, sekitar 3 cm diatas fossa cubiti
(Siku lengan bagian dalam). Jangan terlalu ketat atau terlalu longgar.
7. Tentukan denyut nadi arteri radialis (nadi pada siku bagian dalam) dekstra/sinistra
dengan jari tangan kita.
8. Pompa balon udara manset samapi denyut nadi arteri radialis tidak teraba.
9. Pompa terus sampai manometer setinggi 20 mmHg lebih tinggi dari titik
radialis tidak teraba.
10. Kempeskan balon udara manset secara perlahan dan berkesinambungan
dengan memutar sekrup pada pompa udara berlawanan arah jarum jam.
11. Catat mmHg manometer saat pertama kali denyut nadi teraba. Nilai ini
menunjukkan tekanan sistolik secara palpasi dan tak mungkin dengan cara ini
menemukan tekanan diastolic.
12. Catat hasil
13. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
Cara Auskultasi (mendengar)
1. Jelaskan prosedur pada klien
2. Cuci tangan
3. Atur posisi klien
4. Letakkan lengan klien yang hendak diukur pada posisi terlentang
5. Lengan baju dibuka
6. Pasang manometer pada lengan kanan/kiri atas, sekitar 3 cm diatas fossa cubiti
(Siku lengan bagian dalam). Jangan terlalu ketat atau terlalu longgar.
7. Tentukan denyut nadi arteri radialis (nadi pada siku bagian dalam) dekstra/sinistra
dengan jari tangan kita.
8. Pompa balon udara manset samapi denyut nadi arteri radialis tidak teraba.
9. Pompa terus sampai manometer setinggi 20 mmHg lebih tinggi dari titik radialis
tidak teraba.
10. Letakkan diafragma stetoskop diatas arteri brakhialis dan dengarkan.
11. Kempeskan balon udara manset secara perlahan dan berkesinambungan dengan
memutar sekrup pada pompa udara berlawanan arah jarum jam.
12. Catat mmHg manometer saat pertama kali denyut nadi terdengar nilai ini
menunjukkan tekanan sistolik dan catat mmHg denyut nadi yang terakhir terdengar,
niali ini menunjukkan tekanan dastolik.
13. Suara Korotkoff I : Menunjukkan besarnya tekanan sistolik secara auskultasi.
14. Suara Korotkoff IV/V: Menunjukkan besarnya tekanan diastolik secara auskultasi.
15. Catat hasilnya pada catatan klien.
16. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

Pemeriksaan tekanan darah sebaiknya dilakukan dalam posisi duduk dengan siku
lengan menekuk di atas meja dengan posisi telapak tangan menghadap ke atas dan
posisi lengan sebaiknya setinggi jantung . (lihat gambar)
Bagaimana prosedur pemeriksaan tekanan darah yang baik ?
Setelah memperhatikan beberapa hal di atas, pemeriksaan tekanan darah dapat
dilakukan. Beberapa langkah yang dilakukan pada pemeriksaan tekanan darah
menggunakan spigmomanometer air raksa :

a. Pasanglah manset pada lengan atas , dengan batas bawah manset 2 - 3 cm dari lipat
siku dan perhatikan posisi pipa manset yang akan menekan tepat di atas denyutan
arteri di lipat siku ( arteri brakialis).
b. Letakkan stetoskop tepat di atas arteri brakialis.
c. Rabalah pulsasi arteri pada pergelangan tangan (arteri radialis)-(lihat gambar)

d. Pompalah manset hingga tekanan manset mencapai 30 mmHg setelah pulsasi arteri
radialis menghilang.
e. Bukalah katup manset dan tekanan manset dibirkan menurun perlahan dengan
kecepatan 2-3 mmHg/detik.
f. Bila bunyi pertama terdengar , ingatlah dan catatlah sebagai tekanan sistolik.
g. Bunyi terakhir yang masih terdengar dicatat sebagai tekanan diastolic.
h. Turunkan tekanan manset sampai 0 mmHg, kemudian lepaskan manset.
MENGUKUR TEKANAN DARAH

PENGERTIAN Menilai tekanan darah yang merupakan indikator untuk menilai sistem
kardiovaskuler bersamaan dengan pemeriksaan nadi.

TUJUAN Mengetahui nilai tekanan darah.

sPROSEDUR 1. Sasaran
2. Rincian Tugas
3. a. Persiapan alat
1. Spignomanometer (tensimeter) yang terdiri dari:
2. Stetoskop
3. Buku catatan tanda vital dan pena.
b. Persiapan Klien

Klien diberitahu dengan seksama

4. Pelaksanaan
a. Jelaskan prosedur pada klien
b. Cuci tangan
c. Gunakan sarung tangan
d. Atur posisi klien
e. Letakkan lengan yang hendak diukur pada posisi terlentang
f. Lengan baju dibuka
g. Pasang manset pada lengan kanan / kiri atas sekitar 3 cm diatas
fossa cubiti (jangan terlalu ketat maupun terlalu longgar)
h. Tentukan denyut nadi arteri radialis dekstra / sinistra
i. Letakkan diafragma stetoskop diatas nadi brachialis, letakkan
stetoskop diatas denyut nadi yang telah ditentukan
j. Pompa balon udara isi manset sampai manometer setinggi 20mm
Hg lebih tinggi dari titik radialis tidak teraba
k. Kempeskan balon udara manset secara perlahan-lahan dengan cara
memutar scrup pada pompa udara berlawanan arah jarum
UNIT TERKAIT Kader Dusun Brintik

Anda mungkin juga menyukai