Disusun Oleh :
Kelompok VIII
1. Topik
Pelatihan Pengukuran Tekanan Darah
2. Sasaran
a. Sasaran penyuluhan : Warga Dusun Brintik
b. Sasaran program : Kader Dusun Brintik
3. Tujuan
a. Tujuan umum :
Setelah mengikuti Pelatihan Pengukuran Tekanan Darah selama 1 x 120 menit,
diharapkan Kader Dusun Brintik dapat melalukan pengukuran tekanan darah secara
mandiri
b. Tujuan khusus :
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1x120 menit, diharapkan Kader Dusun
Brintik mampu :
4. Materi
Materi penyuluhan meliputi (terlampir):
a. Pengertian Tekanan Darah
b. Bagian-Bagian Tensimeter
c. Prosedur Pengukuran Tekanan Darah
5. Metode
Ceramah, demonstrasi, tanya jawab, diskusi tentang Pengukuran Tekanan Darah
6. Media
a. Sfigmomanometer
b. Stetoskop
c. Lembar SOP
7. Waktu
a. Hari/Tanggal : Senin,, 4 Maret 2018
b. Pukul : 16.00 - selesai
Alokasi Waktu
No. Materi Kegiatan
8. Tempat
Penyuluhan akan dilakukan di rumah Bu Bardinah Dusun Brintik, Sidokarto, Godean,
Sleman
Tekanan darah adalah tekanan yang ditimbulkan pada dinding arteri. Tekanan
puncak terjadi saat ventrikel berkontraksi dan disebut tekanan sistolik. Tekanan
diastolik adalah tekanan terendah yang terjadi saat jantung beristirahat. Tekanan darah
biasanya digambarkan sebagai rasio tekanan sistolik terhadap tekanan diastolik, dengan
nilai dewasa normalnya berkisar dari 100/60 sampai 140/90. Rata-rata tekanan darah
normal biasanya 120/80 (Smeltzer & Bare, 2001).
Menurut Hayens (2003), tekanan darah timbul ketika bersikulasi di dalam
pembuluh darah. Organ jantung dan pembuluh darah berperan penting dalam proses ini
dimana jantung sebagai pompa muskular yang menyuplai tekanan untuk menggerakkan
darah, dan pembuluh darah yang memiliki dinding yang elastis dan ketahanan yang
kuat. Sementara itu Palmer (2007) menyatakan bahwa tekanan darah diukur dalam
satuan milimeter air raksa (mmHg).
B. Bagian-Bagian Tensimeter
1. Bulb, berfungsi memompa udara ke manset, pada ujungnya terdapat katup yang
mencegah udara keluar.
2. Manometer, bagian tensimeter yang mengukur tekanan udara dalam, pergerakkannya
seperti pergerakkan jarum jam yang mengukur tekanan udara dalam manset, Dalam
gauge itu ada serangkaian diafragma tembaga / berrylium yang membesar saat diisi
dengan udara. Gears mengubah gerakan linier diafragma, mengubah jarum pada dial
yang dikalibrasi dalam.
3. Cuff atau manset, berfungsi untuk menampung udara yang dipompa dari bulb dan
untuk mendeteksi tekanan darah klien yang pada penggunaannya dipasang pada
lengan klien.
4. Bladder, adalah kantong tiup yang, bila diisi, kompres lengan untuk menutup arteri.
Bladder harus mengikuti parameter ukuran yang sangat spesifik untuk memastikan
kompresi arterial penuh.
5. Valve/ katup, berfungsi menetup/ membuka pompa udara yang ada dalam manset.
Pemeriksaan tekanan darah sebaiknya dilakukan dalam posisi duduk dengan siku
lengan menekuk di atas meja dengan posisi telapak tangan menghadap ke atas dan
posisi lengan sebaiknya setinggi jantung . (lihat gambar)
Bagaimana prosedur pemeriksaan tekanan darah yang baik ?
Setelah memperhatikan beberapa hal di atas, pemeriksaan tekanan darah dapat
dilakukan. Beberapa langkah yang dilakukan pada pemeriksaan tekanan darah
menggunakan spigmomanometer air raksa :
a. Pasanglah manset pada lengan atas , dengan batas bawah manset 2 - 3 cm dari lipat
siku dan perhatikan posisi pipa manset yang akan menekan tepat di atas denyutan
arteri di lipat siku ( arteri brakialis).
b. Letakkan stetoskop tepat di atas arteri brakialis.
c. Rabalah pulsasi arteri pada pergelangan tangan (arteri radialis)-(lihat gambar)
d. Pompalah manset hingga tekanan manset mencapai 30 mmHg setelah pulsasi arteri
radialis menghilang.
e. Bukalah katup manset dan tekanan manset dibirkan menurun perlahan dengan
kecepatan 2-3 mmHg/detik.
f. Bila bunyi pertama terdengar , ingatlah dan catatlah sebagai tekanan sistolik.
g. Bunyi terakhir yang masih terdengar dicatat sebagai tekanan diastolic.
h. Turunkan tekanan manset sampai 0 mmHg, kemudian lepaskan manset.
MENGUKUR TEKANAN DARAH
PENGERTIAN Menilai tekanan darah yang merupakan indikator untuk menilai sistem
kardiovaskuler bersamaan dengan pemeriksaan nadi.
sPROSEDUR 1. Sasaran
2. Rincian Tugas
3. a. Persiapan alat
1. Spignomanometer (tensimeter) yang terdiri dari:
2. Stetoskop
3. Buku catatan tanda vital dan pena.
b. Persiapan Klien
4. Pelaksanaan
a. Jelaskan prosedur pada klien
b. Cuci tangan
c. Gunakan sarung tangan
d. Atur posisi klien
e. Letakkan lengan yang hendak diukur pada posisi terlentang
f. Lengan baju dibuka
g. Pasang manset pada lengan kanan / kiri atas sekitar 3 cm diatas
fossa cubiti (jangan terlalu ketat maupun terlalu longgar)
h. Tentukan denyut nadi arteri radialis dekstra / sinistra
i. Letakkan diafragma stetoskop diatas nadi brachialis, letakkan
stetoskop diatas denyut nadi yang telah ditentukan
j. Pompa balon udara isi manset sampai manometer setinggi 20mm
Hg lebih tinggi dari titik radialis tidak teraba
k. Kempeskan balon udara manset secara perlahan-lahan dengan cara
memutar scrup pada pompa udara berlawanan arah jarum
UNIT TERKAIT Kader Dusun Brintik