PENDAHULUAN
1
3. Untuk mengetahui cara kerja forklift.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Forklift
Forklift adalah suatu alat bantu kendaraan yang sering digunakan untuk
berbagai keperluan khususnya untuk perusahaan yang berkecimpung dalam dunia
industri dimana fungsi utamanya sebagai alat transportasi dan pengangkat barang-
barang khusunya untuk barang-barang berat dan ditempat yang kurang luas.
Industri forklift umum digunakan dalam gudang dan di sekitar dermaga truk dan
kereta. Mereka memiliki ban kecil yang dirancang untuk berjalan pada permukaan
aspal dan biasanya didukung oleh sebuah mesin pembakaran internal yang
berjalan pada bensin, solar, dan baterry.
Factory (2006: 93) “Beberapa forklift industri kecil yang didukung oleh sebuah
motor listrik berjalan dari baterai internal. Forklift areal kasar, seperti namanya,
dirancang untuk berjalan pada kasar, permukaan beraspal, mereka umumnya
digunakan di seluruh lokasi konstruksi atau dalam aplikasi militer”. Mereka
memiliki kontruksi besar, ban peneumatik dan biasanya didukung oleh sebuah
mesin pembakaran internal yang ber bahan bakar solar, battery atau bensin. Untuk
memenuhi kebutuhan transportasi tersebut dibutuhkan adanya kegiatan pemindah
bahan (material handling). Dalam hal ini Forklift adalah salah satu alat pemindah
bahan yang efektif untuk mengangkat, memindahkan dan menurunkan barang–
barang dalam jumlah yang banyak dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Dengan
adanya alat ini maka dapat mengurangi pemakaian tenaga manusia dan
menghemat jam kerja. Untuk membantu proses kerja dari forklift mulai dari
pengangkatan, pemindahan dan penurunan beban maka Fork (garpu) selain dapat
dinaikkan dan diturunkan, juga dapat dimiringkan ke depan dan ke belakang.
Forklift ini mempunyai beberapa manfaat antara lain:
a. Sebagai alat bantu untuk memindahkan barang dari tempat ke tempat sehingga
tidak membebankan kepada pihak lain, yang tedapat di kalangan industri,
seperti pabrik gudang dan pelabuhan.
3
b. Sebagai alat menaikkan barang ke atas dan menurunkan serta meringankan
dalam pengangkatan bekerja pada suatu tempat dari kendaraan, yang di
gunakan didalam gudang, pabrik dan industri.
b. Carriage, Carriage merupakan bagian dari spare part forklift yang berfungsi
sebagai penghubung antara mast dan fork. Di tempat inilah fork melekat.
Carriage juga berfungsi sebagai sandaran dan pengaman bagi barang-barang
dalam pallet untuk transportasi atau pengangkatan.
c. Mast, Mast merupakan bagian utama terkait dengan fungsi kerja sebuah fork
dalam forklift. Mast adalah satu bagian yg berupa dua buah besi tebal yg terkait
dengan hydrolik system dari sebuah forklift. Mast ini berfungsi untuk lifting
dan tilting.
d. Overhead Guard, Overhead guard adalah pelindung bagi seorang forklift driver.
Fungsi pelindungan ini terkait dengan safety user dari kemungkinan terjadinya
barang yang jatuh saat diangkat atau diturunkan, juga sebagai pelindung dari
panas dan hujan.
4
1. Fork Assembly dan Backrest (Garpu dan Pelindungnya)
2. Bearing (Bantalan)
5
b) Outer Mast, merupakan tiang penyokong utama dari alat angkat ini. Outer Mast
juga berfungsi sebagai alur pergerakan dari Inner Mast dan sebagai dudukan dari
ujung batang torak tilt silinder.
c) Inner Mast, merupakan tiang penyokong pada tinggi angkat tingkat kedua. Inner
Mast juga berfungsi sebagai alur pergerakan dari Fork Assembly pada tinggi
angkat tingkat pertama dan kedua.
d) Lift Silinder, berfungsi sebagai pengatur pengangkatan dan penurunan garpu dan
beban. Pergerakan dari batang torak diatur oleh oli yang masuk dan yang keluar
dari Lift silinder.
e) Tilt Silinder, berfungsi sebagai pengatur kemiringan dari komponen alat angkat
Forklift. Tilt Silinder ini ada dua buah yang ujungnya dipasangkan pada bagian
luar Outer Mast.
f) Finger Board, berfungsi sebagai tempat dudukan dari pengarah yang mana
pengarah ini terpasang pada garpu. Finger Board ini ada dua buah dan dipasang
simetris pada arah horizontal di bagian pertengahan dan di bagian bawah dari
backrest.
1. Sebelum mengangkat beban, pastikan lebar garpu sesuai dengan lebar pallet
sehingga mengurangi goncangan sewaktu forklift beroperasi, Penempatan
pallet yang benar membuat beban menjadi stabil.
2. Pastikan garpu berada pada posisi aman dan tempat yang rata.
3. Jangan mengangkat beban terlalu tinggi ketika tiang (mast) miring ke depan.
6
Sebagai motor penggerak utama Forklift ini, digunakan mesin diesel 115 PS,
dengan putaran mesin sekitar 1500 rpm dan putaran dari mesin inilah yang
digunakan untuk menggerakkan pompa oli (oil pump) dan oli dari tangki utama di
pompakan, sehingga mengalir menuju Control valve. Didalam control valve ini
terdapat dua katup utama yaitu Lift valve dan Tilt valve. Lift valve berfungsi untuk
mengontrol keluar masuknya batang torak pada lift silinder sehingga dapat
menaikkan dan menurunkan beban. Tilt valve berfungsi untuk mengontrol keluar
masuknya batang torak pada tilt silinder sehingga dapat memiringkan tiang
pengangkat.
Untuk menggerakkan batang torak pada lift silinder luar, dialirkan oli pada
bagian bawah dari lift silinder. Hal ini dapat dilakukan dengan mengontrol lift
valve sehingga posisinya kesebelah kanan. Dengan demikian oli dapat mengalir
kebagian bawah lift silinder ini, maka batang torak akan terangkat keatas
sedangkan oli yang terdapat di bagian atas lift silinder langsung keluar menuju
tangki utama. Untuk menghentikan gerakan torak ini, dapat dilakukan dengan
mengembalikan pada posisi lift valve ketengah. Sedangkan untuk menurunkan dan
memasukkan kembali batang torak ini dapat dilakukan dengan mengontrol lift
valve pada sebelah kiri. Karena adanya berat garpu dan beban, maka torak akan
mendorong oli yang ada di bagian lift silinder ini keluar dari lift silinder.
Kecepatan keluar oli ini oleh adanya down control valve dan safety valve.
Pengontrolan terhadap lift valve dan tilt valve tidak dapat dilakukan secara
bersamaan.
Pada Forklift terdapat suatu alat yang disebut dengan Fork. Fungsi fork ini
adalah sebagai pemegang landasan beban yang mana fork ini terpasang pada
kerangka (backrest) sebagai pembawa garpu dan tiang penyokong mast. Fork
assembly diikatkan ke salah satu ujung rantai dan yang lainnya terikat pada beam
tiang penyokong. Rantai ini bergerak sepanjang puli (wheel) yang melekat pada
ujung atas dari batang torak pada lift silinder. Berputarnya pully ini akibat dari
tekanan fluida di dalam lift silinder yang mengakibatkan tertariknya salah satu
ujung yang terikat pada beam tiang penyokong (outer mast). Karena rantai terikat,
maka pulilah yang berputar sekaligus naik turun oleh gaya tarik yang timbul pada
7
rantai, sedangkan ujung rantai yang lainnya akan bergerak mengangkat backrest
dan forknya sampai ketinggian maksimum yaitu 3000 (mm).
Pada saat mesin hidup, yang digerakkan dari mesin ke pompa oli (oil pump)
dan oli dari tangki utama dipompakan, sehingga mengalir menuju main relief
valve langsung menuju holding valve dan melalui tilt valve sehingga sampai ke
control valve. Didalam control valve ini terdapat dua katup utama yang berfungsi
untuk mengontrol keluar masuknya batang torak pada lift silinder sehingga dapat
menaikkan dan menurunkan garpu. Untuk menggerakkan batang torak pada lift
silinder luar, dialirkan oli pada bagian bawah dari lift silinder.
Hal ini dapat dilakukan dengan mengontrol life valve sehingga oli dapat
mengalir kebagian bawah lift silinder, maka batang torak akan terangkat ke atas,
sedangkan oli yang terdapat dibagian atas lift silinder langsung menuju tangki
utama. Untuk menghentikan sistim mekanik ini, dapat dilakukan dengan cara
mengembalikan pada posisi lift valve ke arah tengah.
Cara kerja pada waktu menurunkan fork dapat dilakukan dengan cara
mengontrol lift valve pada sebelah kiri. Karena adanya berat garpu dan beban,
maka torak akan mendorong oli yang ada dibagian lift silinder ini keluar dari lift
silinder. Kecepatan keluar oli ini oleh adanya down control valve. Pengontrolan
terhadap lift valve dan tilt valve tidak dapat dilakukan secara bersamaan. Hal ini
untuk menjaga agar tidak terjadinya bahaya terhadap kerja dari sebuah forklift
secara keseluruhan.
Pada saat mesin hidup, oli di suplai dari tangki utama menuju pompa sehingga
pompa tersebut akan meneruskan aliran oli ke main relief valve, oli akan
besirkulasi dalam main relief valve dan spring tersebut akan mendorong oli
tersebut ke holding valve sehingga menuju ke regulator valve dan di teruskan ke
8
til valve. Dalam kondsi mesin stabil maka oli dalam tilt cylinder tesebut akan
kembali ke tangki utama.
Pada saat mesin hidup oli di suplai dari tangki utama menuju pompa yang di
alirkan ke main relief valve, lalu di teruskan ke holding valve sehingga dalam tilt
valve terdorong spring lalu oli tersebut akan di alirkan menuju tilt cylinder melalui
P2 maka tilt cylinder akan memanjang ke depan, sedangkan oli yang di terdapat
dalam tilt cylinder langsung menuju ke A2 menuju ke tilt valve dan kembali ke
tangki utama. Dan oli dari tangki utama selalu mengalir ke tilt valve.
1. Rantai kotor, Kendaraan forklift yang melewati jalan yang kotor akan
menyebabkan chain berdebu, ketika control valve digerakkan akan
menyebabkan terjadinya gesekan. Debu atau kotoran yang ada pada rantai akan
menyebar ke seluruh bagian rantai.
3. Pully aus, Kendaraan forklift ini sering digunakan dengan secara paksa
sehingga mengakibatkan pully tersebut haus atau menipis dari gesekan atau
persentuhan keduanya.
9
5. Forklift yang melalui medan kotor dan berdebu akan menyebabkan saluran
pada sistim hidrolik cepat rusak kalau tidak sering dibersikan, hal ini akan
menimbulkan kobocoran pada saluran hidrolik dan mengakibatkan fatal dalam
bekerja.
Keterangan:
1. Gasoline engine
2. Diesel engine
3. Transmission
4. Whee bearing
5. Tilt cylinder
10
7. Hyidrolic oil tank
b. Dalam setiap 6 bulan (1200 jam) sebaiknya melakukan perawatan antara lain
adalah Air cleaner, Hydraulic air tank, Torgle converter automatic, Micron
filter, dan Torgle converter oil filter.
11