Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Dalam dunia industri saat ini berkembang pesat dan persaingannya sangat ketat
karena setiap tahunnya mengalami perkembangan terus menerus. Dan dalam
dunia industri sangat membutuhkan suatu alat yang dapat memindahkan sebuah
benda dari tempat semula ke tempat tujuan yang diinginkan. Untuk
mempermudah pekerjaan, dibuatlah mesin pemindah yang berfungsi untuk
mengangkat dan memindahkan bahan-bahan tersebut.
Pada proses produksi di perusahaan sering menggunakan alat bantu untuk
memindahkan material atau perkakas kerja yang berukuran besar dan biasanya
menggunakan alat angkat angkut dalam pekerjaan tersebut. Menurut Permenaker
No. PER 05/MEN/1985 pesawat angkat dan angkut adalah suatu pesawat atau
alat yang dgunakan untuk memindahkan, mengangkat muatan baik bahan atau
barang atau orang secara vertikal dan atau horizontal dalam jarak yang
ditentukan.
Forklift adalah contoh dari pesawat angkat yang berfungsi untuk mengangkat
dan memindahkan bahan dengan ketinggian yang berbeda yang tidak mampu
dipindahkan oleh manusia (Jimmy dkk, 2014).
Suatu benda yang diberi beban berat secara terus menerus akan mengalami
fatique sehingga benda tersebut akan rusak. Seperti pada forklift ini, jika forklift
tidak dirancang dengan baik maka forklift tersebut tidak akan bertahan lama atau
akan menyebabkan kecelakaan kerja yang dapat membahayakan jiwa para
pekerja. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian dan perancangan yang
bertujuan untuk memperoleh forklift yang kuat dan aman.

1.2. TUJUAN ON THE JOB TRAINING ( OJT )

1. Untuk mengetahui fungsi forklift dalam dunia industri.

2. Untuk mengetahui jenis-jenis forklift.

1
3. Untuk mengetahui cara kerja forklift.

2
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Forklift
Forklift adalah suatu alat bantu kendaraan yang sering digunakan untuk
berbagai keperluan khususnya untuk perusahaan yang berkecimpung dalam dunia
industri dimana fungsi utamanya sebagai alat transportasi dan pengangkat barang-
barang khusunya untuk barang-barang berat dan ditempat yang kurang luas.
Industri forklift umum digunakan dalam gudang dan di sekitar dermaga truk dan
kereta. Mereka memiliki ban kecil yang dirancang untuk berjalan pada permukaan
aspal dan biasanya didukung oleh sebuah mesin pembakaran internal yang
berjalan pada bensin, solar, dan baterry.
Factory (2006: 93) “Beberapa forklift industri kecil yang didukung oleh sebuah
motor listrik berjalan dari baterai internal. Forklift areal kasar, seperti namanya,
dirancang untuk berjalan pada kasar, permukaan beraspal, mereka umumnya
digunakan di seluruh lokasi konstruksi atau dalam aplikasi militer”. Mereka
memiliki kontruksi besar, ban peneumatik dan biasanya didukung oleh sebuah
mesin pembakaran internal yang ber bahan bakar solar, battery atau bensin. Untuk
memenuhi kebutuhan transportasi tersebut dibutuhkan adanya kegiatan pemindah
bahan (material handling). Dalam hal ini Forklift adalah salah satu alat pemindah
bahan yang efektif untuk mengangkat, memindahkan dan menurunkan barang–
barang dalam jumlah yang banyak dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Dengan
adanya alat ini maka dapat mengurangi pemakaian tenaga manusia dan
menghemat jam kerja. Untuk membantu proses kerja dari forklift mulai dari
pengangkatan, pemindahan dan penurunan beban maka Fork (garpu) selain dapat
dinaikkan dan diturunkan, juga dapat dimiringkan ke depan dan ke belakang.
Forklift ini mempunyai beberapa manfaat antara lain:

a. Sebagai alat bantu untuk memindahkan barang dari tempat ke tempat sehingga
tidak membebankan kepada pihak lain, yang tedapat di kalangan industri,
seperti pabrik gudang dan pelabuhan.

3
b. Sebagai alat menaikkan barang ke atas dan menurunkan serta meringankan
dalam pengangkatan bekerja pada suatu tempat dari kendaraan, yang di
gunakan didalam gudang, pabrik dan industri.

Bagian Forklift Bagian secara umum:

a. Fork, merupakan bagian utama dari kendaraan forklift yg berfungsi sebagai


penopang untuk membawa dan mengangkat barang. Fork berbentuk dua buah
besi lurus dgn panjang rata-rata 2.5m. Posisi peletakan barang di atas pallet
masuk ke dalam. Fork juga menentukan beban maksimal yg dapat diangkat oleh
sebuah forklift.

b. Carriage, Carriage merupakan bagian dari spare part forklift yang berfungsi
sebagai penghubung antara mast dan fork. Di tempat inilah fork melekat.
Carriage juga berfungsi sebagai sandaran dan pengaman bagi barang-barang
dalam pallet untuk transportasi atau pengangkatan.

c. Mast, Mast merupakan bagian utama terkait dengan fungsi kerja sebuah fork
dalam forklift. Mast adalah satu bagian yg berupa dua buah besi tebal yg terkait
dengan hydrolik system dari sebuah forklift. Mast ini berfungsi untuk lifting
dan tilting.

d. Overhead Guard, Overhead guard adalah pelindung bagi seorang forklift driver.
Fungsi pelindungan ini terkait dengan safety user dari kemungkinan terjadinya
barang yang jatuh saat diangkat atau diturunkan, juga sebagai pelindung dari
panas dan hujan.

e. Counterweight, Counterweight merupakan bagian penyeimbang beban dari


sebuah forklift. Letaknya berlawanan dengan posisi fork.

4
1. Fork Assembly dan Backrest (Garpu dan Pelindungnya)

2. Bearing (Bantalan)

3. Tilt Cylinder (Pengatur Kemiringan)

4. Inner Mast (Tiang Dalam)

5. Lift Cylinder (Pengatur Pengangkatan)

6. Outer Mast (Tiang Luar)

7. Kepala batang torak Bagian Work Equipment:

a) Fork Assembly (Garpu), Garpu ini berfungsi sebagai landasan dimana


barang atau beban yang akan diangkat atau dipindahkan. Garpu ini dapat
digeser – geser sepanjang Finger Board yaitu dengan mengangkat knob yang
terdapat pada pengarah atas garpu. Garpu ini ada dua buah dan diletakkan
simetris sebelah kiri dan sebelah kanan lift silinder sepanjang Finger Board.
Backrest berfungsi sebagai pelindung mast, supaya beban pada garpu tidak
jatuh ke mast pada posisi miring kebelakang. Dengan adanya Backrest ini
maka barang atau beban dapat ditahan sehingga tidak menyentuh mast.

5
b) Outer Mast, merupakan tiang penyokong utama dari alat angkat ini. Outer Mast
juga berfungsi sebagai alur pergerakan dari Inner Mast dan sebagai dudukan dari
ujung batang torak tilt silinder.

c) Inner Mast, merupakan tiang penyokong pada tinggi angkat tingkat kedua. Inner
Mast juga berfungsi sebagai alur pergerakan dari Fork Assembly pada tinggi
angkat tingkat pertama dan kedua.

d) Lift Silinder, berfungsi sebagai pengatur pengangkatan dan penurunan garpu dan
beban. Pergerakan dari batang torak diatur oleh oli yang masuk dan yang keluar
dari Lift silinder.

e) Tilt Silinder, berfungsi sebagai pengatur kemiringan dari komponen alat angkat
Forklift. Tilt Silinder ini ada dua buah yang ujungnya dipasangkan pada bagian
luar Outer Mast.

f) Finger Board, berfungsi sebagai tempat dudukan dari pengarah yang mana
pengarah ini terpasang pada garpu. Finger Board ini ada dua buah dan dipasang
simetris pada arah horizontal di bagian pertengahan dan di bagian bawah dari
backrest.

Prosedur Sebelum Pengoprasian

Ada beberapa syarat prosedur yang harus dilakukan sebelum mengangkat


barang ke atas fork (garpu) pada forklift.

1. Sebelum mengangkat beban, pastikan lebar garpu sesuai dengan lebar pallet
sehingga mengurangi goncangan sewaktu forklift beroperasi, Penempatan
pallet yang benar membuat beban menjadi stabil.

2. Pastikan garpu berada pada posisi aman dan tempat yang rata.

3. Jangan mengangkat beban terlalu tinggi ketika tiang (mast) miring ke depan.

4. Jalankanlah forklift dengan hati-hati sehingga tidak menimbulkan fatal saat


dalam bekerja

Sistem Kerja Forklift

6
Sebagai motor penggerak utama Forklift ini, digunakan mesin diesel 115 PS,
dengan putaran mesin sekitar 1500 rpm dan putaran dari mesin inilah yang
digunakan untuk menggerakkan pompa oli (oil pump) dan oli dari tangki utama di
pompakan, sehingga mengalir menuju Control valve. Didalam control valve ini
terdapat dua katup utama yaitu Lift valve dan Tilt valve. Lift valve berfungsi untuk
mengontrol keluar masuknya batang torak pada lift silinder sehingga dapat
menaikkan dan menurunkan beban. Tilt valve berfungsi untuk mengontrol keluar
masuknya batang torak pada tilt silinder sehingga dapat memiringkan tiang
pengangkat.

Untuk menggerakkan batang torak pada lift silinder luar, dialirkan oli pada
bagian bawah dari lift silinder. Hal ini dapat dilakukan dengan mengontrol lift
valve sehingga posisinya kesebelah kanan. Dengan demikian oli dapat mengalir
kebagian bawah lift silinder ini, maka batang torak akan terangkat keatas
sedangkan oli yang terdapat di bagian atas lift silinder langsung keluar menuju
tangki utama. Untuk menghentikan gerakan torak ini, dapat dilakukan dengan
mengembalikan pada posisi lift valve ketengah. Sedangkan untuk menurunkan dan
memasukkan kembali batang torak ini dapat dilakukan dengan mengontrol lift
valve pada sebelah kiri. Karena adanya berat garpu dan beban, maka torak akan
mendorong oli yang ada di bagian lift silinder ini keluar dari lift silinder.
Kecepatan keluar oli ini oleh adanya down control valve dan safety valve.
Pengontrolan terhadap lift valve dan tilt valve tidak dapat dilakukan secara
bersamaan.

Pada Forklift terdapat suatu alat yang disebut dengan Fork. Fungsi fork ini
adalah sebagai pemegang landasan beban yang mana fork ini terpasang pada
kerangka (backrest) sebagai pembawa garpu dan tiang penyokong mast. Fork
assembly diikatkan ke salah satu ujung rantai dan yang lainnya terikat pada beam
tiang penyokong. Rantai ini bergerak sepanjang puli (wheel) yang melekat pada
ujung atas dari batang torak pada lift silinder. Berputarnya pully ini akibat dari
tekanan fluida di dalam lift silinder yang mengakibatkan tertariknya salah satu
ujung yang terikat pada beam tiang penyokong (outer mast). Karena rantai terikat,
maka pulilah yang berputar sekaligus naik turun oleh gaya tarik yang timbul pada

7
rantai, sedangkan ujung rantai yang lainnya akan bergerak mengangkat backrest
dan forknya sampai ketinggian maksimum yaitu 3000 (mm).

Cara kerja forklift saat naik

Pada saat mesin hidup, yang digerakkan dari mesin ke pompa oli (oil pump)
dan oli dari tangki utama dipompakan, sehingga mengalir menuju main relief
valve langsung menuju holding valve dan melalui tilt valve sehingga sampai ke
control valve. Didalam control valve ini terdapat dua katup utama yang berfungsi
untuk mengontrol keluar masuknya batang torak pada lift silinder sehingga dapat
menaikkan dan menurunkan garpu. Untuk menggerakkan batang torak pada lift
silinder luar, dialirkan oli pada bagian bawah dari lift silinder.

Hal ini dapat dilakukan dengan mengontrol life valve sehingga oli dapat
mengalir kebagian bawah lift silinder, maka batang torak akan terangkat ke atas,
sedangkan oli yang terdapat dibagian atas lift silinder langsung menuju tangki
utama. Untuk menghentikan sistim mekanik ini, dapat dilakukan dengan cara
mengembalikan pada posisi lift valve ke arah tengah.

Cara kerja forklift saat turun

Cara kerja pada waktu menurunkan fork dapat dilakukan dengan cara
mengontrol lift valve pada sebelah kiri. Karena adanya berat garpu dan beban,
maka torak akan mendorong oli yang ada dibagian lift silinder ini keluar dari lift
silinder. Kecepatan keluar oli ini oleh adanya down control valve. Pengontrolan
terhadap lift valve dan tilt valve tidak dapat dilakukan secara bersamaan. Hal ini
untuk menjaga agar tidak terjadinya bahaya terhadap kerja dari sebuah forklift
secara keseluruhan.

Cara kerja tilt cylinder dalam posisi netral (stabil)

Pada saat mesin hidup, oli di suplai dari tangki utama menuju pompa sehingga
pompa tersebut akan meneruskan aliran oli ke main relief valve, oli akan
besirkulasi dalam main relief valve dan spring tersebut akan mendorong oli
tersebut ke holding valve sehingga menuju ke regulator valve dan di teruskan ke

8
til valve. Dalam kondsi mesin stabil maka oli dalam tilt cylinder tesebut akan
kembali ke tangki utama.

Cara kerja tilt cylinder saat maju ke depan

Pada saat mesin hidup oli di suplai dari tangki utama menuju pompa yang di
alirkan ke main relief valve, lalu di teruskan ke holding valve sehingga dalam tilt
valve terdorong spring lalu oli tersebut akan di alirkan menuju tilt cylinder melalui
P2 maka tilt cylinder akan memanjang ke depan, sedangkan oli yang di terdapat
dalam tilt cylinder langsung menuju ke A2 menuju ke tilt valve dan kembali ke
tangki utama. Dan oli dari tangki utama selalu mengalir ke tilt valve.

Gangguan Pergerakan Sistem Mekanik Pada Forklift

Dalam teknik penganalisaan sebuah alat penulis mendapatkan kerusakan dari


gesekan antara rantai dengan pully, ada beberapa hal yang harus diperhatikan
sebelum melakukannya pengoperasian forklift, antara lain:

1. Rantai kotor, Kendaraan forklift yang melewati jalan yang kotor akan
menyebabkan chain berdebu, ketika control valve digerakkan akan
menyebabkan terjadinya gesekan. Debu atau kotoran yang ada pada rantai akan
menyebar ke seluruh bagian rantai.

2. Rantai aus, Pengemudi yang terlalu sering mempergunakan forklift pada


kecepatan tinggi akan menyebabakan kelebihan panas pada rantai karena
gesekan rantai dengan pully yang terjadi.

3. Pully aus, Kendaraan forklift ini sering digunakan dengan secara paksa
sehingga mengakibatkan pully tersebut haus atau menipis dari gesekan atau
persentuhan keduanya.

4. Penggunaan sistem hidrolik yang terlalu kasar sering akan menyebabkan


silinder dan mekanik akan bocor, karena panas diteruskan ke piston silinder
selanjutnya ke rantai. Minyak pelumas yang panas akan menyebabkan seal
saluran hidrolik memuai dan terjadi kebocoran pada saluran hidrolik tersebut.

9
5. Forklift yang melalui medan kotor dan berdebu akan menyebabkan saluran
pada sistim hidrolik cepat rusak kalau tidak sering dibersikan, hal ini akan
menimbulkan kobocoran pada saluran hidrolik dan mengakibatkan fatal dalam
bekerja.

6. Persentuhan antara pully dengan rantai kurang baik, kemungkinan


penyebabnya adalah kesalahan dalam pemasangan rantai dan juga dikarenakan
kesalahan penyetelan jarak rantai dengan pully, hal ini bisa juga disebabkan
oleh benda asing yang menempel pada pully. Lakukan penyetelan ketegangan
jarak main antara chain dengan pully.

Perawatan Sistem Hidrolik pada Forklift

Perawatan adalah suatu kegiatan pengontrolan dan selalu memperhatikan


kondisi alat berat baik dari segi mesin maupun sistim lain yang ada pada alat berat
agar aman, nyaman dan dapat bekerja dengan baik sesuai dengan yang diharapkan.
Sistem mekanik (alat angkat) mempunyai peranan yang cukup penting dalam
menbantu peranan sang pengendara maka sistem mekanik (alat angkat) juga wajib
mendapatkan perwatan yang bagus. Kerusakan yang mungkin akan terjadi pada
sistem mekanik (alat angkat) pada forklift adalah mur yang terlalu keras, maka
akibatnya gerakan menjadi lebih berat, jika alat angkat berat dalam pergerakannya,
maka akan membahayakan pengemudi dan mungkin dalam jalan lainnya, maka
dari pada itu sebaiknya mempunyai perawatan secara berkala yang cukup baik.

Keterangan:

1. Gasoline engine

2. Diesel engine

3. Transmission

4. Whee bearing

5. Tilt cylinder

6. Trouge converter auto matic

10
7. Hyidrolic oil tank

8. Trouge converter oil tank

9. Brake reserver tank

Tahap-Tahap Perawatan pada forklift

a. Dalam setiap 12 bulan (2400 jam) sebaiknya melakukan perawatan


(pelumasan atau gemuk) antara lain adalah Wheel bearing, Transmission
clutch, Brake reserver tank, Differential case dan Fuel strainer.

b. Dalam setiap 6 bulan (1200 jam) sebaiknya melakukan perawatan antara lain
adalah Air cleaner, Hydraulic air tank, Torgle converter automatic, Micron
filter, dan Torgle converter oil filter.

c. Dalam setiap 3 bulan (600 jam) sebaiknya melakukan perawatan (gemuk)


antara lain adalah Bell crank pin, King pin, Tilt cyl pin dan Mast support
bust.

d. Dalam setiap 1 bulan (200 jam) sebiknya melakukan perawatan (pelumasan)


antara lain adalah Gasoline engine, dan Diesel engine.

Forklift ini mempunyai jangka waktu setiap beberapa perawatan harus


dilakukan sehingga tidak menghambat waktu kerja, perawatan yang minimum
yang mudah dilakukan adalah membersikan spoket pada alat angkat dari karatan
debu, hal ini penting dilakukakan karena jika debu dibiarkan terus menempel,
maka akan membuat keausan pada spoket dan komponen sistem mekanik yang
lainnya akan menyebabkan kerusakan, Perawatan sederhana yang lainya selalu
membersihkan dan memberi pelumas agar tidak terjadi keausan pada komponen–
komponen. Dalam beberapa bulan kondisi oli dalam hidrolik sebaiknya di
pengecekan secara berkala sehingga tidak merugikan waktu dalam bekerja

11

Anda mungkin juga menyukai