Anda di halaman 1dari 9

PANDUAN PELAYANAN

PERSALINAN BERSIH DAN AMAN

RSU DAHA HUSADA KEDIRI


TAHUN 2018
BAB I
DEFINISI

Angka Kematian Ibu (AKI) adalah jumlah kematian ibu akibat proses kehamilan,
persalinan, dan pasca persalinan per 100.000 kelahiran hidup pada masa tertentu.
Angka kematian bayi (AKB) adalah jumlah kematian bayi dibawah umur 1 tahun
per 1000 kelahiran hidup dalam satu tahun.
Pelayanan ANC (Ante Natal Care) adalah pelayanan kesehatan yang diberikan
oleh tenaga profesional kepada ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standar
pelayanan ante natal.
Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka disusunlah panduan pelayanan
persalinan yang aman dan bersih ini. Persalinan yang aman dan bersih diartikan sebagai
bentuk pelayanan pada ibu hamil selama proses persalinan sesuai standar yang ditetapkan
dalam panduan ini sehingga memenuhi kriteria persalinan yang aman dan bersih.
BAB II
RUANG LINGKUP

Persalinan yang bersih dan aman dilakukan secara kompleks dan saling
keterkaitan. Dalam panduan ini akan mengatur ibu hamil selama proses persalinan. Baik
mencakup asuhan ibu bersalin, pertolongan persalinan hingga upaya pencegahan infeksi.
Fokus asuhan persalinan normal adalah persalinan bersih dan aman serta mencegah
terjadinya komplikasi.

Persalinan bersih dan aman serta pencegahan komplikasi selama dan pasca
persalinan terbukti mampu mengurangi kesakitan atau kamatian ibu dan bayi baru lahir.
Tujuan asuhan persalinan normal adalah menjaga kelangsungan hidup dan memberikan
derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui upaya yang terintegrasi dan
lengkap tetapi dengan intervensi yang seminimal mungkin agar prinsip keamanan dan
kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang diinginkan (optimal). Dengan
pendekatan seperti ini, berarti bahwa setiap intervensi yang akan diaplikasikan dalam
asuhan persalinan normal harus mempunyai alasan dan bukti ilmiah yang kuat tentang
manfaat intervensi tersebut bagi kemajuan dan keberhasilan proses persalinan.

2.1. Ruang Lingkup Pelayanan


Penyelenggaraan persalinan bersih dan aman yang sesuai dengan standar yang
ditetapkan meliputi kamar bersalin, kamar rawat intensif, kamar operasi, RR serta unit-
unit penunjang pelayanan (radiologi, farmasi, laboratorium, gizi, dan rehabilitasi medik).

2.2. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


KRITERIA KUALIFIKASI STANDAR
MEDIS 1. Dokter Ahli Kebidanan dan
Kandungan
2. Dokter Ahli Anak
3. Dokter Ahli Anestesi
4. Dokter Ahli Lain
KEPERAWATAN 1. Bidan
2. Perawat Anak
3. Penata Anestesi
TENAGA KHUSUS Konselor ASI
1. Penata Radiologi
2. Ahli Gizi
3. Analis Laboratorium
2 .3 . Distribusi Ketenagaan

RUANG KAPASITAS BOR STANDAR TENAGA KEKURANGAN


KEBUTUHAN YANG TENAGA
TENAGA ADA BIDAN
KABER 16 - 19 14 5
RR 8 - 6 7 0
RUANG 2 - 1 - 1
USG
DAN
NST

2 .4 . Pengaturan jaga
Disesuaikan masing-masing tempat pelayanan berdasarkan jenis layanan yang
diberikan.
1. Kamar bersalin dan rawat inap
Petugas dijadwalkan dalam 3 shift yaitu pagi, sore dan malam dengan
menggunakan perhitungan kebutuhan tenaga ideal.
2. Kamar operasi
Petugas dijadwalkan dalam 3 shift yaitu pagi, sore dan malam dengan
menggunakan perhitungan kebutuhan tenaga ideal.
Bisa ditambahkan pula tenaga on call untuk mengantisipasi penundaan pasien
operasi
3. Unit penunjang lain: laboratorium, radiologi, gizi.
Petugas dijadwalkan dinas pagi saja sesuai aturan yang berlaku di rumah sakit.
Ada petugas piket sore dan malam yang diatur secara bergantian.

2.5. Standar fasilitas

Ruangan Fasilitas Keras Fasilitas alat kedokteran


Kamar Bersalin Minimal ada 4 buah 1. Forcep
tempat tidur 2. Vakum
3. Alat Resusitasi Bayi
4. Alat Resusitasi Ibu
5. HPP Set
6. Eklampsia Set
7. Partus Set
8. Curretage Set
9. Heacting Set
10. SC Set
Ruangan Fasilitas Keras Fasilitas alat kedokteran
Kamar Bersalin Minimal ada 4 buah 11. Embriotomi Set
tempat tidur 12. Lampu Sorot
13. Senter
14. Korentang dan
tempatnya
15. Doppler / Funandoskop
16. Metelin
17. Timbangan bayi dan
dewasa
18. Pengukuran tinggi badan
dan panjang badan
19. HB Sahli
20. Dipstik
21. Breast Care
22. Tensimeter
23. Termometer
24. Infus Set
25. DC Set
BAB III
TATALAKSANA PELAYANAN

Ada sepuluh langkah perlindungan ibu dan bayi secara terpadu dan paripurna
menuju rumah sakit sayang ibu dan bayi

1. Ada kebijakan tertulis dari manajemen yang mendukung pelayanan kesehatan ibu
dan bayi termasuk inisiasi dini (IMD), pemberian ASI eksklusif, dan indikasi yang
tepat untuk pemberian susu formula serta perawatan metode kanguru untuk bayi
berat lahir rendah.
2. Menyelenggarakan pelayanan antenatal termasuk konseling kesehatan maternal dan
neonatal, serta konseling pemberian ASI.
3. Menyelenggarakan persalinan yang bersih dan aman serta penanganan pada bayi
baru lahir dengan inisiasi menyusui dini dan kontak kulit ibu-bayi.
4. Menyelenggarakan pelayanan obstetric dan neonatal emergency komprehensif
(PONEK) selama 24 jam sesuai standar minimal berdasarkan standar rumah sakit
tipe D.
5. Menyelenggarakan pelayanan adekuat untuk nifas, rawat gabung, membantu ibu
menyusui yang benar dengan cara mengajarkan cara posisi dan perlekatan yang
benar, mengajarkan ibu cara memerah ASI bagi bayi yang tidak bisa menyusu
langsung dari ibu dan tidak memberikan ASI perah melalui botol serta pelayanan
neonates sakit.
6. Menyelenggarakan pelayanan rujukan dua arah dan membina jejaring rujukan
pelayanan ibu dan bayi dengan sarana kesehatan lain.
7. Menyelenggarakan pelayanan imunisasi bayi dan tumbuh kembang.
8. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan keluarga berencana termasuk pencegahan
dan penanganan kehamilan yang tidak diinginkan serta kesehatan reproduksi
lainnya.
9. Menyelenggarakan audit maternal dan perinatal rumah sakit secara periodic dan
tindak lanjut.
10. Memberdayakan kelompok pendukung ASI dalam menindaklanjuti pemberian ASI
eksklusif dan PMK.
Dari 10 program di atas yang termasuk dalam persalinan yang bersih dan aman
adalah langkah 3 di kamar bersalin yaitu menyelenggarakan persalinan bersih dan aman
serta penanganan pada bayi baru lahir dengan IMD dan kontak kulit ibu bayi sebagai
berikut:
1. Melakukan penapisan risiko persalinan dan pemantauan persalinan
2. Diterapkannya standar pelayanan kebidanan pada persalinan
3. Adanya fasilitas kamar bersalin sesuai standar
4. Adanya fasilitas pencegahan infeksi sesuai standar
5. Adanya fasilitas peralatan resusitasi dan perawatan bayi baru lahir
6. Adanya fasilitas kamar operasi sesuai standar
7. Inisiasi menyusui dini skin to skin contact, biarkan bayi mencari putting ibu dan
biarkan di dada ibunya minimal 1 jam.
8. Perawatan bayi baru lahir termasuk pemberian vitamin K injeksi dan salep mata setelah
selesai IMD.
9. Adanya pelatihan berkala begi dokter, bidan, dan perawat (in house training) dalam
penanganan persalinan aman dan penanganan pada bayi baru lahir.
10. Adanya pelatihan IMD neonates
11. Adanya pelatihan manajemen laktasi.
12. Penanggungjawab program perinatal risiko tinggi dan program RSSIB berkoordinasi
melalui pertemuan lintas sektor maupun lintas program secara rutin.

Rumah sakit dapat mengembangkan program berupa:


1. Menambah sarana dan prasarana fisik untuk setiap rumah sakit harus mempunyai 2
buak OK dan VK serta peralatan 3 set.
2. Pengembangan perawatan neonates risiko tinggi.
BAB IV
DOKUMENTASI

Dokumentasi yang efektif dan efisien adalah gambaran dari pengendalian mutu yang
baik. Pengendalian mutu dari penyelenggaraan persalinan bersih dan aman meliputi
pencatatan dan pelaporan itu sendiri. Pencatatan dan pelaporan menggunakan format
laporan tersendiri yang diambil dari sistem pelaporan rumah sakit yang telah disusun.

Tujuan:
1. Untuk mengetahui hasil dari pelaksanaan perlindungan ibu dan bayi secara terpadu
dan paripurna.
2. Identifikasi masalah dalam pelaksanaan perlindungan ibu dan bayi secara terpadu
dan paripurna
3. Sebagai dasar pembinaan rumah sakit tersebut menuju Rumah Sakit Sayang Ibu dan
Bayi dan mempertahankan dan mengembangkannya.

Target :
1. Standar pelayanan minimal pemberi persalinan normal target 100%
2. Sasaran mutu pengisian partograf target 100%.
3. Pelayanan manajemen laktasi target 100%

Monitoring dan evaluasi :


1. Analisa melalui pencatatan dan pelaporan

Rencana Tindak Lanjut:


1. Standarisasi kamar bersalin rumah sakit tipe D
2. Standarisasi peralatan resusitasi dan perawatan bayi baru lahir
3. Fasilitas kamar operasi khusus maternal
4. Pelatihan berkala bagi petugas.
BAB V
PENUTUP

Standar panduan pelayanan persalinan bersih dan aman untuk menuju


perlindungan ibu dan bayi secara terpadu dan paripurna merupakan salah satu acuan bagi
rumah sakit dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi di
Indonesia.

Dua indikator tersebut merupakan daya ungkit yang besar terhadap derajat
kesehatan secara menyeluruh. Diharapkan dengan diterapkannya standar panduan
penyelenggaraan persalinan bersih dan aman dapat memacu rumah sakit agar semakin
meningkatkan mutu pelayanannya terutama pelayanan kesehatan ibu dan bayi.

Anda mungkin juga menyukai