Anda di halaman 1dari 9

26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Kajian yang diangkat dalam penelitian ini adalah meningkatkan hasil

pembelajaran siswa dalam mata pelajaran matematika. Jenis penelitian ini bersifat

deskriptif dalam bentuk Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research).

Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research) adalah suatu

bentuk penelitian yang sifatnya reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan

yang tepat agar dapat memperbaiki serta meningkatkan proses pembelajaran di

kelas secara professional yang bertujuan meningkatkan prestasi belajar siswa.

“Penelitian Tindakan Kelas atau lebih dikenal PTK merupakan suatu bentuk

penelitian reflektif yang dilakukan oleh pendidik sendiri terhadap kurikulum,

pengembangan sekolah, meningkatkan prestasi belajar, pengembangan keahlian

mengajar dan sebagainya” (Supardi, 2007 : 102).

PTK dilakukan oleh seorang guru yang juga peneliti sebagai bentuk

reflektif dari suatu penelitian dalam bidang pendidikan tentunya dan menyangkut

hal-hal yang berhubungan pendidikan juga. Baik itu kurikulum, pengembangan

sekolah, meningkatkan prestasi belajar siswa ataupun keahlian dalam

mengajarnya.

Seperti yang dikemukakan oleh Kasbolah (1998/1999:15) “Penelitian

Tindakan Kelas adalah Penelitian Tindakan dalam bidang pendidikan yang

dilaksanakan dalam kawasan kelas dengan tujuan untuk memperbaiki dan atau
27

untuk meningkatkan kualitas pembelajaran”. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

yang dimaksud itu yaitu bahwa penelitian yang dilakukan ditujukan untuk

memperbaiki hasil belajar siswa terutama pada mata pelajaran matematika karena

PTK bersifat perbaikan dan meningkatkan kualitas pembelajaran di kelasnya

sehingga apa yang menjadi tujuan penelitian dapat tercapai dengan optimal.

Pada bagian lain Kemmis & Mc. Taggart, (Kasbolah, 1998/1999: 14)

mengemukakan bahwa

“Penelitian tindakan juga digambarkan sebagai suatu proses yang


dinamis melalui empat aspek yang harus ditempuh yaitu: perencanaan,
tindakan, observasi dan refleksi harus dipahami bukan sebagai langkah
statis, terselesaikan dengan sendirinya, tetapi lebih merupakan momen-
momen dalam bentuk spiral yang menyangkut perencanaan , tindakan,
pengamatan dan refleksi”.

Penelitian Tindakan Kelas ini bersifat perbaikan. Pelaksanaan tindakan

agar dapat terlaksana dengan baik harus menempuh tahapan-tahapan atau

prosedur yang berurutan dalam siklus yang dilakukan berulang-ulang sampai hasil

pembelajaran yang diinginkan tercapai secara optimal.

Dari batasan-batasan definisi Penelitian Tindakan Kelas di atas dapat

ditarik sebuah definisi tentang Penelitian Tindakan Kelas, yaitu Penelitian

Tindakan Kelas adalah suatu penelitian yang dilakukan seorang peneliti yang

berkaitan dengan pendidikan sebagai suatu tindakan reflektif dengan tujuan untuk

meningkatkan atau memperbaiki kualitas pembelajaran yang dilaksanakan di

kawasan kelas.
28

Secara umum penelitian dalam suatu siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu :

(1) Tahap Perencanaan (planning).

Pada tahap perencanaan peneliti mengidentifikasi masalah terlebih

dahulu berikut penyebab adanya masalah.

(2) Tahap Pelaksanaan Tindakan (action).

Setelah perencanaan dilakukan analisis terhadap penyebab adanya

masalah yang akan dijadikan landasan berpikir untuk mencari alternative

suatu tindakan (aksi) yang dapat dikembangkan sebagai bentuk solusi atau

pemecahan masalah.

(3) Tahap Observasi (observing).

Kegiatan observasi atau pengamatan dalam penelitian tindakan kelas

dilakukan untuk mengetahui dan memperoleh gambaran lengkap secara

obyektif tentang perkembangan proses pembelajaran dalam bentuk data.

(4) Tahap Refleksi (reflecting).

Refleksi dilakukan untuk mengadakan upaya evaluasi yang dilakukan

guru dan tim pengamat dalam penelitian tindakan kelas. Refleksi dilakukan

dengan cara berdiskusi terhadap berbagai masalah yang muncul di kelas

penelitian yang diperoleh dari analisis data sebagai bentuk dari pengaruh

tindakan yang telah dirancang.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model penelitian tindakan

kelas yang berbentuk siklus (cycle). Model siklus yang digunakan peneliti

berbentuk spiral seperti yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart yang
29

merupakan pengembangan dari konsep dasar yang dikembangkan oleh Kurt

Lewin. Penyatuan antara Acting (Tindakan) dan Observing (Pengamatan).

Jika kegiatan pada siklus pertama telah dilaksanakan dan hasilnya masih

kurang maksimal kemudian dilanjutkan pada siklus kedua dan seterusnya sampai

tujuan penelitian yaitu meningkatkan hasil pembelajaran siswa pada mata

pelajaran matematika terutama pada materi bangun ruang dapat tercapai dengan

optimal. Hal itu bisa sampai lebih dari 3 siklus tergantung kondisi di lapangan.

Pada dasarnya siklus kedua dan seterusnya kegiatannya sama, tetapi mungkin ada

beberapa modifikasi pada tahap perencanaan tergantung situasi dan kondisi di

lapangan. Berikut desain penelitian menurut Kemmis dan Mc Taggart.

Desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK)


menurut Kemmis dan Mc Taggart

Perencanaan

Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Pelaksanaan

Pengamatan
Perencanaan

Pelaksanaan

Pengamatan
?

Gambar 3.1 Siklus PTK Model Spiral Kemmis dan Mc Taggart


( Kasbolah 1998/1999 )
30

2. Prosedur Penelitian

Secara operasional tahap-tahap kegiatan dalam setiap siklus terdiri dari:

1.1. Perencanaan

Kegiatan perencanaan diawali dengan merencanakan ide penelitian

kemudian ditindak lanjuti dengan observasi. Kegiatan ini merupakan pendahuluan

yang bertujuan untuk mengidentifikasi masalah dan menemukan fakta yang terjadi

di kelas. Berdasarkan temuan pada pendahuluan, peneliti merencanakan langkah-

langkah kegiatan yang akan dilaksanakan dalam proses pembelajaran berikutnya.

Dalam menyusun rancangan pada perencanaan peneliti harus menentukan titik

atau fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati.

Pada tahap ini, peneliti melaksanakan tindakan sesuai dengan perencanaan

yang telah dirumuskan. Tujuan utama pada tahap ini adalah mengupayakan

inovasi dalam proses pembelajaran dengan tujuan untuk peningkatan kualitas

pembelajaran yang dirasakan manfaatnya oleh peneliti dan para siswa.

Penelitian yang dilakukan di SDN Panganjuran Kecamatan Cineam

Kabupaten Tasimalaya didapat bahwa siswa kelas I di SD ini mempunyai

masalah dalam pelajaran matematika. Nilai yang diperoleh ternyata kurang

memuaskan terutama dalam materi tentang bangun ruang.

Berdasarkan temuan di atas maka peneliti melakukan pembelajaran

dengan sesuatu yang berbeda dengan pembelajaran biasanya. Penelitian Tindakan

Kelas yang dilakukan peneliti kali ini dalam memperbaiki hasil belajar

matematika khususnya pada tema lingkungan. Hal-hal yang perlu dilakukan


31

diantaranya : (1) menelaah kurikulum, (2) membuat rencana pembelajaran, (3)

menyiapkan LKS, (4) menyiapkan lembaran penilaian.

1.2. Pelaksanaan Tindakan

Tahap pelaksanaan tindakan merupakan implementasi atau penerapan isi

perencanaan, yaitu mengenakan atau menerapkannya pada siswa yang menjadi

subyek penelitian. Dalam penelitian ini yaitu siswa kelas I SDN Panganjuran

Kecamatan Cineam Kabupaten Tasimalaya , tentunya. Rencana Pembelajaran

(RPP) yang telah dibuat lalu dilaksanakan di kelas I

1.3. Observasi

Kegiatan observasi dilakukan dengan menggunakan pedoman observasi

(instrumen-instrumen) penelitian yang telah disiapkan sebelumnya. Hal ini

dilakukan untuk melihat hasil atau dampak dari tindakan yang telah dilaksanakan.

Hasil observasi merupakan bahan pertimbangan untuk melakukan refleksi dan

revisi terhadap rencana dan tindakan yang telah dilakukan untuk menyusun

rencana dan tindakan selanjutnya, yang diharapkan lebih baik dari tindakan yang

telah dilaksanakan. Hasil observasi yang telah didapat ditelaah kembali. Apabila

hasilnya tidak memuaskan maka dapat dilakukan tindakan selanjutnya. Instrumen

yang digunakan berupa soal-soal atau LKS.

1.4. Refleksi

Kegiatan refleksi ini merupakan penyusunan rencana tindakan dalam

pelaksanaan kegiatan penelitian berikutnya. Peneliti mencoba untuk mengatasi

kekurangan/kelemahan yang terjadi akibat tindakan yang telah dilakukan. Hal ini

jika ditemukan cara atau strateginya maka diperlukan rencana untuk


32

melaksanakan tindakan/siklus berikutnya. Siklus ini merupakan perbaikan dari

siklus sebelumnya, tahapan dari setiap siklus perlu disusun rencana yang matang

dengan memerhatikan hasil refleksi dari siklus sebelumnya.

Refleksi dalam PTK mencakup analisis, sintesis, dan penilaian terhadap

hasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan. Jika terdapat masalah dari proses

refleksi maka dilakukan proses pengkajian ulang melalui siklus berikutnya yang

meliputi kegiatan : perencanaan ulang, tindakan ulang, dan pengamatan ulang

sehingga permasalahan dapat teratasi.

Hasil belajar matematika siswa IV SDN Panganjuran Kecamatan Cineam

Kabupaten Tasimalaya jika belum maksimal atau belum memuaskan dapat segera

dilakukan kegiatan pada siklus kedua dan merencanakan kegiatan atau tindakan

selanjutnya.

3. Lokasi Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Panganjuran

Kecamatan Cineam Kabupaten Tasimalaya . Lokasinya sangat strategis. Unsur

yang diteliti dalam penelitian ini adalah proses pembelajaran matematika dengan

menggunakan Pembelajaran Terpadu Model Integrated.

Adapun yang menjadi dasar pertimbangan pemilihan sekolah tersebut

dijadikan sebagai lokasi penelitian adalah: (1) Peneliti merupakan salah satu guru

di SD yang bertugas sebagai guru Matematika . Kondisi ini memudahkan peneliti

dalam melaksanakan PTK, karena peneliti lebih memahami segala aspek yang ada

di dalam mata pelajaran ini, (2) Ada dorongan moril dari pihak sekolah dan dari

pihak masyarakat untuk menerapkan pendekatan realistik ini.


33

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas I SD Negeri Panganjuran

Kecamatan Cineam Kabupaten Tasimalaya 2015-2016 . Jumlah siswa kelas I SD

Negeri Panganjuran Kecamatan Cineam Kabupaten Tasimalaya tahun ajaran

2015-2016 sebanyak 28 siswa yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 12 orang

siswa perempuan (data terlampir).

4. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini meliputi :

pedoman observasi, pedoman wawancara dan dokumentasi berupa hasil tes

pembelajaran dan foto kegiatan pembelajaran.

1) Observasi

Observasi merupakan suatu teknik untuk mengamati secara langsung

ataupun tidak langsung terhadap kegiatan-kegiatan yang sedang berlangsung.

Peneliti dapat sekaligus menjadi observer dalam penelitian.

2) Wawancara

Wawancara merupakan teknik untuk mengumpulkan informasi melalui

komunikasi langsung dengan responden (orang yang diminta informasi), dalam

hal ini bisa murid, orang tua murid, atau orang lain yang bisa dimintai keterangan

tantang murid.

3) Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data melalui dokumen-

dokumen sebagai sumber data dokumen berupa dokumen data sekolah, lembar

jawaban siswa dan lain-lain.


34

5. Analisis Data

Semua data yang dihimpun perlu dianalisis dalam tiga tahapan. Pertama,

melakukan reduksi data dengan memilah-milah data mana saja yang sekiranya

bermanfaat dan data mana saja yang dapat diabaikan, sehingga data yang

terkumpul dapat memberikan informasi yang bermakna. Kedua, paparan data

dapat ditampilkan dalam bentuk narasi, grafis, tabel dan matrik yang berfungsi

untuk menunjukan informasi tentang sesuatu hal berkaitan dengan variable yang

satu dengan yang lain. Dan ketiga adalah penyimpulan , yaitu proses menarik

intisari atas sajian data dalam bentuk pernyataan yang singkat dan padat tetapi

mengandung pengertian yang luas.

Anda mungkin juga menyukai