Anda di halaman 1dari 9

Ayu, Nova, Latifathul​, Analisis Pola Radiasi Line Source, TMz dan Tez di atas Plat Konduktor Sempurna

ABSTRAK
Silinder merupakan salah satu bidang permukaan geometris yang paling penting. Permukaan ini banyak
digunakan dalam aplikasi di kehidupan. Contohnya pesawat terbang, rudal, komponen listrik yang
kebanyakan diwakili oleh struktur silindris. Karena kepentinganya dalam kehidupan kita akan
membahas bagaimana pola radiasi yang diberikan pada plat konduktor berbentuk silinder. Dalam
tulisan ini kita melakukan 3 kegiatan yaitu analisis pola radiasi yang disebabkan oleh ​line source,
analisis polariasasi pada TMz dan TEz. Analisis pola ​line source di atas plat konduktor adalah kegiatan
menganalisis pola-pola radiasi ​line source dengan variasi (h) ketinggian ​line source terhadap plat
konduktor. Adapun variasi ketinggian yang digunakan adalah 0,25λ, 0,5λ, 0,75λ, 1λ, 1,5λ, dan 2λ.
Berdasarkan hasil simulasi diperoleh bahwa variasi ketinggian ​line source terhadap plat konduktor
menyebabkan perubahan pola radiasi medan listrik total. Pola radiasi terbesar diperoleh ketika posisi
ketinggian terhadap plat sebesar 0,25λ, sedangkan pola radiasi terkecil diperoleh ketika jarak ​line
source terhadap plat pada posisi 2λ. Hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin dekat jarak ​line source
terhadap plat konduktor maka luasan pola medan listrik total semakin besar. Peristiwa ini disebabkan
karena medan datang dan medan pantulan semakin besar yaitu dipengaruhi oleh besar ρ​i dan ρ​r​. Pada
kegiatan analisis aliran polarisasi TMz maupun TEz variasi yang kita gunakan adalah besar sudut
pengamatan yaitu dari 0° sampai sudut 180° . Variasi selanjutnya adalah besar jari-jari silinder (a)
sebesar 0,05 λ, 0,1 λ, 0,2 λ, 0,4 λ, dan 0,6 λ. Berdasarkan hasil simulasi diperoleh grafik yang
menunjukkan perbedaan pada pola hamburan TEz yang lebih berpola daripada pola hamburan TMz.

Kata kunci: ​line source,​ pola radiasi, hamburan, TMz, TEz, konduktor, medan listrik total.
Ayu, Nova, Latifathul​, Analisis Pola Radiasi Line Source, TMz dan Tez di atas Plat Konduktor Sempurna

PENDAHULUAN
Bidang silinder merupakan salah satu
permukaan bidang geometris yang paling
penting. Permukaan pada pesawat terbang,
rudal, dan sebagainya seringkali dapat diwakili
olek struktur silinder. Hal ini disebabkan karena
kesederhanaan dan fakta bahwa solusinya dapat
terwakili dalam fungsi yang terkenal seperti
fungsi ​Bessel​ dan ​Hankel.​
Line source pada plat konduktor merupakan
suatu sumber penghantar yang dialiri arus listrik
yang ditempatkan di atas plat konduktor. Aliran
arus listrik tersebut menyebabkan munculnya
medan listrik total (gabungan medan listrik
datang dan medan listrik pantulan) pada plat
konduktor.
Medan listrik datang adalah suatu medan
listrik yang diberikan kepada plat konduktor
melalui titik ​unorigin (bukan titik origin) dari
plat. Adapun besar medan listrik datang sesuai
dengan persamaan:
2
E i = −aˆz 4ωεe H 0 (βρi )
β I (2)

(1)

Sementara itu, medan listrik pantulan


merupakan medan listrik yang dipantulkan oleh
plat konduktor akibat adanya medan listrik
datang yang mengenai plat tersebut. Adapun
besar medan listrik pantulan sesuai dengan
persamaan:
2
E r = aˆz β4ωε
I e (2)
H 0 (βρr )

(2)
Ayu, Nova, Latifathul​, Analisis Pola Radiasi Line Source, TMz dan Tez di atas Plat Konduktor Sempurna

Medan listrik total yang mengenai plat


konduktor memenuhi persamaan:
2
E t E i + E r = −aˆz 4ωεe (H 0 (βρi )−H 0 (βρr ))
β I (2) (2)
(3)

Untuk titik observasi pada jarak sangat jauh ( ρ


>>h), maka:
ρi ≃ρ−h.cos⁡( π2 −ϕ) = ρ−h sinϕ
(4)
ρr ≃ρ + h.cos⁡( π2 −ϕ) = ρ + h sinϕ
(5)
ρi ≃ρr ≃ρi untuk variasi amplitudo
(6)

Beberapa mode orde tinggi, yang sering


dibutuhkan untuk memenuhi kondisi batas,
ditetapkan sebagai ​transfer magne​t (TM) dan
transfer elekktrik (TE). Mode transfer magnet
dikenal dengan medan magnet melintang adalah
konfigurasi medan yang komponen medan
magnetnya terletak pada bidang ke arah
tertentu. Arah itu sering dipilih sebagai jalur
perambatan gelombang. TMz menggambarkan
TM ke arah z dan menyiratkan bahwa Hz =0.
Mode TE dapat diturunkan dengan cara serupa
dengan bidang TM. Mode transfer elektrik
dapat juga dikenal dengan medan listrik
melintang dimana medan listriknya terletak
pada bidang ke arak tertentu. TEz
menggambarkan TE kea rah z dan menyiratkan
bahwa Ez=0.
Ayu, Nova, Latifathul​, Analisis Pola Radiasi Line Source, TMz dan Tez di atas Plat Konduktor Sempurna

dengan plat konduktor diubah-ubah maka akan


menghasilkan paparan pola radiasi medan listrik
total yang berbeda. Variasi jarak dimulai dari
0,25λ, 0,5λ, 0,75λ, 1λ, 1,5λ, dan 2λ.
Parameter yang digunakan dalam proses
simulasi sebagai berikut:
Gambar 1. Gelombang dating pada silinder konduktor
(a) TM​z​ . (b) TE​z Tabel 1. Parameter input
Parameter Nilai
z​
Pada transfer magnet (TM​ ) lebar hamburan
Ie 1e-3

dapat dituliskan dalam persamaan berikut ini : C 3e8

+∞ 2 f 3e9
s 2
(E z ) 4 J n (βa) jn∅
σ2−D = limρ→∞ ⁡(2πρ )= ( ∑ e )
(E iz )
2 β 2
n=−∞ H n (βa)
λ c/f

(7) β 2*pi/lambda
+∞ 2 ω 2*pi*f
2λ J n (βa)
π ( ∑ 2 cos⁡ (nϕ))
n=−∞ H n (βa) ε 8.854e-12
(8) Ρ 4*lambda
z​
Sementara pada transfer elektrik (TE​ ) lebar

hamburan dapat dituliskan sebagai berikut :


+∞ 2
s 2
(H z ) 4 J n ′(βa) jn∅
σ2−D = limρ→∞ ⁡(2πρ 2 )= β(
∑ 2′ e )
(H iz ) H (βa)
n=−∞ n

(9)
+∞ 2
2λ J n ′(βa)
π ( ∑ εn 2 cos⁡ (nϕ))
H n′(βa)
n=−∞

(10) Gambar 2. ​Line source medan listrik di atas plat

METODE konduktor (​far field​)

Pada kasus ini, sebuah plat konduktor


berbentuk silinder diberikan arus listrik dalam

arah sumbu z sebesar I​e dengan jarak sebesar h

terhadap titik origin silinder. Arus yang


diberikan menyebabkan adanya medan listrik
pada plat konduktor. Jika jarak ​line source
Ayu, Nova, Latifathul​, Analisis Pola Radiasi Line Source, TMz dan Tez di atas Plat Konduktor Sempurna

HASIL DAN PEMBAHASAN

Besarnya medan listrik pada plat konduktor akibat adanya ​line source dipengaruhi oleh posisi titik
origin terhadap titik pengamatan (ρ). Medan listrik total merupakan gabungan dari medan listrik datang

(E​incident​) dan medan listrik pantulan (E​reflection​) yang masing-masing dipengaruhi oleh ρ​i dan ρ​r​.

Hasil pola paparan radiasi medan listrik total dengan variasi jarak (h) antara ​line source dengan plat
konduktor dimulai dari 0,25λ, 0,5λ, 0,75λ, 1λ, 1,5λ, dan 2λ ditunjukkan pada Gambar 2.
Ayu, Nova, Latifathul​, Analisis Pola Radiasi Line Source, TMz dan Tez di atas Plat Konduktor Sempurna

Gambar 3. Pola radiasi medan total pada plat konduktor silinder: (a) h=0,25λ; (b) h=0,5λ; (c) h=0,75λ;
(d) h=1λ; (e) h=1,5λ; (f) h=2λ

Berdasarkan hasil simulasi menunjukkan bahwa bertambahnya jarak ​line source mempengaruhi
jumlah dan bentuk pola radiasi medan listrik total. Semakin jauh jarak ​line source terhadap plat
konduktor menunjukkan jumlah pola radiasi semakin banyak dengan luasan pola yang semakin
menyempit. Hal ini diindikasikan karena titik pengamatan yang diperoleh semakin banyak, sehingga
titik pertemuan antara sumber ​line source​ dengan titik pemantulan sumber ​line source​ semakin banyak.
Variasi pola radiasi di atas plat konduktor pada dasarnya bergantung pada jarak titik pengamatan
(ρ). Akan tetapi, ketika besar sudut ϕ (sudut antara ρ dengan sumbu x pada Gambar 1) divariasikan
juga dapat menimbulkan perubahan bentuk pola radiasi (amati Gambar 2). Hal ini dikarenakan besarnya

perubahan sudut ϕ sangat mempengaruhi besarnya ρ​i dan ρ​r​. Sementara itu, jika besar ρ​i dan ρ​r

berubah maka dapat mengubah besar medan listrik datang dan besar medan listrik pantulan. Hal ini
akan berdampak pada berubahnya besar medan total, sehingga dapat mempengaruhi bentuk pola radiasi
line source ​di atas plat konduktor tersebut.
z​ z​
Dari hasil simulasi panjang hamburan pada transfer magnet (TM​ ) dan transfer elektrik (TE​ )

diperoleh grafik sebagai berikut ini :


Ayu, Nova, Latifathul​, Analisis Pola Radiasi Line Source, TMz dan Tez di atas Plat Konduktor Sempurna

(a) (b)

z​ z​
Gambar 4. Lebar hamburan pada (a) Transfer Elektrik (TE​ ) (b) Transfer Magnetik (TM​ )

Berdasarkan hasil simulasi di atas dapat kita lihat perbedaan antara lebar hamburan pada transfer
z​ z​
elektrik (TE​ ) dan lebar hamburan pada transfer magnetic (TM​ ). Pada variasi sudur obervasi terlihat

bahwa pada grafik TEz terjadi perubahan yang sangat signifikan dari pada grafik TMz. Pada grafik TEz
terjadi penurunan lebar hamburan yang drastis pada sudut 60° dan mengalami kenaikan maupun
penurunan pada sudut selanjutnya. Sementara pada TMz juga mengalami hal yang sama yaitu
penurunan yang signifikan pada sudut 40° , akan tetapi pada sudut selanjutnya grafik menunjukkan
garis yang datar. Hal ini disebabkan karena kemungkinan adanya pengaruh gerak hamburan electron
pada medan listrik. Pada TMz medan magnet kearah sumbz (Hz) bernilai nol. ……

Dari grafik juga dapat dilihat semakin besar radius (jari-jari) silinder maka pola dan lebar hamburan nya
juga semakin besar. Hal ini sesuai dengan pers…..

Besar lebar hamburan terbesar adalah pada sudut …… hal ini disebabkan karena lihat rumus lebar
hamburan pakai cos ya rek? Cos 0 = 1 makanya palong besar da di sudut 0 derajat.

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil simulasi dan analisis pada pola radiasi dan hamburan dapat disimpulkan bahwa :

1.

DAFTAR PUSTAKA
Ayu, Nova, Latifathul​, Analisis Pola Radiasi Line Source, TMz dan Tez di atas Plat Konduktor Sempurna

Balanis, Constantine A. 1938. ​Anvanced Engineering Electromagnetics 2nd ed.​ Arizona State
University: John Wiley & Sons, Inc.

Lampiran 1. Cooding Matlab

Scatering_TEz
function ​[sw] = scatteringwidth_TEz(a)
nu = -100:100;
f = 3e9;
c = 3e8;
lambda= c/f;
a = a*lambda;
k = 2*pi/lambda;

​for ​n = 1:181;
phi = (n-1)*pi/180;
​if ​(nu == 0)
e_n = 1;
​else
​e_n = 2;
​end
​x = k*a;
a_n = besselj_derivative(nu,x)./besselh_derivative(nu,2,x);
sw(n) = (2*lambda/pi).*(abs(sum(e_n.*a_n.*cos(nu*phi))))^2;
​end

scatering_TMz
function ​[sw] = scatteringwidthTmz(a)
nu = -100:100;
f = 3e9;
c = 3e8;
lambda= c/f;
Ayu, Nova, Latifathul​, Analisis Pola Radiasi Line Source, TMz dan Tez di atas Plat Konduktor Sempurna

a = a*lambda;
k = 2*pi/lambda;

​for ​n = 1:181;
phi = (n-1)*pi/180;
​if ​(nu == 0)
e_n = 1;
​else
​e_n = 2;
​end
​x = k*a;
a_n = besselj(nu,x)./besselh(nu,2,x);
sw(n) = (2*lambda/pi).*(abs(sum(e_n.*a_n.*cos(nu*phi))))^2;
​end

plot grafik TMZ


clear all
sbx = 0:180;
figure
hold on
plot(sbx,scatteringwidthTMz(0.05),​'-k'​,​'linewidth'​,2);
plot(sbx,scatteringwidthTMz(0.1),​'-y'​,​'linewidth'​,2);
plot(sbx,scatteringwidthTMz(0.2),​'-r'​,​'linewidth'​,2);
plot(sbx,scatteringwidthTMz(0.4),​'-b'​,​'linewidth'​,2);
plot(sbx,scatteringwidthTMz(0.6),​'-g'​,​'linewidth'​,2);
title(​'Scattering Width TMz'​,​'FontName'​,​'Times'​,​'fontsize'​,12);
xlabel(​'Sudut Observasi (derajat)'​,​'FontName'​,​'Times'​,​'fontsize'​,12);
ylabel(​'SW'​,​'FontName'​,​'Times'​,​'fontsize'​,12);
legend(​'a = 0.05\lambda'​,​'a = 0.1\lambda'​,​'a = 0.2\lambda'​,​'a = 0.4\lambda'​,​'a =
0.6\lambda'​);
grid on
set(gca,​'XTick'​,0:20:180);

plot grafik TEz


clear all
sbx = 0:180;
figure
hold on
plot(sbx,scatteringwidthTEz(0.05),​'-r'​,​'linewidth'​,2);
plot(sbx,scatteringwidthTEz(0.1),​'-b'​,​'linewidth'​,2);
plot(sbx,scatteringwidthTEz(0.2),​'-m'​,​'linewidth'​,2);
plot(sbx,scatteringwidthTEz(0.4),​'-y'​,​'linewidth'​,2);
plot(sbx,scatteringwidthTEz(0.6),​'-k'​,​'linewidth'​,2);
title(​'Scattering Width TEz'​,​'FontName'​,​'Times'​,​'fontsize'​,12);
xlabel(​'Sudut Observasi (derajat)'​,​'FontName'​,​'Times'​,​'fontsize'​,12);
ylabel(​'SW'​,​'FontName'​,​'Times'​,​'fontsize'​,12);
legend(​'a = 0.05\lambda'​,​'a = 0.1\lambda'​,​'a = 0.2\lambda'​,​'a = 0.4\lambda'​,​'a =
0.6\lambda'​);
grid on
set(gca,​'XTick'​,0:20:180);

Anda mungkin juga menyukai