Anda di halaman 1dari 6

Laporan Eksperimen Fisika

MENENTUKAN PERCEPATAN GRAVITASI PADA BIDANG


MIRING MENGGUNAKAN SOFTWARE LOGGER PRO

Oleh:
Siti Fatimah Az Zahra | 1500007047
Vindy Anasetiya Puri | 1500007052
Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Ahmad Dahlan

I. PENDAHULUAN

Fisika adalah tentang bagaimana membuat model bagaimana dunia bekerja [1].
Mengkomunikasikan hal ini kepada siswa merupakan bagian penting dari apa yang kita
lakukan sebagai calon pendidik fisika. Dalam tulisan ini kami menggambarkan aparatus dan
eksperimen sederhana yang dapat digunakan untuk menyelidiki gerakan geser pada sebuah
tanjakan. Apabila suatu benda dilepaskan dari ketinggian tertentu, maka benda tersebut akan
jatuh dan mengarah kepusat bumi. Percepatan yang dialami oleh benda yang jatuh tersebut
disebabkan oleh adanya gaya gravitasi bumi. Percepatan gravitasi ini dapat diukur dengan
beberapa metode eksperimen, salah satunya adalah dengan menggunakan percepatan gravitasi
pada bidang miring. Gerakan semacam itu realistis dan nyata namun mudah dianalisis dengan
peralatan dan teknik modern. Data yang diperoleh dapat digunakan untuk mengetahui nilai
gravitasi untuk menguji model fisik sederhana. Ini juga memberikan penentuan eksperimental
yang akurat dari percepatan gravitasi lokal dan koefisien gesekan [2].
Tujuan dari percobaan ini yaitu mengukur kecepatan dan gerobak yang meluncur pada
bidang miring, menentukan hubungan antara sudut tanjakan dengan percepatan gerobak serta
menentukan nilai percepatan jatuh bebas g dengan ekstrapolasi percepatan vs sinus grafik sudut
lintasan [3].

1
II. KAJIAN PUSTAKA

Gravitasi adalah gaya tarik menarik benda yang memiliki massa di alam semesta ini.
Percepatan gravitasi dipengaruhi oleh posisi tempat atau ketinggian dan massa benda. Sehingga
percepatan gravitasi pada setiap tempat berbeda dipermukaan bumi tidak sama.
Gerak pada bidang miring adalah gerak yang lintasannya lurus terhadap bidang miring
[4]. Untuk penentuan percepatan gravitasi bumi dikaitkan dengan hukum II Newton. Dimana
hukum ini berbunyi bahwa “ Percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan gaya total
bekerja padanya dan berbanding terbalik dengan massanya. Arah percepatan sama dengan arah
gaya total yang bekerja padanya”. Sehingga diperoleh persamaan sebagai berikut :

 F  ma (1)

Dimana  F adalah jumalah gaya yang bekerja, a adalah percepatan benda dan m adalah

massa benda [5]. Benda yang melewati bidang miring menunjukkan bahwa sebuah benda yang
meluncur menuruni lereng cenderung meningkat pada tingkat yang diberikan oleh ungkapan:

 F  ma
Fberat  Fgesek  ma
mg sin   N  ma

mg sin    k mg cos  ma
g sin    k g cos  a
g (sin    k cos )  a (2)

Dari persamaan diatas dapat dilihat pada gambar berikut:

2
Gambar 1. Benda yang meluncur pada bidang miring

dimana g adalah percepatan gravitasi,  adalah sudut kemiringan dan  k adalah koefisien
kinetik. Untuk menentukan percepatan gravitasi tanpa adanya gesekan menggunakan
persamaan [6]:

 F  ma
mg sin   a (3)

Di atas permukaan bumi, percepatan gravitasi bumi sering kita kenal dengan lambang g.
Besarnya nilai g ini biasanya 9,81 m/s2. Akan tetapi nilai ini tidaklah konstan (sama) untuk
semua permukaan bumi. Hal ini bisa disebabkan oleh kerapatan dalam bumi yang tidak
homogen dan bentuk humi yang tidak bulat sempurna, melainkan berbentuk elipsoid.
Penentuan besarnya nilai g sangatlah penting bagi ahli-ahli geologi dalam menentuan
karakteristik/struktur yang ada dalam lapisan bumi. Di antaranya ialah kerapatan, komposisi
lapisan, serta lokasi air di bawah permukaan [7].
Beberapa metode pengukuran yang digunakan untuk menentukan percepatan gravitasi
yaitu:
1. Metode benda jatuh bebas
Metode ini ialah suatu metode yang dilaksanakan dengan cara menjatuhkan sebuah objek
bermassa tertentu dari ketinggian y diatas permukaan bumi. Dengan mengukur waktu t pada
saat bendatelah menempuh jarak sebesar y , dengan persamaan gerak proyektil sebagai berikut
:
1 2
y  gt (4)
2
2. Metode bandul matematis
Bandul matematis merupakan sebuah benda yang digantung pada tali ringan yang
mempunyai panjang tetap. Persamaan untuk mendapatkan periode pada bandul matematis ini
adalah :
L
T  2 (5)
g

Dengan T merupakan periode bandul dan L adalah panjang tali bandul. Dengan menghitung
T dari gerakan bandul, maka kita bisa mendapatkan nilai g yang ingin di teliti [7].

3
III.EKSPERIMEN
Pada eksperimen ini alat yang digunakan yaitu komputer, antarmuka komputer
Vernier, Logger Pro, Detektor gerak Vernier, ramp, gerobak dinamika dan meter stick. Adapun
langkah-langkah yang digunakan yaitu pertama menyambungkan Motion Detector ke saluran
DIG / SONIC 1 dari antarmuka. Kemudian menempatkan satu buku di bawah salah satu ujung
papan panjang lintasan 1 - 3 m atau lintasan sehingga membentuk sudut kecil dengan
horizontal. Selanjutnya menyesuaikan titik kontak dari dua ujung tanjakan, sehingga jarak, x,
pada Gambar 2 adalah antara 1 dan 3 m. Menempatkan Motion Detector di bagian atas sebuah
garis miring. Letakkan itu supaya bola tidak akan pernah lebih dekat dari 0,4 m. Setelah itu
buka program Logger Pro di komputer dan pegang bola keras di lereng sekitar 0,5 m dari
Motion Detector. Kemudian klik untuk mulai mengumpulkan data lalu lepaskan bola setelah
Motion Detector mulai klik. Keluarkan tangan dari jalur Gerak Gerak dengan cepat. Anda
mungkin harus menyesuaikan posisi dan tujuan Detektor Gerak beberapa kali sebelum
melakukannya dengan benar. Sesuaikan dan mengulangi langkah ini sampai mendapatkan
tampilan yang bagus. Kira-kira kemiringan konstan pada grafik kecepatan vs waktu selama
penggulungan bola sehingga Logger Pro bisa sesuai dengan garis lurus ke sebagian data yang
diperoleh. Pertama, tunjukkan bagian mana yang akan digunakan dengan menyeret seluruh
grafik untuk menunjukkan waktu mulai dan akhir. Kemudian klik pada tombol Linear Fit,
untuk melakukan regresi linier dari data yang dipilih. Gunakan alat ini untuk menentukan
kemiringan grafik kecepatan vs waktu, dengan hanya menggunakan bagian data untuk saat bola
dilepaskan dengan bebas. Dari garis pas, cari akselerasi bola dan catat di tabel data. Mengulangi
langkah tersebut sampai tujuh kali dan ukur panjang x yang merupakan jarak antara dua titik
kontak jalan. Selain itu ukur tingginya untuk menentukan sudut kemiringannya [3].

Gambar 2. Simulasi percobaan

4
IV. HASIL EKSPERIMEN
Percobaan ini dilakukan menggunakan papan dengan ukuran yang sama yakni 121,8
m, namun dengan sudut yang berbeda-beda, dengan menggunakan persamaan (..) didapatkan
nilai sudut yang berbeda- beda pula, yang mana dapat dilihat pada table 1.
Tabel 1. data hasil eksperimen
l h sin teta a
121,8 2,5 0,020525452 0,1178
121,8 3,6 0,02955665 0,2
121,8 4,5 0,036945813 0,2616
121,8 4,8 0,039408867 0,2823
121,8 5 0,041050903 0,3098
121,8 5,4 0,044334975 0,3541
121,8 5,6 0,045977011 0,3662

Perbedaan tersebut yang kemudian mempengaruhi nilai percepatannya, pada perhitungan ini
dilakukan pendekatan dengan persamaan (…) terhadap 7 pengulangan percobaan yang
dilakukan, maka didapat nilai percepatan secara berurutan sebesar 0,12 m/s2, 0,2 m/s2, 0,26
m/s2, 0,28 m/s2, 0,31 m/s2, 0,35 m/s2, dan 0,37 m/s2.
0.4
0.35
0.3 y = 9.7277x - 0.088
R² = 0.9898
0.25
0.2
0.15
0.1
0.05
0
0 0.005 0.01 0.015 0.02 0.025 0.03 0.035 0.04 0.045 0.05
Gambar 3. Grafik hubungan antara sudut dengan percepatan
Setelah hasil percepatan yang diperoleh kemudian diolah dalam bentuk grafik, dapat
dilihat pada gambar 3. gambar tersebut menunjukkan grafik hubungan antara sudut sin 
dengan a (percepatan) dari grafik tersebut didapat nilai gravitasi sebesar 9,73 m/s2. Padahal
secara teori nilai gravitasi sebesar 9,8 m/s2 adanya perbedaan nilai tersebut dimungkinkan
karna perbedaan katulistiwa ditempat saat melakukan percobaan dan juga ketinggian dari
tempat saat melakukan percobaan.

5
V.KESIMPULAN
Dari hasil percobaan untuk menentukan nilai percepatan gravitasi dengan bidang miring,
didapatkan bahwa nilai gravitasi antara teori dengan percobaan berbeda, dimana secara teori
percepatan gravitasi sebesar 9,8 m/s2 sedangkan dari percobaan yang dilakukan percepatan
gravitasi yang diperoleh sebesar 9,73 m/s2 . Hal ini menandakan bahwa nilai percepatan
gravitasi ditiap tempat tidaklah selalu sama, bisa saja ada faktir- factor yang mempengaruhi
nya seperti factor ketinggian dan sudut dari tempat itu sendiri.

VI.KEPUSTAKAAN

[1] B. E Martion, "Testing a Model For Sliding Motion On a Incline," The Physics Teachers,
vol. 41, p. 534, 2003.
[2] Y. Erdamansyah, "Jurnal Pembelajaran Fisika," Pengaruh Panjang Tali Pada Bandul
Matematis Terhadap Hasil Perhitungan Percepatan Gravitasi Bumi, vol. 2, p. 304, 2014.
[3] T. K Indarto, "Determining g on an Incline," Eksperimen Fisika 1, p. 1, 5 May 2017.
[4] S. R and J. W Jewett, Fisika Untuk Sains dan Teknik, Jakarta: Salemba Teknika, 2009.
[5] G. D, Fisika, Jakarta: Erlangga, 2001.
[6] B. E Martin and M. Cannors, "Testing a Model for Sliding Motion on an Incline," The
Physics Teacher, vol. 41, p. 534, 2003.
[7] Amirullah, "Rancangan Bangun Alat Pengukur Percepatan Gravitasi Bumi
Menggunakan Kapisor Keping Sejajar," Skripsi, pp. 1-2, 2007.

Anda mungkin juga menyukai