2. Klasifikasi (Classification)
Klasifikasi adalah proses pemisahan partikel berdasarkan kecepatan
pengendapannya dalam suatu media (udara atau air). Klasifikasi dilakukan
dalam suatu alat yang disebut classifier.
Produk dari proses klasifikasi ada 2 (dua), yaitu :
a. Produk yang berukuran kecil/halus (slimes) mengalir di bagian atas
disebut overflow.
b. Produk yang berukuran lebih besar/kasar (sand) mengendap di
bagian bawah (dasar) disebut underflow.
Proses pemisahan dalam classifier dapat terjadi dalam tiga cara
(concept), yaitu :
a. Partition concept
b. Tapping concept
c. Rein concept
Hal ini dapat berlangsung apabila sejumlah partikel dengan
bermacam-macam ukuran jatuh bebas di dalam suatu media atau
fluida (udara atau air), maka setiap partikel akan menerima gaya
berat dan gaya gesek dari media. Pada saat kecepatan gerak partikel
menjadi rendah (tenang/laminer), ukuran partikel yang besar-besar
mengendap lebih dahulu, kemudian diikuti oleh ukuran-ukuran yang
lebih kecil, sedang yang terhalus (antara lain slimes) akan tidak
sempat mengendap.
Peralatan yang umum dipakai dalam proses klasifikasi adalah :
Scrubber
Log washer
Sloping tank classifier (rake, spiral & drag)
Hydraulic bowl classifier
Hydraulic clindrical tank classifier
Hydraulic cone classifier
Counter current classifier
Pocket classifier
Hydrocyclone
Air separator
Solid bowl centrifuge
Elutriator
3. Pengeringan (Drying)
Yaitu proses untuk membuang seluruh kandung air dari padatan yang
berasal dari konsentrat dengan cara penguapan
(evaporization/evaporation).
Peralatan atau cara yang dipakai ada bermacam-macam, yaitu :
Hearth type drying/air dried/air baked, yaitu pengeringan yang
dilakukan di atas lantai oleh sinar matahari dan harus sering
diaduk (dibolak-balik).
Shaft drier, ada dua macam, yaitu :
a. tower drier, material (mineral) yang basah dijatuhkan di
dalam saluran silindris vertikal yang dialiri udara panas (80o
– 100o).
b. rotary drier, material yang basah dialirkan ke dalam silinder
panjang yang diputar pada posisi agak miring dan dialiri
udara panas yang berlawanan arah.
Film type drier (atmospheric drum drier) ; silinder baja yang di
dalamnya dialiri uap air (steam). Jarang dipakai.
Spray drier, material halus yang basah dan disemburkan ke
dalam ruangan panas ; material yang kering akan terkumpul di
bagian bawah ruangan. Cara ini juga jarang dipakai.
Sluice Box biasa digunakan pada tambang semprot untuk lapisan alluvial.
Dimana lapisan alluvial ini disemprot dengan air bertekanan tinggi menggunakan
pompa sederhana untuk melepaskan butiran material berharga dengan fragmen
alluvial. Selanjutnya aliran lumpur alluvial ini disemprotkan ke dalam sluice box
tersebut untuk dilakuan proses pemisahan awal. Material berharga yang dicari
dengan menggunakan metode ini umumnya adalah bijih emas dan timah.
sifat emas yang hanya mau bersenyawa dengan Unsur air raksa tersebut. Proses
tersebut disebut disebut proses “Amalgamisasi”. Kemudian campuran air raksa dan
emas lalu tersebut disaring menggunakan kain saring untuk mendapatkan
konsentrat murni dari emasnya, konsentrat ini boasanya disebut “Bulion”. Bulion ini
kemudian dibakar untuk memisahkan kembali campuran antara air raksa dan unsur
emasnya.
B. Humprey Spiral
Pada metode ini, prinsip utama yang diterapkan adalah pola aliran horizontal.
Adapun gaya-gaya utama yang bekerja pada sistem pengolahan dengan
menggunakan alat humprey spiral ini adalah :
1. Gaya dorong air
2. Gaya gesek air
3. Gaya grafitasi
4. Gaya Sentrifugal
Alatnya berupa Louder yang melingkar dan membentuk spiral, semakin panjang
loudernya, maka konsentrat yang diperoleh akan semakin tinggi kadarnya.
Terjadinya pemisahan di Humprey Spiral adalah karna feed yang dimasukkan
kedalam feed tank, melalui pompa, akan dihisap masuk kedalam cyclone. Didalam
cyclone, material cairan akan dipisahkan berdasarkan berat jenisnya. Material yang
lebih besar berat jenisnya akan masuk kedalam feed box, dan yang ringan akan
mengalir masuk kedalam llounder sebagai wash water. Karena bentyuk dari louder
ini melingkar dari atas sampai bawah, maka terjadi gerak arus sentrifugal, dan
material yang ringan akan mengalir keluar sebagai tailing, dan material berat akan
masuk kedalam port konsentrat.
C. Jaw Crusher
Jaw Crusher adalah salah satu alat penghancur utama dalam pengolahan bijih
tambang atau tanaman. Ukuran rahang yang ditunjuk adalah penghancur oleh
rectangular atau persegi tersebut di bagian atas mulut (feed membuka). Misalnya,
24 x 36 rahang penghancur memiliki pembukaan 24 "36", a 56 x 56 rahang
penghancur memiliki pembukaan 56 "square. Primer jaw crushers biasanya dari
desain persegi tersebut, dan kedua adalah rahang crushers rectangular yang
membuka desain. Namun, ada banyak pengecualian untuk aturan umum ini.
Bongkah batu diletakkan didalam lubang feed, kemudian bongkahan tersebut akan
masuk diantara rahang tetap, dan rahang bergerak, lalu rotor akan menggerakan
rahang bergerak dengan menggunakan noken, gerakan rahang beregerak ini akan
menjepit bongkahan dan memecahkannya.
Tekanan yang diberikan rahang bergerak kepada material ditentukan dari
tingkat kekerasan material itu sendiri. Sedangkan lebar bukaan minimum dari
lubang out put, ditentukan dari besarnya ukuran yang diinginkan. Biasanya di bagian
bawah dari jaw crusher ini diletakkan screen untuk menyaring dan memastikan
material yang keluar sesuai dengan standart ukuran yang diinginkan. Sedangkan
bongkahan yang masih belum sesuai ukurannya, akan kembali mengalami proses
lanjutan, dapat berupa milling, grinding, atau crushing lagi.
Metode ini umumnya digunakan untuk pengolahan bijih yang memiliki sifat
kemagnetan. Konsentrat dan tailing dipisahkan dengan menggunakan magnet
induksi yang berupa drum. Feed dijatuhkan di lubang pemasukan feed, kemudian
curahan bijih tersebut akan menabrak drum magnet yang sedang berputar. Material
yang memiliki sifat kemagnetan akan melengket pada drum tersebut, sedangkan
material yang tidak memeiliki sifat kemagnetan akan jatuh ketempat tailing. Ada
tiga tempat output terpisah didalam alat ini.
E. Flotation (flotasi)
Flotasi adalah jenis pemisahan antara konsentrat dan Ore, konsentrat adalah
materaial yang mengandung unsur-unsur material berharga, biasanya dalam bentuk
bijih, seperti emas dan tembaga. Dari hasil pengolahan ini, tidak 100% konsentrat
material emas dan tembaga yang dapat diambil, biasanya dari 100% konsentrat,
setelah dilakukan proses ekstraksi, ada sekitar 10% - 20% yang hilang.
Awalnya konsentrat halus hasil penggilingan yang mengandung unsur emas atau
tembaga tadi dicampur dengan Reagen untuk membuat bubur konsentrat (slurry)
didalam sel flotasi, lalu dimasukkan udara bertekanan untuk proses pengadukannya.
Reagen sendiri adalah media yang digunakan untuk membuat gelembung udara
pada saat poses, reagen type ini dapat berupa kapur. Kemudian dimasukkan juga
reagen type Collector, fungsinya adalah mempengaruhi semua partikel-partikel
sulfida yang biasanya berupa logam agar bersifat menolak air. Setelah partikel
sulfida terpengaruh oleh reagen collector. Maka partikel tersebut akan mengikuti
gelembung dan mengapung kepermukaan sel flotasi. Partikel ini akan berbentuk
buih seperti detergen yang berwarna metalik dan akan masuk ke palung konsentrat.
Hasil dari proses flotasi ini harus mengalami proses lanjutan berupa proses
pengeringan.
Metode ini biasanya digunakan untuk memisahkan material berupa bijih yang
memiliki sifat kemagnetan. Metode yang digunakan hampir sama dengan Drum
magnetic separator, namun pada alat ini, magnet tidak berbentuk drum yang
berputar dan memiliki arus magnet induksi, melainkan sebuah belt conveyor yang
terbuat dari lempeng logam. Bentuk dan mekanisme kerja alat dari Conveyornya
sama dengan conveyor yang biasa digunakan pada proses pemindahan material
hasil proses crushing. Namun conveyor logam ini memiliki arus magnet induksi.