PENDAHULUAN
A. Latar belakang
di Indonesia saat ini berlangsung amat pesat, baik industri formal maupun
industri rumah tangga, pertanian, perdagangan dan perkebunan. Hal ini akan
baru, dimana sebagian besar angkatan kerja ini (70-80%) berada di sektor
kerja merupakan kejadian yang tidak terduga dan tidak diharapkan, terjadi
akibat hubungan kerja pada perusahaan dan hubungan kerja ini dapat berarti
(WTO) dan General Agreement on Tariffs Trade (GATT) yang akan berlaku
1
dan jasa antar negara yang harus dipenuhi oleh seluruh negara anggota,
penting untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari
yang bekerja dalam hubungan kerja dan sektor informal yaitu pekerja yang
bekerja diluar hubungan kerja. Upaya kesehatan kerja dimaksud berlaku bagi
bekerja yang ada hanya merupakan bagian dari suatu puncak gunung es (RS
Persahabatan, 2008).
terjadi 1,1 juta kematian di dunia yang disebabkan oleh karena penyakit atau
kematian terjadi dari 250 juta kecelakaan dan sisanya adalah kematian karena
2
Berdasarkan data Jamsostek angka kecelakaan kerja di Indonesia yang
tercatat berturut-turut 95.418 kasus (tahun 2004), 99.023 kasus (tahun 2005)
tinggi se ASEAN setara dengan dua negara lain Bangladesh dan Pakistan,
95.624 kasus (tahun 2006), 83.714 kasus (2007), 93.823 kasus (2008), 54.398
kasus (tahun 2009), 98.711 kasus (2010) dan 9.486 kasus (Agustus 2011).
Tahun 2007 jumlah perusahaan yang terdaftar sebanyak 190.267, tetapi yang
perusahaan(Sya’ban 2012).
sebanyak 2.191 tenaga kerja meninggal dunia dari rangkaian kecelakaan dan
6.667 orang mengalami cacat permanen. Sisi lain diyakini masih banyak
pada tahun 1984 oleh tim Asia Development Bank bekerja sama dengan
Dirjen Perikanan di atas lahan seluas 40,53 Ha. Berkembangnya kawasan ini
3
bertujuan mendorong peningkatan investasi dalam rangka peningkatan
untuk melakukan produksi hasil laut yang bermutu dan dipasarkan secara
kapal, Perusahaan Listrik Negara (PLN), penyedia tangki Bahan Bakar Minyak
perusahaan utama yang melakukan pengolahan hasil laut dalam bentuk filet,
Pada survey awal yang dilakukan penulis pada tanggal 11 januari 2016
kerja baik itu kecelakaan tergolong ringan, sedang dan berat, biasanya
alat pelindung diri (APD) serta pengawasan pada pekerja masih kurang di
perhatikan dan juga bekerja pada waktu yang berlebihan atau jam kerja yang
tidak sesuai 8 jam per hari. Hasil observasi juga di dapatkan masih banyak
karyawan yang bekerja di PT. Sultra Tuna Samudera Kota Kendari belum
4
menggunakan alat pelindung diri seperti masker, sepatu, topi, kacamata dan
sehingga pekerja seenaknya memakai alat pelindung diri bahkan ada yang
jam perhari. Dan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang tidak
Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pada Karyawan PT. Sultra Tuna
B. Rumusan masalah
2. Apakah ada hubungan jam kerja dengan penggunaan Alat Pelindung Diri
dengan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada karyawan PT. Putra
5
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan umum
(APD) pada karyawan PT. Sultra Tuna Samudera Kendari Tahun 2016 ?
2. Tujuan Khusus
Kendari
Kendari
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat Teoritis
6
2. Manfaat Praktis
a. Bagi masyarakat
Pelindung Diri (APD) dan keselamatan kerja pada karyawan PT. Putra
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
PT. Sultra Tuna Samudera Kendari di dirikan pada tahun 1991, dengan
delapan puluh lima juta), dan memiliki luas 1300 M2, serta memiliki bidang
daya perikanan serta pelestariannya, produksi hasil laut yang bermutu akan
1. Pengertian
diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai
bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri
8
yang digunakan untuk melindungi pekerja dari luka atau penyakit
baik yang bersifat kimia, biologis, radiasi, fisik, elektrik, mekanik dan
lainnya.
kecelakaan kerja. Alat pelindung diri (APD) tidak secara sempurna dapat
administrative.
dengan alat pelindung diri (APD) adalah seperangkat alat yang digunakan
oleh tenaga kerja untuk melindungi seluruh atau sebagian tubuhnya dari
bahaya atau kecelakaan kerja. Alat pelindung diri (APD) tidaklah secara
9
2. Syarat–Syarat Alat Pelindung Diri (APD)
bahaya potensial yang ada di tempat kerja. Oleh karena itu agar dapat
memilih alat pelindung diri (APD) yang tepat, maka perusahaan harus
setiap jenis alat pelindung diri (APD) yang akan digunakan di tempat kerja
10
digunakan, tidak mengganggu pekerjaan dan memenuhi ketentuan dari
benda tajam atau benda keras yang melayang atau meluncur di udara,
helmet), topi atau tudung kepala, penutup atau pengaman rambut, dan
lain-lain.
berfungsi untuk melindungi mata dan muka dari paparan bahan kimia
badan air, percikan benda-benda kecil, panas, atau uap panas, radiasi
11
pancaran cahaya, benturan atau pukulan benda keras atau benda
tajam.
face masker).
Jenis alat pelindung telinga terdiri dari sumbat telinga (ear plug)
Continues Air Supply Machine Air Hose Mask Respirator, tangki selam
breathing apparatus.
berfungsi untuk melindungi tangan dan jari-jari tangan dari pajanan api,
dari logam, kulit, kain kanvas, kain atau kain berpelapis, karet, dan
terkena cairan panas atau dingin, uap panas, terpajan suhu yang
basah atau licin, bahan kimia, jasad renik, dan bahaya binatang dan
lain-lain.
13
7. Pakaian pelindung
atau seluruh bagian badan dari bahaya temperatur panas atau dingin
bahan kimia, cairan dan logam panas, uap panas, benturan (impact)
jatuh atau menjaga pekerja berada pada posisi kerja yang diinginkan
rope), alat penjepit tali (rope clamp), alat penurun (decender), alat
14
9. Pelampung
air atau dipermukaan air agar terhindar dari bahaya tenggelam dan
dalam air.
adalah:
yang kuat terhadap bahaya yang spesifik atau bahaya yang dihadapi
pemakainya
pemeliharaannya
1. Tujuan
2. Manfaat
1. Kekurangan
16
b) Fungsi dari alat pelindung diri ini hanya untuk mengurangi
tertentu.
berganti-ganti.
2. Kelebihan
17
2. Alat pelindung diri (APD) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
berlaku.
3. Alat pelindung diri (APD) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib
meliputi:
a. Pelindung kepala
c. Pelindung telinga
e. Pelindung tangan
f. Pelindung kaki
2. Selain alat pelindung diri (APD) sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
a. Pakaian pelindung
c. Pelampung.
pada ayat (1) dan ayat (2) tercantum dalam lampiran Mentri ini.
18
C. Tinjauan Umum Tentang Karyawan
1. Pengertian Karyawan
lepas dari kinerja karyawan maksud dan setiap perusahaan akan selalu
dimana hasil karyanya itu sesuai dengan profesi atau pekerjaan atas
19
1. Menurut Hasibuan (Dalam Manulang, 2006), Karyawan adalah
pelindung diri yang dilakukan oleh pengawas yang ditunjuk dan umumnya
bawahannya. Tenaga kerja harus diawasi pada waktu mereka bekerja untuk
(punishment) ataupun sanksi, jika seseorang tersebut tidak patuh atau untuk
20
maka biasanya perubahan yang terjadi pada tahap ini yaitu sifatnya
2005 dikatakan bahwa secara statistik tidak ada perbedaan yang bermakna
21
3. Waktu bekerja sehari menurut periode yang meliputi siang (pagi, siang,
jam. Sisanya 16-18 jam dipergunakan untuk kehidupan dalam keluarga dan
biasanya dapat bekerja dengan baik selama 40-50 jam. Lebih dari itu, terlihat
40 jam kerja seminggu ini dapat dibuat 5 atau 6 hari kerja tergantung kepada
berbagai faktor.
Jika diteliti suatu pekerjaan yang biasa tidak terlalu ringan atau berat,
kadar bahan bakar, di dalam tubuh. Sehingga perlu adanya istirahat selama
kesalahan kerja karena kelelahan yang meningkat dan jam tidur yang
berkurang. Hal tersebut juga didukung oleh penelitian Djunaidi dan Faizal
22
Abidin (2015) yang menyatakan bahwa tambahan durasi pada suatu shift
lingkungan kerja yang mengandung stres kerja yang salah satunya adalah
keahlian, pengalaman, dan waktu yang dimiliki. Dalam kondisi tertentu, pihak
karyawan dikejar waktu untuk menyelesaikan tugas tepat waktu sesuai yang
ditetapkan atasan.
Karyawan dapat menjadi pecandu kerja, yaitu orang yang selalu ingin
23
mengendalikan tingkat stress, akan tetapi mereka membebani karyawan lain
itu, jam kerja sebagai faktor penyebab stres kerja dengan enam faktor
penyebab stres kerja karyawan antara lain beban kerja yang sulit dan
berlebihan, tekanan dan sikap pimpinan yang kurang adil dan tidak wajar,
waktu dan peralatan yang kurang, konflik antara pribadi dengan pimpinan
kerluarga. Jam kerja merupakan bagian paling umum yang harus ada pada
24
2. Tanggung jawab pemeliharaan alat pelindung diri (APD) pemakaian,
pemeliharaan, kebersihan.
setingkat universitas.
Tujuan dari pelatihan secara umum menurut Sikula (2004) yang dikutip oleh
bagi perusahaan.
Ini berarti peningkatan baik kuantitas maupun kualitas, tenaga kerja yang
berpengatahuan jelas akan lebih baik dan akan lebih sedikit berbuat
sendiri.
25
4. Meningkatkan moral kerja
iklim dan suasana organisasi pada umumnya akan menjadi lebih baik.
Dengan iklim kerja yang sehat maka moral kerja (semangat kerja) juga
akan meningkat.
26
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Dasar pemikiran
harus sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu
sendiri dan orang di sekelilingnya, untuk itu pengawasan pada karyawan yang
menggunakan alat pelindung diri (APD) lebih disiplin dan terhindar dari resiko
potensi bahaya dalam bekerja, untuk pengaturan jam kerja pekerja harus
mengikuti aturan yang berlaku yaitu 6-8 jam perhari dan selalu menggunakan
alat pelindung diri selama aktivitas jam kerja berlaku, sedangkan pada
minimal 1 kali dalam 5 tahun pada karyawan agar karyawan mengerti dan
27
B. Kerangka konsep
Pengawasan
Jam kerja
Penggunaan APD
Pelatihan K3
Pengetahuan
Keterangan:
C. Variabel penelitian
(K3)
28
D. Definisi operasional dan kriteria obyektif
1. Pengawasan
Kriteria objektif :
2. Jam kerja
Kriteria objektif :
Tidak sesuai : Bila seseorang bekerja lebih dari 8 jam perhari tanpa
terhitung lembur
29
Kriteria Objektif:
selama 5 Tahun
30
E. Hipotesis penelitian
1. pengawasan
2. Jam kerja
H0: Tidak ada hubungan jam kerja dengan penggunaan Alat Pelindung Diri
Ha: Ada hubungan jam kerja dengan penggunaan Alat Pelindung Diri
H0: Tidak ada hubungan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
Samudera Kendari.
Ha: Ada hubungan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dengan
Samudera Kendari.
31
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan pada Bulan Juli 2016 sampai selesai.
2. Lokasi penelitian
Kendari.
1. Populasi
2. Sampel
32
N
𝑛 = 1+N(𝑑2 )
Keterangan :
N = Besar Populasi
n = Besar sampel
96
𝑛 = 1+96(0,12 )
96
𝑛 = 1+96(0,01)
96
𝑛 = 1+0,96
96
𝑛 = 1,96
𝑛 = 48,979
n = 49
D. Pengumpulan Data
33
1. Data primer
maupun ringan.
2. Data sekunder
1. Pengolahan Data
(master tabel)
34
2. Analisis Data
a. Analisis Univariat
n
P= x 100%
N
Dimana :
P : Persentase
n : Jumlah responden
b. Analisis bivariat
pelindung diri (APD). Uji statistik yang digunakan adalah uji chi square
dengan rumus :
2
(𝑓𝑜 − 𝑓ℎ)2
𝑥 =∑
2
Keterangan :
35
frekwensi yang diharapkan (fh) diperoleh dengan rumus sebagai
berikut :
2) Jika x² hitung < x² table, maka Ha ditolak dan H0 diterima yang berarti
𝑥2
Q = √𝑁
Keterangan :
X2 = nilai chisquare
n = besar sampel
36
BAB V
1. Keadaan Lokasi
Sulawesi Tenggara dengan posisi geografis 03º 58´ 48´´ LS, dan 122º 34´ 17´´
40,53 Ha dan wilayah kerja perairan seluas 33,20 Ha; (b). Wilayah
2. Keadaan Geografis
37
B. Hasil Penelitian dan Pembahasan
1. Karakteristik Responden
a. Umur
berikut:
responden (12,2%)
38
b. Pendidikan
2. Univariat
39
Tabel 3 menunjukkan bahwa dari 49responden terdapat 21 responden
b. Pengawasan
4 sebagai berikut
c. Jam Kerja
sebagai berikut:
Jam kerja sesuai (42,9%) dan 27 responden (57,1%) tidak sesuai Jam Kerja.
40
d. Pelatihan K3
sebagai berikut:
pelatihan K3
3. Analisis Bivariat
hubungan antara variabel bebas (Pengawasan, Jam Kerja Dan Pelatihan K3)
dengan variabel terikat yaitu Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Karyawan
n % n % n % X2hitun
g=11,47
1 Ya 17 65,4 9 34,6 26 53,1 0,48
8
2 Tidak 4 17,4 19 82,6 23 46,9 4
2
X table=
Total 21 42,9 28 57,1 49 100 3,841
responden (17,4%) dan tidak ada pengawasan dan tidak menggunakan alat
nilai X2 hitung > X2 tabel (11,478 > 3,841), Dan uji Phi(Φ)=0,484dengan
42
b. Hubungan Jam Kerja Dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
n % n % n %
X2hitun
1 Sesuai 16 72,7 6 27,3 22 44,9 g=14,54
6 0,54
Tidak 5
2
2 Sesuai 5 18,5 22 81,5 27 55,1 X table=
3,841
Total 21 42,9 28 57,1 49 100
jam kerja dan menggunakan alat pelindung diri (APD) terdapat 16 responden
(72,7) dan sesuai jam kerja dan tidak menggunkan alat pelindung diri (APD)
tidak sesuai jam kerja dan tidak menggunkan Alat pelindung diri (APD)
43
Hasil uji statistik dengan menggunakan analisis Chi Square diperoleh
nilai X2 hitung > X2 tabel (14,546 > 3,841), Dan uji Phi(Φ)=0,545 dengan
Jam Kerja dengan Penggunaan Alat pelindung Diri (APD) Karyawan PT. Sultra
dan ada pelatihan K3 dan tidak menggunkan alat pelindung diri (APD) terdapat
pelindung diri (APD) terdapat 7 responden (25,0%) dan tidak ada poelatihan
44
K3 dan tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) terdapat 21 responden
(75,0%).
nilai X2 hitung > X2 tabel (8,507 > 3,841), Dan uji Phi(Φ)=0,417 dengan
C. Pembahasan
Pada Karyawan.
Kusuma, 2009).
45
responden (17,4%) dan tidak ada pengawasan dan tidak menggunakan alat
nilai X2 hitung > X2 tabel (11,478 > 3,841), Dan uji Phi(Φ)=0,484 dengan
Selain itu juga Perilaku pekerja yang kurang di siplin yang tidak mematuhi
Pertiwi (2015) dikatakan bahwa secara statistik tidak ada perbedaan yang
46
observasi harian terhadap penggunaan APD yang dilakukan
dilakukan oleh pengawas local maka pengawas tersebut sendiri kurang tegas
mengena sasaran.
Pada Karyawan.
Lamanya jam kerja berlebih dapat meningkatkan human error atau kesalahan
kerja karena kelelahan yang meningkat dan jam tidur yang berkurang.
jam kerja dan menggunakan alat pelindung diri (APD) terdapat 16 responden
(72,7) dan sesuai jam kerja dan tidak menggunkan alat pelindung diri (APD)
tidak sesuai jam kerja dan tidak menggunkan Alat pelindung diri (APD)
potensi bahaya, demi keselamatan dan kesehatan kerja, pelindung diri (APD)
47
baik maka pakaian harus pas dan sesuai. Jam kerja yang telah di tentukan
yaitu 6-8 sehari apa bila ada kariyawan yang mengambil lembur harus memilki
kondisi yang baik sat bekerja karena lamanya bekerja akan sangat
yang bekerja lembur harus menggunakan alat pelindung diri lengkap untuk
nilai X2 hitung > X2 tabel (14,546 > 3,841), Dan uji Phi(Φ)=0,545 dengan
Jam Kerja dengan Penggunaan Alat pelindung Diri (APD) Karyawan PT. Putra
dengan penggunaan alat pelindung diri, penelitian ini sejalan dengan Faizal
Abidin (2015) yang menyatakan bahwa tambahan durasi pada suatu shift
48
3. Hubungan K3 Dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Petugas
Karyawan.
dan ada pelatihan K3 dan tidak menggunkan alat pelindung diri (APD) terdapat
pelindung diri (APD) terdapat 7 responden (25,0%) dan tidak ada poelatihan
(75,0%).
bahaya, demi keselamatan dan kesehatan kerja, alat pelindung diri (APD)
baik maka pakaian harus pas dan sesuai. Pelatihan K3 sangat penting untuk
49
para pekerja untuk mengetahui resiko dari apa yang di kerjakannya seperti
nilai X2 hitung > X2 tabel (8,507 > 3,841), Dan uji Phi(Φ)=0,417 dengan
kesehatan kerja dengan perilaku pada pekerja kontruksi atma jaya Yogyakarta
lingkungan kerja dapat juga mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Selain itu
50
BAB Vl
A. Kesimpulan
Pelindung Diri (APD) Pada Karyawan PT. Putra Sultra Samudera Kendari.
Pelindung Diri (APD) Pada Karyawan PT. Putra Sultra Samudera Kendari.
B. Saran
51
DAFTAR PUSTAKA
Budiono dkk, 2008. Bunga Rampai Hyperkes dan Keselamatan Kerja Edisi Ke 2.
2 Desember 2016
ILO, 1996. Dasar-Dasar Keselamatan Kerja Bidang Kimia dan pengendalian Bahaya
Ishak, Aulia. 2005. Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja dalam Upaya
Medan.
52
Ismail. 2005. Studi Perilaku Karyawan Tentang Alat Pelindung Diri dan Prosedur
Kerja pada Bagian Produksi PT. Unaha Indah Kab. Kendari. Skripsi tidak
Kartono., 2014, Pengaruh Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dan
Lemshow et.al. 2006. Besar Sampel dalam Penelitian Kesehatan. Universitas Gadjah
Mariska. 2014. Dampak dari Shift Kerja serta Solusi Mengenai Bagaimana Shift Kerja
2015.
MenNakertrans RI, 2004, Aturan Waktu Kerja Lembur dan Upah Kerja lembur,
http://indosdm.com/kep-102menvi2004-tentang-waktu-kerja-lembur-dan-
upah-kerja-lembur
Persahabatan Bandung.
53
Setyawati L., 2005, ”Kesehatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan Kerja”, Materi
DIY. Yogyakarta.
Silaban, Gery. 2006. Upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja Karyawan PT Industri
Medan.
Suma’mur, 2006, Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja, PT. Toko Gunung
Agung, Jakarta
(http://www.ohsas-occupational-health-and-safety.com/
54
Lampiran 1
Kepada
Yth : Bapak/ ibu/ saudara calon responden
Di-
Tempat
Sebagai persyaratan tugas akhir mahasiswa Program Studi Sarjana Kesehatan
Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mandala Waluya Kendari, saya akan
Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pada Karyawan PT. Sultra Tuna Samudera
Kendari”. Guna keperluaan tersebut saya mohon kesediaan bapak/ ibu/ saudara
untuk menjadi responden dalam penelitian ini, dan bersedia untuk diobservasi dan
terima kasih.
Peneliti
55
Lampiran 2
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
(INFORMED CONSENT)
Saya yang bertanda tanggan di bawah ini menyatakan bersedia untuk menjadi
responden dalam penelitian yang dilakukan oleh program studi sarjana Kesehatan
Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mandala Waluya Kendari yang berjudul,
Tanda tangan saya ini menunjukan bukti bahwa saya besedia dan diberi
Responden
( .............................. )
56
Lampiran 3
LEMBAR OBSERVASI
I. Identitas Responden
a) Nama :
b) Umur :
2. Tamat SLTP
3. Tamat SLTA
4. PT (perguruan tinggi)
57
1) Pengawasan
Kriteria
No Pertanyaan Ya Tdk
2) Jam kerja
KRITERIA
No WAKTU KERJA Ya Tidak
58
3) . Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
(K3) ?
b. Tidak
b. Tidak
a. Ya
b. Tidak
a. Ya
b. Tidak
a. Ya,
b. Tidak
59
4) Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
1. Apakah anda mengetahui dampak dari tidak menggunakan alat pelindung diri
(APD) ?
Ya
Tidak
2. Alat Pelindung Diri apa saja yang disediakan pada saat bekerja?
Masker
Sarung tangan
Baju
Celana
Kaca mata
Sepatu boot
3. Apakah menurut anda, alat pelindung diri yang sudah disediakan tersebut
Ya
Tidak
60
4. Apakah Pada waktu bekerja, anda sudah memakai alat pelindung diri yang
Ya
Tidak
5. Apakah anda mengetahui apabila anda tidak memakai alat pelindung diri
Ya
Tidak
61
UJI STATISTIK
A. Univariat
Frequencies
Statistics
Umur Pendidikan
N Valid 49 49
Missing 0 0
Frequency Table
1. Umur
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 15-19 Tahun 4 8.2 8.2 8.2
20-24 Tahun 13 26.5 26.5 34.7
25-29 Tahun 16 32.7 32.7 67.3
30-34 Tahun 10 20.4 20.4 87.8
> 36 6 12.2 12.2 100
Total 49 100 100
Pendidikan
62
Statistics
Penggunaan APD Jam Kerja Pelatihan K3 Pengawasan
N Valid 49 49 49 49
Missing 0 0 0 0
Penggunaan APD
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Menggunakan 21 42.9 42.9 42.9
TidakMenggunakan 28 57.1 57.1 100.0
Total 49 100.0 100.0
Jam Kerja
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sesuai 22 44.9 44.9 44.9
TidakSesuai 27 55.1 55.1 100
Total 49 100 100
Pelatihan K3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Ya 21 42.9 42.9 42.9
Tidak 28 57.1 57.1 100
Total 49 100 100
Pengawasan
63
B. BIVARIAT
Crosstab
Penggunaan APD
TidakMenggu
Menggunakan nakan Total
Pengawasa Ada Count 17 9 26
n % within Pengawasan 65.4% 34.6% 100.0%
% within Penggunaan
81.0% 32.1% 53.1%
APD
% of Total 34.7% 18.4% 53.1%
Tidak Count 4 19 23
Ada % within Pengawasan 17.4% 82.6% 100.0%
% within Penggunaan
19.0% 67.9% 46.9%
APD
% of Total 8.2% 38.8% 46.9%
Total Count 21 28 49
% within Pengawasan 42.9% 57.1% 100.0%
% within Penggunaan
100.0% 100.0% 100.0%
APD
% of Total 42.9% 57.1% 100.0%
64
Chi-Square Testsd
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig. Point
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided) Probability
Pearson Chi-Square 11.478a 1 .001 .001 .001
b
Continuity Correction 9.602 1 .002
Likelihood Ratio 12.130 1 .000 .001 .001
Fisher's Exact Test .001 .001
Linear-by-Linear
11.244c 1 .001 .001 .001 .001
Association
N of Valid Cases 49
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is
9.86.
b. Computed only for a 2x2
table
c. The standardized statistic is 3.353.
d. For 2x2 crosstabulation, exact results are provided instead of Monte Carlo
results.
Symmetric Measures
Monte Carlo Sig.
95% Confidence Interval
Approx. Lower Upper
Value Sig. Sig. Bound Bound
Nominal by Phi .484 .001 .001a .000 .002
Nominal Cramer's V .484 .001 .001a .000 .002
N of Valid Cases 49
a. Based on 10000 sampled tables with starting seed 2000000.
65
Jam Kerja * Penggunaan APD
Crosstab
Penggunaan APD
Menggunak TidakMengg
an unakan Total
Jam Sesuai Count 16 6 22
Kerja % within Jam Kerja 72.7% 27.3% 100.0%
% within Penggunaan
76.2% 21.4% 44.9%
APD
% of Total 32.7% 12.2% 44.9%
TidakSesua Count 5 22 27
i % within Jam Kerja 18.5% 81.5% 100.0%
% within Penggunaan
23.8% 78.6% 55.1%
APD
% of Total 10.2% 44.9% 55.1%
Total Count 21 28 49
% within Jam Kerja 42.9% 57.1% 100.0%
% within Penggunaan
100.0% 100.0% 100.0%
APD
% of Total 42.9% 57.1% 100.0%
Chi-Square Testsd
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig. Point
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided) Probability
Pearson Chi-Square 14.546a 1 .000 .000 .000
Continuity Correctionb 12.417 1 .000
Likelihood Ratio 15.268 1 .000 .000 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear
14.249c 1 .000 .000 .000 .000
Association
N of Valid Cases 49
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is
9.43.
b. Computed only for a 2x2
table
66
Chi-Square Testsd
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig. Point
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided) Probability
Pearson Chi-Square 14.546a 1 .000 .000 .000
b
Continuity Correction 12.417 1 .000
Likelihood Ratio 15.268 1 .000 .000 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear
14.249c 1 .000 .000 .000 .000
Association
N of Valid Cases 49
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is
9.43.
b. Computed only for a 2x2
table
c. The standardized statistic is 3.775.
d. For 2x2 crosstabulation, exact results are provided instead of Monte Carlo
results.
Symmetric Measures
Monte Carlo Sig.
95% Confidence Interval
Approx. Lower Upper
Value Sig. Sig. Bound Bound
Nominal by Phi .545 .000 .000a .000 .000
Nominal Cramer's V .545 .000 .000a .000 .000
N of Valid Cases 49
a. Based on 10000 sampled tables with starting seed 2000000.
67
Pelatihan K3 * Penggunaan APD
Crosstab
Penggunaan APD
Meng
gunak TidakMengg
an unakan Total
Pelatihan Ya Count 14 7 21
K3 % within Pelatihan K3 66.7% 33.3% 100.0%
% within Penggunaan APD 66.7% 25.0% 42.9%
% of Total 28.6% 14.3% 42.9%
Tidak Count 7 21 28
% within Pelatihan K3 25.0% 75.0% 100.0%
% within Penggunaan APD 33.3% 75.0% 57.1%
% of Total 14.3% 42.9% 57.1%
Total Count 21 28 49
% within Pelatihan K3 42.9% 57.1% 100.0%
% within Penggunaan APD 100.0
100.0% 100.0%
%
% of Total 42.9% 57.1% 100.0%
Chi-Square Testsd
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig. Point
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided) Probability
Pearson Chi-Square 8.507a 1 .004 .008 .004
b
Continuity Correction 6.891 1 .009
Likelihood Ratio 8.701 1 .003 .008 .004
Fisher's Exact Test .008 .004
Linear-by-Linear
8.333c 1 .004 .008 .004 .004
Association
N of Valid Cases 49
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is
9.00.
b. Computed only for a 2x2
table
c. The standardized statistic is 2.887.
d. For 2x2 crosstabulation, exact results are provided instead of Monte Carlo
results.
68
Dokumentasi Responden Sedang Mengisi Kusioner
69
Dokumentasi Saat Melihat Langsung Mesin
Nim : K201202246
Suku :
Agama :
Asal :
Alamat :
Pendidikan Formal
a. Sdn
b. Smpn
c. Sman
d. Stikes-Mw Kendari Tahun 2012-2017
a. Ayah :
b. Ibu :
a. Ayah :
b. Ibu :
74
Anak Ke :
75