Anda di halaman 1dari 41

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam rangka praktek kebidanan komunitas yang dilakukan oleh

mahasiswi program studi DIII Akademi Kebidanan Darul Husada semester

VI di Desa Bintang Hu, Kecamatan Batee, Kabupaten Pidie, sebagai salah

satu tugas mata kuliah kebidanan komunitas mahasiswa banyak

melakukan kegiatan untuk mendapatkan pengalaman nyata dilapangan

tentang praktek kebidanan di masyarakat, salah satunya yaitu kegiatan

yang dilakukan adalah Keluarga Binaan.

Di Keluarga Bpk. Marjoni yang bertempat tinggal di Bintang Hu

terdapat balita yang mengalami kelambatan pertumbuhan. Dengan melihat

kondisi seperti ini, penulis akan melakukan pendekatan pada keluarga

tersebut untuk menerapkan asuhan kebidanan komunitas dengan keluarga

binaan, sebagai keluarga binaan diharapkan An. Arsya dapat mengalami

peningkatan pertumbuhan.

B. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:

1. Nutrisi apa saja yang di perlukan balita?

2. Bagaimana cara untuk membuat ibu mau mengantar balita ke

posyandu?

1
2

3. Bagaimana cara meningkatkan pertumbuhan balita?

C. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Balita dapat mengalami peningkatan pertumbuhan yang optimal sesuai

dengan usianya.

2. Tujuan Khusus

a. Dilakukan pengkajian data Subjektif dan Objektif pada keluarga

Tn.Marjoni di Desa Bintang Hu, Kecamatan Batee, Kabupaten

Pidie.

b. Dilakukan diagnosa masalah dan kebutuhan pada keluarga

Tn.Marjoni di Desa Bintang Hu, Kecamatan Batee, Kabupaten

Pidie.

c. Dilakukan analisa potensial masalah yang mungkin terjadi pada

keluarga Tn.Marjoni di Desa Bintang Hu, Kecamatan Batee,

Kabupaten Pidie.

d. Dilakukan tindakan yang segera memerlukan penanganan dan

kolaborasi pada keluarga Tn.Marjoni di Desa Bintang Hu,

Kecamatan Batee, Kabupaten Pidie.

e. Dilakukan rencana asuhan yang akan diberikan pada keluarga

Tn.Marjoni di Desa Bintang Hu, Kecamatan Batee, Kabupaten

Pidie.

2
3

f. Dilakukan pelaksanaan asuhan yang akan diberikan sesuai

kebutuhan pada keluarga Tn.Marjoni di Desa Bintang Hu,

Kecamatan Batee, Kabupaten Pidie.

g. Dilakukan evaluasi pada hasil asuhan yang diberikan dengan

metode SOAP keluarga Tn.Marjoni di Desa Bintang Hu,

Kecamatan Batee, Kabupaten Pidie.

D. MANFAAT

1. Institusi Pendidikan

Diharapkan penulisan keluarga binaan ini dapat dijadikan sebagai

bahan tambahan pelajaran, sebagai bahan evaluasi dalam membuat

study kasus dan juga dapat dijadikan sebagai bahan bacaan pustaka.

2. Institusi Praktek

Dapat memberikan masukan tentang implementasi pelayanan balita

serta sebagai bahan evaluasi lapangan.

3. Bagi Mahasiswa

Dapat lebih menguasai pelayanan terhadap balita yang baik dalam

keluarga binaan dan dalam menentukan asuhan yang sesuai untuk

diberikan pada balita.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Balita

Balita adalah suatu proses pertumbuhan fisik yang di tandai

bertambahnya ukuran organ tubuh karena pertumbuhan sel dan suatu

proses aspek non fisik menuju terciptanya kedewasaan yang di tandai

dengan bertambahnya kemampuan / keterampilan yang menyangkut

struktur dan fungsi tubuh.

Pertumbuhan adalah suatu proses perubahan fisisk (anatomis) yang

ditandai dengan bertabahnya ukuran berbagai organ tubuh yang

disebabkan adanya penambahan perbesarasan sel-sel tubuh.

Perkembangan adalah bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh

yang dapat dicapai melalui tumbuh kematangan dan pelajar (Menkes RI,

2015).

B. Pertumbuhan dan Perkembangan Balita

1. Konsep dasar

Perkembangan yaitu suatu proses menuju terciptanya kedewasaan

yang ditandai bertambahnya kemampuan/keterampilan yang

menyangkut struktur tubuh yang berkaitan dengan aspek non fisik.

Pertumbuhan dan perkembanngan termasuk suatu proses yang saling

berkaitan dan sulit di pisahkan.

4
5

2. Tujuan mempelajari pertumbuhan dan perkembangan balita

a. Untuk mengetahui tumbuh kembang balita yang normal

b. Untuk mengetahui adanya kelainan dalam pertumbuhan dan

perkembangan balita sedini mungkin

c. Untuk mengarahkan agar pertumbuhan dan perkembangan balita

langsung selaras sesuai dengan usianya.

3. Tahap / fase tumbuh kembang anak

a. Fase neonates : sejak lahir sampai umur 4 minggu;

b. Fase bayi : 4 minggu sampai dengan 1 tahun

c. Fase prasekola/balita : 1 sampai 5 tahun

d. Fase anak sekolah : 6 sampai dengan 12 tahun

e. Fase remaja : 12 sampai dengan 18 atau 21 tahun (Belum

Menikah).

4. Pola tahap perkembangan

Pola ini mencerminkan ciri khusus dalam setiap tahapan

perkebangan yang dapat digunakan untuk mendeteksi dini

perkembanga selanjutnya. Pada masa ini di bagi menjadi lima tahap

yaitu :

a. Masa pra lahir, terjadi pertumbuhan yag sangat cepat pada alat

dan jaringan tubuh.


6

b. Masa neonatus, terjadi proses penyesuaian dengan kehidupan

diluar rahim dan hampir sedikit aspek pertumbuha fisik dalam

perubahan

c. Masa bayi perkembangan sesuai dengan lingkungan yang

mempengaruhinya fan mempunyai dan mempunyai kemampuan

untuk melindungi dan menghindari hal yang mengancam dirinya

d. Masa anak terjadi perkembangan yang cepat dalam asfek sifat,

sikap, minat dan cara penyesuaian dengan lingkungan.

5. Faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak

a. Faktor herediter: merupakan faktor pertumbuhan yang dapat di

turunkan yaitu suku, ras, dan jenis kelamin.

b. Faktor lingkungan: lingkungan pranatal, kondisi lingkungan, yang

mempengaruhi fetus dalam uterus yang dapat mengganggu

pertumbuhan dan perkembangan anak atau balita.

c. Nutrisi: nutrisi adalah salah satu komponen yang penting dalam

menunjang keberlangsungan proses pertumbuhan perkembangan.

d. Lingkungan budaya: budaya keluarga atau mmasyarakat akan

mempengaruhi bagaimanna mereka dalam mempersepsikan dan

memahami kesehatan dan perilaku hidup sehat.

e. Status sosial dan ekonomi keluarga : anak yang dibesarkann di

keluarga yang berekonomi tinggi untuk pemenuhan kebutuhan


7

gizi akan tercukupi dengan baik di bandingkan dengan anak yang

di besarkan dikeluarga yang berekonomi sedang atau krang.

f. Iklim/cuaca: iklim tertentu akan mempengarhi status kesehatan

anak misalnya musim penghujan akan dapat menimbulkan banjir

sehingga menyebabpkan sulitnya trasportasi untuk mendapatkan

bahan makanan, timbul penyaki menular, dan penyakit kulit yang

dapat menyerang bayi dan anak-anak.

g. Olah raga/latihan fisik: manfaat olah raga atau latihan fisik yang

teratur akan meningkatkan sirkulasi darah sehingga meningkatkna

suplai oksigen ke seluruh tubuh, meningkatkan aktivitas fisik dan

menstimulasi perkembangan otot dan jaringan sel.

h. Posisi anak dalam keluarga: posisi anak sebagai anak tunggal,

anak sulung, anak tengah atau anak bungsu dan mempegaruhi

pola perkembangan anak tersebut diasuh dan didik dalam

keluarga.

i. Status kesehatan: status kesehatan anak dapat mempengaruhi pada

pencapaian pertumbuhan dan perkembangan.

j. Faktor hormonal: faktor hormonal yang berperan dalam

pertumbuhan dan perkembangan anak adalah somatotropon yang

berperan dalam mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan,hormon

tiroid dengan menstimulasi metabolisme tubuh.


8

6. Ciri-ciri tumbuh kembang anak

Tumbuh kembang anak yang sudah di mulai sejak konsepsi

sampai dewasa itu mempunyai ciri-ciri tersendiri, yaitu : tumbuh

kembang adalah proses yang kontinyu sejak dari konsepsi sampai

maturitas/dewasa yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan

lingkungan.

C. Kunjungan Balita

1. Pelayanan kesehatan anak balita

Pelayanan kesehatan sesuai standar yang meliputi :

1) Pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun yang

tercatat dalam Buku KIA/ KMS. Pemantauan pertumbuhan adalah

pengukuran berat badan anak balita setiap bulan yang tercatat

dalam Buku KIA/KMS. Bila berat badan tidak naik dalam 2 bulan

berturut-turut atau berat badan anak balita di bawah garis merah

harus dirujuk ke sarana pelayanan kesehatan.

2) Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang

(SDIDTK) minimal 2 kali dalam setahun. Pelayanan SDIDTK

meliputi pemantauan perkembangan motorik kasar, motorik halus,

bahasa, sosialisasi dan kemandirian minimal 2 kali pertahun (setiap

6 bulan). Pelayanan SDIDTK diberikan disarana pelayanan

kesehatan.

3) Pemberian vitamin A dosis tinggi (200.000 IU), 2 kali setahun.


9

4) Kepemilikan dan pemanfaatan buku KIA oleh setiap anak balita.

5) Pelayanan anak balita sesuai standar dengan menggunakan

pendekatan MTBS.

2. Pengumpulan Data Dasar

Melakukan pengkajian dengan mengumpulkan semua data yang

dibutuhkan untuk mengevaluasi keadaan balita meliputi; Menanyakan

riwayat kesehatan dan keluhan balita kepada ibunya dan pemeriksaan

fisik

3. Interpretasi Data Dasar

Melakukan identifikasi terhadap diagnosa atau masalah

berdasarkan interpretasi yang benar atas data- data yang telah

dikumpulkan. Kemudian ditentukan masalah dan kebutuhan klien agar

dapat diberikan asuhan yang efektif dan sesuai. Diagnosa, masalah dan

kebutuhan balita tergantung hasil pengkajian data terhadap balita yag

telah ditanyaka kepada ibunya.

4. Mengidentifikasi Diagnosa atau Potensial Masalah dan

Mengantisipasi Penanganannya

Mengidentifikasi masalah potensial atau diagnosa potensial

berdasarkan diagnosa/ masalah yang sudah diidentifikasi. Langkah ini

membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan.


10

5. Menetapkan Kebutuhan terhadap Tindakan Segera untuk

Melakukan Konsultasi, Kolaborasi dengan Tenaga Kesehatan

Lain Berdasarkan Kondisi Klien

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter

dan untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim

kesehatan lain (Wolley, Gunawan, & Warouw, 2016). Sebagai contoh

balita di rumah tersebut bahwa oragtuanya merokok di hawatirkan

anaknya terkena penyakit TBC karena terkena asap rokok. maka bidan

dengan segera menentukan perlu tidaknya tindakan konsultasi atau

kolaborasi denagn dokter untuk pemberian pengobatan dengan secara

langsung.

6. Menyusun Rencana Asuhan yang Menyeluruh

Perencanaan asuhan yang menyeluruh ditentukan oleh langkah-

langkah sebelumya. Langkah ini merupakan manajemen terhadap

masalah atau diagnosa yang telah diidentifikasi atau diantisipasi.

Tugas bidan adalah merumuskan rencana asuhan sesuai dengan hasil

pembahasan rencana asuhan bersama klien kemudian membuat

kesepakatan bersama sebelum melaksanakannya.

7. Pelaksanaan Langsung Asuhan Dengan Efisien Dan Aman


11

Pada langkah ini, rencana asuhan yang menyeluruh seperti yang

telah diuraikan pada langkah sebelumnya dilaksanakan secar efisien

dan aman. Pelaksanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau

sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim kesehatan lainnya. Akan

tetapi walaupun bidan tidak melakukannya sendiri ia tetap memikul

tanggung jawab mengarahkan pelaksanaannya.

8. Evaluasi

Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang

telah diberikan. Rencana tersebut dapat dianggap efektif jika memang

benar- benar efektif dalam pelaksanaannya. Didalam

pendokumentasian/ catatan asuhan dapat diterapkan dalam bentuk

SOAP.

D. Prinsip Dasar

Pelayanan kesehatan neonatal dan balita harus dimulai sebelum

bayi dilahirkan, melalui peleyanan kesehatan yang diberikan kepada ibu

hamil dnegan berbagai bentuk upaya pencegahan dan penanggulangan dini

terhadap faktor- faktor yang memperlemah kondisi seorang ibu hamil

harus diprioritaskan, seperti gizi yang rendah, anemia, dekatnya jarak antar

kehamilan, dan buruknya hygiene (Dewi, 2015).

Adapun jadwal imunisasi nasional yang digunakan yaitu menurut

depkes RI antara lain sebagai berikut:


12

Tabel 2.1 Jadwal Imunisasi

No Umur Imunisasi

1 Lahir Vit K dan HB 0

2 0-7 hari HB 1 dan Polio 0

3 1 bulan HB 2

4 0-2 bulan BCG

5 2 bulan Polio 1 dan DPT 1

6 3-6 bulan HB 3

7 4 bulan Polio 2 dan DPT 2

8 6 bulan Polio 3 dan DPT 3

9 9 bulan Campak

10 18 bulan Polio 4 dan DPT 4

10 5 tahun Polio5 dan DPT 5

11 6 tahun Campak 2

12 12 tahun DPT 6

1. Tanda-tanda bahaya yang harus diwaspadai pada balita:

a. Pernafasan: sulit atau lebih dari 60 kali permenit.

b. Kehangatan: terlalu panas (>38º c atau terlalu dingin <36º c).

c. Tinja atau kemih: tidak berkemih dalam 24 jam, tinja lembek,

sering, hijau tua, ada lendir atau darah pada tinja.


13

d. Aktifitas: menggigil, atau menagis tidak biasa, sangat mudah

tersinggung, lemas, terlalu mengantuk, lunglai, kejang, kejang

halus, tidak bisa tenang, menangis terus menerus (Depkes, 2014).

E. Manajemen Kebidanan Balita

1. Mengumpulkan Data Dasar

Melakukan pengkajian dengan mengumpulkan semua data yang

dibutuhkan untuk mengevaluasi balita. Pengkajian data yang

dilakukan meliputi:

a. Riwayat balita.

b. Pemeriksaan fisik

c. Faktor genetik

2. Interpretasi Data Dasar

Melakukan identifikasi terhadap diagnosa atau masalah

berdasarkan interpretasi yang benar atas data- data yang telah

dikumpulkan dari pengkajian data pada balita. Menetapkan diagnosa,

masalah dan kebutuhan pada balita.

3. Mengidentifikasi Diagnosa atau Masalah Potensial dan

Mengantisipasi Penanganannya

Mengidentifikasi masalah potensial atau diagnosa potensial

berdasarkan diagnosa/masalah yang sudah diidentifikasi. Langkah


14

ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan

pencegahan.

4. Menetapkan Kebutuhan Terhadap Tindakan Segera untuk

Melakukan Konsultasi, Kolaborasi dengan Tenaga Kesehatan

Lain Berdasarkan Kondisi Klien

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter

dan untuk dikonsultasikan atau ditangani bersma dengan anggota tim

kesehatan lain sesuai dengan kondisi kesehatan klien. Sebagai

contoh bila balita mengalami kejang maka bidan harus segera

menetapkan balita untuk dilakukan rujukan atau kolaborasi.

5. Menyusun Rencana Asuhan yang Menyeluruh

Perencanaan asuhan yang menyeluruh ditentukan oleh langkah-

langkah sebelumya. Sebagai contoh pada balita bidan akan

merencanakan pemberian asuhan seperti thermoregulasi, pemberian

vitamin A dan sebagainya yang dibutuhkan oleh balita.

6. Pelaksanaan Langsung Asuhan Dengan Efisien dan Aman

Yaitu melaksanakan rencana asuhan yang menyeluruh seperti

yang telah diuraikan pada langkah sebelumnya yang dilaksanakan

secara efisien dan aman.


15

7. Evaluasi

Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang

telah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah

benar- benar terpenuhi dalam metode pendokumentasian SOAP.

F. Keluarga Sadar Gizi

Keluarga sadar gizi adalah keluarga yang mampu mengenali dan

mengatasi masalah gizi serta menerapkan perilaku gizi yang baik untuk

seluruh anggota keluarganya. Perilaku gizi yang baik adalah pengetahuan,

sikap dan praktek keluarga untuk mewujudkan keadaan gizi yang baik

meliputi: menimbang berat badan secara teratur, mengkonsumsi makanan

seimbang dan menjalankan pola hidup sehat. Makanan seimbang adalah

susunan makanan yang terdiri dari makanan pokok, lauk-pauk, sayur dan

buah yang aman sesuai kebutuhan masing-masing anggota keluarga.

1. Norma Keluarga Sadar Gizi:

a. Menimbang berat badan secara teratur

Berat badan merupakan petunjuk yang baik untuk mengetahui

keadaan gizi dan kesehatan. Perubahan berat badan

menunjukksan perubahan konsumsi makanan dan/atau

gangguan kesehatan.
16

b. Memberikan hanya ASI saja sampai usia 6 bulan

ASI merupakan makanan bayi yang paling sempurna, bersih

dan sehat. ASI saja cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi

sampai usia 6 bulan untuk tumbuh kembang normal,

meningkatkan kekebalan tubuh bayi, menjalin hubungan kasih

sayang antara ibu dan bayi, praktis dan murah.

c. Menggunakan garam beryodium

Garam beryodium adalah garam yang telah diperkaya dengan

yodium yang dibutuhkan tubuh untuk membuat hormone yang

mengatur pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan.

d. Makan aneka ragam makanan setiap hari

Tidak ada satu jenis bahan makanan pun yang memenuhi

semua kebutuhan zat gizi. Aneka ragam makanan

menyediakan kebutuhan semua zat gizi bagi tubuh. Untuk bisa

memenuhi semua kebutuhan zat gizi makanan sehari-hari

terdiri dari makanan pokok, lauk-pauk sayur dan buah.

e. Mengkonsumsi suplemengizi sesuai anjuran.

Kebutuhan vitamin A pada kelompok bayi, balita, ibu hamil

dan ibu menyusui meningkat dan seringkali tidak bisa dipenuhi


17

dari makanan sehari-hari. Suplementasi vitamin A diperlukan

untuk memenuhi kebutuhan vitamin A (Riskesdas, 2013)


BAB III

HASIL PENDATAAN

A. Gambaran Umum Lokasi PBL

Desa/kelurahan : Bintang Hu

Kecamatan : Batee

Kabupaten : Pidie

Provinsi : Aceh

1. Gambaran Geogarfis

a. Luas wilayah : 2,90 km2

b. Batas wilayah :

Sebelah Utara : Gampong Pulo Bungong / Dayah Tuha


Kec.Batee

Sebelah Timur : Gampong Pulo Tukok Kec.Batee

Sebelah Barat : Gampong Pulo Tukok Kec.Batee

Sebelah Barat : Gampong Dayah Baroh/Alue Kec Batee/pidie

c. Pembagian Wilayah Desa.

Jumlah Dusun : 3 Dusun

18
19

Kondisi Daerah : Dataran rendah dengan ketinggian kurang

lebih 500 meter dari permukaan laut

Kondisi tanah : Subur

Desa Gampong Bintang Hu merupakan daerah yang pada

umumnya penduduk bermata pencarian Petanian dan perikanan

dengan jumlah penduduk 442 dan jumlah kepala keluarga 126 KK.

B. Data Hasil Kuesioner

Tabel 3.1
Distribusi Frekuensi Keluarga Binaan Menurut Usia Dan Jenis Kelamin
di Gampong Bintang Hu Kecamatan Batee Kabupaten Pidie
Tahun 2019
Persentase
No Kelompok Umur Laki-laki Pr Jumlah
(%)
1 0-12 bulan 1 - 1 50,0
2 1-5 tahun - - -
3 6-14 tahun - - -
4 15-45 tahun 1 1 2 50,0
5 45-69 tahun - - -
Total 2 1 3 100
(Sumber : Data Primer dari Kuesioner PBL Akbid Darul Husada Sigli Tahun 2019)

Dari data dapat dilihat KK Binaan desa Bintang Hu Bahwa terdiri

dari tiga orang dalam sebuah keluarga.


20

Tabel 3.2
Distribusi KK Binaan Menurut Tingkat Pendidikan Di Gampong
Bintang Hu Kecamatan Batee Kabupaten pidie
Tahun 2019.

No. Tingkat Pendidikan Jumlah %


1. Tidak Sekolah 1 33,3
2. SD -
3. SLTP - -
4. SLTA - -
5. DIPLOMA/PT 2 66,7
TOTAL 3 100
(Sumber : Data Primer berdasarkan kuesioner PBL Akbid Darul Husada Tahun 2019)

Analisa Data : Dari data dapat dilihat KK Binaan desa Bintang Hu Bahwa tingkat

pendidikan tertinggi keluarga binaan adalah 2 orang atau 66,7 %.

Tabel 3.3
Distribusi KK Binaan Menurut Mata Pencaharian Di Gampong
Bintang Hu Kecamatan Batee Kabupaten pidie
Tahun 2019.

No Mata Pencarian Jumlah %


1. IRT 1 33,3
2. Petani/perikanan - -
3. Wiraswasta 1 33,3
4. Tidak Bekerja 1 33,3
TOTAL 3 100
(Sumber : Data Primer berdasarkan kuesioner PBL Akbid Darul Husada Tahun 2019)
21

Analisa Data : Dari data dapat dilihat KK Binaan desa Bintang Hu Bahwa kepala

keluarga binaan mempunyai mata pencaharian wiraswasta.

C. Masalah Kesehatan KK Binaan

Masalah kesehatan yang ada di keluarga binaan Tn D sebab karena

kurangnya pengetahuan tentang imunisasi lengkap pada balita. Dalam hal

ini intervensi yang dapat diberikan bidan atau mahasiswi sebagai langkah

awal adalah pemberian pendidikan kesehatan sehingga diharapkan

keluarga menyelesaikan masalah yang timbul secara cepat dan mandiri.

D. Prioritas Masalah Berdasarkan Skore

1. Masalah : Bayi tidak mendapat imunisasi dasar

No. Kriteria Masalah Perhitungan Score Pembahasan


1 Sifat masalah 2/3x1 2/3 Ancaman kesehatan
pada bayi sehingga
mudah terkena
penyakit.
2 Kemungkinan 2/2 x 2 1 Bisa diubah dengan
masalah dapat di ubah melakukan penyuluhan
tentang imunisasi.
3 Potensi masalah 3/3 x 1 2/3 Tinggi karena tenaga
untuk dicegah kesehatan yang bisa
memberikan informasi.
4 Menonjolnya masalah 2/2 x 1 1 Masalah mudah dan
harus segera ditangani
22

karena menyangkut
kesehatan bayi.
Total 31/3

E. Program Intervensi

1. Penyuluhan Pada KK Binaan

Program intervensi yang di lakukan adalah bersifat penyuluhan dan

sekaligus evaluasi penerimaan nya ini diadakan dirumah keluarga

binaan yaitu desa Bintang Hu Kec. Batee Kab. Pidie mulai tanggal 24

Februari 2019 yang bertujuan untuk memberikan penyuluhan tentang

masalah yang dialami KK Binaan.

Penyuluhan yang dilakukan bersifat informasi, penyuluhan dan

pengajaran dimana terjadinya proses diskusi dan disertai tanya jawab

yang disertai dengan masalah kurangnya pemahaman keluarga tentang

Imunisasi Dasar pada Balita.

2. Pelaksanaan

No Masalah Tindakan / Waktu dan Sasaran


Pemecahan Tempat
1 Kurangnya Penyuluhan 24 – 27 Februari Ibu yang tidak
Pengetahuan 2019 dirumah ingin memberikan
Keluarga Keluarga Binaan imunisasi pada
Tentang di gampong bayinya.
Imunisasi Bintang Hu.
23

F. Pembahasan

Pada tanggal 24-02-2019 bertempat di rumah Tn.M Desa Bintang Hu

Kecamatan Batee Kabupaten Pidie, diperoleh data keluarga dengan nama kepala

keluarga Tn. M ,Laki-laki, 35 tahun, Islam, Aceh, SMA, Wiraswasta. Anggota

keluarga terdiri dari istri dan 1 orang anak, dengan istri Ny. S, 26 tahun,

Perempuan, DIV, sebagai ibu rumah tangga. Anak ke 1 An. M , 1 tahun, Laki-

laki.

Status kesehatan keluarga 1 tahun terakhir ada yang sakit dalam 1 tahun

terakhir. An.M , 1 tahun, Laki-laki, .jenis penyakit panas/ demam, tempat berobat

di Bidan. Pengambilan keputusan dalam keluarga berdasarkan kesepakatan

adalah suami-istri dan didalam 1 tahun terakhir tidak ada kematian. Dan ibu tidak

mempunyai masalah dalam sistem reproduksinya, dan ibu menggunakan alat

kontrasepsi yaitu KB suntik sudah 6 bulan menggunakanya dan tempat

pelayanannya itu di bidan.

Pada data kesehatan Balita diperoleh An.M dengan BB 10 kg,TB 72 cm,

Buku KMS tidak terisi lengkap,balita di timbang teratur, dan sering ikut

posyandu, status gizi balita cukup, Ibu mengaku An.M tidak mendapatkan

imunisasi lengkap karena ia takut.

Berdasarkan data lingkungan posisi keluarga binaan menghadap barat

kearah matahari terbenam, ventilasi cukup, lantai rumah menggunakan keramik,

rumah cukup luas yang terdiri dari ruang tamu, 2 kamar tidur, dapur, jamban.

Sumber air bersih yang digunakan keluarga berasal dari sumur bor dengan kondisi

air memenuhi syarat yaitu tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna. Untuk
24

SPAL keluarga Tn. D menggunakan selokan dengan pembuangan tinja ke septik

tank, dan ibu mempunyai binatang peliharaan berupa Ayam dengan jarak kandang

7 meter dari rumah.

Setelah dianalisa dari data keluarga dari Tn. M , maka ditemukan adanya

masalah pada Tn. M dan Ny. S sehingga harus diberikan asuhan yang dilakukan

dengan mengacu pada format pemeriksaan fisik dan manajemen balita.

Pada hari pertama tanggal 24 Februari 2019 mahasiswi mengunjungi

rumah kk binaan untuk bersilaturrahmi dan menjelaskan maksud dan tujuan dari

kunjungan

Pada hari kedua tanggal 25 Februari 2019 mahasiswi mengunjungi rumah

kk binaan untuk menanyakan alasan Ibu tidak mau memberikan imunisasi pada

bayinya.

Pada hari ketiga tanggal 26 Februari 2019 mahasiswi mengunjungi rumah

kk binaan untuk menjelaskan pada ibu mengenai pengertian imunisasi,

menjelaskan apa fungsi dari imunisasi dan menyarankan para ibu untuk

melakukan pemberian imunisasi pada bayi

Pada hari ke empat tanggal 27 Februari 2019 mahasiswi mengunjungi

rumah kk binaan untuk menyakinkan Ibu untuk melakukan anjuran yang

disarankan dan Ibu pun mengerti dan mau mengikuti anjuran yang disampaikan.
BAB IV

TINJAUAN KASUS

FORMAT PENGKAJIAN DATA KELUARGA

IDENTITAS KELUARGA

1. Nama Kepala Keluarga : Marjoni

Jenis Kelamin : Lk

Umur : 35 thn

Agama : Islam

Suku Bangsa : Indonesia

Pendidikan : SD Sederajat

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Ds. Bintang Hu

1. Anggota Keluarga

N Hubungan Pendidi
Nama Umur Sex Pekerjaan Ket
o Keluarga kan

1. Marjoni 35 th L Suami SLTA Wiraswasta

2. Sri Nanda Sari 26 th P Istri D-IV IRT

3. Muhammad 12 L AK Belum Tidak

Arsya bulan sekolah Bekerja

25
26

2. Status Kesehatan Keluarga 6 Bulan Terakhir (Semua Jenis Penyakit)

No Nama Umur Sex Jenis Penyakit Tempat Berobat

1. Muhammad Arsya 12 bulan L Demam BPS Hj.Nuraini

3. Status Kesehatan Keluarga Saat Survey Terakhir (Semua Jenis Penyakit)

No Nama Umur Sex Jenis Penyakit Tempat Berobat

1. Muhammad Arsya 12 bulan L Demam, gatal- BPS Hj.Nuraini

gatal

4. Pengambilan Keputusan dalam keluarga :

Suami Istri Suami & Istri √

5. Kematian Dalam Setahun Terakhir :

No Nama Bulan dan tahun Sebab Kematian Ket

kematian

Tidak Ada
27

DATA KESEHATAN IBU

1. Ibu Hamil

a. Riwayat Kehamilan : HPHT TTP

Umur Kehamilan :

Trimester I (0-14 minggu) :

Trimester II (15-28 minggu) :

Trimester III (29-lahir) :

Diagnosa Ibu :

: Janin :

b. ANC : ( ) ya ( ) Tidak Bila ya apakah :

( ) Lengkap (minimal 4 x/lewat jadwal waktu yang telah ditentukan)

( ) Tidak lengkap (kurang dari 4 x/lewat jadwal waktu yang telah

ditentukan)

Dimana kebiasaan periksa hamil

( ) Dokter Spesialis ( ) Bidan Praktek

( ) Puskesmas ( ) Dukun

Bila tidak ANC alasannya :

( ) Tidak Tahu ( ) Tidak mau ( ) Jarak pelayanan Kes. Jauh

Lain-lain (Sebutkan)……

c. Imunisasi TT

( ) Lengkap (Minimal 2 x/ sesuai usia kehamilan)

( ) Tidak lengkap (kurang dari 2 x)

( ) Tidak Imunisasi
28

Alasan tidak imunisasi :

( ) Tidak tahu ( ) Tahu tapi tidak mau

( ) Yan-Kes Jauh ( ) Lain-lain (sebutkan)

d. Faktor Resiko Kehamilan

( ) Ada, sebutkan :

( ) Tidak ada

e. Keadaan Gizi Ibu Hamil

1. Makanan yang dinpantang selama hamil :

(Sebutkan) :

2. LILA cm

3. Kesimpulan status gizi ibu :

Anemia ibu hamil : ( ) Ya ( ) Tidak Hb terakhir : gr%

f. Rencana Persalinan

( ) Nakes ( ) Non Nakes

Alasan :

2. Neonatus

a. Status Pemeriksaan Neonatus

( ) Lengkap

( ) Tidak Lengkap

( ) Tidak sama sekali

Alasan Tidak Periksa Sama Sekali

( ) Tidak Tahu ( ) Tahu tapi tidak mau


29

( ) Yan-Kes jauh

3. Ibu Nifas

a. Ibu Nifas hari ke hari/minggu

b. Apakah ibu sudah memeriksakan diri selama nifas ?

( ) ya ( ) Tidak

c. Bila ya, berapa kali ? …… kali

d. Tempat pemeriksaan : ( ) RS ( )PUSKESMAS

( ) Bidan Praktek

Bila tidak periksa alasan :

( ) Tidak tahu ( ) Yan-Kes jauh ( ) Tahu tapi tidak mau

e. Apakah ibu menusui : ( ) Ya ( ) Tidak

Bila tidak apa alasannya (Sebutkan) :

f. Obat-obatan yang diminum saat ini : ( ) Vit.A ( )Fe

Lain-lain, sebutkan :

g. Apakah ibu melakukan perawatan puerperium : ya, tidak

Billa ya, bagaimana cara melakukan

( ) Benar ( ) salah

Jika tidak, alasan ( ) Tidak tahu ( ) Tahu tapi tidak mau

4. Ibu Bersalin : (Umur Anak Terakhir 0-1 Tahun)

a. Siapa yang menolong persalinan :

( ) Petugas kesehatan ( ) Dukun


30

Alasan bersalin dengan dukun :

b. Tempat bersalinan :

( ) Sarana Kesehatan ( ) Rumah

Alasan bersalinan dirumah / rumah dukun :

5. Ibu Menyusui (Umur Anak Terakhir 0-1 Tahun)

a. Apakah ibu menyusui bayinya ? ( √ ) Ya ( ) Tidak

b. Keadaan gizi ibu menyusui : Berat badan ibu 65 kg

c. Makanan yang dipantang selama menyusui : Tidak ada

d. Penampilan ibu menyusui :

( √ ) Tampak Sehat ( ) Kurang Sehat ( ) Tidak Sehat

e. Kadar Hb : ( ) < 12 gr% ( √ ) 12-14 gr% ( ) >14 gr%

f. Apakah ibu melakukan perawatan payudara : Ya

Jika ya, bagaimana cara melakukan nya : ( √ ) Benar ( ) salah

Jika tidak, alasannya : ( ) Tidak Tahu ( )Tahu tapi tidak mau

6. Sistem Reproduksi

a. PMS

Apakah ada keluhan

( ) Keputihan ( ) Rasa gatal pada kemaluan

( ) Masalah hubungan sexual ( ) Keluhan buang air kecil

Apakah sudah berobat ? ( ) Ya ( ) Tidak

Jika tidak alasannya apa :


31

Jika sudah berobat kemana :

b. Menopause : ( ) Ya ( √ )Tidak

Bila ya, sudah berapa lama :

Adakah keluhan sebelum menopause : ( )Ya ( )Tidak

Bila ya apa keluhannya :

7. Keluarga Berencana :

a. Aseptor KB : Ya

b. Bila ya, jenis alat kontrasepsi yang di gunakan :

( )Pil ( √ )Suntik ( )IUD ( )Susu ( )Kondom

( )MOW/MOP ( ) Lain-lain, sebutkan :

DATA KESEHATAN BAYI

1. Status Gizi

a. BB : 3,4 kg, PB : 49 cm (Waktu Lahir)

b. BB : 10 kg, PB : 72 cm (Saat pendataan)

c. Apakah bayi sering ditimbang : ( √ )ya ( )tidak

Bila ya, apakah : ( √ )teratur ( )12 x/sesuai usia ( )tidak

teratur

Tempat penimbangan : ( √ )posyandu ( )puskesmas/fasilitas kes

lain

Bila tidak, alasan :


32

( )Tidak Tahu ( )Yankes jauh ( )Tahu, tapi ibu sibuk

( ) Tahu tapi tidak mau

2. Status Imunisasi

Bayi BCG HB DPT Polio Campak Lengkap/tidak

1 2 3 1 2 3 1 2 3 4

√ √ √ - √ √ - √ √ √ - - Tidak

Lengkap

( ) Tidak Tahu ( ) Yankes jauh ( ) Tahu, tapi ibu sibuk

( √ ) Tahu tapi tidak mau

3. KMS

a. Apakah mempunyai KMS ? ( √ ) Ya ( ) Tidak

b. Bila ya, KMS terisi ( √ ) Ya ( ) Tidak

c. Apakah bayi sering ditimbang : ( √ ) Ya ( ) Tidak

Bila ya, apakah : ( √ )Teratur (12 x/sesuai usia) ( ) Tidak teratur

Dimana tempat penimbangan : ( √ )Posyandu ( ) Puskesmas

Bila tidak, alasannya : ( )Tidak Tahu ( ) Yankes jauh


33

( ) Tahu, tapi ibu sibuk ( ) Tahu tapi tidak mau

4. Makanan Yang Diberikan Kepada Bayi

a. Status pemberian ASI : ( √ ) Masih diberikan, ( )Tidak diberikan

Jika tidak, alasan : ( ) Tidak tahu ( )Tahu. Tapi ibu sibuk

( )Tahu tapi tidak mau ( ) ASI sedikit/terhenti

( ) Ibu menderita suatu penyakit

b. Kesesuaian jenis makanan bayi (MPASI) dengan usia saat diberikan :

( ) Sesuai ( √ ) Tidak sesuai

Jika tidak sesuai, alasan ( ) Tidak tahu ( √ ) kebiasaan/tradisi

setempat ( ) Lain-lain, (sebutkan) :

5. Kesan Terhadap Bayi Saat Pendaatan :

Status gizi ( ) Baik ( √ )Cukup ( ) Kurang

6. Apakah Bayi Disusui : (√ ) Ya ( ) Tidak

Bila ya, berapa lama akan disusui ( ) < 2 th (√ ) 2 th ( ) > 2 th

Bila tidak alasannya :

7. Pemberian Pasi :

(√ ) Sebelum 4 bulan, alasan : Kebiasaan tradisi setempat.

( ) Setelah 6 bulan :
34

DATA KESEHATAN BALITA

1. Status Gizi

a. BB :3, 4 kg, PB : 49 cm (Waktu Lahir)

b. BB :10 kg, PB :72 cm (Saat pendataan)

c. Apakah bayi sering ditimbang : (√ )ya ( )tidak

Bila ya, apakah : (√)teratur ( )12 x/sesuai usia ( )tidak teratur

Tempat penimbangan : (√)posyandu ( )puskesmas/fasilitas kes lain

Bila tidak, alasan :

( )Tidak Tahu ( )Yankes jauh ( )Tahu, tapi ibu sibuk

( ) Tahu tapi tidak mau

8. Status Imunisasi

Bayi BCG HB DPT Polio Campak Lengkap/tidak

1 2 3 1 2 3 1 2 3 4

√ √ √ - √ √ - √ √ √ - - Tidak

Lengkap

( ) Tidak Tahu ( ) Yankes jauh ( ) Tahu, tapi ibu sibuk

( ) Tahu tapi tidak mau

9. KMS

a. Apakah mempunyai KMS ? (√) Ya ( ) Tidak


35

b. Bila ya, KMS terisi (√) Ya ( ) Tidak

c. Apakah bayi sering ditimbang : (√) Ya ( ) Tidak

Bila ya, apakah : (√ )Teratur (12 x/sesuai usia) ( ) Tidak teratur

Dimana tempat penimbangan : (√)Posyandu ( ) Puskesmas

Bila tidak, alasannya : ( )Tidak Tahu ( ) Yankes jauh

( ) Tahu, tapi ibu sibuk ( ) Tahu tapi tidak mau

d. Kesan terhadap balita pada saat pendataan :

Status Gizi ( ) Baik (√) Cukup ( ) Tidak

e. Apakah balita suka jajan : ( ) Ya ( ) Tidak

Bila ya, berapa kali dalam sehari ( ) 1-2 x ( ) 3-4 x ( )>4x

Jenis jajanan yang paling digemari :

DATA LINGKUNGAN

1. Perumahan

Ventilasi : √ Baik Cukup kurang

Lantai rumah : ( ) Tanah ( ) Ubin (√) Semen ( )Kayu/papan

2. Sumber Air Bersih

( √ ) Sumur/pompa ( ) Sungai

Kondisi air : (√ ) Memenuhi syarat ( ) Tidak memenuhi syarat

3. SPAL

( √ ) Selokan / Got ( ) Empang ( ) Sembarangan

4. Pembuangan Tinja :

( √ ) Septik Tank ( ) Sungai / selokan ( ) sembarangan tempat


36

5. Kandang

Ada

Jarak : 7 meter dari rumah

Jenis binatang : Ayam.


37

Catatan Perkembangan An.M (SOAP)

Subjektif : Ibu mengatakan An.M sedang demam, gatal-gatal serta berat badan

An.M turun 1 kg dari bulan yang lalu.

Objektif

Pemeriksaan Fisik :

Ku : Cukup Kesadaran : Composmentis

BB : 10 kg S : 37,20C

Rr : 38 x/m N : 100x/m

Pemeriksaan Sistematis : Semua keadaan normal.

Assesment : An.M usia 12 bulan dengan demam.

Planning

1. Memberitahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan.

2. Mengajarkan pada ibu bagaimana cara membersihkan, merawat dan menjaga

keseshatan balita tersebut. Terutama daerah kelamin harus dibersihkan

dengan sabun dan air yang bersih dan mengalir. Sarankan ibu untuk

memandikan anaknya minimal 2 kali sehari. Sarankan ibu utuk mencuci

tangan dengan sabun dan air yang bersih dan mengalir sebelum dan sesudah

makan membersihkan daerah kelaminnya.

3. Menganjurkan Ibu untuk terus memberikan ASI untuk bayinya.


38

4. Menganjurkan Ibu untuk teratur memberikan obat kepada An.M,

5. Memberikan penkes tentang Pentingnya Imunisasi Dasar Pada Bayi.

6. Mendokumentasikan semua hasil pemeriksaan dan asuhan yang telah

diberikan.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam Praktek Belajar Lapangan (PBL) yang dilakukan di Desa

Bintang Hu Kecamatan Batee,sejak tanggal 19 Februari-11 Maret 2019,

saya melakukan kegiatan membina salah satu keluarga, dari seluruh kepala

keluarga yang telah didata, dari seluruh keluarga yang mempunyai

masalah kesehatan khususnya di bidang kesehatan, kedua orangtuanya

takut memberikan imunisasi dasar pada bayinya dan malas datang ke

puskesmas.

Saya melakukan pembinaan, kunjungan dan menjalin rasa percaya

terhadap keluarga tersebut, melakukan pemeriksaan dan mengkaji tentang

masalah yang ada pada keluarga ini. Pada saat melakukan kunjungan

kami memberikan pendidikan kesehatan tentang pertumbuhan balita.

Dan kami juga menjelaskan Pelayanan pemantauan pertumbuhan

minimal 8 kali setahun yang tercatat dalam Buku KIA/ KMS. Pemantauan

pertumbuhan adalah pengukuran berat badan anak balita setiap bulan yang

tercatat dalam Buku KIA/KMS. Setelah diberikan penjelasan tentang

pemantauan dan penimbangan berat badan pada anaknya, maka ibu dapat

memahami akan keadaannya saat ini, sehingga ibu tersebut diharapkan

akan melakukan pemeriksaan penimbangan pada ananknya sesuai dengan

ketentuannya.
Pada keluarga binaan ini terdapat faktor-faktor yang

mempengaruhi derajat kesehatan yaitu pelayanan kesehatan jauh serta

kurangnya tenaga kesehatan. Hasil yang diharapkan dari kunjungan

(membina) keluarga tersebut adalah meningkatkan kesejahteraan

keluaraga serta mencegah angka kematian ibu dan bayi diantaranya

sebagai berikut :

1. Setelah melakukan pembinaan terhadap keluarga dengan

menggunakan format SOAP dapat diketahui masalah pada balita.

2. Setelah melakukan pembinaan ini diharapkan keluarga dapat

mengetahui tanda-tanda bahaya pada balita.

3. Setelah melakukan pembinaan terhadap keluarga diharapkan ibu

mengetahui pentingnya imunisasi dasar dan manfaat pemeriksaan

penimbangan pada balita.

4. Ingin merubah pola perilaku keluarga yang tidak sehat menjadi

keluarga yang sehat dan menjadi keluarga yang bergizi.

B. Saran

Adapun saran yang ingin disampaikan oleh penulis antara lain:

1. Lahan Praktek

Agar lebih meningkatkan pelayanan dan fasilitas kesehatan

terhadap masyarakat sehingga masyarakat lebih mudah mendapatkan

pelayanan yang maksimal terutama dibidang pelayanan komunitas.


2. Institusi Pendidikan

Agar meningkatkan kualitas pendidikan, sehingga dapat

menghasilkan calon bidan yang professional dan terampil.

3. Mahasiswa

Agar mahasiswa lebih meningkatkan kualitas pengetahuan dan

kemampuannya Pdalam melakukan asuhan kebidanan komunitas.

Anda mungkin juga menyukai