1 Oktober 2018
Akbar Gunawan
Jurusan Teknik Industri, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Jl. Jend.Sudirman Km.3 Cilegon, Banten 42435
Email: a68ar@untirta.ac.id
Hadi Setiawan
Jurusan Teknik Industri, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Jl. Jend.Sudirman Km.3 Cilegon, Banten 42435
Email: hadi@untirta.ac.id
Fajri Humaedi
Jurusan Teknik Industri, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Jl. Jend.Sudirman Km.3 Cilegon, Banten 42435
Email: fajrihumaedi1@gmail.com
ABSTRAK
Semakin tinggi teknologi yang digunakan oleh industri, maka akan semakin tinggi pula biaya yang harus
dikeluarkan untuk melakukan perawatan terhadap mesin tersebut. PT. Archroma Indonesia-Cilegon Plant
merupakan perusahaan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan. Dalam memenuhi permintaan pasar atau
konsumen, maka perusahaan dituntut untuk menjalankan produksinya secara produktif dan efisien dengan tetap
mempertahankan dan meningkatkan kualitas produksinya. Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE)
untuk mengetahui tingkat efektivitas mesin reaktor A700. data yang diperlukan antara lain adalah data kapasitas
produksi perusahaan, waktu delay mesin, waktu breakdown dan waktu planned downtime Rata-rata nilai OEE
mesin reaktor A700 pada periode bulan Maret 2016 sampai dengan bulan Februari 2017 adalah sebesar 40.98%
dan masih belum memenuhi nilai standar kelas dunia berdasarkan Japan Institute of Plan Maintenance (JPIM).
Six Big Losses masing-masing losses, yaitu Setup And Adjustment Loss yaitu sebesar 53%, Reduced Speed Loss
dengan total persentase sebesar 19.2%, Equipment Failure Loss sebesar 11.6%, Idling Minor Stoppages sebesar
9.9%, Rework Loss sebesar 6.3% dan Scrap/Yield Loss sebesar 0%. nilai OEE tidak mencapai nilai 100% atau
sempurna, sehingga perlu adanya perbaikan atau peningkatan agar dapat mencapai nilai OEE yang sempurna
Keyword : Efektivitas, Produktif, Overall Equipment Effectiveness (OEE), Six Big Losses
69
Journal Industrial Servicess Vol. 4 No. 1 Oktober 2018
METODOLOGI
70
Journal Industrial Servicess Vol. 4 No. 1 Oktober 2018
70
Journal Industrial Servicess Vol. 4 No. 1 Oktober 2018
Sept
20
emb
16
110,6 35,3 76,1 56,8 278,8 Availability Rate (%)
er
Okto 20 100,00%
5 62,7 3 156,2 226,9
Persentase
ber 16 80,00%
Nov
20
60,00%
emb 103,7 69,2 2,3 56,1 231,3 40,00%
16
er 20,00% Availability
Dese 20 0,00% Rate (%)
253,2 71,6 5,2 60,8 390,8
mber 16
Januari
Mei
September
Maret
Juli
November
Janu 20
45,3 13,1 67,9 177,5 303,8
ari 17
Febr 20
24 0 76,7 41,5 142,2
uari 17
Gambar 2 Grafik Availability Rate
Berikut ini merupakan tabel hasil
perhitungan Availability Rate pada mesin reaktor Setelah mendapatkan nilai Availability Rate,
A700 periode Maret 2016 – Februari 2017 Performance Rate, dan Quality Rate, maka
selanjutnya adalah menghitung nilai OEE. Berikut ini
Tabel 4 Perhitungan Availability Rate merupakan tabel hasil perhitungan dari nilai Overall
Total Operati Availa Equipment Effectiveness (OEE) pada mesin reaktor
Ta Loadin
Bula Downti ng bility A700.
hu g Time
n me Time Rate
n (Jam)
(Jam) (Jam) (%)
Mar 20 37,31 Tabel 5 Perhitungan Nilai Overall Equipment
325,4 204 121,4
et 16 % Effectiveness (OEE)
Apri 20 28,47 Availabilit Quality Nilai
501,5 358,7 142,8 Bula Tah Performan
l 16 % y Rate Rate OEE
n un ce Rate (%)
20 45,39 (%) (%) (%)
Mei 668,5 365,1 303,4
16 % 26,08
Maret 2016 37,31% 76,41% 91,50%
20 52,62 %
Juni 646 306,1 339,9
16 % 25,69
April 2016 28,47% 91,88% 98,21%
20 85,48 %
Juli 392 56,9 335,1
16 % 32,63
Mei 2016 45,39% 80,89% 88,86%
Agu 20 64,05 %
686,7 246,9 439,8
stus 16 % 35,22
Juni 2016 52,62% 79,32% 84,39%
Sept %
20 58,68
emb 674,8 278,8 396 58,63
16 % Juli 2016 85,48% 77,56% 88,44%
er %
Okto 20 65,45 Agust 51,32
656,7 226,9 429,8 2016 64,05% 81,41% 98,43%
ber 16 % us %
Nov Septe 42,70
20 66,12 2016 58,68% 76,52% 95,08%
emb 682,7 231,3 451,4 mber %
16 %
er Okto 39,98
2016 65,45% 63,27% 96,55%
Dese ber %
20 45,46
mbe 716,5 390,8 325,7 Nove 56,18
16 % 2016 66,12% 87,38% 97,23%
r mber %
Janu 20 53,24 Dese 30,69
649,7 303,8 345,9 2016 45,46% 73,74% 91,55%
ari 17 % mber %
Febr 20 77,02 Janua 41,10
618,8 142,2 476,6 2017 53,24% 79,59% 96,99%
uari 17 % ri %
Febru 51,53
2017 77,02% 72,59% 92,16%
ari %
Rata- 40,98
56,61% 78,38% 93,28%
rata %
71
Journal Industrial Servicess Vol. 4 No. 1 Oktober 2018
November
Januari
Mei
September
Maret
Percent
Value
2000 60
Setelah didapatkan hasil perhitungan Six Big Losses 40
diatas, dapat diketahui mana yang menjadi penyebab 1000
20
terbesar yang menjadi pengaruh terhadap nilai 0 0
Six Big Losses
os
s ss re ge ss er
Overall Equipment Effectiveness (OEE), yaitu tL Lo ai
lu pa Lo O
th
n d F p r k
e ee t St
o o
sebagai berikut: st
m Sp en r w
ju d pm i no Re
d c e ui M
Tabel 6 Perhitungan Waktu dan Persentase Six A
d du Eq g
An Re li n
Id
Big Losses t up
N Total Time Loss Persentase Se
Six Big Losses Value 1909 692 417 357 228 0
o (Jam) (%)
Percent 53,0 19,2 11,6 9,9 6,3 0,0
Equipment Failure Cum % 53,0 72,2 83,8 93,7 100,0 100,0
1 416,800 11,6%
Loss
Set up And
2 1909,200 53,0%
Adjustment Loss Gambar 4 Diagram Pareto Six Big Losses
3 Reduced Speed Loss 691,864 19,2%
4 Idling Minor Stoppage 356,800 9,9% Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa faktor
5 Rework Loss 228,093 6,3% losses terbesar terletak pada Set up And Adjustment
6 Scrap atau Yield Loss 0 0,0% Loss sebesar 53% kemudian Reduce Speed Loss
Jumlah 3602,757 sebesar 19,2%, Equipment Failure Loss sebesar
11,6%, Idling & Minor Stoppages sebesar 9,9%,
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa faktor yang Rework Loss sebesar 6,3% dan Scrap/Yield Loss
memiliki persentase terbesar dari keenam faktor sebesar 0%. Melalui diagram pareto dapat dilihat
tersebut adalah Set up And Adjustment Losses dengan bahwa faktor yang memberikan kontribusi terbesar
nilai sebesar 53,0%. Untuk melihat urutan persentase dari faktor six big losses tersebut adalah set up and
keenam faktor tersebut mulai dari yang terbesar adjustment loss sebesar 53% diikuti dengan faktor
hingga yang terkecil dapat dilihat pada tabel dibawah reduced speed loss sebesar 19,2 %.
ini Menurut aturan Pareto, nilai persentase
kumulatif mendekati atau sama dengan 80% menjadi
Tabel 7 Persentase Kumulatif Pengaruh Six Big prioritas permasalahan yang akan dibahas
Losses selanjutnya. Oleh karena itu, kedua faktor inilah yang
Persenta akan dianalisa dengan menggunakan diagram
N Total Time Persent se
Six Big Losses fishbone (cause and effect diagram). Berikut ini
o Loss (Jam) ase (%) Kumulat
if(%) merupakan gambar dari diagram fishbone set up and
Set up And adjustnent loss dan reduced speed loss.
1 1909,200 53,0%
Adjustment Loss 53,0%
Reduced Speed
2 691,864 19,2%
Loss 72,2%
Equipment Failure
3 416,800 11,6%
Loss 83,8%
Idling Minor
4 356,800 9,9%
Stoppage 93,7%
5 Rework Loss 228,093 6,3% 100,0%
72
Journal Industrial Servicess Vol. 4 No. 1 Oktober 2018
73
Journal Industrial Servicess Vol. 4 No. 1 Oktober 2018
Effectiveness (OEE) pada bulan Maret 2016 sebesar sudah merasa bekerja keras. Disinilah letak kelebihan
26,08%, kemudian mengalami penurunan di bulan dari metode OEE ini dimana tidak saja hanya
April 2016 sebesar 25,69% dan ini adalah nilai OEE mengukur kinerja manufaktur tetapi juga dapat
yang terendah, dan pada bulan Mei 2016 mengalami mengidentifikasi masalah sebagai sumber kerugian
peningkatan yaitu sebesar 32,63%, kemudian yang menyebabkan nilai OEE perusahaan dibawah
mengalami peningkatan lagi pada bulan Juni 2016 kondisi ideal.
sebesar 35,22 dan kembali meningkat pada bulan Juli
2016 sebesar 58,63% dan ini adalah nilai OEE yang Tabel 9 Rata-Rata Persentase Nilai Kerugian
tertinggi, dan pada bulan Agustus 2016 sampai (Losses)
dengan bulan Oktober 2016 mengalami penurunan No Six Big Losses Persentase (%)
yaitu pada bulan Agustus 2016 sebesar 51,32%, pada 1 Set up And Adjustment Loss 53,0%
bulan September 2016 sebesar 42,70% dan pada 2 Reduced Speed Loss 19,2%
bulan Okteber 2016 sebesar 39,98%, pada bulan 3 Equipment Failure Loss 11,6%
November 2016 mengalami peningkatan sebesar 4 Idling Minor Stoppages 9,9%
56,18%, kemudian mengalami penurunan di bulan 5 Rework Loss 6,3%
Desember 2016 sebesar 30,69%, pada bulan Januari 6 Scrap atau Yield Loss 0,0%
2017 dan bulan Februari 2017 mengalami
peningkatan dengan nilai 41,10% di bulan Januari KESIMPULAN
2017 dan 51,53% di bulan Februari 2017. Nilai Pada analisa losses terlihat bahwa rata-rata
keseluruhan pada mesin reaktor A700 yaitu 25,69% - losses pada perusahaan terbesar terdapat pada set up
58,63% dengan nilai rata-rata OEE selama bulan and adjustment loss yaitu sebesar 53%, kemudian
Maret 2016 sampai dengan bulan Februari 2017 reduce speed loss yaitu sebesar 19,2%, equipment
adalah 40,98%. failure loss sebesar 11,6%, idling minor stoppages
Nilai untuk standar OEE kelas dunia yaitu 85%. sebesar 9,9%, rework loss sebesar 6,3% dan yang
Nilai OEE yang sudah didapatkan selama bulan terakhir scrap/yield loss sebesar 0%. Kerugian yang
Maret 2016 sampai dengan bulan Februari 2017 paling dominan yaitu Setup And Adjustment Loss
masih belum memenuhi nilai standar kelas dunia dan yaitu sebesar 53%. Hal tersebut disebabkan karena
masih harus dilakukan banyak perbaikan, namun lamanya waktu penyetelan mesin saat pemanasan dan
menurut Vorne Industries (2013), nilai OEE tersebut pada saat jadwal penghentian mesin, sehingga
sudah cukup baik untuk standar pabrik, karena rata- menghasilkan total waktu set-up and adjustment yang
rata mesin pabrik umumnya masih menghasilkan tinggi. Kerugian pada urutan kedua yaitu kerugian
nilai OEE sebesar 35% hingga 45%, namun pengurangan kecepatan (Reduced Speed Loss)
produksinya dianggap memiliki skor yang rendah. dengan total persentase sebesar 19.2%. Kerugian ini
Tapi, dengan nilai OEE 40,98% dapat dengan mudah terjadi akbiat mesin beroperasi dibawah standar
di-improve melalui pengukuran langsung dengan kecepatan. Kerugian pada urutan ketiga yaitu yaitu
menelusuri alasan-alasan downtime dan menangani kerugian akibat kerusakan mesin (Equipment Failure
sumber-sumber penyebab downtime secara satu per Loss), dengan total persentase 11,6%. Kerusakan
satu. yang terjadi berupa kerusakan pada beberapa part
mesin yang perbaikannya tidak membutuhkan waktu
Dalam analisa OEE, terdapat enam losses yang lama. Kerugian pada urutan keempat yaitu kerugian
teridentifikasi yaitu equipment failure loss yang akibat mesin menganggur dan kemacetan kecil
merupakan lamanya waktu kerusakan mesin hingga (Idling and Minor Stoppages). Total persentase
perbaikan mesin, setup and adjustment loss yang kerugian ini adalah 9.9%. Kerugian ini disebabkan
merupakan lamanya waktu persiapan dan karena adanya waktu mesin yang tidak produktif
penyesuaian, reduced speed loss dan idling minor dimana mesin tidak dapat bekerja. Kerugian pada
stoppages yang merupakan akibat berhentinya urutan kelima yaitu rework loss, dengan nilai
peralatan sebagai akibat terlambatnya pasokan persentase 6,3%. Kerugian ini terjadi akbiat adanya
material atau tidaknya adanya operator. Bahwa produk yang dimasukkan kembali ke dalam proses
kinerja operasi manufaktur di perusahaan masih jauh produksi Kerugian pada urutan terakhir yaitu
di bawah kondisi ideal. Tentu timbul pertanyaan kerugian akibat adanya produk yang gagal
besar mengapa keadaan ini bisa terjadi, sementara (Scrap/Yield Loss) dengan nilai persentase 0% yang
mungkin orang yang terlibat dalam proses operasi berarti tidak ada masalah.
74
Journal Industrial Servicess Vol. 4 No. 1 Oktober 2018
Berdasarkan perhitungan efektivitas Binoy Boban and Jenson Joseph E., 2013.
menggunakan metode Overall Equipment “Enhancing Overall Equipment
Rffectiveness (OEE) terhadap mesin reaktor A700 di Effectiveness for a Manufacturing Firm
PT. Archroma Indonesia Cilegon Plant, dapat through Total Productive Maintenance”.
disimpulkan bahwa rata-rata nilai OEE mesin reaktor International Journal of Emerging
A700 pada periode bulan Maret 2016 sampai dengan Technology and Advanced Engineering
bulan Februari 2017 adalah sebesar 40.98% dan Vol. 3 Issue 8.
masih belum memenuhi nilai standar kelas dunia Dinda Hesti T, Arif Rahman dan Ceria Farela M.T.,
berdasarkan Japan Institute of Plan Maintenance 2013. “Analisis Overall Equipment
(JPIM). Dari perhitungan Six Big Losses terhadap Effectiveness (OEE) dalam meminimalisi
mesin reaktor A700 PT. Archroma Indonesia Cilegon Six Big Losses pada Mesin Produksi Dual
Plant, diperoleh rata-rata nilai persentase masing- Filters DD07, Jurnal Teknik Industri.
masing losses, yaitu Setup And Adjustment Loss yaitu Universitas Brawijaya.
sebesar 53%, Reduced Speed Loss dengan total Ebeling, Charles E. 1997. An Introduction to
persentase sebesar 19.2%, Equipment Failure Loss Reliability an Maintainability Engineering.
sebesar 11.6%, Idling Minor Stoppages sebesar 9.9%, McGraw-Hill International Edition.
Rework Loss sebesar 6.3% dan Scrap/Yield Loss Nakajima, Seiichi. 1988. Introduction to TPM : Total
sebesar 0%. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat Productive Maintenance.
pengaruh dari kategori Six Big Losses yang Nakajima, Seiichi. 1989. TPM Development
mempengaruhi efektivitas mesin reaktor A700 yang Program: Implementing Total Productive
menyebabkan nilai OEE tidak mencapai nilai 100% Maintenance.
atau sempurna, sehingga perlu adanya perbaikan atau Robert, J. 1997. Total Productive Maintenance.
peningkatan agar dapat mencapai nilai OEE yang Departement of Industrial Engineering
sempurna. Technology, Texas.
Santoso, G. 2010. Manajemen Perwatan Pabrik.
DAFTAR PUSTAKA Jakarta: Pustaka Prestasi Publisher.
Agil Septiyan H dan H. Hari Supriyanto., 2012. Vorne Industries. (2013). Overall Equipment
“Pengukuran Nilai Overall Effectiveness Effectiveness,
(OEE) Sebagai Pedoman Perbaikan http://www.leanproduction.com/oee.html,
Efektivitas Mesin CNC Cuttin”. Jurnal (diakses tanggal 15 Mei 2017)
Teknik POMITS Vol. 1, No 1: 1-6 https://sonoftito.wordpress.com/2013/11/25/apa-itu-
Assauri, S. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi, pareto-chart/ (diakses tanggal 14 Mei
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi 2017)
Universitas Indonesia.
75