Perencanaan Perlengkapan Jalan
Perencanaan Perlengkapan Jalan
KATA PENGANTAR
Sebagai alat untuk mengukur kompetensi tersebut, disusun dan dibakukan dalam bentuk
SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) yang unit-unit kompetensinya
dikembangkan berdasarkan pola RMCS (Regional Model Competency Standard). Dari
standar kompetensi tersebut, pengembangan dilanjutkan menyusun Standar Latih
Kompetensi, Materi Uji Kompetensi, serta Materi Pelatihan yang berbasis kompetensi.
i
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali Lalu Lintas
Uraian penjelasan bab per bab dan pencakupan materi latih ini merupakan representasi
dari elemen-elemen kompetensi tersebut, sedangkan setiap elemen kompetensi dianalisis
kriteria unjuk kerjanya sehingga materi latih ini secara keseluruhan merupakan penjelasan
dan penjabaran dari setiap kriteria unjuk kerja untuk menjawab tuntutan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dipersyaratkan pada indikator-indikator kinerja/
keberhasilan yang diinginkan dari setiap KUK (Kriteria Unjuk Kerja) dari masing-masing
elemen kompetensinya.
Modul ini merupakan salah satu sarana dasar yang digunakan dalam pelatihan sebagai
upaya meningkatkan kompetensi seorang pemangku jabatan kerja seperti tersebut diatas,
sehingga masih diperlukan materi-materi lainnya untuk mencapai kompetensi yang
dipersyaratkan setiap jabatan kerja.
Disisi lain, modul ini sudah barang tentu masih terdapat kekurangan dan keterbatasan,
sehingga diperlukan adanya perbaikan disana sini dan kepada semua pihak kiranya kami
mohon sumbangan saran demi penyempurnaan kedepan.
ii
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali Lalu Lintas
PRAKATA
Modul ini berisi bahasan mengenai Perencanaan Penempatan Alat Pengendali Lalu Lintas
(traffic control devices). Materi penyusunan modul ini adalah berdasarkan pada
perencanaan pemasangan marka jalan dan penempatan rambu lalu lintas, perencanaan
penempatan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas, dan perencanaan pengaturan arus lalu lintas
dalam pelaksanaan pekerjaan jalan
Kami menyadari bahwa modul ini masih jauh dari sempurna baik ditinjau dari segi materi,
sistematika penulisan maupun tata bahasanya. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan
saran dari para peserta dan pembaca semua, dalam rangka penyempurnaan modul ini.
Demikian modul ini dipersiapkan untuk membekali seorang AHLI TEKNIK LALU LINTAS
(Traffic Engineer) dengan pengetahuan yang berkaitan ; mudah-mudahan modul ini dapat
bermanfaat bagi yang memerlukannya.
Penyusun
iii
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali Lalu Lintas
DAFTAR ISI
iv
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali Lalu Lintas
v
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali Lalu Lintas
KUNCI JAWABAN
DAFTAR PUSTAKA
vi
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali Lalu Lintas
SPESIFIKASI PELATIHAN
A. Tujuan Pelatihan
Tujuan Umum Pelatihan
Setelah selesai mengikuti pelatihan peserta diharapkan mampu :
Melaksanakan pekerjaan perencanaan lalu lintas untuk keperluan perencanaan
umum (planning & programming) dan perencanaan teknis jalan.
B. Tujuan Pembelajaran
Seri / Judul Modul : TRE – 05 / Perencanaan Penempatan Alat Pengendali Lalu Lintas
(traffic control devices), merepresentasikan unit kompetensi : “Merencanakan
penempatan alat pengendali lalu lintas (traffic control devices) untuk memberikan
petunjuk bagi pengguna jalan”.
Tujuan Pembelajaran
Setelah modul ini dibahas diharapkan peserta :
Mampu merencanakan penempatan alat pengendali lalu lintas (traffic control
devices)
Kriteria Penilaian
1. Kemampuan merencanakan pemasangan marka jalan dan penempatan rambu
lalu lintas
vii
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali Lalu Lintas
viii
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali Lalu Lintas
PANDUAN PEMBELAJARAN
ix
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali Lalu Lintas
C. Proses Pembelajaran
Kegiatan Instruktur Kegiatan Peserta Pendukung
1. Ceramah Pembukaan :
Menjelaskan Tujuan Pembelajaran. Mengikuti penjelasan
Merangsang motivasi peserta Mengajukan pertanyaan
dengan pertanyaan atau pengalaman apabila kurang jelas. OHT – 1
melakukan koordinasi pengumpulan
dan penggunaan data teknis.
Waktu : 5 menit.
2. Penjelasan Bab 1 : Pendahuluan.
Modul ini merepresentasikan unit Mengikuti penjelasan
kompetensi. instruktur dengan tekun
Umum dan aktif.
Ringkasan Modul Mencatat hal-hal penting. OHT – 2
Batasan/Rentang Variabel Mengajukan pertanyaan
Panduan Penilaian bila perlu.
Panduan Pembelajaran
Waktu : 30 menit.
3. Penjelasan Bab 2 : Perencanaan
Pemasangan Marka Jalan dan
Penempatan Rambu Lalu Lintas
Umum Mengikuti penjelasan
Identifikasi Marka Jalan dan Rambu instruktur dengan tekun
Lalu Lintas dan aktif. OHT – 3
Material Marka Jalan dan Rambu Mencatat hal-hal penting.
Lalu Lintas Mengajukan pertanyaan
Pemasangan Marka Jalan dan bila perlu.
Penempatan Rambu Lalu Lintas
Waktu : 75 menit.
4. Penjelasan Bab 3 : Perencanaan
Penempatan Alat Pemberi Isyarat Lalu
Lintas
OHT – 4
Umum Mengikuti penjelasan
Identifikasi Alat Pemberi Isyarat Lalu instruktur dengan tekun
Lintas (APILL) dan aktif.
x
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali Lalu Lintas
xi
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali Lalu Lintas
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Umum
Modul TRE – 05 : Perencanaan Penempatan Alat Pengendali Lalu Lintas (Traffic
Control Devices) merepresentasikan salah satu unit kompetensi dari program
pelatihan Ahli Teknik Lalu Lintas (Traffic Engineer).
1-1
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali Lalu Lintas
A. Unit Kompetensi
Modul Unit Kompetensi yang akan disusun adalah sebagai berikut :
1.1 Marka jalan dan rambu lalu lintas diidentifikasi sesuai kebutuhan.
1.2 Material marka jalan dan rambu lalu lintas ditentukan sesuai dengan
persyaratan yang berlaku.
1.3 Pemasangan marka jalan dan penempatan rambu lalu lintas
direncanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
1-2
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali Lalu Lintas
3.1 Sistem pergerakan arus lalu lintas dan lokasi penempatan rambu lalu
lintas direncanakan sesuai dengan pelaksanaan pekerjaan jalan.
3.2 Pengalihan arus lalu lintas pada jalan darurat selama masa konstruksi
direncanakan sesuai dengan pelaksanaan pekerjaan jalan.
3.3 Pengalihan arus lalu lintas pada rute jalan alternatif selama masa
konstruksi direncanakan sesuai dengan pelaksanaan pekerjaan jalan.
Penulisan dan uraian rinci modul selalu konsisten mengacu kepada masing-masing
Elemen Kompetensi, KUK (Kriteria Unjuk Kerja), dan analisis IUK (Indikator Kinerja /
Keberhasilan).
IUK (Indikator Unjuk Kerja / Keberhasilan) adalah dasar dari tolok ukur penilaian,
sehingga modul pelatihan berbasis kompetensi perlu menguraikan secara rinci
pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang mendukung terwujudnya IUK, dan
dapat dipergunakan untuk melatih tenaga kerja dengan hasil yang jelas, lugas dan
terukur.
1-3
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali Lalu Lintas
1-4
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali Lalu Lintas
B. Konteks Penilaian
Konteks Penilaian terdiri dari :
1. Unit ini dapat dinilai di dalam maupun di luar tempat kerja yang
menyangkut pengetahuan teori
2. Penilaian harus mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja / perilaku.
3. Unit ini harus didukung oleh serangkaian metode untuk menilai
pengetahuan dan keterampilan yang ditetapkan dalam Materi Uji
Kompetensi (MUK).
1-5
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali Lalu Lintas
C. Aspek Penilaian
Aspek penting penilaian terdiri dari :
2. Penilai juga harus kompeten tentang teknis substansi dari unit-unit yang
akan didemonstrasikan dan bila ada syarat-syarat industri perusahaan
lainnya muncul, penilai bisa disyaratkan untuk :
• Mengetahui praktek-praktek / kebiasaan industri / perusahaan yang
ada sekarang dalam pekerjaan atau peranan yang kinerjanya sedang
dinilai.
• Mempraktekkan kecakapan inter-personal seperlunya yang
diperlukan dalam proses penilaian.
1-6
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali Lalu Lintas
KOMPETENSI ASESOR
Kompeten
Memiliki
Kompetensi
Assessment
Memiliki
Kompetensi
bidang
Subtansi
1-7
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali Lalu Lintas
1-8
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali Lalu Lintas
1-9
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali Lalu Lintas
BAB 2
PERENCANAAN PEMASANGAN MARKA JALAN DAN PENEMPATAN
RAMBU LALU LINTAS
2.1 Umum
2.1.1 Lingkup dan Tujuan
Marka jalan dan rambu lalu lintas merupakan salah satu alat pengendali lalu
lintas yang diperlukan oleh pengguna jalan dan berfungsi sebagai penuntun,
pengarah, pemberi peringatan atau larangan untuk kelancaran, ketertiban,
keamanan dan keselamatan lalu lintas di jalan. Marka jalan dan rambu lalu
lintas akan membantu para pengguna jalan sehingga merasa lebih aman,
nyaman, mantap, dan memiliki kepastian dalam mengemudi.
Mengingat pentingnya marka jalan dan rambu lalu lintas, maka diperlukan
suatu perencanaan marka jalan dan rambu lalu lintas untuk keperluan
perencanaan teknis jalan. Perencanaan marka jalan dan rambu lalu lintas ini
diterapkan dalam perencanaan ruas serta persimpangan jalan baik pada
jalan dalam kota maupun jalan luar kota.
Marka jalan dan rambu lalu lintas dikelompokkan menurut fungsinya, bentuk
dan ukuran, penggunaan serta penempatannya.
2-1
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali Lalu Lintas
4. Marka serong Marka berbentuk garis utuh membentuk sudut < 90°
terhadap lajur lalu lintas untuk menyatakan suatu
daerah permukaan jalan yang bukan merupakan
jalur lalu lintas kendaraan
9. Pulau lalu lintas Bagian jalan yang tidak dapat dilalui oleh
kendaraan, dapat berupa tanda permukaan jalan
yang ditandai dengan marka atau bagian jalan yang
ditinggikan
10. Garis utuh atau solid Garis tidak terputus, memiliki panjang garis dan
selang antara (interval) yang konsisten
11. Rambu Salah satu dari perlengkapan jalan, berupa
lambang, huruf, angka, kalimat dan/atau perpaduan
diantaranya sebagai peringatan, larangan, perintah
atau petunjuk bagi pengguna jalan
2-2
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali Lalu Lintas
12. Daun rambu Pelat aluminium atau bahan logam lainnya tempat
ditempelkan/dilekatkannya rambu
13. Papan tambahan Papan yang dipasang di bawah daun rambu yang
memberikan penjelasan lebih lanjut dari suatu
rambu
2-3
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali Lalu Lintas
3. Marka jalan dan rambu lalu lintas yang dipasang harus memiliki
keseragaman dan konsistensi yang mudah untuk ditafsirkan oleh
pemakai jalan.
4. Pada jalan tanpa penerangan, marka jalan dan rambu lalu lintas harus
mampu memantulkan sinar lampu kendaraan sehingga terlihat jelas oleh
pengemudi pada saat gelap.
5. Permukaan marka jalan tidak boleh licin dan tidak boleh menonjol lebih
dari 6 milimeter di atas permukaan jalan.
2-4
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali Lalu Lintas
a. Warna Kuning berupa garis utuh pada bingkai jalan yang menyatakan
dilarang berhenti pada daerah tersebut.
c. Marka berupa garis berbiku-biku berwarna kuning pada sisi jalur lalu
lintas yang menyatakan dilarang parkir pada jalan tersebut.
2-5
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali Lalu Lintas
4. Pigment merupakan bahan yang dicampur pada surface film atau binder
dan tidak mudah luntur.
2-6
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali Lalu Lintas
B. Desain Rambu
Warna, bentuk, ukuran, dan tingkat retrorefleksi yang memenuhi standar
akan menarik perhatian pengguna jalan, mudah dipahami dan
memberikan waktu yang cukup bagi pengemudi dalam memberikan
respon.
2-7
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali Lalu Lintas
C. Lokasi Rambu
Lokasi rambu berhubungan dengan pengemudi sehingga pengemudi
yang berjalan dengan kecepatan normal dapat memiliki waktu yang
cukup dalam memberikan respon.
D. Operasi Rambu
Rambu yang benar pada lokasi yang tepat harus memenuhi kebutuhan
lalu lintas dan diperlukan pelayanan yang konsisten dengan memasang
rambu yang sesuai kebutuhan.
E. Pemeliharaan Rambu
Pemeliharaan rambu diperlukan agar rambu tetap berfungsi baik.
2-8
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali Lalu Lintas
2-9
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali Lalu Lintas
Gambar 2.8 Marka membujur garis sumbu untuk kecepatan di bawah 60 km/jam
Gambar 2.9 Marka membujur garis sumbu untuk kecepatan di atas 60 km/jam
2 - 10
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali Lalu Lintas
2 - 11
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali Lalu Lintas
B. Marka melintang
1. Marka melintang garis utuh
Marka ini berupa garis utuh melintang pada perkerasan jalan di
perimpangan atau daerah penyeberangan pejalan kaki. Marka ini
berfungsi sebagai batas berhenti bagi kendaraan yang diwajibkan
oleh alat pemberi isyarat lalu lintas atau rambu larangan.
Gambar 2.13 Marka melintang garis stop dan marka lambang stop
2 - 12
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali Lalu Lintas
C. Marka Serong
Marka serong terdiri dari :
1. Marka serong dengan bingkai atau CHEVRON, yaitu marka serong
yang berfungsi sebagai pemberitahuan awal atau akhir pemisah jalan,
pengarah lalu lintas, dan kendaraan akan mendekati pulau lalu lintas.
2. Marka bingkai garis serong menyatakan larangan bagi kendaraan
melintas di atas bagian jalan yang diberi tanda. Marka ini berfungsi
sebagai pemberitahuan awal atau akhir pemisah jalan, pengarah lalu
lintas, dan adanya pulau lalu lintas di depan.
2 - 13
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali Lalu Lintas
D. Marka Lambang
Marka lambang dipergunakan untuk mengulangi maksud rambu lalu
lintas atau untuk memberitahu pengguna jalan yang tidak dapat
dinyatakan dengan rambu lalu lintas. Marka ini berfungsi sebagai
pengarah jalur bagi lalu lintas.
Gambar 2.16 Marka lambang panah sebagai pengarah jalur lalu lintas
E. Marka Tulisan
Marka ini berupa huruf pada perkerasan jalan yang melintang tegak lurus
arah lalu lintas. Marka ini berfungsi untuk mempertegas penggunaan
2 - 14
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali Lalu Lintas
2 - 15
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali Lalu Lintas
2. Rambu Peringatan
Rambu peringatan digunakan untuk memberi peringatan kemungkinan
ada bahaya atau tempat berbahaya di depan pengguna jalan.
Warna dasar rambu peringatan berwarna kuning dengan lambang atau
tulisan berwarna hitam.
3. Rambu Perintah
Rambu perintah digunakan untuk menyatakan perintah yang wajib
dilakukan oleh pengguna jalan
Warna dasar rambu perintah berwarna biru dan lambang atau tulisan
berwarna putih.
2 - 16
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali Lalu Lintas
4. Rambu Petunjuk
Rambu petunjuk digunakan untuk meyatakan petunjuk mengenai jurusan,
jalan, situasi, kota, tempat, pengaturan, fasilitas dan lain-lain bagi
pengguna jalan
Warna dasar rambu petunjuk berwarna biru atau hijau atau coklat dengan
tulisan berwarna putih
2 - 17
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali Lalu Lintas
2 - 18
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali Lalu Lintas
RANGKUMAN
a. Identifikasi Marka Jalan dan Rambu Lalu Lintas yang ditulis dalam modul ini digunakan
untuk menjelaskan Perencanaan Pemasangan Marka Jalan dan Penempatan Rambu
Lalu Lintas
b. Material Marka Jalan dan Rambu Lalu Lintas yang ditulis dalam modul ini digunakan
untuk menjelaskan Perencanaan Pemasangan Marka Jalan dan Penempatan Rambu
Lalu Lintas
c. Pemasangan Marka Jalan dan Penempatan Rambu Lalu Lintas yang ditulis dalam
modul ini digunakan untuk menjelaskan Perencanaan Pemasangan Marka Jalan dan
Penempatan Rambu Lalu Lintas
2 - 19
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali Lalu Lintas
Latihan atau penilaian mandiri menjadi sangat penting untuk mengukur diri atas tercapainya
tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh para pengajar / instruktur, maka pertanyaan di
bawah perlu dijawab secara cermat, tepat, dan terukur.
SOAL :
Jawaban
Elemen Kompetensi,
Apabila Ya, sebutkan butir-
No. KUK (Kriteria Unjuk Pertanyaan Ya Tdk
butir kemampuan saudara
Kerja)
2. Merencanakan
pemasangan marka
jalan dan penempatan
rambu lalu lintas
2 - 20
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali lalu Lintas
BAB 3
PERENCANAAN PENEMPATAN ALAT PEMBERI ISYARAT LALU LINTAS
3.1 Umum
Tujuan dari penempatan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) sebagai fasilitas
perlengkapan jalan adalah untuk meningkatkan keselamatan jalan dan menyediakan
pergerakan yang teratur terhadap pengguna jalan.
2. Desain
Data yang diberikan : Tata letak dan arus lalu lintas (harian atau
perjam)
3-1
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali lalu Lintas
3. Operasi
Data yang diberikan : Disain Geometrik, fase APILL dan arus lalu
lintas dalam jam
Tugas : Menghitung pengaturan waktu dan kapasitas
Contoh :
Memperkirakan kapasitas yang tersedia dan kebutuhan perbaikan
kapasitas dan/atau perubahan fase APILL sebagai akibat dari
pertumbuhan lalu lintas tahunan.
3-2
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali lalu Lintas
3. atau persimpangan digunakan oleh rata-rata lebih dari 175 pejalan kaki
per jam selama 8 jam dalam sehari;
3-3
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali lalu Lintas
3-4
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali lalu Lintas
2. bila lalu lintas belok kiri menimbulkan gangguan pada lalu lintas menerus
dari arah tegak lurus, dapat dipasang lampu filter atau rambu perintah
Belok Kiri Ikuti Isyarat Lampu.
3.4.3. Evaluasi
Perhitungan waktu APILL harus ditinjau ulang sekurang-kurangnya satu kali
dalam tiga bulan. Metodologi dan perhitungan waktu siklus, kapasitas
simpang, dan kinerja lalu lintas selalu mengikuti Manual Kapasitas Jalan
Indonesia (MKJI).
3-5
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali lalu Lintas
3. Alat pemberi isyarat lalu lintas pada persimpangan, ditempatkan pada sisi
kiri jalur lalu lintas menghadap arah datangnya lalu lintas dan dapat
diulangi pada sisi kanan atau di atas jalur lalu lintas
4. Alat pemberi isyarat lalu lintas pada persilangan sebidang dengan jalan
kereta api, ditempatkan pada sisi kiri jalur lalu lintas menghadap arah
datangnya lalu lintas dan dapat diulangi pada sisi kanan jalur lalu lintas.
5. Alat pemberi isyarat lalu lintas pada tempat penyeberangan pejalan kaki
ditempatkan pada sisi kiri dan/atau kanan jalur lalu lintas menghadap ke
arah pejalan kaki yang dilengkapi dengan tombol permintaan untuk
menyeberang.
3-6
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali lalu Lintas
RANGKUMAN
a. Identifikasi Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) yang ditulis dalam modul ini
digunakan untuk menjelaskan Perencanaan Penempatan Alat Pemberi Isyarat Lalu
Lintas
b. Penetapan Jenis Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) yang ditulis dalam modul ini
digunakan untuk menjelaskan Perencanaan Penempatan Alat Pemberi Isyarat Lalu
Lintas
c. Perencanaan Penempatan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) yang ditulis dalam
modul ini digunakan untuk menjelaskan Perencanaan Penempatan Alat Pemberi Isyarat
Lalu Lintas
3-7
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali lalu Lintas
Latihan atau penilaian mandiri menjadi sangat penting untuk mengukur diri atas tercapainya
tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh para pengajar / instruktur, maka pertanyaan di
bawah perlu dijawab secara cermat, tepat, dan terukur.
SOAL :
No. Elemen Kompetensi, Pertanyaan Jawaban
KUK (Kriteria Unjuk Ya Tdk Apabila Ya, sebutkan butir-butir
Kerja) kemampuan saudara
3. Merencanakan
penempatan Alat
Pemberi Isyarat Lalu
Lintas
3-8
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali Lalu Lintas
BAB 4
PERENCANAAN PENGATURAN ARUS LALU LINTAS DALAM PELAKSANAAN
PEKERJAAN JALAN
4.1 Umum
Perencanaan perambuan sementara bagi pekerjaan jalan, jembatan dan fasilitas
prasarana lainnya diperlukan untuk :
- Mengatur pergerakan arus lalu lintas yang sifatnya sementara karena adanya
sesuatu pekerjaan atau kerusakan di jalan
4.2 Perencanaan Sistem Pergerakan Arus Lalu Lintas dan Lokasi Penempatan
Rambu Lalu Lintas
B. Penempatan Rambu
Dalam penempatan rambu perlu mempertimbangkan :
- Kecepatan operasional kendaraan
- Kondisi geometrik jalan
- Lingkungan sisi jalan
- Jarak pandang operasional pengemudi
- Manuver kendaraan
4 -1
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali Lalu Lintas
C. Pesan Rambu
Pesan rambu yang perlu diperhatikan adalah :
- Mudah dilihat
- Adanya kebutuhan
- Menarik perhatian
- Mempunyai arti yang jelas dan sederhana
- Dipatuhi oleh setiap pemakai jalan
- Menyediakan cukup waktu untuk ditanggapi secara benar
- Memenuhi keselamatan, kelancaran, efisien dan nyaman
4 -2
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali Lalu Lintas
4 -3
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali Lalu Lintas
3. Penempatan Rambu
- Rambu sementara pada umumnya harus ditempatkan pada bahu
jalan, sebelah kiri arah lalu lintas
4 -4
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali Lalu Lintas
4 -5
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali Lalu Lintas
4 -6
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali Lalu Lintas
- Garis taper diberi traffic cones dengan jarak antara cone 5 meter.
4 -7
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali Lalu Lintas
4 -8
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali Lalu Lintas
4 -9
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali Lalu Lintas
4 -10
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali Lalu Lintas
4.3 Perencanaan Pengalihan Arus Lalu Lintas pada Jalan Darurat Selama Masa
Konstruksi
Strategi dan peralatan pengendalian lalu lintas yang digunakan pada wilayah
konstruksi selama masa konstruksi dimaksudkan untuk :
- Memperlancar arus lalu lintas yang terganggu
- Meningkatkan keselamatan bagi pengguna jalan
4 -11
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali Lalu Lintas
4 -12
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali Lalu Lintas
F. Lajur Ulang-Alik
Strategi ini dikenal sebagai lajur ulang-alik untuk memperlancar arus lalu
lintas pada periode puncak. Arah lalu lintas dapat bervariasi menurut
periode jam atau periode hari
4 -13
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali Lalu Lintas
Alat-alat pengendali lalu lintas yang digunakan pada wilayah kerja terdiri dari
:
A. Rambu Sementara
Rambu sementara merupakan bagian penting dari sistem pengendalian
lalu lintas sementara dan harus digunakan pada seluruh wilayah kerja.
Beberapa jenis rambu sementara dapat digunakan untuk memberikan
informasi kepada pengguna jalan agar dapat melintasi wilayah kerja atau
rute alternatif dengan aman dan efisien.
2. Rambu Perintah
Rambu ini digunakan untuk menyatakan perintah yang wajib
dilakukan oleh pengguna jalan untuk melintasi wilayah kerja; misal
batas kecepatan, batas parkir, jalan tertutup, dll
3. Rambu Petunjuk
Rambu ini digunakan untuk membantu pengguna jalan pada wilayah
kerja dan/atau menunjukkan rute alternatif. Rambu ini
mencantumkan waktu dan/atau lokasi pekerjaan konstruksi dan/atau
penutupan.
Rambu rute alternatif harus membantu pengguna jalan untuk
memasuki, melintasi, dan keluar dari rute alternatif menuju ke rute
asal. Rambu rute alternatif harus ditempatkan jauh sebelum rute
alternatif yang tersedia, sehingga pengguna jalan mempunyai waktu
untuk memilih rute alternatif.
B. Kanalisasi
Strategi ini dilakukan dengan menggunakan kerucut lalu lintas, drum,
barikade sebagai alat pengendali lalu lintas untuk melintasi wilayah kerja.
Strategi ini dimaksudkan untuk membantu pengguna jalan melintasi
wilayah kerja dan menghindari wilayah kerja yang berbahaya.
4 -14
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali Lalu Lintas
4.4 Perencanaan Pengalihan Arus Lalu Lintas pada Rute Jalan Alternatif Selama
Masa Konstruksi
Strategi dan peralatan pengendalian lalu lintas yang digunakan pada wilayah
konstruksi selama masa konstruksi dimaksudkan untuk :
- Memperlancar arus lalu lintas yang terganggu
- Meningkatkan keselamatan bagi pengguna jalan
4 -15
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali Lalu Lintas
Alat-alat pengendali lalu lintas yang digunakan pada wilayah kerja terdiri dari
:
A. Rambu Sementara
Rambu sementara merupakan bagian penting dari sistem pengendalian
lalu lintas sementara dan harus digunakan pada seluruh wilayah kerja.
Beberapa jenis rambu sementara dapat digunakan untuk memberikan
informasi kepada pengguna jalan agar dapat melintasi wilayah kerja atau
rute alternatif dengan aman dan efisien.
2. Rambu Perintah
Rambu ini digunakan untuk menyatakan perintah yang wajib
dilakukan oleh pengguna jalan untuk melintasi wilayah kerja; misal
batas kecepatan, batas parkir, jalan tertutup, dll
3. Rambu Petunjuk
Rambu ini digunakan untuk membantu pengguna jalan pada wilayah
kerja dan/atau menunjukkan rute alternatif. Rambu ini
mencantumkan waktu dan/atau lokasi pekerjaan konstruksi dan/atau
penutupan.
Rambu rute alternatif harus membantu pengguna jalan untuk
memasuki, melintasi, dan keluar dari rute alternatif menuju ke rute
asal. Rambu rute alternatif harus ditempatkan jauh sebelum rute
alternatif yang tersedia, sehingga pengguna jalan mempunyai waktu
untuk memilih rute alternatif.
4 -16
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali Lalu Lintas
B. Kanalisasi
Strategi ini dilakukan dengan menggunakan kerucut lalu lintas, drum,
barikade sebagai alat pengendali lalu lintas untuk melintasi wilayah kerja.
Strategi ini dimaksudkan untuk membantu pengguna jalan melintasi
wilayah kerja dan menghindari wilayah kerja yang berbahaya.
4 -17
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali Lalu Lintas
RANGKUMAN
a. Perencanaan Sistem Pergerakan Arus Lalu Lintas dan Lokasi Penempatan Rambu Lalu
Lintas yang ditulis dalam modul ini digunakan untuk menjelaskan Perencanaan
Pengaturan Arus Lalu Lintas dalam Pelaksanaan Pekerjaan Jalan
b. Perencanaan Pengalihan Arus Lalu Lintas pada Jalan Darurat Selama Masa Konstruksi
yang ditulis dalam modul ini digunakan untuk menjelaskan Perencanaan Pengaturan
Arus Lalu Lintas dalam Pelaksanaan Pekerjaan Jalan
c. Perencanaan Pengalihan Arus Lalu Lintas pada Rute Jalan Alternatif Selama Masa
Konstruksi yang ditulis dalam modul ini digunakan untuk menjelaskan Perencanaan
Pengaturan Arus Lalu Lintas dalam Pelaksanaan Pekerjaan Jalan
4 -18
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali Lalu Lintas
Latihan atau penilaian mandiri menjadi sangat penting untuk mengukur diri atas tercapainya
tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh para pengajar / instruktur, maka pertanyaan di
bawah perlu dijawab secara cermat, tepat, dan terukur.
SOAL :
No. Elemen Kompetensi, Pertanyaan Jawaban
KUK (Kriteria Unjuk Ya Tdk Apabila Ya, sebutkan butir-butir
Kerja) kemampuan saudara
4. Merencanakan
pengaturan arus lalu
lintas dalam
pelaksanaan pekerjaan
jalan
4 -19
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali Lalu Lintas
4 -20
Pelatihan Traffic Engineer Perencanaan Penempatan Alat Pengendali Lalu Lintas
DAFTAR PUSTAKA