Anda di halaman 1dari 7

TUGAS AGAMA

Perbedaan Antara Salat Jum'at Dengan Salat Idul Fitri, Salat Idul Adha, Dan Salat
Istisqa

Salat jum'at adalah salat wajib yang harus dilakukan oleh laki-laki sebanyak dua
rakaat pada waktu zhuhur pada hari jum'at.

* Salat idul fitri adalah salat sunnah dua rakaat yang dikerjakan pada hari raya
idul fitri. Pengerjaan salat idul fitri mulai dari matahari terbit sampai condong ke
barat.

* Salat idul adha adalah salat sunnah dua rakaat yang dikerjakan pada hari raya
idul adha (hari raya haji). Pengerjaan salat idul adha juga mulai dari matahari terbit
sampai condong ke barat.

* Salat istisqa adalah salat sunnah yang dikerjakan untuk meminta turunnya hujan.
Salat ini dilakukan pada musim kemarau yang panjang dan dibutuhkan hujan untuk
keperluan tertentu. Salat istisqa dilakukan berjamaah.
Khutbah Pertama
ُ‫ض ّل لَه‬ِ ‫ت أ َ ْع َما ِلنَا َم ْن َي ْه ِد ِه هللاُ فَالَ ُم‬ ِ ‫س ّيئ َا‬ َ ‫ش ُر ْو ِر أ َ ْنفُ ِسنَا َو‬ ُ ‫ِإ ّن ْال َح ْمدَ ِهللِ نَحْ َمدُهُ َونَ ْست َِع ْينُهُ َونَ ْستَ ْغ ِف ُرهُ َو َنعُ ْوذُ ِباهللِ ِم ْن‬
ُ‫س ْولُه‬ ُ ‫ِي لَهُ أ َ ْش َهد ُ أ َ ْن الَ ِإلهَ ِإالّ هللاُ َوأ َ ْش َهد ُ أَ ّن ُم َح ّمدًا َع ْبدُهُ َو َر‬ َ ‫ض ِل ْل فَالَ هَاد‬ ْ ُ‫َو َم ْن ي‬
.‫ان ِإلَى َي ْو ِم الدّيْن‬ ٍ ‫س‬َ ْ‫ص َحا ِب ِه َو َم ْن ت َ ِب َع ُه ْم ِبإِح‬ ْ َ ‫سلّ ْم َعلى ُم َح ّم ٍد َو َعلى آ ِل ِه ِوأ‬ َ ‫ص ّل َو‬ َ ‫اَلل ُه ّم‬
َ‫َياأَيّ َها الّذَيْنَ آ َمنُ ْوا اتّقُوا هللاَ َح ّق تُقَا ِت ِه َوالَ ت َ ُم ْوت ُ ّن ِإالّ َوأ َ ْنت ُ ْم ُم ْس ِل ُم ْون‬
‫ار ُز ْقنَا‬
ْ ‫اطالً َو‬ ِ ‫ َوأ َ َرنَا ال َب‬،ُ‫ار ُز ْقنَا ا ِت ّ َبا َعه‬
ِ ‫اط َل َب‬ ْ ‫ َوأ َ َرنَا ال َح َّق َحقّا ً َو‬،ً‫ َو ِزدْنَا ِع ْلما‬،‫ َوا ْن َف َعنَا ِب َما َعلَّ ْمتَنَا‬،‫اللّ ُه َّم َع ِلّ ْمنَا َما َي ْنفَ ُعنَا‬
ُ‫اجْ تِنَا َبه‬

Khutbah ke-1

Hadirin sidang Jumat yang berbahagia, puji dan syukur telah kita
panjatkan kepada Allah swt., pemilik kerajaan langit dan bumi.
Shalawat dan salam telah juga terlimpah curah kepada kekasihNya,
yakni nabi kita semua Muhammad saw.

Sebagaimana ayat yang telah saya sampaikan tadi, Laqad


khalaqnal insaana fii ahsani taqwiim, manusia telah diciptakan oleh
Allah swt. dengan bentuk yang paling sempurna, lebih sempurna
dibandingkan dengan makhluk-mahkluk lain yang pernah hidup di
dunia ini.

Kelebihan atau kesempurnaan yang diberikan Allah pada kita,


manusia, adalah sebuah kehendak bebas untuk memilih sesuatu
berdasarkan akal kita. Kita bisa memilih untuk menjadi seseorang
yang baik, atau seseorang yang jahat. Tidak seperti malaikat yang
senantiasa baik dan iblis yang sampai hari kiamat akan berbuat
tercela.

Tetapi kehendak bebas yang Allah berikan kepada kita tersebut


tetap berada pada bingkai qodo-qodarnya; tetap sudah tertulis di
Lauh Mahfudznya sejak zaman ajali.

Sidang Jumat yang berbahagia,

Sebagai seorang muslim tentulah kita harus terus berusaha


menjadi pribadi yang baik, pribadi yang mencontoh suri tauladan
terbaik, ummat terbaik. Oleh karena itu pantang bagi kita semua
untuk berdiam bermalas-malasan dengan keburukan.

Imam Hasan Al-Banna pernah sekali merumuskan tentang ciri-ciri


pribadi muslim sejati yang bisa kita buat sebagai acuan kehidupan
kita, apakah sudah sesuai dengan ciri-ciri tersebut atau belum.
Tentu, ciri-ciri yang disebutkan oleh Imam Hasan Al-Banna ini juga
berada pada diri Rasulullah Muhammad saw., hanya saja beliau
memperinci agar mudah kita ikuti.
Ciri-ciri pribadi muslim yang pertama adalah salimul aqidah; akidah
yang lurus.

Sebagai seorang muslim sejati, hal paling dasar yang harus kita
miliki adalah akidah yang lurus mentauhidkan Allah; menyucikan
Allah dari segala bentuk keburukan dan sifat-sifat makhluk seperti
Allah membutuhkan makan, Allah membutuhkan tempat, dll.

Ciri kedua, shahihul ibadah; ibadah yang benar.

Dalam beribadah, seorang muslim harus mendasarkan semuanya


pada nash-nash yang jelas baik itu Al-Qur’an maupun hadits. Tidak
boleh kita melakukan ibadah tanpa dasar sama sekali atau bahkan
melenceng dari apa yang Rasulullah saw. ajarkan pada kita semua.

Ciri ketiga, matinul khuluk; akhlak yang kokoh

Rasulullah saw. diciptakan ke dunia adalah untuk menyempurnakan


akhlak. Maka, sebagaimana seharusnya –seorang muslim mengikuti
suri tauladan terbaik- kita pun harus mempunyai akhlak yang
terpuji selayaknya Nabi; menolong orang-orang yang lemah di
antara kita, murah senyum pada sesama muslim, menebar
kebaikan pada seluruh ummat manusia.

Karena sejatinya, menjadi seorang muslim juga berarti orang lain


yang merasa aman dari tangan, mulut, dan perangai kita saat
berada bersisian-bersamaan.

Ciri keempat, mutsaqaful fikr; intelek dalam berpikir

Seperti yang telah kita ketahui bersama, salah satu sifat wajib bagi
rasul adalah fatonah yang artinya cerdas. Lagipula, Rasulullah saw.
juga pernah bersabda bahwa menuntut ilmu itu hukumnya wajib,
maka kita sebagai muslim idealnya juga cerdas dalam berpikir.
Karena wahai sidang jumat yang diberkahi Allah, kita hari ini
sedang berada pada perang pemikiran yang mengerikan sekali.

Ciri kelima, mjahadatul linafsihi; berjuang melawan hawa nafsu

Manusia memiliki hawa nafsu. Sifatnya memang menggebu-gebu,


kalau kita tidak bisa menahannya. Perjuangan melawan hawa nafsu
ini dikabarkan nabi sebagai perang besar karena memang berat
sekali. Sebagai seorang muslim yang menginginkan bentuk ideal
dari kepribadiannya, harus bisa berlatih untuk menahan atau lebih
tepatnya mengendalikan hawa nafsu agar kita tidak terjerumus
pada perbuatan yang tercela dan tidak disukai oleh Allah swt.

Ciri keenam, haritsun ‘ala waqtihi; pandai menjaga waktu

Seorang muslim yang ideal haruslah pandai menjaga waktu;


menentukan prioritas untuk setiap kegiatan yang akan dilakukan.
Sehingga, pekerjaan-pekerjaan tidak menumpuk dan menganggu
kekhusyuk-an ibadah kepada Allah swt.

Ciri ketujuh, munazhzhamun fi syu’unihi; terartur dalam segala


urusan

Ciri ini erat kaitannya dengan ciri yang sebelumnya, dengan kita
pandai menjaga waktu, kita pun akan otomatis bisa teratur dalam
urusan. Mengerjakan hal-hal yang penting mendesak dulu sebelum
mengerjakan hal-hal yang kurang penting dan kurang mendesak.

Ciri kedelapan, qadirun alal kasbi; memiliki kemampuan usaha


sendiri / mandiri

Rasulullah saw. telah mencontohkan kepada kita semua ketika


umurnya masih 12 tahun, beliau sudah mampu untuk membiayai
dirinya sendiri dengan bergiat usaha. Maka patutlah hari ini kita
bertanya pada diri sendiri, sudah sampai manakah kita mandiri
membiayai diri sendiri, terkhusus bagi para jamaah yang masih
muda.

Ciri kesembilan, Nafi’un lighairihi; bermanfaat bagi orang lain

Sebagaimana hadits yang populer di tengah-tengah kita: sebaik-


baik manusia adalah dia yang bermanfaat bagi orang lain. Maka
seorang muslim yang ideal adalah dia yang sanggup
memaksimalkan potensi yang ada pada dirinya untuk
kebermanfaatan orang banyak.

Ciri kesepuluh, qowiyul jism; jasmani yang kuat-sehat

Untuk mencapai kesembilan ciri pribadi muslim sebelumnya tentu


tidak mudah. Butuh kemampuan fisik yang prima agar tidak mudah
lelah dan menyerah ketika dihadapkan pada kesulitan-kesulitan.
Hal ini bisa dicapai dengan merutinkan olah raga satu minggu satu
kali dan kegiatan-kegiatan kebugaran lain.
Akhir kata, sidang jumat yang berbagahia, marilah kita menjadi
seorang muslim yang dicintai Allah sebagai mana Allah mencintai
muslim yang kuat, yakni yang kuat fisiknya, fikirnya, finansialnya,
dan sosialnya.

Barakallahu lii walakum filquraanilkariim wa ja’alanallahu


minalladziina yastami’uunalqaula fayattabi’uuna ahsanah. Aquulu
qoulii hadzaa waastaghfirullaha lii walakum.

(Duduk sejenak)

Khutbah Kedua
َ‫صحْ بِ ِه أَجْ َم ِعيْن‬
َ ‫س ِليْنَ نَبِيِّنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آ ِل ِه َو‬
َ ‫المر‬ ِ َ‫اف األ َ ْنبِي‬
ْ ‫اء َو‬ ِ ‫سالَ ُم َعلَى أ َ ْش َر‬
َّ ‫صالَة ُ َوال‬ ِ َ‫ال َح ْمدُ هللِ َربّ ِ الع‬
َّ ‫الميْنَ َوال‬

Ma’asyirol muslimin rahimani wa rahimakumullah …


Kami ingatkan lagi bagi yang malas bangun Shubuh, ingatlah hadits
dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berikut.
َ َ‫ فَإ ِ ِن ا ْستَ ْيق‬، ْ‫ارقُد‬
‫ظ‬ ْ َ‫ط ِوي ٌل ف‬َ ‫ع ْقدَةٍ َعلَيْكَ لَ ْي ٌل‬
ُ ‫ يَض ِْربُ ُك َّل‬، ‫عقَ ٍد‬ ُ ‫ث‬ َ ‫طانُ َعلَى قَافِيَ ِة َرأْ ِس أ َ َح ِد ُك ْم إِذَا ه َُو ن‬
َ َ‫َام ثَال‬ َ ‫ش ْي‬َّ ‫َع ِقدَ ال‬
‫صبَ َح‬ ْ َ ‫ َوإِالَّ أ‬، ‫ب النَّ ْف ِس‬
َ ِّ‫طي‬َ ‫طا‬ً ‫صبَ َح نَشِي‬ ْ َ ‫ع ْقدَة ٌ فَأ‬
ُ ‫ت‬ْ َّ‫صلَّى ا ْن َحل‬
َ ‫ فَإ ِ ْن‬، ٌ ‫ع ْقدَة‬
ُ ‫ت‬ْ َّ‫ضأ َ ا ْن َحل‬
َّ ‫ فَإ ِ ْن ت ََو‬، ٌ ‫ع ْقدَة‬ ْ َّ‫َّللاَ ا ْن َحل‬
ُ ‫ت‬ َّ ‫فَذَك ََر‬
َ‫يث النَّ ْف ِس َك ْسالَن‬
َ ِ‫َخب‬
“Setan membuat tiga ikatan di tengkuk (leher bagian belakang)
salah seorang dari kalian ketika tidur. Di setiap ikatan setan akan
mengatakan, “Malam masih panjang, tidurlah!” Jika ia bangun lalu
berdzikir pada Allah, lepaslah satu ikatan. Kemudian jika dia
berwudhu, lepas lagi satu ikatan. Kemudian jika dia mengerjakan
sholat, lepaslah ikatan terakhir. Di pagi hari dia akan bersemangat
dan bergembira. Jika tidak melakukan seperti ini, dia tidak ceria
dan menjadi malas.” (HR. Bukhari, no. 1142 dan Muslim, no. 776)
Mari kita koreksi diri, untuk tidak biasa tidur pagi apalagi sampai
ketinggalan shalat Shubuh, juga memperhatikan shalat, tidak
malas-malasan dan berusaha menjaga amanah.
Moga Allah memberi taufik dan hidayah.
Di akhir khutbah ini … Jangan lupa untuk memperbanyak shalawat
di hari Jumat.

Kata Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,


‫علَ ْي ِه َع ْش ًرا‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ُ‫َّللا‬ َ ً ‫احدَة‬
ِ ‫ى َو‬ َ ‫صلَّى‬
َّ َ‫عل‬ َ ‫َم ْن‬
“Barangsiapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan
bershalawat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Muslim, no. 408)

ً ‫س ِلّ ُموا تَ ْس ِليما‬


َ ‫صلُّوا َعلَ ْي ِه َو‬َ ‫ي ِ يَا أَيُّ َها َّالذِينَ آ َمنُوا‬
ّ ‫صلُّونَ َعلَى النَّ ِب‬ َ ُ‫َّللاَ َو َم َالئِ َكتَهُ ي‬
َّ ‫ِإ َّن‬
‫ار ْك َعلَى‬
ِ َ‫ َوب‬.ٌ ‫ ِإنَّكَ َح ِم ْيد ٌ َم ِج ْيد‬،‫صليْتَ َعلَى ِإب َْرا ِهي َْم َو َعلَى آ ِل ِإب َْرا ِهي َْم‬ َّ َ ‫اَللَّ ُه َّم‬
َ ‫ص ِّل َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آ ِل ُم َح َّم ٍد َك َما‬
ٌ‫ إِنَّكَ َح ِم ْيد ٌ َم ِج ْيد‬،‫ار ْكتَ َعلَى ِإب َْرا ِهي َْم َو َعلَى آ ِل ِإب َْرا ِهي َْم‬ َ َ‫ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آ ِل ُم َح َّم ٍد َك َما ب‬
‫‪Marilah kita memanjatkan doa pada Allah, moga setiap doa kita‬‬
‫‪diperkenankan di hari Jum’at yang penuh berkah ini.‬‬

‫ت‬‫اء ِم ْن ُه ْم َواأل َ ْم َوا ِ‬ ‫ت األَحْ يَ ِ‬ ‫ت َوالمؤْ ِمنِيْنَ َوالمؤْ ِمنَا ِ‬ ‫الل ُه َّم ا ْغ ِف ْر ِل ْل ُم ْس ِل ِميْنَ َوالم ْس ِل َما ِ‬
‫ش َما َ‬
‫ظ َه َر‬ ‫ور َو َجنِّ ْبنَا ْالفَ َو ِ‬
‫اح َ‬ ‫ت إِلَى النُّ ِ‬ ‫ظلُ َما ِ‬ ‫سالَ ِم َونَ ِ ّجنَا ِمنَ ال ُّ‬ ‫سبُ َل ال َّ‬‫ص ِل ْح ذَاتَ بَ ْي ِننَا َوا ْه ِدنَا ُ‬ ‫ف بَيْنَ قُلُوبِنَا َوأ َ ْ‬‫اللَّ ُه َّم أ َ ِلّ ْ‬
‫اجنَا َوذ ُ ِ ّريَّاتِنَا َوتُبْ َعلَ ْينَا إِنَّكَ أَ ْنتَ الت َّ َّوابُ َّ‬
‫الر ِحي ُم‬ ‫ارنَا َوقُلُوبِنَا َوأ َ ْز َو ِ‬ ‫ص ِ‬‫ار ْك لَنَا فِى أ َ ْس َما ِعنَا َوأ َ ْب َ‬ ‫ِم ْن َها َو َما بَ َ‬
‫طنَ َوبَ ِ‬
‫َواجْ عَ ْلنَا شَا ِك ِرينَ ِلنِ ْع َمتِكَ ُمثْنِينَ بِ َها قَابِ ِلي َها َوأَتِ َّم َها َعلَ ْينَا‬
‫اف ‪ ،‬وال ِغنَى‬ ‫اللَّ ُه َّم إنَّا نَ ْسأَلُكَ ال ُهدَى ‪ ،‬والتُّقَى ‪ ،‬والعَفَ َ‬
‫ضلِكَ َع َّم ْن ِس َواكَ‬ ‫اَللَّ ُه َّم ا ْك ِفنا بِ َحالَلِكَ َع ْن َح َر ِامكَ َوأ َ ْغنِنَا بِفَ ْ‬
‫اآلخ َر ِة‬
‫ب ِ‬ ‫ى الدُّ ْنيَا َو َعذَا ِ‬ ‫ور ُك ِ ّل َها َوأ َ ِج ْرنَا ِم ْن ِخ ْز ِ‬ ‫اللَّ ُه َّم أَحْ س ِْن َعاقِبَتَنَا فِى األ ُ ُم ِ‬
‫اب النَّ ِ‬
‫ار‬ ‫سنَةً َوقِنَا َعذَ َ‬ ‫سنَةً َوفِي ْاآل ِخ َرةِ َح َ‬ ‫َربَّنَا آتِنَا فِي الدُّ ْنيَا َح َ‬
‫ان إِلَى يَ ْو ِم الدّيْن‬ ‫س ٍ‬ ‫صحْ بِ ِه و َ َم ْن تَبِعَ ُه ْم بِإِحْ َ‬ ‫صلَّى هللاُ َعلَى نَبِيِّنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آ ِل ِه َو َ‬ ‫َو َ‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬
‫آخ ُر دَع َْوانَا أ ِن ال َح ْمد ُ هلل َربّ ِ العَال ِميْنَ‬ ‫َو ِ‬
TUGAS
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DISUSUN OLEH :
AMELIA AMANDA PUTRI
VII B / 01

SMP NEGERI 8 PASURUAN


TAHUN PELAJARAN
2019

Anda mungkin juga menyukai