Anda di halaman 1dari 9

Formulasi Tablet Efervesen dari Ekstrak Etanol Kelopak Bunga Rosella

(Hibiscus sabdariffa L.)


1 2 1*
Tri Wahyuni Asiani , Teuku Nanda Saifullah Sulaeman , dan Dhadhang Wahyu Kurniawan
1
Jurusan Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan, Universitas Jenderal
2
Soedirman, Purwokerto Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
*
Korespondensi: dhadhang.wk@gmail.com
(Diterima: 13 Pebuari 2012, disetujui: 20 April 2012)

ABSTRAK

Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) merupakan salah satu tanaman obat yang termasuk ke
dalam famili Malvaceae. Secara empiris, Rosella berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai
macam penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formula yang paling baik dalam
pembuatan tablet effervescent dari ekstrak etanol kelopak bunga Rosella dengan variasi kadar
Polivinilpirolidon (PVP) sebagai pengikat. Ekstrak etanol kelopak bunga Rosella dibuat
menggunakan metode maserasi dalam etanol 70% dengan perbandingan 1:5. Tablet efervesen
dibuat menggunakan metode granulasi basah dengan variasi PVP sebesar 0,1%, 0,5%, 1%, 5%,
dan 10%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan kadar PVP mempengaruhi sifat fisik
tablet yaitu penampilan, keseragaman ukuran, keseragaman bobot, kekerasan tablet, friabilitas,
dan waktu larut. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa formula I yang paling baik.

Kata Kunci: formulasi, tablet efervesen, Rosella, PVP

ABSTRACT
Rosella ( Hibiscus sabdariffa L.) is a herb that include Malvaceae family. At first, Rosella
breeding directed to gain stem fiber as material of string andsubstitute of hemp, but nowadays the aim of
Rosella breeding has changed become material of food and beverages. Empirically, Rosella has ability of
healing many disease.This research aimed to know the bestformula of effervescent tablet from calix
rosella (Hibiscus sabdariffa L.) etanolic extract with concentration variety of Polyvinylpirrolidone (PVP)
as binder. Calix Rosella etanolic extract was made with maceration method used Etanol 70% with
comparison 1:5. Effervescent tablet has made by wet granulation method with PVP variety: 0,1%, 0,5%,
1%, 5%, and 10%.The result showed that the differences of PVP concentration would effect the
characteristic of tablet, there was performance, size uniformity, weight uniformity, tablet hardness,
friability, and dissolution time. Formula scoring with that parametre shows that the first formula as the
best formula.

Key words: formulation, tablet, effervescent, Rosella, PVP

PENDAHULUAN pengobatan tradisional (Hariana, 2005). Krisis


Indonesia adalah negara dengan moneter yang melanda Indonesia dan berlanjut
keanekaragaman hayati yang sangat beragam, menjadi krisis ekonomi yang berkepanjangan,
negara terbesar kedua keanekaragaman hayatinya berdampak pada melonjaknya harga obat-obatan
setelah Brazil. Di Indonesia, dikenal lebih dari modern secara drastis oleh karena lebih dari 90%
20.000 jenis tumbuhan obat. Namun, baru 1.000 bahan bakunya tergantung impor.
jenis tanaman telah terdata dan baru sekitar 300 Kecenderungan kuat dari masyarakat untuk back
jenis saja yang sudah dimanfaatkan untuk to nature atau kembali ke alam menggunakan
2
pengobatan dengan bahan alam, tidak hanya Pemikiran tersebut melatarbelakangi
berlaku di Indonesia. Didukung dengan adanya dilakukannya penelitian tentang pembuatan
Kebijakan Menteri Kesehatan RI tahun 1999 bentuk sediaan tertentu menggunakan ekstrak
untuk mengembangkan dan memanfaatkan etanol kelopak bunga Rosella. Bentuk sediaan
tanaman obat asli Indonesia untuk kebutuhan yang dipilih dalam penelitian ini adalah tablet
farmasi di Indonesia. efervesen, mengingat bentuk ini dalam hal
Berdasarkan hal tersebut sudah tertentu relatif memiliki banyak keuntungan
sewajarnya kalau Indonesia membangun industri dibanding bentuk sediaan lain, diantaranya
dan mengembangkan penelitian-penelitian pada dalam hal penyiapan larutan dalam waktu
sektor yang berbasis keanekaragaman hayati seketika yang mengandung dosis obat yang tepat,
(Maheshwari, 2002). Tanaman Rosella (Hibiscus menghasilkan rasa yang enak karena adanya
sabdariffa Linn) merupakan famili Malvaceae. karbonat yang membantu memperbaiki rasa
Konon tanaman ini berasal dari India barat, beberapa obat tertentu, dan mudah untuk
Afrika, dan Timur Tengah. Di Indonesia sendiri, digunakan serta nyaman..
nama Rosella sebenarnya telah dikenal sejak Penelitian ini bertujuan untuk formulasi
tahun 1922. Awalnya pembudidayaan Rosella tablet efervesen ekstrak etanol kelopak bunga
ditujukan untuk memperoleh serat batangnya Rosella berikut kontrol kualitasnya, sehingga
sebagai bahan baku pembuatan tali dan pengganti dapat diperoleh suatu sediaan tablet efervesen
rami, namun sekarang tujuan budi dayanya ekstrak etanol kelopak bunga Rosella yang
bergeser sebagai penghasil bahan makanan dan memenuhi persyaratan. Formulasi dirancang
minuman. Seluruh bagian tanaman ini mulai dari dengan mengubah kadar Polivinilpirolidon
buah, kelopak, bunga, dan daunnya dapat (PVP) sebagai pengikat, sehingga jumlah
dimakan. Secara empiris, Rosella berkhasiat optimum dari bahan pengikat yang dibutuhkan
sebagai antiseptik, aprodisiak, diuretik, sedative, harus ditentukan dengan tepat. Ketepatan jumlah
dan tonik. Herbal Rosella banyak mengandung bahan pengikat yang digunakan akan
Kalsium, Vitamin (terutama C, A,D, B1, dan B2), mempengaruhi sifat fisik tablet efervesen.
Magnesium, omega-3, beta karoten, dan 18 asam
amino essensial (Maryani dan Kristina, 2008). METODE PENELITIAN
Perkembangan ilmu pengetahuan dan 1. Alat dan Bahan
teknologi di bidang farmasi yang demikian pesat Bahan yang diperlukan adalah simplisia
mendorong para farmasis untuk membuat suatu kering kelopak bunga Rosella dari perkebunan
formulasi yang tepat untuk mengolah bahan alam Rosella di Kediri, Jawa Timur, Etanol 70.%
menjadi suatu bentuk sediaan yang acceptable (Brataco Chemical), Natrium bikarbonat
atau dapat diterima oleh masyarakat, selain (Brataco Chemical), Asam sitrat (Brataco
parameter kualitas yang tetap harus terpenuhi. Chemical), Asam tartrat (Brataco Chemical),
Tujuan formulasi tersebut adalah meningkatkan PVP (ISP), Laktosa (Brataco Chemical), Talk
minat masyarakat dalam mengkonsumsi obat-obat (Brataco Chemical), Mg Stearat (FACI Asia
dari bahan alam (Lestari dan Natalia, 2007). Pacific Pte Ltd.), Manitol (Cargill), dan Vanili.

Formulasi Tablet Efervesen dari Ekstrak ... (Tri Wahyuni Asiani, et al)
3
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian Pemeriksaan kualitas ekstrak Rosella dilakukan
adalah alat-alat gelas (Yenaco), cawan penguap, secara organoleptis, mencakup bentuk, warna,
water bath, blender, alat maserasi (bejana bau, dan rasa.
perendam, pengaduk, dan penyaring), neraca b. Penentuan Formula Granul Efervesen
elektrik (AND), corong, stopwatch, pengayak 14 Formula granul efervesen tercantum dalam Tabel
mesh, mesin pengempa tablet single punch 1 dengan menggunakan variasi kadar Polivinil
(Shanghai Tianhe Pharmaceutical Machinery), pirolidon (PVP) mulai dari 0,1%hingga 10%.
friabilator tipe Roche (Mantech FB-1110), jangka Tabel 1. Formula Tablet Efervesen
sorong (Tricle Brand), Monsanto hardness tester Bahan (mg) Formula
I II III IV V
(Global Quality), hygrothermometer(Ex Tech),
PVP 0,3 1,5 3 15 30
dan oven (Memmert). Asam sitrat 30 30 30 30 30
Asam tartrat 45 45 45 45 45
2. Prosedur Kerja Natrium bikarbonat 75 75 75 75 75
Magnesium stearat 3 3 3 3 3
a. Pembuatan Ekstrak Etanol Kelopak Bunga Manitol 60 60 60 60 60
Rosella Talk 15 15 15 15 15
Flavor 9 9 9 9 9
Kelopak bunga diambil dari perkebunan Granul ekstrak 62,7 61,5 60 48 83
Rosella di Kediri Jawa Timur. Proses pengeringan rosella
Berat masing-masing tablet 300 mg.
kelopak bunga Rosella dilakukan dengan
menjemurnya secara langsung di bawah sinar c. Pembuatan Granul Efervesen
matahari hingga kering. Kelopak yang kering Granul efervesen dibuat secara terpisah
kemudian diserbuk menggunakan alat penggiling antara granul asam dan granul basa untuk
kemudian diayak supaya mendapatkan serbuk menghindari reaksi efervesen dini. Ekstrak
dengan ukuran partikel yang homogen dan sesuai digranulasi terlebih dahulu dengan laktosa.
untuk maserasi. Sebanyak 12,5 gram ekstrak kental Rosella
Ekstraksi dilakukan dengan metode membutuhkan sebanyak 40 gram laktosa untuk
maserasi atau perendaman, dengan etanol 70% menghasilkan massa yang dapat digranul. Granul
sebagai cairan penyari. Sebanyak 1 kg serbuk yang dihasilkan disebut sebagai granul ekstrak.
kelopak Rosella direndam dalam bejana kaca dengan Granul asam dibuat dengan mencampurkan
etanol 70% dengan perbandingan 1:5. Tahap granul ekstrak, asamsitrat, asam tartrat, dan
pertama, serbuk direndam dengan etanol sebanyak 2 sebagian PVP. Sedangkan granul basa dibuat
liter selama 3 hari. Selama waktu tersebut, setiap 24 dengan mencampurkan natrium bikarbonat
jam, rendaman ekstrak diaduk selama 5 menit. dengan sisa PVP.
Rendaman diperas dan ampasnya diperas lagi. Pembuatan granul efervesen dilakukan di
Cairan maserasi dan hasil perasan ampas disatukan, tempat dengan suhu ruangan dan kelembaban
selanjutnya diukur volume yang diperoleh. Cairan udara terjaga. PVP ditambahkan dalam bentuk
dibiarkan selama semalam untuk memisahkan kering, lalu dibasahi dengan etanol 70% tetes
dengan endapan. Hasil penyaringan dipekatkan demi tetes. Massa yang akan digranulasi
dengan water bath, suhu pemekatan dijaga sekitar kemudian diayak dengan ayakan 14 mesh supaya
50-60°C sampai volume konstan. mendapatkan granul dengan ukuran yang

Jurnal Pembangunan Pedesaan Volume 12 Nomor 1, Juni 2012, hal 1 - 9


4
homogen. Granul kemudian dikeringkan dengan formula supaya tidak mempengaruhi kekerasan
oven pada suhu 40-60°C. Setelah kering, granul dan bobot tablet.
kemudian ditambahkan dengan talk, magnesium f. Pemeriksaan Sifat Fisik Tablet Efervesen
stearat, dan vanili sebagaiflavouring agent, 1) Penampilan Tablet
selanjutnya diuji sifat fisiknya. Pengontrolan penampilan umum tablet
d. Pemeriksaan Sifat dan Kecepatan Alir melibatkan pengukuran sejumlah
Granul Efervesen kelengkapan seperti ukuran tablet,
1) Penentuan Sudut Diam bentuk, warna, ada tidaknya bau, rasa,
Menurut Banker dan Anderson (1994) bentuk permukaan, konsistensi dan cacat
penentuan sudut diam dilakukan dengan fisik, serta kemudian untuk membaca
metode corong tegak dan kerucut yang tanda-tanda pengenal (Banker dan
berdiri bebas pada ketinggian H di atas Anderson, 1994).
kertas pada bidang horizontal. Granul 2) Keseragaman Ukuran
dituang perlahan-lahan sampai ke ujung Tablet diukur menggunakan jangka
corong dan R adalah jari-jari dari alas sorong untuk mengukur tebal dan
tumpukan yang berbentuk kerucut. diameter tablet. Diameter tablet tidak
2) Pengukuran Kecepatan Alir lebih dari tiga kali dan tidak kurang dari
Pengukuran kecepatan alir dilakukan satu sepertiga kali tebal tablet, kecuali
dengan menuangkan granul secara dinyatakan lain (Anonim, 1979).
perlahan-lahan melalui tepi corong yang 3) Keseragaman Bobot
ujungnya tertutup. Dicatat waktu yang Tablet sebanyak 20 ditimbang satu per
diperlukan sampai semua granul habis satu dan dihitung bobot rata-rata setiap
keluar. tablet. Menurut Farmakope Indonesia III
e. Pembuatan Tablet Efervesen (1979), tidak boleh lebih dari 2 tablet
Ruangan pengempaan tablet dikondisikan yang masing-masing bobotnya
selama 30 menit dengan mengatur suhu ruangan menyimpang dari kolom A, dan tidak
di bawah suhu 25°C dan kelembaban ruangan satu pun tablet yang bobotnya
terjaga. Tablet dibuat dengan mengalirkan menyimpang dari bobot rata-rata lebih
sejumlah massa granul kedalam mesin pengempa besar dari harga yang ditetapkan kolom
tablet dan mengempanya dengan mesin pengempa B. Persentase penyimpangan bobot tablet
tablet. Pengempaan berlangsung dengan dapat dilihat pada Tabel 2.
mengalirkan sejumlah massa granul dari hopper Tabel 2. Persentase Penyimpangan Bobot
Tablet
ke dalam lubang die dengan ukuran tertentu,
Bobot rata-rata Penyimpangan
kemudian massa yang telah masuk akan dikempa bobot rata-rata (%)
dengan tekanan yang dihasilkan dari pertemuan A B
25 mg atau kurang 15 30
antara punch atas dan punch bawah. Pengaturan 26 – 150 mg 10 10
151 – 300 mg 7,5 15
punch atas dan bawah harus sama untuk setiap
Lebih dari 300 mg 5 10
(Anonim, 1979)

Formulasi Tablet Efervesen dari Ekstrak ... (Tri Wahyuni Asiani, et al)
5
4) Kekerasan HASIL DAN PEMBAHASAN
Satu tablet diletakkan di tengah dan tegak 1. Ekstraksi
lurus pada hardness tester, mula-mula Proses ekstraksi menghasilkan ekstrak cair
skala pada posisi nol, kemudian alat sebanyak 3,6 liter kemudian dipekatkan pada suhu

diputar pelan-pelan sampai tablet pecah. sekitar 50-60°C menggunakan water bath hingga
diperoleh ekstrak kental. Ekstrak kental yang
Dibaca skala yang dicapai pada saat tablet
diperoleh sekitar 200 gram. Pengujian organoleptis
pecah atau hancur (Banker dan Anderson,
ekstrak meliputi bentuk, warna, bau, dan rasa. Hasil
1994).
pengujian organoleptik ekstrak kental kelopak bunga
5) Friabilitas atau Keregasan
rosella dapat dilihat pada Tabel 3.
Sebanyak 20 tablet yang telah Tabel 3. Hasil Pengujian Organoleptik Ekstrak
dibebasdebukan ditimbang,kemudian Kental Kelopak Bunga Rosella

dimasukkan dalam friabilator. Alat No Parameter Hasil pengujian


organoleptik
dijalankan 100 kali putaran selama 4
ekstrak
menit atau dengan kecepatan 25 putaran 1. Bentuk Semi padat, kental,
tidak mengalir
permenit. Tablet diambil dan dibersihkan 2. Warna Merah tua
dari partikel yang menempel pada tablet, kecoklatan
3. Bau Khas rosella, asam
ditimbang kembali, dihitung persentase 4. Rasa Asam
selisih atau susut bobotnya.
Berdasarkan hasil pengujian organoleptis,
6) Uji Waktu Melarut
dapat dinyatakan bahwa ekstrak kental etanol kelopak
Satu persatu tablet, sebanyak 10 tablet,
bunga rosella sesuai dengan persyaratan ekstrak kental
dimasukkan ke dalam gelas berisi air dan pada umumnya. Dengan demikian ekstrak kental ini
dihitung waktu yang diperlukan tablet siap untuk dibuat sebagai tablet efervesen.
untuk melarut sempurna. 2. Evaluasi Granul
g. Analisis Data Sudut diam granul dapat dihitung dengan
Data yang diperoleh dari pengujian beberapa rumus:
parameter sifat fisik tablet dianalisis dengan cara H H
pemberian nilai (scoring). Formula yang menghasilkan Tan α = R atau α = arc tan R
tablet yang memenuhi persyaratan diberi skor 1 (satu)
Keterangan:
sedangkan yang tidak memenuhi diberi skor 0 (nol).
H = ketinggian tumpukan granul
Komponen penilaian terdiri dari: penampilan (10%),
R = jari-jari dari alas tumpukan yang berbentuk
keseragaman ukuran (15%), keseragaman bobot (15%),
friabilitas (15%), kekerasan tablet (15%), dan waktu kerucut.
melarut (30%). Hasil perhitungan sudut diam dapat dilihat

Komponen penilaian waktu melarut tablet pada Tabel 4.

diberi nilai paling besar karena lamanya waktu melarut


merupakan parameter yang paling penting dalam
penilaian sediaan tablet efervesen. Formula yang
menghasilkan nilai terbesar disebut sebagai formula
yang terbaik.

Jurnal Pembangunan Pedesaan Volume 12 Nomor 1, Juni 2012, hal 1 - 9


6
Tabel 4. Hasil Pengujian Sudut Diam Granul 4. Evaluasi Tablet
Efervesen
a. Penampilan Tablet
No Formula Sudut diam granul (X ± SD) Penilaian penampilan tablet meliputi
1. I 34° ± 0,00 ukuran tablet, bentuk, warna, ada tidaknya bau, bentuk
2. II 37° ± 0,00
permukaan, konsistensi, cacat fisik, dan tanda-tanda
3. III 32° ± 0,74
pengenal tablet yang dikenali secara organoleptis. Hasil
4. IV 33° ± 0,00
pengujian penampilan tablet dapat dilihat pada Tabel 6.
5. V 35° ± 0,00

Warna tablet yang dihasilkan tidak seragam


Hasil penelitian menunjukkan semua formula antara formula yang satu dengan yang lainnya.
granul memiliki sudut diam pada rentang 30-40°.Maka, Perbedaan warna tersebut disebabkan perbedaan
dapat disimpulkan bahwa granul memiliki sifat aliran kandungan granul ekstrak. Semakin tinggi kandungan
sedang (Sulaeman, 2007). Hal ini berarti granul ketika granul ekstrak dalam formula, maka semakin tua
dikempa menjadi tablet, diperkirakan akan warna tablet yang dihasilkan. Bau tablet diketahui
menghasilkan tablet dengan kualitas sedang, karena
dengan mencium bau tablet. Bau tablet dipengaruhi
sifat granul menggambarkan kualitas tablet tersebut
oleh penambahan flavouring agent berupa vanili.
sebelum dikempa.
Vanili dipilih karena dapat memperbaiki aroma tablet
3. Pengukuran Kecepatan Aliran Granul tetapi tidak menutupi rasa khas dari Rosella.
Pengujian sifat aliran granul secara langsung Ketahanan tablet setelah dikempa berbeda-beda,
adalah dengan menghitung kecepatan alir dari granul. dipengaruhi oleh kadar PVP (sebagai pengikat)
Hasil pengukuran kecepatan aliran granul dapat dilihat masing-masing formula. Peningkatan kadar PVP
pada Tabel 5. Kecepatan aliran granul semua formula dalam tablet akan menghasilkan tablet yang lebih
berada di bawah 10 gram/detik. Hal ini berarti granul kuat, sehingga cenderung lebih stabil dalam
cenderung mengalir lambat, sehingga memerlukan penyimpanan.
penanganan yang khusus ketika granul akan dikempa. Secara keseluruhan, tablet yang dihasilkan
Hal ini disebabkan bahan pembuat granul efervesen tidak memiliki cacat fisik. Tablet yang dihasilkan
yang cenderung higroskopis, sehingga ketika utuh, tidak ada yang pecah, dan permukaannya rata.
pengujian, granul menjadi tidak stabil bila waktu Berdasarkan evaluasi penampilan, maka penampilan
pengujiannya terlalu lama. yang baik adalah tablet formula III, IV, dan V.

Tabel 5. Hasil Pengukuran Kecepatan Aliran Granul


Efervesen

No Formula Kecepatan alir granul


1. I 9,37 gram/detik
2. II 8,41 gram/detik
3. III 8,42 gram/detik
4. IV 3,34 gram/detik
5. V 5,80 gram/detik

Formulasi Tablet Efervesen dari Ekstrak ... (Tri Wahyuni Asiani, et al)
7
Tabel 6. Hasil Pengujian Penampilan Tablet

Parameter Formula I Formula II Formula III Formula IV Formula V


Warna Coklat, warna Coklat, warna Coklat muda Putih dengan Dominan putih
tidak seragam, tidak seragam, dengan sedikit granul esktrak dengan granul
granul ekstrak granul ekstrak putih, warna masih tampak, ekstrak masih
terlihat besar- terlihat jelas tidak seragam, warna tidak terlihat samar,
besar granul masih seragam warna lebih
terlihat seragam
Bau/aroma Bau rosella Bau rosella dan Bau vanili Bau vanili Bau vanili
sedikit vanili dengan sedikit
bau rosella
Bentuk Rata Rata Rata Rata dan licin Rata dan licin
permukaan mengkilap
Konsistensi Padat, cepat Padat, agak Padat, stabil Padat, stabil Padat, stabil
melembab melembab lebih lama
Cacat fisik Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Tanda Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pengenal

b. Keseragaman Ukuran c. Keseragaman Bobot


Menurut Farmakope edisi III (1979), Sebanyak 20 tablet ditimbang satu per satu
keseragaman ukuran tablet harus memenuhi dan dihitung bobot rata-rata tiap tablet. Hasil
persyaratan bahwa diameter tablet tidak lebih dari tiga pengujian keseragaman bobot disimpulkan dalam
kali dan tidak kurang dari satu sepertiga kali tebal Tabel 8.
tablet, kecuali dinyatakan lain. Hasil pengujian Tabel 8. Hasil Pengujian Keseragaman Bobot
keseragaman ukuran dirangkum dalam Tabel 7. Tablet

Tabel 7. Hasil Perbandingan Keseragaman Ukuran Formula Bobot tablet Persen


Tablet Efervesen (X ± SD) penyimpangan
I 0,39 ± 0,004 gram 0,64 – 1,91
II 0,40 ± 0,005 gram 0,62 – 3,11
Formula Tebal tablet (X Rentang diameter
III 0,40 ± 0,007 gram 0,63 – 2,76
± SD) tablet (cm) IV 0,40 ± 0,005 gram 0,25 – 2,76
I 0,52 ± 0,010 cm 0,689 – 1,551
II 0,52 ± 0,008 cm 0,692 – 1,560 V 0,40 ± 0,007 gram 1,27 – 3,80
III 0,53 ± 0,010 cm 0,703 – 1,583
IV 0,52 ± 0,007 cm 0,689 – 1,551 Berdasarkan penelitian, penyimpangan bobot
V 0,54 ± 0,008 cm 0,721 – 1,623
rata-ratanya tidak lebih dari 5%. Bila dilihat dari hasil
pada Tabel 8, maka semua tablet memenuhi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua
persyaratan pengujian keseragaman bobot.
tablet masing-masing formula memiliki keseragaman
Peningkatan kadar PVP tidak mempengaruhi bobot
ukuran yang memenuhi persyaratan. Keseragaman
tablet yang dihasilkan. Keseragaman bobot
ukuran tablet tidak dipengaruhi oleh peningkatan kadar
dipengaruhi oleh konsistensi kerja mesin pengempa
PVP dalam formula, tetapi dipengaruhi oleh ukuran
tablet.
dies, punch,dan mesin pengempa tablet.

Jurnal Pembangunan Pedesaan Volume 12 Nomor 1, Juni 2012, hal 1 - 9


8
d. Kekerasan Tablet tablet. Hal ini disebabkan, semakin tinggi kadar PVP
Satu tablet diletakkan di tengah dan tegak dalam tablet, maka semakin keras tablet tersebut,
lurus pada hardness tester, mula-mula skala pada posisi tingkat kerapuhannya semakin kecil, dan nilai
nol, kemudian alat diputar pelan-pelan sampai tablet friabilitasnya semakin kecil. Selain itu, ada faktor lain
pecah. Hasil pengujian kekerasan tablet dirangkum yang juga mempengaruhi nilai friabilitas tablet, yaitu
dalam Tabel 9. suhu dan kelembapan ruangan, karena tablet efervesen
Tabel 9. Hasil Pengujian Kekerasan Tablet mudah terurai dalam suhu ruangan dan kelembaban
yang tinggi.
No Formula Kekerasan tablet (X ± SD)
1. I 2,1 ± 0,67 kg f. Uji Waktu Melarut
2. II 3,1 ± 0,63 kg
3. III 3,3 ± 0,38 kg Sebanyak 10 tablet, dimasukkan satu per satu
4. IV 8,1 ± 1,27 kg dimasukkan ke dalam gelas berisi air dan dihitung
5. V 9,8 ± 1,58 kg
waktu yang diperlukan tablet untuk melarut sempurna.

Berdasarkan penelitian, terdapat kekerasan Hasil pengujian waktu melarut dirangkum dalam
tablet yang berbeda antara setiap formula. Peningkatan Tabel 11.
kadar PVP akan meningkatkan kekerasan tablet. Hal ini Tabel 11. Hasil Penilaian Waktu Melarut Tablet
disebabkan peningkatan kadar PVP akan meningkatkan
ikatan antara senyawa dalam tablet, sehingga tablet No Formula Waktu melarut tablet
(X ± SD)
akan semakin keras jika semakin tinggi kadar PVP
1. I 35,4 detik (0,59 menit) ± 6
(Ansel, 1989). Formula IV dan V memiliki kekerasan detik
2. II 2 menit 29 detik ± 17 detik
yang memenuhi rentang antara 4-10 kg. Sedangkan
3. III 4 menit 10 detik ± 11 detik
formula I, II, dan III kekerasannya berada di bawah 4. IV 5 menit 31 detik ± 4 detik
5. V 5 menit 54 detik ± 8 detik
rentang 4-10 kg, namun tingkat friabilitasnya
memenuhi persyaratan. Sehingga disimpulkan semua Apabila dilihat dari hasil pada Tabel 11,
formula memenuhi pengujian kekerasan tablet. semakin tinggi kadar PVP dalam tablet, maka semakin
lama tablet tersebut melarut. Semakin tinggi kadar
e. Friabilitas atau Keregasan PVP akan meningkatkan kekerasan tablet, sehingga
Sebanyak 20 tablet yang telah dibebasdebukan tablet akan membutuhkan waktu yang lebih lama
ditimbang, kemudian dimasukkan dalam friabilator. untuk melarut. Persyaratan dari waktu larut tablet
Tablet diambil dan dibersihkan dari partikel yang efervesen adalah dapat larut kurang dari 2 menit
menempel pada tablet, ditimbang kembali, dihitung (Mohrle, 1989). Disimpulkan formula yang memenuhi
persentasi selisih atau susut bobotnya. Hasil pengujian persyaratan pengujian waktu melarut tablet adalah
friabilitas dirangkum dalam Tabel 10. formula I.
Tabel 10. Hasil Pengujian Friabilitas Rata-rata Hasil akhir dari sediaan tablet efervesen
Tablet
No Formula Friabilitas tablet (X ± SD) adalah berupa larutan yang berwarna coklat jernih
1. I 0,447 ± 0,086 dengan busa di bagian permukaan atas larutan. Hal ini
2. II 0,194 ± 0,075
3. III 0,063 ± 0,088 disebabkan ada bahan aktif dari Rosella yang
4. IV 0,000 ± 0,0
diekstraksi memiliki potensi pembentukan busa.
5. V 0,000 ± 0,0

Apabila dilihat dari hasil pada Tabel 10,


peningkatan kadar PVP akan menurunkan friabilitas

Formulasi Tablet Efervesen dari Ekstrak ... (Tri Wahyuni Asiani, et al)
9

g. Penilaian Formula komponen penilaian, maka nilai yang diperoleh tiap formula
dapat dilihat pada Tabel 12.
Berdasarkan hasil evaluasi tablet dengan
Nilai terbesar adalah 0,90 yang diraih oleh
parameter pengujiannya, maka penentuan pemilihan
formula yang paling baik dipilih berdasarkan score atau formula I, sehingga formulaI dinyatakan sebagai

nilai terbesar yang didapat masing-masing formula. formula terbaik.

Formula yang menghasilkan nilai terbesar disebut


sebagai formula yang terbaik. Berdasarkan besarnya

Tabel 12. Hasil Penilaian Tablet

Parameter Formula I Formula II Formula III Formula IV Formula V


Penampilan 0 0 0,10 0,10 0,10
Keseragaman ukuran 0,15 0,15 0,15 0,15 0,15
Keseragaman bobot 0,15 0,15 0,15 0,15 0,15
Friabilitas 0,15 0,15 0,15 0,15 0,15
Kekerasan tablet 0,15 0,15 0,15 0,15 0,15
Waktu melarut 0,30 0 0 0 0
Total nilai 0,90 0,60 0,70 0,70 0,70

KESIMPULAN Lestari, A. Budi Susiana dan Natalia, Lisa, 2007,


Optimasi Natrium Sitrat dan Asam Fumarat
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, kadar sebagai Sumber Asam dalam Pembuatan
PVP mempengaruhi sifat fisik tablet. Peningkatan Granul Effervescent Ekstrak Temulawak
(Curcuma xanthorrhiza Roxb) secara
kadar PVP dalam tablet akan memperbaiki penampilan, Granulasi Basah, diakses dari:
meningkatkan kekerasan tablet, menurunkan friabilitas, http://mfi.farmasi.ugm.ac.id/files/news/4._18-
1-2007-agatha.pdf pada tanggal 10 Oktober
dan meningkatkan waktu melarut. Pengujian dilakukan 2008.
terhadap granul dan tablet efervesen menggunakan
Maheshwari, Hera, 2002, Pemanfaatan Obat Alami:
metode scoring menghasilkan formula I sebagai Potensi dan Prospek Pengembangannya,
formula yang paling baik dengan kadar PVP 0,1%. diakses dari: http://tumoutou.net/702_
04212/hera_ maheshwari. htm pada tanggal 10
Oktober 2008.
DAFTAR PUSTAKA
Maryani, H. dan Kristina, L., 2008, Khasiat dan
Anonim, 1979, Farmakope Indonesia Edisi 3, Manfaat Rosella, Revisi, 2-22, Agromedia,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Jakarta, 6-9.
Mohrle, R., 1989, Effervescent Tablets, in
Ansel, Howard C., 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Liebermann, H.A., Lachman, L., Schwartz,
Farmasi, 214-216, 244-258, Diterjemahkan oleh J.B. (editors), Pharmaceutical Dosage Forms,
Farida Ibrahim, Edisi ke-4, Universitas Tablets, Vol. 1, 2th ed., Marcel Dekker Inc.,
Indonesia Press,Jakarta. New York.

Banker, Gilbert S. dan Anderson, Neil R., 1994, Tablet, Sulaiman, T.N. Saifullah, 2007, Teknologi dan
dalam Lacman, L., Liebermen, H. A., Kanig, J. Formulasi Sediaan Tablet, 88-92,150,
L., Teori dan Praktik Farmasi Industri, 648, Laboratorium Teknologi Farmasi Fakultas
690-707, 715-716, Universitas Indonesia Pres, Farmasi Universitas GadjahMada, Yogyakarta.
Jakarta.

Hariana, H. Arief, 2005, Tumbuhan Obat dan


Khasiatnya, 5-6, Jakarta: Penebar Swadaya.

Jurnal Pembangunan Pedesaan Volume 12 Nomor 1, Juni 2012, hal 1 - 9

Anda mungkin juga menyukai