ABSTRAK
Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) merupakan salah satu tanaman obat yang termasuk ke
dalam famili Malvaceae. Secara empiris, Rosella berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai
macam penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formula yang paling baik dalam
pembuatan tablet effervescent dari ekstrak etanol kelopak bunga Rosella dengan variasi kadar
Polivinilpirolidon (PVP) sebagai pengikat. Ekstrak etanol kelopak bunga Rosella dibuat
menggunakan metode maserasi dalam etanol 70% dengan perbandingan 1:5. Tablet efervesen
dibuat menggunakan metode granulasi basah dengan variasi PVP sebesar 0,1%, 0,5%, 1%, 5%,
dan 10%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan kadar PVP mempengaruhi sifat fisik
tablet yaitu penampilan, keseragaman ukuran, keseragaman bobot, kekerasan tablet, friabilitas,
dan waktu larut. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa formula I yang paling baik.
ABSTRACT
Rosella ( Hibiscus sabdariffa L.) is a herb that include Malvaceae family. At first, Rosella
breeding directed to gain stem fiber as material of string andsubstitute of hemp, but nowadays the aim of
Rosella breeding has changed become material of food and beverages. Empirically, Rosella has ability of
healing many disease.This research aimed to know the bestformula of effervescent tablet from calix
rosella (Hibiscus sabdariffa L.) etanolic extract with concentration variety of Polyvinylpirrolidone (PVP)
as binder. Calix Rosella etanolic extract was made with maceration method used Etanol 70% with
comparison 1:5. Effervescent tablet has made by wet granulation method with PVP variety: 0,1%, 0,5%,
1%, 5%, and 10%.The result showed that the differences of PVP concentration would effect the
characteristic of tablet, there was performance, size uniformity, weight uniformity, tablet hardness,
friability, and dissolution time. Formula scoring with that parametre shows that the first formula as the
best formula.
Formulasi Tablet Efervesen dari Ekstrak ... (Tri Wahyuni Asiani, et al)
3
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian Pemeriksaan kualitas ekstrak Rosella dilakukan
adalah alat-alat gelas (Yenaco), cawan penguap, secara organoleptis, mencakup bentuk, warna,
water bath, blender, alat maserasi (bejana bau, dan rasa.
perendam, pengaduk, dan penyaring), neraca b. Penentuan Formula Granul Efervesen
elektrik (AND), corong, stopwatch, pengayak 14 Formula granul efervesen tercantum dalam Tabel
mesh, mesin pengempa tablet single punch 1 dengan menggunakan variasi kadar Polivinil
(Shanghai Tianhe Pharmaceutical Machinery), pirolidon (PVP) mulai dari 0,1%hingga 10%.
friabilator tipe Roche (Mantech FB-1110), jangka Tabel 1. Formula Tablet Efervesen
sorong (Tricle Brand), Monsanto hardness tester Bahan (mg) Formula
I II III IV V
(Global Quality), hygrothermometer(Ex Tech),
PVP 0,3 1,5 3 15 30
dan oven (Memmert). Asam sitrat 30 30 30 30 30
Asam tartrat 45 45 45 45 45
2. Prosedur Kerja Natrium bikarbonat 75 75 75 75 75
Magnesium stearat 3 3 3 3 3
a. Pembuatan Ekstrak Etanol Kelopak Bunga Manitol 60 60 60 60 60
Rosella Talk 15 15 15 15 15
Flavor 9 9 9 9 9
Kelopak bunga diambil dari perkebunan Granul ekstrak 62,7 61,5 60 48 83
Rosella di Kediri Jawa Timur. Proses pengeringan rosella
Berat masing-masing tablet 300 mg.
kelopak bunga Rosella dilakukan dengan
menjemurnya secara langsung di bawah sinar c. Pembuatan Granul Efervesen
matahari hingga kering. Kelopak yang kering Granul efervesen dibuat secara terpisah
kemudian diserbuk menggunakan alat penggiling antara granul asam dan granul basa untuk
kemudian diayak supaya mendapatkan serbuk menghindari reaksi efervesen dini. Ekstrak
dengan ukuran partikel yang homogen dan sesuai digranulasi terlebih dahulu dengan laktosa.
untuk maserasi. Sebanyak 12,5 gram ekstrak kental Rosella
Ekstraksi dilakukan dengan metode membutuhkan sebanyak 40 gram laktosa untuk
maserasi atau perendaman, dengan etanol 70% menghasilkan massa yang dapat digranul. Granul
sebagai cairan penyari. Sebanyak 1 kg serbuk yang dihasilkan disebut sebagai granul ekstrak.
kelopak Rosella direndam dalam bejana kaca dengan Granul asam dibuat dengan mencampurkan
etanol 70% dengan perbandingan 1:5. Tahap granul ekstrak, asamsitrat, asam tartrat, dan
pertama, serbuk direndam dengan etanol sebanyak 2 sebagian PVP. Sedangkan granul basa dibuat
liter selama 3 hari. Selama waktu tersebut, setiap 24 dengan mencampurkan natrium bikarbonat
jam, rendaman ekstrak diaduk selama 5 menit. dengan sisa PVP.
Rendaman diperas dan ampasnya diperas lagi. Pembuatan granul efervesen dilakukan di
Cairan maserasi dan hasil perasan ampas disatukan, tempat dengan suhu ruangan dan kelembaban
selanjutnya diukur volume yang diperoleh. Cairan udara terjaga. PVP ditambahkan dalam bentuk
dibiarkan selama semalam untuk memisahkan kering, lalu dibasahi dengan etanol 70% tetes
dengan endapan. Hasil penyaringan dipekatkan demi tetes. Massa yang akan digranulasi
dengan water bath, suhu pemekatan dijaga sekitar kemudian diayak dengan ayakan 14 mesh supaya
50-60°C sampai volume konstan. mendapatkan granul dengan ukuran yang
Formulasi Tablet Efervesen dari Ekstrak ... (Tri Wahyuni Asiani, et al)
5
4) Kekerasan HASIL DAN PEMBAHASAN
Satu tablet diletakkan di tengah dan tegak 1. Ekstraksi
lurus pada hardness tester, mula-mula Proses ekstraksi menghasilkan ekstrak cair
skala pada posisi nol, kemudian alat sebanyak 3,6 liter kemudian dipekatkan pada suhu
diputar pelan-pelan sampai tablet pecah. sekitar 50-60°C menggunakan water bath hingga
diperoleh ekstrak kental. Ekstrak kental yang
Dibaca skala yang dicapai pada saat tablet
diperoleh sekitar 200 gram. Pengujian organoleptis
pecah atau hancur (Banker dan Anderson,
ekstrak meliputi bentuk, warna, bau, dan rasa. Hasil
1994).
pengujian organoleptik ekstrak kental kelopak bunga
5) Friabilitas atau Keregasan
rosella dapat dilihat pada Tabel 3.
Sebanyak 20 tablet yang telah Tabel 3. Hasil Pengujian Organoleptik Ekstrak
dibebasdebukan ditimbang,kemudian Kental Kelopak Bunga Rosella
Formulasi Tablet Efervesen dari Ekstrak ... (Tri Wahyuni Asiani, et al)
7
Tabel 6. Hasil Pengujian Penampilan Tablet
Berdasarkan penelitian, terdapat kekerasan Hasil pengujian waktu melarut dirangkum dalam
tablet yang berbeda antara setiap formula. Peningkatan Tabel 11.
kadar PVP akan meningkatkan kekerasan tablet. Hal ini Tabel 11. Hasil Penilaian Waktu Melarut Tablet
disebabkan peningkatan kadar PVP akan meningkatkan
ikatan antara senyawa dalam tablet, sehingga tablet No Formula Waktu melarut tablet
(X ± SD)
akan semakin keras jika semakin tinggi kadar PVP
1. I 35,4 detik (0,59 menit) ± 6
(Ansel, 1989). Formula IV dan V memiliki kekerasan detik
2. II 2 menit 29 detik ± 17 detik
yang memenuhi rentang antara 4-10 kg. Sedangkan
3. III 4 menit 10 detik ± 11 detik
formula I, II, dan III kekerasannya berada di bawah 4. IV 5 menit 31 detik ± 4 detik
5. V 5 menit 54 detik ± 8 detik
rentang 4-10 kg, namun tingkat friabilitasnya
memenuhi persyaratan. Sehingga disimpulkan semua Apabila dilihat dari hasil pada Tabel 11,
formula memenuhi pengujian kekerasan tablet. semakin tinggi kadar PVP dalam tablet, maka semakin
lama tablet tersebut melarut. Semakin tinggi kadar
e. Friabilitas atau Keregasan PVP akan meningkatkan kekerasan tablet, sehingga
Sebanyak 20 tablet yang telah dibebasdebukan tablet akan membutuhkan waktu yang lebih lama
ditimbang, kemudian dimasukkan dalam friabilator. untuk melarut. Persyaratan dari waktu larut tablet
Tablet diambil dan dibersihkan dari partikel yang efervesen adalah dapat larut kurang dari 2 menit
menempel pada tablet, ditimbang kembali, dihitung (Mohrle, 1989). Disimpulkan formula yang memenuhi
persentasi selisih atau susut bobotnya. Hasil pengujian persyaratan pengujian waktu melarut tablet adalah
friabilitas dirangkum dalam Tabel 10. formula I.
Tabel 10. Hasil Pengujian Friabilitas Rata-rata Hasil akhir dari sediaan tablet efervesen
Tablet
No Formula Friabilitas tablet (X ± SD) adalah berupa larutan yang berwarna coklat jernih
1. I 0,447 ± 0,086 dengan busa di bagian permukaan atas larutan. Hal ini
2. II 0,194 ± 0,075
3. III 0,063 ± 0,088 disebabkan ada bahan aktif dari Rosella yang
4. IV 0,000 ± 0,0
diekstraksi memiliki potensi pembentukan busa.
5. V 0,000 ± 0,0
Formulasi Tablet Efervesen dari Ekstrak ... (Tri Wahyuni Asiani, et al)
9
g. Penilaian Formula komponen penilaian, maka nilai yang diperoleh tiap formula
dapat dilihat pada Tabel 12.
Berdasarkan hasil evaluasi tablet dengan
Nilai terbesar adalah 0,90 yang diraih oleh
parameter pengujiannya, maka penentuan pemilihan
formula yang paling baik dipilih berdasarkan score atau formula I, sehingga formulaI dinyatakan sebagai
Banker, Gilbert S. dan Anderson, Neil R., 1994, Tablet, Sulaiman, T.N. Saifullah, 2007, Teknologi dan
dalam Lacman, L., Liebermen, H. A., Kanig, J. Formulasi Sediaan Tablet, 88-92,150,
L., Teori dan Praktik Farmasi Industri, 648, Laboratorium Teknologi Farmasi Fakultas
690-707, 715-716, Universitas Indonesia Pres, Farmasi Universitas GadjahMada, Yogyakarta.
Jakarta.