(Skripsi)
Oleh
ANGGI TRI SATRIA
1014111026
Oleh
Oleh
Oleh
Skripsi
pada
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2016
RIWAYAT HIDUP
Aisyiah Kota Metro yang diselesaikan pada tahun 1998, dilanjutkan ke Sekolah
Dasar Negeri (SDN) 01 Metro Utara diselesaikan pada tahun 2004, Sekolah
Menengah Pertama Negeri (SMPN) 6 Metro diselesaikan pada tahun 2007, dan
Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 Metro diselesaikan pada tahun 2010.
Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) pada tahun 2010 dan menyelesaikan
diadakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Pertanian pada tahun
mengikuti pelatihan pengambilan Surat Izin Menyelam (SIM) yang diadakan oleh
Klub Selam Anemon pada tahun 2013, mengikuti pelatihan Budidaya Ikan Hias
air tawar yang diadakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung
pada tahun 2016. Penulis pernah menjadi salah satu peserta Pekan Kreatifitas
pada tahun 2014 dengan judul “Pelatihan Pembenihan Si Bibir Seksi pada
Penulis telah melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sriminosari,
dari bulan Januari – Maret 2014. Penulis pernah menjadi asisten praktikum pada
mata kuliah, Biologi Laut tahun ajaran 2011/2012, Oceanografi tahun ajaran
Manajemen Pesisir dan Lautan pada tahun ajaran 2014/2015. Penulis melakukan
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunianya
Bioflok Sebagai Pakan Pengganti Cacing Sutra (Tubifex sp) Pada Larva Ikan Lele
1. Kedua orang tuaku tercinta Ayahanda Indra Busmie dan ibunda Yuspa
2. Ayunda Anggun Fatrishia, kakanda Angga Purnama Sakti dan Adinda Aries
materil dan moril, nasehat serta do’a yang menjadi penyemangat penulis.
3. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.S. selaku Dekan Fakultas
4. Ibu Ir. Siti Hudaidah, M.Sc., selaku Ketua Jurusan Budidaya Perairan
penyelesaian skripsi.
penyelesaian penelitian .
11. Sahabat-sahabatku imam, robet, ableh, kakang, eko, rudi dan ardi, yang saling
selama kuliah.
12. Teman-teman seperjuangan angkatan 2010 andi, ajil, roma, sandi, olip, mak
win, oji, aris, dio, rosi, tica, asova, winda, jelita, ali, azis, tita, yuli, angga,
shoma, aan, toni, dian, erwin beserta teman-teman yang belum disebutkan
satu persatu terimakasih atas kebersamaan, kesolitan, dan perjuangan kita saat
menjadi pengurus.
13. Teman-teman kecil kumbir, agasi, puraka, thomas, rukni, edo, aulian, tatang,
akbar, eshy, ajeng, sarah, elsa, bene, si mbok, moly, anggun, terimakasih atas
skripsi ini.
Penyusun menyadari dalam pembuatan dan penyusunan skripsi ini masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat
Penyusun
Halaman
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .......................................................................................1
1.2. Tujuan Penelitian.....................................................................................2
1.3. Manfaat...................................................................................................2
1.4. Kerangka Pikir........................................................................................2
1.5. Hipotesis.................................................................................................4
iii
b. Laju Pertumbuhan Harian (LPH)...................................................... 9
c. Kelangsungan Hidup..................................................................... 9
2.5. Analisis Data ......................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA
iv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
vi
I. PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Lele dumbo (Clarias gariepinus) merupakan komoditas budidaya air tawar
yang sangat digemari masyarakat Indonesia. Budidayanya yang mudah dan modal
yang relatif sedikit menjadikan ikan lele menjadi primadona yang menggiurkan
bagi para pembudidaya. Dari segi teknik, budidaya ikan lele memiliki beberapa
kelebihan yaitu memiliki tingkat adaptasi yang tinggi, cepat tumbuh dan mencapai
ukuran besar dalam waktu relatif singkat (Khairuman dan Amri, 2002)
Budidaya lele dibagi menjadi 3 bagian yaitu pembenihan, pendederan dan
pembesaran. Kegiatan pembenihan merupakan tahap awal yang sangat penting
dalam budidaya. Dalam meningkatkan produksi ikan lele, pembenihan berperan
sangat penting guna menunjang kegiatan pembesaran. Penyediaan benih yang
berkualitas harus didukung dengan ketersediaan pakan yang memadai.
Pakan untuk benih umumnya menggunakan protein yang tinggi sehingga
memerlukan biaya pakan yang relatif mahal (Maharani, 2014). Pakan yang
digunakan pada larva ikan lele biasanya berupa cacing sutra. Cacing sutra
digunakan sebagai pakan awal yang diberikan pada saat kuning telur telah habis.
Cacing sutra memiliki kandungan protein yang cukup besar yaitu 41% sehingga
sangat baik bagi pertumbuhan larva ikan lele (Muria, 2013).
Saat ini kebutuhan akan cacing sutra hanya mengandalkan hasil
tangkapan alam yang tidak dapat dipastikan kuantitas dan kualitasnya sehingga
dapat menjadi agen pembawa penyakit. Keberadaan cacing sutra di alam tidak
tersedia sepanjang tahun, khususnya pada musim penghujan dimana kegiatan
pembenihan banyak dilakukan (KKP, 2010). Selain itu harganya yang cukup
tinggi berkisar Rp. 20.000–Rp. 40.000/ liter membuat keuntungan usaha
pembenihan semakin berkurang sehingga diperlukan alternatif pengganti cacing
sutra agar keuntungan pembudidaya dapat meningkat.
Salah satu alternatif pengganti cacing sutra adalah bioflok. Bioflok adalah
kumpulan berbagai jenis mikroorganisme seperti bakteri pembentuk flok, bakteri
filamen, fungi, partikel tersuspensi, berbagai koloid dan polimer organik, berbagai
kation dan sel-sel mati dengan ukuran bervariasi dengan kisaran 100 - 1000 μm
(Azim et al., 2007; de Schryver et al., 2008). Bioflok merupakan salah satu
teknologi yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan nutrien.
Teknologi ini didasarkan pada konversi nitrogen anorganik terutama amoniak
oleh bakteri heterotrof menjadi biomassa mikroba yang kemudian dapat
dikonsumsi organisme budidaya (Ekasari, 2009).
Bioflok dapat terbentuk dari sisa pakan, metabolisme dan feses dari
kegiatan budidaya. Sisa pakan yang terbuang diperairan akan menghasilkan
nitrogen anorganik. Nitrogen anorganik akan dirubah oleh bakteri menjadi protein
sel tunggal dengan menambahkan unsur karbon dan dapat dimanfaatkan sebagai
sumber pakan (Avnimelech, 1999). Menurut Mc Graw (2002), bakteri heterotrofik
merupakan sumber pakan yang baik bagi ikan. Bioflok memiliki potensi sebagai
pakan alami bagi larva ikan karena memiliki kandungan protein, asam lemak tak
jenuh serta imunostimulan. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian mengenai
penggunaan bioflok sebagai pakan pengganti cacing sutra pada larva lele dumbo.
1.2 TujuanPenelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui efektifitas penggunaan bioflok
sebagai pakan pengganti cacing sutra terhadap pertumbuhan dan kelangsungan
hidup larva ikan lele dumbo.
1.3 Manfaat
Manfaat dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
baru tentang efektifitas pemanfaatan bioflok sebagai pakan benih ikan lele dan
pengaruhnya terhadap pertumbuhan ikan lele dumbo.
2
baru sebagai pengganti cacing sutra agar dapat memperoleh keuntungan lebih
banyak .
Bioflok merupakan activated sludge (lumpur aktif) yang berasal dari
proses pengolahan biologis air limbah (biological wastewater treatment), yaitu
pemanfaatan bakteri pembentuk flok (flocs forming bacteria) untuk pengolahan
limbah dengan meningkatkan C/N. Salah satu bakteri yang dapat membentuk
bioflok adalah Bacillus (Maharani, 2014).
Bioflok dapat dimungkinkan sebagai pakan alternative dalam budidaya
ikan. Bioflok mengandung nutrisi yang tinggi berupa protein bakteri dan
polyhydroxybutyrae yang dapat digunakan untuk pertumbuhan ikan budidaya. Di
alam, bakteri mempunyai ukuran yang sangat kecil yaitu 1 mikron sehingga tidak
mampu dimanfaatkan oleh ikan maupun udang. Namun bakteri dalam bentuk
bioflok ukurannya dapat mencapai 500 mikron hingga 2 mm sehingga ukuran ini
cukup besar untuk dapat dimanfaatkan oleh ikan maupun udang (Manser, 2006).
Menurut Azim et al. (2007) bahwa tilapia dapat memakan komunitas
bakteri dalam sistem bioflok dan tumbuh baik dengan pakan berprotein rendah,
sehingga mampu menghemat biaya pakan. Teknologi bioflok juga telah
diujicobakan pada udang putih. Penelitian ini melaporkan bahwa udang yang
diberi substitusi bioflok menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik dari kontrol
(Kuhn et al., 2009).
Kadar protein bioflok mencapai 38%, sehingga berpotensi sebagai sumber
pakan alami dan pakan alternatif bagi ikan (Purnomo, 2012). Kandungan protein
bioflok diharapkan dapat menggantikan cacing sutra sebagai pakan alami pada
awal pemeliharaan pada fase larva sehingga penekanan biaya pakan dapat
diminimalisir. Selain itu keberadaan cacing sutra di alam tidaklah tersedia
sepanjang tahun, khususnya pada musim penghujan dimana kegiatan pembenihan
banyak dilakukan. Penggunaan bioflok dapat memecahkan masalah pembenihan
akan kurangnya ketersediaan pakan alami karena dapat diproduksi sepanjang
tahun. Pembuatan bioflok juga tidak memerlukan banyak biaya hanya berkisar
Rp. 32.000 untuk setiap pembuatannya dan dapat bertahan menjadi pakan selama
3
10 hari sehingga keuntungan pembudidaya dapat lebih besar. Kerangka pikir
penelitian terdapat pada Gambar 1.
1.5 Hipotesis
4
II. METODE PENELITIAN
5
Model linear yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan uji
Annova yang digunakan adalah sebagai berikut :
Yij = µ + τi + ∑ij
Keterangan :
i : Perlakuan A, B, C
j : Ulangan 1, 2, 3 dan 4
Yij : Nilai pengamatan dari pemanfaatan pakan ke-i terhadap pertumbuhan ikan
lele pada ulangan ke-j
µ : Nilai tengah umum
τi : Pengaruh pemanfaatan pakan ke-i terhadap pertumbuhan ikan lele
∑ij : Pengaruh galat percobaan pada pemanfaatan pakan ke-i terhadap
pertumbuhan ikan lele pada ulangan ke-j
Tata letak unit penelitian terdapat pada Gambar 3. Penempatan setiap satuan
percobaan dilakukan secara acak.
6
2.4 Prosedur Penelitian
2.4.1 Pembuatan Pakan Bioflok
Tahap pembuatan bioflok dengan rasio C:N 20:1,bak fiber berukuran 1000
liter diisi air, ditambahkan 0,5 kilogram pakan yg telah halus dengan protein 28%
selanjutnya 0,4 kilogram molase dimasukkan dan diaerasi menggunakan blower
hingga homogen. Biakan bakteri Bacillus sp. dimasukkan ke dalam bak fiber.
Proses terbentuknya bioflok selama 15 hari. Setelah terbentuk bioflok dapat
diberikan kepada larva ikan lele dumbo sebagai pakan utama.
7
dengan padat tebar 5 ekor/liter. Pemberian pakan dilakukan 3 kali sehari dengan
metode adlibitum. Sampling pertumbuhan dilakukan pada akhir penelitian.
= −
Keterangan:
W = pertumbuhan biomassa mutlak
Wt = biomassa ikan uji pada akhir pemeliharaan
Wo = biomassa ikan uji pada awal pemeliharaan
Wt Wo
LPH
t
Keterangan :
LPH : Laju pertumbuhan harian (g/hari)
8
Wt : Bobot rata-rata ikan pada hari ke-t (g)
Wo : Bobot rata-rata ikan pada hari ke-0 (g)
t : Waktu pemeliharaan (hari)
9
IV. SIMPULAN DAN SARAN
4.1. Simpulan
4.2. Saran
Aksoy., M. C. Lim., D.A. Darvis., R.Shelby and P.H. Klesius. 2007. Influence of
Dietary Lipid Sources on The Growth Performance, Imune Respos and
Resistance of Tilapia (Orechromis niloticus) to Stretococus iniae
challenge. J.Applied.Aquat. 19:29-47.
Azim, M.E., Little, D. and North, B. 2007. Growth and Welfare of Nile Tilapia
(Oreochromis niloticus) Cultured Indoor Tank using Biofloc Technology
(BFT). Presentation in Aquacultured 2007, 26 February-3 March 2007.
Sna Antonio, Texas, USA.
Defoirdt, T., Halet, D., Vervaeren, H., Boon, N., Van de Wiele, T., Sorgeloos, P.,
Bossier, P., Verstraete, W., 2007. The bacterial storage compound of poly-
b-hydrobutyrate protects Artemia fransiseana from pathogenic Vibrio
campbellii. Microbiol 9 (2), 445-452.
De Schryver P., Crab, R. Detroit, T. Boon, N., Verstrate, W. 2008. The Basic of
Bioflock Technology: The Added Value For Aquaculture. Aquaculture.
227:125-137.
Effendie H. 2003. Telaah kualitas air bagi pengelola sumber daya dan
lingkungan perairan. Yogyakarta: kanisius
Hagreaves J.A, And C.S. Tucker. 2004. Managing Ammonia in Fish Ponds.
SRAC Publication No. 4603. USA.
Lim C., M. Yildim-Aksoy., P. Klesius. 2011. Lipid and Fatty Acid Requirements
of Tilapia, North Amerika. 2011.Journal of Aquaculture 73:188-193.
Muria, Eka. 2013. Pengaruh Penggunaan Media Dengan Rasio C:N Yang Berbeda
Terhadap Pertumbuhan Tubifex. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Kelautan
Universitas Airlangga. Surabaya
Nur, Azizah. 2013. Pengaruh Pemberian Ikan Cetol dan Cacing Tanah sebagai
Pakan Tambahan pada Belut (Monopterus Albus) dalam Media Air Bersih
terhadap Pertambahan Panjang dan Kandungan Kalsium pada Belut
(Monopterus Albus). Skripsi. Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Program Studi Pendidikan Biologi, IKIP PGRI
Semarang, 79 hlm.
SNI.2000. Produksi induk ikan lele dumbo (Clarias gariepinus xC.fuscus) kelas
induk pokok (Parent Stock). Badan Standarisasi Nasional. Jakarta