Anggota :
1. Rika Damayati S.Farm., Apt
2. Dr.Titi Nurhayati
3. Dr.Pitoyo Marbun
4. Drg.Cahya Satriawira
5. Ulfan
Manajemen resiko merupakan penerapan secara sistematis dari
kebijakan manajemen, prosedur, dan aktivitas kegiatan identifikasi bahaya,
analisis, penilaian, penanganan, pemantauan, serta evaluasi resikonya.
Resiko adalah hal yang tidak akan pernah dapat dihindari pada suatu
kegiatan/aktifitas yang dilakukan manusia.
1. Incident investigation
2. Inspection
3. Checklist
4. Auditing
1. Identifikasi risiko
Masing-masing unit pelayanan dan jaringan Puskesmas menyusun
daftar risiko yang berpotensi membahayakan pasien dan petugas yang
bisa didapatkan dari:
- Hasil temuan pada audit internal
- Keluhan pasien/pelanggan Puskesmas
- Adanya insiden atau kejadian berbahaya yang pernah terjadi di unit
pelayanan tersebut
Daftar risiko yang telah teridentifikasi, dicatat dalam formulir identifikasi
manajemen risiko Puskesmas dan dilaporkan kepada Tim Mutu
Puskesmas.
2. Analisis risiko (Risk Assessment)
Daftar risiko yang telah diidentifikasi kemudian dilakukan analisis oleh
Tim Mutu. Analisis risiko dilakukan dengan cara menilai tingkat kegawatan
dari risiko (severity assessment) dan dengan metode FMEA (Failure Mode
and Effect Analysis)
3. Evaluasi risiko
Evaluasi risiko dilakukan pada kasus yang terpilih berdasarkan
kegawatan risiko. Evaluasi dilakukan dengan mencari penyebab masalah
menggunakan Analisis Akar Masalah (RCA/Root Cause Analysis)
kemudian ditentukan apakah memerlukan tindakan perbaikan (treatment)
ataukah tidak.
1. ANALISA RESIKO
Analisa dilakukan dengan menentukan skore resiko atau insiden
tersebut untuk snentukan prioritas penanganan
a. Peluang
TINGKAT RESIKO DESKRIPSI PELUANG / FREKUENSI
1 Sangat jarang/rare ( > 5 tahun / kali )
2 Jarang/unlikely ( > 2-5 tahun / kali )
3 Mungkin/Possible 1 - 2 tahun / kali )
4 Sering/likely ( beberapa kali / tahun )
5 Sangat sering / almost certain (tiap minggu /
bulan)
b. Dampak
TINGKAT DESKRIPSI PELUANG
DAMPAK
RESIKO / FREKUENSI
1 Tidak significant Tidak ada cedera
2 Minor Cedera ringan, mis iuka
lecet
Dapat diatasi dengan
P3K
3 Moderat Cedera sedang, mis Iuka
robek
Berkurangnya fungsi
motoric/ sensorik/
psikologis /intelektual
(reversible), tidak
berhubungan dengan
penyakit)
Setiap kasus yang
memperpanjang
perawatan
4 Mayor Cedera luas/ berat, mis
cacat, lumpuh
Kehilangan
fungsi motoric/ sensorik/
psikologis/ intelek tual
(ireversibel), tidak
berhubungan dengan
penyakit
5 Katatropik Kematian yang tidak
berhubungan dengan
perjalanan penyakit
Hal ini akan menentukan evaluasi dan tata laksana selanjutnya.
2. EVALUASI RESIKO
Resiko yang sudah dianalisa akan dievaluasi lebih lanjut sesuai skor
dan grading yang di dapat
SKOR RESIKO = DAMPAK x PELUANG
Respon Manajemen
Setelah resiko yang mungkin terjadi diidentifikasi dan dianalisa, tim
manajerial akan memulai memformulasikan strategi penanganan resiko yang
tepat. Strategi ini didasarkan kepada sifat dan dampak potensial dari resiko itu
sendiri. Adapun tujuan dan strategi ini adalah untuk memindahkan dampak
potensial resiko sebanyak mungkin untuk meningkatkan control terhadap
resiko.
Ada 5 strategi alternative untuk menangani resiko :
1. Menghindari resiko
2. Mencegah resiko dan mengurangi kerugian
3. Meretensi resiko
4. Mentransfer resiko
5. Asuransi
LAMPIRAN I
I. DATA PASIEN
Nama : ...................................................................
No. Register : ...................... Ruangan ............................
Umur : ( ) 0 - 1 bulan ( ) > 1 bl – 1 th
( ) > 1 th - 5 th ( ) > 5 th – 15 th
( ) > 15 th – 30 th ( ) > 30 th – 65 th
8. Tempat Insiden
Lokasi Kejadian ............................................ (tempat pasien berada)
14. Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di unit kerja lain ?
Ya Tidak
Apabila ya,
Kapan? Dan langkah/tindakan apa yang telah diambil pada unit kerja
tersebut untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama ?
Pembuat : Penerima :
laporan ......................... laporan .........................
Paraf : ........................ Paraf : .......................
Tgl. Laporan : ........................ Tgl. Laporan : .......................
BAGIAN : ...............................................................
UNIT : ...............................................................
Resiko terindentifikasi :
Siapa (atau apa) yang terkena resiko dan bagaimana ? (missal : dokter,
perawat, staff, pengunjung, gedung, reputasi Puskesmas) :
Akar masalah :
Keterangan:
- Rentang nilai OCC mulai 0-10; dimana 0= tidak mungkin terjadi dan 10 = sangat sering terjadi
- Rentang nilai SV mulai 0-10; dimana 0=tidak gawat dan 10=sangat gawat
- Rentang nilai DT mulai 0-10; dimana 0=mudah dideteksi dan 10=sangat sulit dideteksi
JADWAL MONITORING
No POLI/UNIT PELAKSANA
JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGT SEP OKT NOV DES
1 Ruang Dr.Pitoyo √ √ √ √
Bersalin Marbun
2 Poli 24 jam Dr.Pitoyo √ √ √ √
Marbun
4 Loket Ulfan √ √ √ √
5 Laboratorium Dr.Titi √ √ √ √
Nurhayati
6 Gigi Rika Apt √ √ √ √
7 Radiologi Ulfan √ √ √ √
8 KIA Rika Apt √ √ √
9 Farmasi Rika Apt √ √ √ √
10 TB Dr.Cahya √ √ √ √
Sastriawira
11 PKPR Dr.Cahya √ √ √ √
Sastriawira
12 MTBS Dr.Titi √ √ √ √
Nurhayati
13 Umum Dr.Titi √ √ √ √
Nurhayati
15 IMS Ulfan √ √ √ √
16 Gizi Dr.Cahya √ √ √ √
Sastriawira
17 Prog.Imunisasi Rika Apt √ √ √ √
18 Prog.TB Kusta Dr.Cahya √ √ √ √
Sastriawira
19 Prog.Promkes Dr.Titi √ √ √ √
Nurhayati
20 Prog.Lansia Dr.Pitoyo √ √ √ √
Marbun
21 Prog.Kesling Ulfan √ √ √ √
22 Prog.KIA Rika Apt √ √ √ √
23 Prog.Gizi Dr.Cahya √ √ √ √
Sastriawira
24 Prog.UKS Dr.Pitoyo √ √ √ √
Marbun
25 Prog.ISPA Dr.Titi √ √ √ √
Diare Nurhayati
26 Penyediaan air Dr.Titi √ √ √ √
minum dan air Nurhayati
bersih
27 Hygiene dan Dr.Cahya √ √ √ √
sanitasi Sastriawira
makanan
28 Pengelolaan Dr.Pitoyo √ √ √ √
linen Marbun
29 Pengendalian Ulfan √ √ √ √
serangga dan
binatang
pengganggu
30 Toilet dan Ulfan √ √ √ √
kamar mandi
31 Pembuangan Rika Apt √ √ √ √
sampah
32 Pengelolaan Rika Apt √ √ √ √
limbah dan
limbah medis
33 Dekontaminasi Rika Apt √ √ √ √
dan sterilisasi
34 Promosi Rika Apt √ √ √ √
hygiene dan
sanitasi