HIV/AIDS
Di Susun Oleh:
1. Ambarwati
2. Durrotul lam’atis Tsaniyah
3. Erni heryanti
TAHUN 2019
1
LEMBAR PENGESAHAN
Hari :
Tanggal :
2
PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)
Topik : HIV/AIDS
A. Latar Belakang
Penyakit HIV/AIDS merupakan suatu penyakit yang terus berkembang dan
menjadi masalah global yang melanda dunia. Menurut data WHO (World
Health Organization) tahun 2012, penemuan kasus HIV (Human
Immunodeficiency Virus) di dunia pada tahun 2012 mencapai 2,3 juta kasus,
dimana sebanyak 1,6 juta penderita meninggal karena AIDS (Acquired
Immunodeficiency Syndrome) dan 210.000 penderita berusia di bawah 15 tahun
(WHO, 2012).
Proporsi faktor risiko penderita HIV/AIDS melalui hubungan heteroseksual
merupakan cara penularan dengan persentase tertinggi sebesar 77,75%, diikuti
oleh penasun atau injecting drug user (IDU) sebesar 9,16% dan dari ibu ke anak
sebesar 3,76% (Kemenkes RI, 2012). pada kelompok remaja usia antara 14-24
tahun, 79% remaja kurang memahami dengan benar mengenai HIV/AIDS dan
sebanyak 21% remaja memahami dengan benar HIV/AIDS. Persentase
kelompok umur 14-24 tahun yang sudah memperoleh KIE HIV/AIDS secara
komprehensif dan tepat sebanyak 13%, dan 87% remaja belum memperoleh
KIE HIV/AIDS secara komprehensif dan tepat (Dinkes Karanganyar, 2013).
3
HIV/AIDS merupakan penyakit infeksi yang sangat berbahaya karena tidak saja
membawa dampak buruk bagi kesehatan manusia namun juga pada tindakan
yang berisiko terhadap masalah kesehatan.
Notoatmodjo (2007) menyatakan bahwa peranan pendidikan kesehatan
adalah melakukan intervensi sehingga perilaku individu atau kelompok sesuai
dengan nilai-nilai kesehatan. Salah satu dimensi tempat pelaksanaan pendidikan
kesehatan dapat dilakukan di sekolah dengan sasaran murid melalui metode
promosi kesehatan. Intervensi ini bisa dilakukan dalam meningkatkan
pengetahuan yang komprehensif dan tepat agar tidak terjadi penularan
HIV/AIDS.
B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Pada akhir penyuluhan, diharapkan semua peserta penyuluhan mengerti
dan memahami HIV/AIDS dan cara mengatasi penularan, pencegahan dan
cara mengobati
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan peserta mampu:
E. Metode
- Ceramah
- Tanya jawab
4
F. Media
- PPT dan LCD
- Leaflet
G. Kegiatan Penyuluhan
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan
1 5 mnt Pembukaan :
1. Salam pembuka
2. Memperkenalkan diri, dan menjelaskan topik
penyuluhan dan tujuan penyuluhan.
3. Menggali pengetahuan tentang pencegahan
dan penatalaksanaan HIV/AIDS
4. Mendengarkan dan memperhatikan
5. Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
penyaji
2 15 mnt Penyajian :
1. Pengertian HIV/AIDS?
2. Penyebab HIV/AIDS?
3. Tanda dan gejala HIV/AIDS?
4. Penatalaksanaan HIV/AIDS?
5
3 5 mnt Penutup :
H. Setting Tempat
Keterangan :
: Penyuluh
: Observer
: Moderator
: Peserta penyuluhan
: Pemateri
I. Pengorganisasian
Moderator :
Penyaji :
Observer :
J. Rencana Evaluasi
1. Struktur
a. Persiapan Media
Media yang akan digunakan dalam penyuluhan semuanya lengkap dan
siap digunakan. Media yang akan digunakan adalah slide.
b. Persiapan Alat
6
Alat yang digunakan dalam penyuluhan sudah siap dipakai. Alat yang
dipakai yaitu laptop, alat peraga, dan leaflet.
c. Persiapan Materi
Materi yang akan diberikan dalam penyuluhan sudah disiapkan dalam
bentuk makalah dan akan disajikan dalam bentuk PPT dan leaflet
untuk mempermudah penyampaian.
d. Undangan atau Peserta
Dalam penyuluhan ini yang diundang yakni keluarga dan pasien ruang
26P
2. Proses Penyuluhan
a. Kehadiran 80% dari seluruh undangan
b. 60% peserta aktif mendengarkan materi yang disampaikan.
c. Di dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara
penyuluh dan peserta.
d. Peserta yang hadir diharapkan tidak ada yang meninggalkan tempat
penyuluhan.
e. 20% peserta mengajukan pertanyaan mengenai materi yang diberikan.
3. Hasil penyuluhan
a. Jangka Pendek
60% dari peserta dapat menjelaskan pengertian HIV/AIDS dengan
benar
60% dari peserta dapat menyebutkan tanda dan gejala HIV/AIDS
dengan benar
60% dari peserta dapat menyebutkan pencegahan HIV/AIDS
dengan benar
b. Jangka Panjang
Meningkatkan pengetahuan sasaran mengenai tanda gejala dan bahaya
penyakit HIV/AIDS.
7
MATERI PENYULUHAN
2.2 Etiologi
AIDS disebabkan oleh virus yang mempunyai beberapa nama, yaitu HTL II,
LAV, RAV, yang nama ilmiahnya disebut dengan Human Immunodeficency Virus
(HIV), yang berupa agen viral yang dikenal dengan retrovirus yang ditularkan
oleh darah dan punya afinitas yang kuat terhadap limfosit T (Depkes, 2009).
Penyebab kelainan imun pada AIDS adalah suatu agen antiviral yang disebut HIV
dari kelompok Retrovirus Ribonucleic Acid (RNA). transfusi atau jarum suntik
yang terkontaminasi. Retrovirus mempunyai afinitas yang kuat terhadap limfosit
T (Hudak & Gallo, 2010). Disebut retrovirus RNA karena virus tersebut
menggunkan RNA sebagai molekul pembawaan informasi genetik dan memiliki
Enzim Reverse Transciptase. Enzim ini memungkinkan virus mengubah informasi
genetiknya yang berada dalam RNA ke dalam bentuk Deoxy Nucleic Acid (DNA)
yang kemudian diintegrasikan pada informasi genetik sel limfosit yang diserang.
Dengan demikian HIV dapat memanfaatkan mekanisme sel limfosit untuk
8
menduplikasi dirinya menjadi virus baru yang memiliki ciri HIV (Widoyono,
2011)
9
non tifoid disertai eptikemia, TB ekstrapulmoner, limfoma maligna,
sarcoma Kaposi’s ensefalopati HIV.
2.5 Faktor Resiko (Guerrant el. Al, 2011 & Volberding et, al, 2008).
Faktor risiko penularannya HIV/AIDS yang terjadi, yaitu :
1. Hubungan seksual secara heteroseksualitas maupun homoseksualitas.
2. Penggunaan jarum suntik.
3. Parenatal dan perinatal dari ibu kepada anaknya
2.7 Penatalaksanaan
Penatalaksanaan klinis infeksi HIV/AIDS dikonsentrasikan pada terapi
umum dan terapi khusus serta pencegahan penularan yang meliputi penderita
dianjurkan untuk berisitirahat dan meminimalkan tingkat kelelahan akibat
infeksi kronis, dukungan nutrisi yang adekuat berbasis makronutrien dan
mikronutrien, konseling termasuk pendekatan psikologis dan psikososial,
motivasi dan pengawasan dalam pemberian antiretroviral therapy (ARV),
membiasakan gaya hidup sehat antara lain dengan berolahraga yang ringan dan
teratur, mencegah hubungan seksual dengan pasangan yang berganti-ganti atau
orang yang mempunyai banyak pasangan.
2.8 Pencegahan
Menurut Widoyono (2005), tindakan pencegahan yang dilakukan adalah
menghindari hubungan seksual dengan penderita HIV atau penderita AIDS,
10
mencegah hubungan dengan pasangan yang bergonta-ganti atau dengan orang
yang mempunyai banyak pasangan, menghindari hubungan seksual dengan
pecandu narkotika obat suntik, melarang orang-orang yang termasuk ke dalam
kelompok beresiko tinggi untuk melakukan donor darah, memberikan transfusi
darah hanya untuk pasien yang benar-benar memerlukan, dan memastikan
sterilitas alat suntik.
HIV dan AIDS adalah penyakit menular yang bisa dicegah. HIV tidak
menular melalui jabat tangan, berciuman, menggunakan peralatan makan, kerja
sama, berbagi ruangan, gigitan nyamuk, dan kontak sosial biasa (KPAN, 2011)
2.9 Komplikasi
Menurut Gunawan (2006), komplikasi dari penyakit HIV/AIDS menyerang
paling banyak pada bagian tubuh seperti:
1. Oral lesi
Lesi ini disebabkan karena jamur kandidia, herpes simpleks, sarcoma
kaposi, HPV oral, gingivitis, periodonitis HIV, leukoplakia oral, penurunan
berat badan, keletihan, dan cacat.
2. Neurologik
Pada neurologik, virus ini dapat menyebabkan kompleks dimensia AIDS
karena serangan langsung HIV pada sel saraf, berefek perubahan
kepribadian, kerusakan kemampuan motorik, kelemahan, disfagia, dan
isolasi sosial. Enselopaty akut karena reaksi terapeutik, hipoksia,
hipoglikemia, ketidakseimbangan elektrolit, meningitis atau ensepalitis.
Dengan efek seperti sakit kepala, malaise demam, paralise, total/parsial,
infrak serebral kornea sifilis meningovaskuler, hipotensi sistemik, dan
maranik endokarditis.
3. Gastrointestinal
Pada gastrointestinal dapat menyebabkan beberapa hal seperti: diare karena
bakteri dan virus, pertumbuhan cepat flora normal, limpoma, dan sarcoma
kaposi. Dengan efek penurunan berat badan, anoreksia, demam,
malabsorbsi, dan dehidrasi. Hepatitis karena bakteri dan virus, limpoma,
sarcoma kaposi, obat illegal, alkoholik. Dengan anoreksia, mual, muntah,
11
nyeri abdomen, ikterik, demam atritis. Penyakit anorektal karena abses dan
fistula, ulkus dan inflamasi perianal yang sebagai akibat infeksi dengan efek
inflamasi sulit dan sakit, nyeri rectal, gatal-gatal dan diare.
4. Respirasi
Infeksi karena pneumocitis, carinii, cytomegalovirus, virus influenza,
pneumococcus, dan strongyloides dengan efek nafas pendek, batuk, nyeri,
hipoksia, keletihan, dan gagal nafas.
5. Dermatologik
Lesi kulit stafilokukus, virus herpes simpleks dan zoster, dermatitis karena
xerosis, reaksi otot, lesi scabies/tuma, dan dekubitus dengan efek nyeri,
gatal, rasa terbakar, infeksi sekunder dan sepsis.
6. Sensorik
Pada bagian sensorik virus menyebabkan pandangan pada sarcoma kaposis
pada konjuntiva berefek kebutaan. Pendengaran pada otitis eksternal dan
otitis media, kehilangan pendengaran dengan efek nyeri.
12
trikomoniasis. Dari penelitian para pakar ( Yasmin, 1987 dalam
Nasution R., 1990)
2. Kontak langsung dengan darah atau produk darah/jarum suntik;
a. b.1 Tranfusi darah/produk darah yang tercemar HIV, risikonya
sangat tinggi sampai 90%. Ditemukan sekitar 3-5% dari total kasus
sedunia
b. b.2 Pemakaian jarum suntik tidak steril/pemakaian bersama jarum
suntik dan sempritnya pada para pecandu narkotika suntik.
Risikonya sekitar 0,5-1% dan terdapat 5-10% dari total kasus
sedunia
c. b.3 Penularan lewat kecelakaan, tertusuk jarum pada petuga
kesehatan, risikonya kurang dari 0,5% dan telah terdapat 0,1% dari
total kasus sedunia
3. Secara vertikal;, dari ibu hamil pengidap HIV kepada bayinya, baik
selama hamil, saat melahirkan, atau setelah melahirkan. Risiko sekitar
25-40% dan angka transmisi melalui ASI dilaporkan lebih dari
sepertiga.
13
DAFTAR PUSTAKA
Farnan, R., & Enriquez, M., 2012, What Nurses Know…HIV/AIDS : The Answer
You Need From The People You Trust,Demos Medical Publishing, New
York.
14
DAFTAR HADIR PESERTA PENCEGAHAN PENYAKIT HIV/AIDS DI
RUANG 26P RSUD DR SAIFUL ANWAR MALANG
NO NAMA TTD
1. 1. 2.
2.
3. 3. 4.
4.
5. 5. 6.
6.
7. 7. 8.
8.
9. 9. 10.
10.
12.
14.
16.
18.
20.
15
Mengetahui, Malang 2019
………………………… ………………………
16