Bab 1
Bab 1
disusun oleh
Erika Nurfitri
145070300111013 (4A1)
PENDAHULUAN
Penyakit tidak menular (NCD) merupakan salah satu penyebab utama dalam kematian yang ada
di dunia. Pada tahun 2008, dari 57 juta kematian yang ada di dunia 36 juta diantaranya atau hampir
dua pertiga nya disebabkan oleh penyakit tidak menular diantaranya adalah penyakit kardiovaskuler
dan diabetes melitus. Diperkirakan mortalitas akibat penyakit tidak menular ini meningkat 15% dari
tahun 2010 hingga 2020 dimana peningkatan yang pesat terjadi di afrika, timur tengah dan asia
tenggara yang peningkatan nya akan mencapai lebih dari 20 % (WHO, 2010).
Diabetes melitus adalah sekelompok penyakit yang ditandai dengan konsentrasi glukosa darah
yang tinggi akibat dari cacat pada sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya (Mahan et al,2012).
Berdasarkan data dari WHO terjadi peningkatan prevalensi kejadian diabetes sebanyak 4 % dalam
kurun waktu 34 tahun. Sebanyak 8,5 % atau kurang lebih 400 juta orang dewasa berusia lebih dari 18
tahun mengidap diabetes pada tahun 2014 (WHO, 2016). Di Indonesia berdasarkan hasil riskesdas
tahun 2013 bahwa 1,5 % penduduk Indonesia sudah pernah di diagnose diabetes mellitus sedangkan
0,6% penduduk belum pernah didiagnosa diabetes melitus oleh dokter namun dalam satu bulan
terakhir telah merasakan gejala penyakit diabetes melitus seperti sering buang air kecil, merasa sering
kehausan, sering lapar dan mengalami penurunan berat badan.
Dislipidemia adalah meningkatnya kadar kolesterol total, trigliserida (TG), low density
lipoprotein (LDL) dan penurunan kadar high density lipoprotein (HDL) akibat dari gangguan
metabolisme lemak yang merupakan faktor risiko terjadinya PJK pada penderita dibetes melitus tipe
2 (josten et al, 2013). Risiko kematian akibat penyakit kardiovaskuler 1,7 kali lebih tinggi pada orang
dewasa yang terdiagnosa diabetes melitus daripada yang tidak terdiagnosa dan 65 % dari yang
terdiagnosa terdapat peningkatan kadar profil lipid (CDC, 2014). Berdasarkan penelitian joshi dkk
tahun 2014 tentang korelasi DM tipe 2 dan dislipidemia di Nepal, hasilnya bahwa kadar gula darah
dan serum LDL signifikan meningkat diikuti kadar HDL yang lebih rendah dari pada kelompok non-
diabetes. Resistesi insulin menyebabkan terganggunya kerja enzim kunci pada jalur metabolisme
lemak. Proses yang terganggu adalah produksi apoprotein, regulasi lipoprotein lipase, aksi kolesterol
ester, transfer protein dan hati serta aksi insulin perifer. (Dixit et al, 2014). Menurut Hanum tahun
2013 profil lipid pasien DM tipe 2 di RSUD Cilegon berada pada kadar yang tidak normal dengan
rata-rata kadar HDL 29,5 mg/dl; kadar LDL 115 mg/dl; kadar TG 165,35.
Nangka atau yang benama ilmiah Artocarpus heterophyllus atau Artocarpus Integra adalah tanaman
berbuah yang asal mulanya dari India wilayah selatan. Dari asal daerahnya tersebut tanaman ini
menyebar di bebagai belahan dunia termasuk menyebar di Indonesia yang biasanya bisa tumbuh pada
hampir setiap wilayah di Indonesia. Tanaman nangka merupakan tanaman buah tahunan yang
mempunyai umur yang panjang hingga beberapa puluh tahun. Pohon nangka merupakakan jenis
pohon yang termasuk berukuran besar, berkayu dan bergetah dan tinggi nya bisa mencapai kurang
lebih 25 meter. Buah yang dihasilkan termasuk dalam ukuran besar dengan diameter 25-50 cm dan
mempunyai berat rata-rata 15-20 kg atau bisa lebih dari 40 kg. di Indonesia terdapat berbagai jenis
nangka yang dikelompokkan dalam 2 kelompok utama yaitu nangka besar dan nangka mini.
Perbedaan jenis nangka disebabkan oleh perbedaan tingkat kesesuaian iklim dan lingkungan yang
berbeda di setiap daerah. Karakteristik dari buah nangka adalah mempunyai daging buah yang tebal,
biji kecil, manis, aroma harum khas nangka, kesat dan warna daging buah yang sudah matang
biasanya kuning cerah. (widyastuti dan paimin, 1993)
Kandungan pada buah nangka yang menurunkan LDL (jurnal)
Kesenjangan
Maka dari itu peniliti ingi
1.3.Tujuan
1.3.1. Tujuan umum
Untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung nangka terhadap penurunan kadar LDL
darah tikus wistar jantan yang diinduksi streptozotocin
1.3.2. Tujuan khusus
a. Untuk membuktikan pengaruh tepung nangka dalam penurunan kadar LDL darah
tikus wistar jantan yang diinduksi streptozotocin
b. Untuk mengetahui dosis pemberian tepung nangka dalam penurunan kadar LDL tikus
wistar jantan yang diinduksi streptozotocin
1.4. Manfaat
1.4.1. Bagi peneliti
Dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapat selama menjalani perkuliahan di gizi
Dapat memberikan informasi kepada masyarakat bahwa buah nangka dapat menurunkan
kadar LDL penderita DM tipe 2 yang mengalami dyslipidemia jika dikonsusi dalam
jumlah tertentu
Streptozotocin
Resistensi Insuin
3.2 Hipotesis