Anda di halaman 1dari 3

Pola makan

Pola makan adalah Pola makan adalah banyaknya jumlah bahan pangan yang

dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan gizi seseorang yang diharapkan beraneka ragam

sehingga dapat memperbaiki mutu status gizi makanan seseorang (Kusuma et al., 2014).

Sedangkan pengertian lain pola makan adalah banyak atau jumlah pangan baik tunggal ataupun

beraneka ragam dikonsumsi perorangan maupun kelompok dengan tujuan memenuhi kebutuhan

fisiologis, psikologis dan sosiologis (sedioetama dalam Suci, 2011). Menurut Depkes RI tahun

2009 pola makan adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan

jenis makanan dengan maksud tertentu seperti mempertahankan kesehatan, status nutrisi,

mencegah atau membantu kesembuhan penyakit.

Faktor yang mempengaruhi pola makan

Pola makan dipengaruhi beberapa faktor, menurut Sebayang, 2012 faktor yang dapat

mempengaruhi pola makan adalah sebagai berikut :

1. Faktor ekonomi

faktor ekonomi merupakan factor yang banyak mempengaruhi kosumsi pangan terlebih

lagi berkaitan dengan pendapatan keluarga dan harga. Meningkatnya akan pendapatan

akan meningkatkan peluang untuk membeli pangan dengan kuantitas dan kualitas yang

lebih baik, sebaliknya penurunan pendapatan akan menyebabkan menurunnya daya beli

pangan baik secara kulaitas maupun kuantitas. mahasiswa yang tinggal di kost

mendapatkan uang saku yang berbeda-beda sehingga mempengaruhi pola makan.

2. Faktor sosio budaya


Kebudayaan berpengaruh cukup besar untuk mempengaruhi seseorang dalam memilih

dan mengolah pangan yang akan dikosumsi. Kebudayaan menuntun orang dalam cara

bertingkah laku dan memenuhi kebutuhan dasar biologinya, termasuk kebutuhan

terhadap pangan.

3. Agama

Terdapat makanan yang mutlak tidak boleh dikonsumsi karena adanya aturan yang

didasari agama, khususnya Islam disebut haram dan individu yang melanggar hukumnya

berdosa. Konsep halal dan haram sangat mempengaruhi pemilihan bahan makanan yang

akan dikosumsi

4. Pendidikan

Pendidikan dalam hal ini biasanya dikaitkan dengan pengetahuan, akan berpengaruh

terhadap pemilihan bahan makanan dan pemenuhan kebutuhan gizi.

5. Lingkungan

Faktor lingkungan cukup besar pengaruhnya terhadap pembentukan perilaku makan.

Lingkungan yang dimaksud dapat berupa lingkungan keluarga, sekolah, serta adanya

promosi melalui media elektronik maupun cetak. Kebiasaan makan dalam keluarga

mempengaruhi pola makan individu tersebut sejak masih kecil yang akan terbawa hingga

dewasa dan biasanya sulit untuk dirubah. Sedangkan disekolah individu cenderung meliat

ke kebiasaan teman sebaya nya akibat dari proses sosialisasi.

6. Jenis kelamin

Kebutuhan kalori laki-laki lebih banyak daripada perempuan sehingga laki-laki cenderung

mengonsumsi makanan lebih banyak daripada perempuan. Pada perempuan ada


kecenderungan untuk memperhatikan citra tubuh nya sehingga biasanya menunda atau

mengurangi porsi makan.

Anda mungkin juga menyukai