Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

( Kejadian Yang Tidak Diharapkan )

Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah kesehatan dan keselamatan kerja yang Diampu
oleh bapak Dhika Darmansyah S.Kep.,Ners.,M.Kep

Oleh :

Bella Risma Heryanti 043315161038

Imam Khotib Sabini 043315161048

Mauly Ramdiani Iriyanti 043315151015

Mutiarawati 043315161053

Siti mardiah 043315161061

Syarifah Nisrina 043315161063

PROGRAM STUDI S1-3B KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN PPNI JAWA BARAT

BANDUNG

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Karena dengan rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Kesehatan dan
Keselamatan Kerja” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan di dalamnya. Kami
berterima kasih kepada bapak Dhika Darmansyah S.Kep.,Ners.,M.Kep selaku Dosen Mata
Kuliah K3 yang telah memberikan tugas ini.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan mengenai “K3”. Kami menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan
makalah ini di waktu yang akan datang.

Bandung, Oktober 2018

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................ i
DAFTAR ISI .......................................................................................................................................... ii
BAB I .................................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................... 1
BAB II................................................................................................................................................. 4
PEMBAHASAN ................................................................................................................................. 4
2.1 Definisi......................................................................................................................................... 4
2.2 Contoh-Contoh Pencegahan K3 .................................................................................................... 4
2.3 Kuisioner ................................................................................................................................. 5
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................... 15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tidak dapat dipisahkan dengan proses produksi baik
jasa maupun industri. Perkembangan pembangunan setelah Indonesia medeka menimbulkan
konsekuensi meningkatkan intensitas kerja yang mengakibatkan pula meningkatnya risiko
kecelakaan di lingkungan kerja (Departemen Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia,
2010).

Berdasarkan data jaminan sosial tenaga kerja (jamsostek), angka kecelakaan kerja di
Indonesia yang tercatat pada tahun 2009 mencapai 96.314 kasus, dengan kasus paling banyak
terjadi di dalam lokasi/lingkungan kerja. Tepatnya sebanyak 65.568 kasus dari 96.314 kasus,
atau sebesar 58,07%.

Pengetahuan tentang K3 yang tinggi dan pengalaman kerja, bahaya-bahaya kecelakaan


mendapat perhatian dari tenaga kerja yang bersangkutan. Pengenalan saja terhadap pekerjaan
dan bahaya-bahaya kecelakaannya jauh dari cukup bagi keselamatan kerja. Oleh karena
pengenalan bersifat pasif dan tidak bersatu dengan proses belajar dalam praktek. Maka dari itu,
usaha-usaha keselamatan kerja harus dimulai sejak tingkat latihan kepada tenaga kerja
diberikan supaya pelaksanaan K3 benar-benar diterapkan saat bekerja. (Sugeng Budiono, 2003
: 190)

Disebutkan juga dalam UU No.1 Tahun 1970 tentang keselamatan dan pencegahan
kecelakaan dijelaskan bahwa perusahaan wajib melindungi keselamatan pekerja yaitu dengan
memberi penjelasan kepada tenaga kerja tentang kondisi dan bahaya tempat kerja, alat
pelindung diri yang diharuskan dalam tempat kerja, alat pelindung bagi tenaga kerja, serta cara
dan perilaku ang aman dalam melaksanakan pekerjaan (Suma’mur, 1993 : 29)

1.2 Rumusan Masalah


Penulisan makalah mengenai keselamatan dan kesehatan kerja, dimaksudkan untuk
memperoleh gambaran yang jelas tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Berdasarkan
hal tersebut, dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut:

1
1. Apa pengertian keselamatan kerja (K3) itu?
2. Apa yang menjadi dasar pemberlakuan kesehatan dan keselamatan Kerja (K3) di
Indonesia?
3. Apa focus dan tujuan dari program kesehatan dan keselamatan kerja?
4. Apa saja yang menjadi penyebab kecelakaan?
5. Apa saja usaha untuk mencapai keselamatan kerja?
6. Apa saja yang menjadi masalah kesehatan karyawan?
7. Apakah keselamatan dan kesehatan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja karyawan?
8. Diantara keselamatan dan kesehatan kerja manakah yang paling berpengaruh terhadap
kinerja karyawan?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana keselamatan dan kesehatan kerja karyawan.
2. Untuk mengetahui bagaiamana kinerja karyawan.
3. Untuk mengetahui pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja
karyawan.
4. Untuk mengetahui diantara keselamatan dan kesehatan kerja mana yang paling
berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
1.4 Manfaat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:
A. Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Secara umum temuan penelitian diharapkan dapat memberi dukungan terhadap
hasil penelitian sejenis yang akan diadakan sebelumnya yang berkaitan dengan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta peningkatan produktivitas kerja karyawan,
dimana masalah ini perlu adanya penelitian lebih mendalam.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi karyawan terhadap
pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang berhubungan dengan produktivitas
kerja unutk pengembangan dan tujuan organisasi. Untuk itu diharapkan karyawan
mampu mengendalikan produktivitas kerja mereka agar tetap optimal dengan cara
menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
B. Peneliti dan Calon Peneliti
Bagi peneliti, penelitian ini digunakan sebagai sarana untuk mengkaji secara
ilmiah permasalahan yang ada di dunia nyata berdasarkan teori-teori yang diperoleh.
Adapun penelitian ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi calon peneliti yang

2
tertarik untuk melakukan penelitian di bidang tersebut, dan mungkin juga
mengembangkan di bidang lainnya.
C. Lembaga yang terkait
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk
membantu atau membina para karyawan di wilayah kerjanya mamsing-masing
terutama yang berhubungan langsung dengan risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi
Intenational labour organization (ILO) menyebutkan kecelakaan kerja pada pekerja
disebabkan oleh 2 faktor yaitu perilaku tidak aman (unsafe condition) dan kondisi lingkungan
kerja yang tidak aman (unsafe conditions). Kecelakaan kerja banyak terjadi oleh karena faktor
human errors yaitu perilaku yang tiak aman (85%). Kecelakaan kerja yang serig terjadi pada
pedagang adalah luka bakar (combustio) akibat api, air panas, kesetrum, dan lain-lain.

Pencegahan kecelakaan kerja menurut Suardi (2007) dapat dilakukan melalui 5 model
yaitu pendekatan manusia, teknis, energi, administrasi, dan manajemen. Kecelakaan kerja
banyak disebabkan oleh faktor manusia sehinga pendekatan pencegahan yang utama adalah
pendekatan manusia dan teknis (Human and Technical Approach). Pendekatan ini bertujuan
merubah pengetahuan dan sikap seseorang agar dapat berperilaku aman dalam bekerja.

2.2 Contoh-Contoh Pencegahan K3


1. Benda beserakan.
Di PT.Semen Indonesia (Persero) Tbk telah memiliki program 5R. Rekomendasi untuk
aspek risiko ini yaitu dengan meningktkan kembali penerapan 5R yang telah disusun,
terutama untuk pemeriksaan secara berkala.
2. Ceceran (Spill).
Langkah pengendalian yang disusun adalah dengan segera mengevakuasi ceceran
material dan untuk pekerja menggunakan safety shoes dan dapat juga menguragi sumber
daya yang terbuang.
3. Getaran.
Penanggulan yang dapat dilakukan antara lain dengan melaksanakan pemeliharaan
mesin secara berkala, pemeberian bantalan peredam getaran, pengaturan shift kerja, dan
pemeriksaan kesehatan secara berkala.
4. Kebosanan.
Kebosanan dapat dikurangi dengan menambah aktifitas tertentu sehingga tidak
monoton. Aktifitas tersebut salah satunya adalah streching atau peregangan (itu semua
termasuk dalam kesehatan kerja juga). Untuk pekrjaan yang monoton sebaiknya
strechuing dilakukan secara singkat dan naun secara berkala.
5. Keberadaan orang yang tidak berkepentingan

4
Langkah yang dapat dilakukan dengan menggunakan ID card untuk masuk ke ruangan,
dapat juga dengan pemasangan rambu larangan masuk untuk yang tidak berkepentinan.
6. Penggunaan listrik
Pencegahan yang dapat dilakukan yaitu dengan menggunakan peralatan dan instalasi
listrik sesuai dengan SOP yang telah disusun, pemasangan rambu bahaya pada sumber-
sumber tegangan tinggi, penyediaan alat pemadam api ringan (APAR).
7. Personil yang tidak kompeten
Pekerja penting untuk diberikan training tentang bekerja dengan selamat dan
penggunaan surat ijin untuk pekerjaan yang akan dilakkukan.
8. Radiasi cahaya
Sebaiknya pekerja diperiksa secara rutin agar dapat diketahui apabila mata pekerja yang
bekera di area klin burning mengalami penurunan fungsi.
9. Bising
Rekomendasi pengendalian yang dapat dilakukan diantaranya adalah dengan melakukan
pengukuran tingkat kebisingan di area keja secara bekala, melaksanakan program
konservasi pendengaran, mengisolasi sumber bunyi apabila dimungkinkan.
10. Debu
Rekomendasi pengendalian yang dapat dilakukan diantaranya adalah dengan melakukan
pengukuran ambang batas secara bekala, perawatan peralatan secar rutin seuai dengan
jadwal, penggunaan masker dan safety glass.

2.3 Kuisioner
Petunjuk Pengisian :
Mohon mengisi atau menjawab semua pertanyaan yang tersedia dengan memberikan
tanda check list (√) pada tempat atau kolom yang tersedia.
A. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama :
(bila keberatan tidak perlu diisi)
2. Bagian/Seksi :
3. Usia : ……….tahun
4. Jenis Kelamin :
5. Pendidikan terakhir :
6. Status Kerja :
7. Masa Kerja : ……….tahun

5
B. PENGETAHUAN K3
No Pernyataan ST T TT
1. Penerapan manajemen K3 dapat mencegah dan mengurangi
kecelakaan kerja
2. Penerapan manajemen K3 dapat mencegah dan mengurangi
penyakit akibat kerja
3. Standar operasi prosedur kerja yang telah ditetapkan perusahaan
4. Arti dari setiap pelabelan yang dibuat untuk bahan-bahan
berbahaya di tempat kerja
5. Mengetahui Material Safety Data Sheet (MSDS) setiap bahan-
bahan kimia yang digunakan
6. Kelengkapan isi kotak P3K sangat penting
7. Fasilitas ruang P3K sangat penting
8. Prosedur menggunakan APD secara benar
9. Pentingnya pencahayaan di tempat kerja
10. Pentingnya ventilasi atau sirkulasi udara yang baik di tempat kerja
11. Kebisingan mesin dapat menyebabkan tuli permanen
12. Banyaknya debu di tempat kerja dapat mengganggu fungsi paru
13. Cara kerja dan posisi kerja yang baik dapat mengurangi kelelahan
14. Cara kerja dan posisi kerja yang salah dapat menyebabkan
keluhan berupa gangguan nyeri otot dan kelelahan fisik
15. Adanya jalur evakuasi jika terjadi kondisi darurat
16. Adanya pemeriksaan kesehatan awal dan berkala
17. Potensi bahaya dari setiap alat, bahan dan mesin yang digunakan
pada saat bekerja
18. Adanya tim P3K yang bertugas untuk menangani pertolongan
pertama pada saat terjadi kecelakaan
19. Arti dari setiap rambu-rambu keselamatan yang dipasang di
tempat kerja
20. Poster-poster K3 dan rambu-rambu K3 (safety sign) di
lingkungan kerja membantu mengingatkan pekerja untuk bekerja
secara aman

6
21. Adanya pemantauan dan pengujian lingkungan kerja yang
dilakukan secara berkala (pengujian kualitas mesin, alat dan
bahan, kualitas udara).
22. Suasana dan hubungan kerja yang dibangun di tempat kerja
sangat kondusif untuk bekerja.
23. Pelayanan kesehatan yang disediakan sudah baik.
24. Penggunaan APD untuk kepentingan kesehatan dan keselamatan
pekerja.
25. Adanya organisasi P2K3 (Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.
Sumber : Zulliyanti S, Tahun 2010.
Keterangan : ST : Sangat Tahu : diberi skor 3
T : Tahu : diberi skor 2
TT : Tidak Tahu : diberi nilai 1

C. PELATIHAN K3
1. Apakah Anda pernah mengikuti pelatihan K3 ?
a. Ya (jika ya, lanjut ke No.2) b. Tidak
2. Pelatihan K3 apa yang pernah Anda ikuti ?
a. K3 Umum dan K3 Khusus b. K3 Umum
3. Berapa kali Anda sudah mengikuti pelatihan K3 ?
a. >1 kali b. 1 kali
Keterangan : a = benar, diberi skor 2
b = salah, diberi skor 1

7
D. BEBAN KERJA
No Pernyataan T R
1. Kebutuhan fisik (Physical Demand)
Aktivitas fisik yang dibutuhkan (misalnya : mendorong,
menarik, memutar, mengendalikan, dan mengaktifkan).
2. Kebutuhan Mental (Mental Demand)
Aktivitas mental dan perseptual yang dibutuhkan (misalnya :
berpikir, memutuskan, menghitung, menghafal, melihat, dan
mencari).
3. Kebutuhan Waktu (Temporal Demand). Tekanan batas waktu yang
diberikan untuk mengerjakan tugas atau kecepatan kerja.
4. Performansi (Performance). Kesuksesan dalam mencapai tujuan
pekerjaan yang telah ditetapkan.
5. Usaha (Effort)
Usaha keras anda bekerja secara fisik dan mental untuk mencapai
tingkat performansi yang telah dicapai.
6. Tingkat Stres (Frustation Level)
Perasaan terganggu, bosan, menjengkelkan, stress saat
mengerjakan tugas.
Sumber : NASA TLX (Task Load Index) Hancock and Meshkati (1988)
Keterangan :

T : Tinggi : diberi skor 2

R : Rendah : diberi skor 1

8
E. KELELAHAN
No Perasaan Kelelahan S S KK HTP TP
A. Pelermahan Kegiatan
1. Perasaan berat di kepala
2. Lelah seluruh badan
3. Berat di kaki
4. Menguap
5. Pikiran kacau
6. Mengantuk
7. Ada beban pada mata
8. Gerakan canggung dan kaku
9. Ingin berbaring
B. Pelemahan Motivasi
1. Susah berpikir
2. Lelah untuk berbicara
3. Gugup
4. Tidak berkonsentrasi
5. Sulit memusatkan perhatian
6. Mudah lupa
7. kepercayaan
8. Merasa cemas
9. Sulit mengontrol sikap
10. Tidak tekun dalma keperjaan
C. Gambaran Kelelahan Fisik
1. Sakit di kepala
2. Kaku di bahu
3. Nyeri di punggung
4. Sesak nafas
5. Haus
6. Suara serak
7. Merasa pening

9
8. Spasme di kelopak mata
9. Tremor pada anggota badan
10. Merasa kurang sehat
Sumber : Subjective Self Rating Test, Industrial Fatique Research Committe (IFRC), Jepang.
Keterangan :
S : Selalu : diberi skor 5
S : Sering : diberi skor 4
KK : Kadang-kadang : diberi skor 3
HTP : Hampit Tidak Pernah : diberi skor 2
TP : Tidak Pernah : diiberi skor 1

10
F. MANAJEMEN K3
No Pernyataan SS S RR TS STS
A. KOMITMEN DAN KEBIJAKAN K3
1. Manajemen perusahaan bertanggungjawab atas
kinerja K3.
2. Manajemen perusahaan menyediakan anggaran/
dana yang diperlukan di bidang K3.
3. Manajemen perusahaan menyediakan tenaga kerja
berkualitas dan sarana-sarana yang diperlukan di
bidang K3.
4. Penyediaan personil yang memiliki kompetensi
dalam melakukan identifikasi, penilaian dan
pengendalian potensi bahaya di lingkungan kerja.
5. Perencanaan K3 terkoordinasi dengan baik.
6. Perusahaan melakukan penilaian kinerja dan tindak
lanjut pelaksanaan K3.
7. Perusahaan memiliki kebijakan tertulis tentang K3.
8. Kebijakan K3 dikonsultasikan dengan tenaga kerja.
9. Pengurus menjelaskan peraturan perundangan dan
persyaratan lainnya kepada pekerja.
B.

11
G. TINDAKAN TIDAK AMAN (UNSAFE ACTION)

No KOLOM A Jawaban
Ya Tidak
1. Apakah anda mengetahui apa yang dimaksud dengan Alat
Pelindung Diri (APD)?
2. Apakah dengan memakai APD akan berguna pada waktu anda
bekerja?
3. Apakah kegunaan APD menurut anda?
a. Untuk menjaga kesehatan dan keamanan kerja
b. Untuk melindungi tubuh dari cedera dan sakit
c. Tidak tahu
4. Apa akibatnya apabila anda tidak menggunakan APD?
a. Pekerjaan tidak dapat dilaksanakan dengan baik
b. Bisa menimbulkan kecelakaan dan gangguan kesehatan
c. Tidak tahu

No KOLOM B
1. Apa alasan anda menggunakan APD saat bekerja?
a. Takut kena sanksi jika tidak memakai APD
b. Untuk melindungi diri dari bahaya atau kecelakaan kerja
c. Ikut-ikutan saja karena teman kerja yang lain menggunakan APD
2. Apa alasan anda tidak menggunakan APD saat bekerja?
a. APD tidak nyaman dipakai
b. APD tidak tersedia
c. Sudah terbiasa tidak memakai APD
3. Bagaimana sikap anda jika perusahaan tidak menyediakan APD di tempat
kerja?
a. Menolak untuk bekerja
b. Tetap bekerja sambil menunggu APD disediakan oleh perusahaan
c. Tidak tahu

12
No KOLOM C

1. Apakah perusahaan telah menyediakan APD sesuai dengan


resiko bahaya dan jenis pekerjaan di tempat kerja anda?

2. Apakah APD tersebut mudah didapatkan?

3. Apakah APD yang tersedia cukup untuk semua pekerja?

4. Apakah disediakan tempat untuk menyimpan APD?

5. Jenis APD apa yang anda gunakan saat bekerja?


(Jawaban bisa lebih dari 1 (satu))
a. Safety helmet
b. Ear plug
c. Masker
d. Face shield atau goggles
e. Gloves (sarung tangan)
f. Pakaian Pelindung
g. Safety shoes
h. Dan lain-lain, sebutkan..........

6. Menurut anda, siapa yang wajib merawat APD yang telah disediakan oleh
perusahaan?
a. Pihak Perusahaan
b. Setiap pekerja
c. Tidak tahu

13
No KOLOM D Jawaban

Ya Tidak

1. Apakah selama bekerja anda merasa nyaman menggunakan


APD?

2. Apakah APD tersebut telah sesuai dengan kebutuhan


perlindungan diri anda?

3. Apakah APD tersebut mengganggu aktivitas anda?

4. Apakah APD tersebut menimbulkan bahaya tambahan?

14
DAFTAR PUSTAKA

1. Anizar. Teknik Keselamatan dan Kesehatan kerja di Industri. Yogyakarta : Graha Ilmu,
2009. ISBN: 978-979-756-560-2.
2. Ramli, Soehatman. Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja, OHSAS
18001. Jakarta : PT. Dian Rakyat, 2010.
ISBN 979-000-000-000.
3. PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. Profil Perusahaan. [online] PT. Semen Indonesia
(Persero) Tbk. [Diakses: 19 Agustus 2014]
http://www.semenindonesia.com/Profil

International Labour Organization (ILO). 1989. Pencegahan Kecelakaan. PT Pustaka

Binaman Prestindo. Jakarta.

15

Anda mungkin juga menyukai