Arus bolak balik (AC = Alternating current) adalah arus yang besar dan
arahnya selalu berubah-ubah secara periodik.
Tegangan bolak balik adalah tegangan yang besar dan arahnya selalu
berubah ubah secara periodik.
Besarnya arus dan tegangan bolak balik diukur dengan ampermeter dan
voltmeter AC
Arus dan tegangan yang ditunjukkan merupakan harga efektifnya bukan
harga maksimummya.
Generator AC
40
Perbedaan generator AC dan generator DC terletak pada cincin gesernya.
Pada generator AC, cincin gesernya tetap (ada 2 cincin) sehingga
bersinggungan dengan rotor secara bergantian dan menghasilkan GGL
induksi ke segala arah,
Pada generator DC , cincin gesernya dibelah menjadi 2 sehingga yang
bersinggungan dengan rotor tidak mengalami perubahan dan menghasilkan
GGL induksi ke satu arah.
Grafik tegangan berbentuk sinusoidal maka secara matematis dirumuskan :
v vm sin( .t 0 )
Keterangan ;
v : tegangan sesaat (volt)
vm : tegangan maksimum (volt)
: 2 f = frekuensi sudut tegangan bolak balik (rad/s)
t : waktu (sekon)
Grafik arus berbentuk sinusoidal, maka secara matematis arus bolak balik
dirumuskan
41
I I m sin( t 0 )
Keterangan :
I : Arus sesaat (ampere)
Im : Arus maksimum (ampere)
: …………………….
t : …………………………
: ………………………….
Contoh soal :
1. Hitung arus sesaat ketika sudut fase = 30o dan 200o dari suatu arus AC
pada gambar berikut!
I I m sin( t 0 )
I I m sin
I I m sin
= 60 sin 30o
= 60 . ½
= 30 mA
= 30 x 10-3 A
Hubungan amplitudo tegangan / arus bolak balik dengan sudut fase dapat
dinyatakan secara grafik dalam diagram fasor.
Diagram fasor/diagram vektor adalah cara menggambarkan gelombang
sinusoidal secara vektor.
Fasor digunakan untuk melukiskan tegangan / arus listrik bolak balik
42
Panjang/besar fasor menyatakan tegangan/arus maksimum
Arah fasor menyatakan sudut fase ke gelombang pada saat itu.
Contoh soal :
1. Misalkan ada dua tegangan listrik bolak balik A dan B yang berbeda fase 90o,
seperti gambar dibawah ini. Gambarlah fasornya!
Pembahasan :
Fasor B sebagai acuan.
Fasor B ketinggalan 90o dari fasor A.
Panjang kedua fasor diambil dari perbandingan nilai maksimum kedua
tegangan.
Gambar diagram fasor
43
Fasor A sebagai acuan .
Fasor A digambarkan mendatar.
Fasor B vertikal, karena ketinggalan dari A maka arah fasor B digambarkan
ke bawah.
Untuk menentukan nilai rata-rata dan nilai efektif suatu arus dan tegangan
bolak balik, kalian harus mengetahui dulu pengertian tegangan maksimum
dan arus maksimum.
Tegangan maksimum (Vm) adalah nilai terbesar tegangan listrik bolak
balik
Kuat arus maksimum (Im) adalah nilai maksimum dari arus bolak balik.
2I m
Ir 0,637.I m
Keterangan :
Ir : Kuat arus rata-rata (A)
Im : Kuat arus maksimum (A)
44
b. Tegangan rata-rata arus bolak balik (Vr)
RUMUS :
2Vm
Vr 0,637.Vm
Keterangan :
Vr : Tegangan rata-rata (volt)
Vm : Tegangan maksimum (volt)
Im
I ef 0,707.I m
2
Keterangan :
Ief : arus efektif (A)
Im : arus maksimum (A)
Vm
Vef 0,707.Vm
2
Keterangan :
Vef : tegangan efektif (volt)
Vm : tegangan maksimum(volt)
45
B. Hubungan Antara Arus, Tegangan Dan Hambatan Pada Rangkaian
Arus Bolak Balik
Rangkaian arus bolak balik yang terdiri dari sebuah resistor dan generator AC
RUMUS :
Vsumber Vm .sin t
Keterangan :
Vsumber : tegangan sumber (volt)
Vm : tegangan maksimum (volt)
: kecepatan sudut (radian) = 2 f
t : waktu (sekon)
46
Nilai arus sesaat yang mengalir pada resistor
RUMUS :
VR V . sin .t
IR m I m sin t I m sin
R R
Vm I m .R Vef I ef .R
Sesuai perumusan Vr dan Ir, maka grafik tegangan dan arus pada resistor
berbentuk sinusoidal.
Jika tahanan murni R dilewati arus bolak balik, ternyata arus dan tegangan
yang diderita tahanan tersebut adalah sefase.
47
Contoh soal :
1. Hambatan 100 ohm pada catu daya listrik AC. Persamaannya V = 200 sin
(100 t + 45o)
Bagaimana persamaan arusnya?
Diketahui :
R = 100
V = 200 sin (100 t + 45o)
Vsumber Vm .sin t
Ditanya : Persamaan I
Jawab :
Vm I m .R
200 = Im . 100
200
Im =
100 = 2 A
I I m .sin t
I = 2 sin (100 t + 45o)
48
2. Induktor Pada Rangkaian Arus Bolak Balik
a. Induktor
Adalah kumparan kawat yang dililitkan pada inti besi
Induktor
RUMUS :
I
L L
t
L =Induktansi diri
Keterangan :
Tanda (-) menunjukkan bahwa GGL induksi melawan perubahan kenaikan
arus.
49
b. Induktor dalam rangkaian AC
Rangkaian Arus bolak balik yang terdiri dari sebuah induktor dan sumber
listrik bolak balik
Grafik sinusoidal
Grafik fasor
50
RUMUS :
VI = Vm . sin t
IL = Im sin ( t – 90o)
Hubungan antara arus maksimum Im dan tegangan induksi maksimum Vm
adalah
Vm
Im =
L L X L 2. . f .L
XL = L
Keterangan:
: kecepatan sudut (rad)
L : Induktansi diri kumparan
L : Reaktansi induktif ( )
Vef
Ief =
XL
Contoh soal:
1. Suatu kumparan dengan induktansi diri 0,5 H pada catu daya listrik AC, V=
200 sin (100t + 120o). Bagaimana persamaan arusnya?
Diketahui :
L = 0, 5 H
V = Vm sin t
V = 200 sin (100t + 120o)
Vm = 200
= 100
Ditanya: persamaan I
Jawab :
51
L = XL = L
= 100 . 0,5 = 50
Vm
Im =
L
200
= =4A
50
I = Im sin ( t – 90o)
= 4 sin (100t + 120o – 90o)
= 4 sin (100t + 30o)
Apabila kapasitor C dilewati arus bolak balik, ternyata arus yang melewati
kapasitor mempunyai fase mendahului 90o terhadap tegangannya.
52
Grafik sinusoidal
Grafik Fasor
RUMUS :
Q =C. V
Q = C . Vm Sin t
Keterangan :
Q : muatan kapasitor (Coulomb)
C : kapasitas kapasitor (Farad)
IC = Im sin ( t +
2)
1 1
Xc = =
.C 2. . f .C
53
XC = C = Reaktansi kapasitif ( )
f = frekuensi (Hz)
Im = .C. Vm = Vm
XC
Vef
Ief =
XC
Contoh soal :
1. Sebuah kapasitor mempunyai kapasitas 1mF pada catu daya dengan listrik
AC, V= 200 sin (200t – 90o). Bagaimana arus sesaatnya?
Diket :
C = 1 mF = 10-3 F
V = Vm sin t
V = 200 sin (200t – 90o)
Vm = 200
= 200
Dit : Persamaan I
Jawab :
1
Xc =
.C
1 1
= =
200 x10 3
2 x10 x10 3
2
1
= x 102x 10-3
2
=5
Vm
Im = = 200 = 40 A
XC 5
I = Im sin t
= 40 sin (200t – 90o+90o)
= 40 sin (200t)
54