Anda di halaman 1dari 6

226

Bahan Ajar 3a. Kunci LKPD Pertemuan 1

KUNCI LKPD 1
MATA DAN KACAMATA
NAMA :
KELAS :
KELOMPOK :
NO ABSEN :

A. Tujuan Penyelidikan

Menyelidiki hasil pembentukan bayangan pada mata dengan mengetahui hubungan jarak
benda yang diletakkan pada ruang III benda dengan jarak bayangan yang dihasilkan.

B. Alat dan Bahan

 Penghubung rel 1 buah  Rel presisi 2 buah


 Catu daya 1 buah  Ray box 1 buah
 Kabel Penghubung 2 buah  Kaki rel 2 buah
 Diafragma anak panah 1 buah  Tumpakan berpenjepit 4 buah
 Layar 1 buah  Lensa cembung (f50) 1 buah
 Mistar 1 buah

Rumusan Masalah

Rumusan masalah adalah pertanyaan yang muncul dari suatu latar belakang
permasalahan. Rumusan masalah harus disusun dalam kalimat tanya dengan bahasa yang
jelas dan menunutun ke prediksi lebih lanjut. Dalam LKPD ini rumusan masalah yang
akan anda teliti adalah:

Bagaimana hubungan antara jarak benda yang diletakkan pada ruang III dengan
jarak bayangan yang dihasilkan?

C. Merencanakan Percobaan

Rumusan Hipotesis

Hipotesis merupakan prediksi jawaban dari rumusan masalah yang dibuat.


Hipotesis dirumuskan dalam bentuk pernyataan. Hipotesis dinyatakan sebagai pengaruh
yang diramalkan akan dimilki oleh suatu variabel terhadap variabel lain.

Buatlah rumusan hipotesis berdasarkan rumusan masalah diatas!


Jika jarak benda semakin besar maka jarak bayangan akan semakin kecil (dekat).
227

Identifikasi Variabel

Variabel adalah suatu besaran yang dapat bervariasi atau berubah pada suatu situasi
tertentu. Variabel yang secara sengaja diubah disebut variabel manipulasi. Variabel yang
berubah sebagai akibat pemanipulasian variabel manipulasi disebut variabel respon. Variabel
yang dapat mempengaruhi hasil percobaan, tetapi dijaga agar tidak memberikan pengaruh
dinamakan variabel kontrol

Identifikasikan variabel-variabel berdasarkan rumusan hipotesis yang anda buat!


Variabel Keterangan
Manipulasi Jarak benda
Respon Jarak bayangan
Kontrol fokus lensa

D. Melakukan Percobaan

Langkah-langkah yang perlu Anda lakukan pada percobaan alat optik mata, yaitu
sebagai berikut:

Gambar 1. Rangkaian Percobaan

1. Rangkailah alat dan bahan, dengan susunan dari sebelah kiri raybox, diafragma
anak panah, lensa cembung f50 mm, dan meja optik/layar
2. Tentukan titik fokus pada lensa dengan melihat spesifikasi fokus pada lensa
cembung yang digunakan.
3. Letakkan diafragma anak panah selalu di ruang III sebagai benda dan berjarak 15
cm terhadap lensa (𝒔).
4. Nyalakanlah lampu pada ray box dengan menekan tombol ON pada catu daya
dengan tengan sebesar 12 Volt.
5. Geser-geserlah layar ke kiri atau ke kanan, sehingga terbentuk bayangan berbentuk
anak panah yang tajam pada layar.
6. Ukurlah jarak bayangan pada layar ke lensa (𝒔′ ) menggunakan mistar.
7. Ulangi langkah ketiga sampai ke lima untuk jarak diafragma/benda berbeda-beda
terhadap lensa untuk jarak 20 cm dan 25 cm.
228

Data Hasil Pengamatan

Data adalah segala informasi yang diperoleh dari kegiatan percobaan, data dapat
berupa kuantitatif maupun data kualitatif

Lakukan percobaan sesuai prosedur, kemudian catat hasil percobaan pada tabel data hasil
pengamatan dibawah ini!

Titik fokus (𝒇) = 5 cm = 0,05 m

Tabel pengamatan 1.
No. 𝒔 𝒔′ Bentuk bayangan
-2 -2
1. 15 × 10 m 9,00 × 10 m Terbalik
2. 20 × 10-2 m 8,50 × 10-2 m Terbalik
3. 25 × 10-2 m 8,00 × 10-2 m Terbalik

E. Analisis Data

Analisis data adalah menjelaskan atau mengartikan data yang diperoleh sebagai hasil
dari percobaan. Data yang telah diperoleh dari proses pengumpulan data, dianalisis untuk
mendapatkan jawaban dari hipotesis.
Lakukan analisis percobaan dengan menggunakan perhitungan dibawah ini!
1 1 1
Dengan menggunakan persamaan = + 𝑠′ diperoleh hasil perhitungan fokus lensa secara
𝑓 𝑠
perhitungan dan perhitungan jarak bayangan secara perhitungan yang dihasilkan
1 1 1
menggunakan persamaan 𝑠′ = 𝑓 − 𝑠 , seperti ditunjukkan pada tabel di bawah ini:

Tabel 2. Hasil perhitungan perbesaran pada benda dan fokus lensa


′ 𝟏 𝟏 𝟏 𝟏 𝟏 𝟏
No 𝒔 𝒔′𝒑𝒆𝒓𝒄 𝒇𝒍𝒆𝒏𝒔𝒂 = +
𝒇𝒍𝒆𝒏𝒔𝒂 𝒔 𝒔′ 𝒑𝒆𝒓𝒄 𝒇𝒉𝒊𝒕 𝒔 𝒔′𝒑𝒆𝒓𝒄
1 1 1 8
1 15 × 10-2 m 9,00 × 10-2 m × 10-2 m × 10-2 m × 10-2 m 5 × 10-2 m × 10-2m
5 15 9,00 45

1 1 1 28,5
2 20 × 10-2 m 8,50 × 10-2 m × 10-2 m × 10-2 m × 10-2 m 5 × 10-2 m × 10-2m
5 20 8,50 170

1 1 1 33
3 25 × 10-2 m 8,00 × 10-2 m × 10-2 m × 10-2 m × 10-2 m 5 × 10-2 m × 10-2m
5 25 8,00 200

𝟏 𝟏 𝟏 𝑠′𝑝𝑒𝑟𝑐
𝒇𝒉𝒊𝒕
𝒔′𝒉𝒊𝒕
= −
𝒇𝒍𝒆𝒏𝒔𝒂 𝒔
𝑠′ℎ𝑖𝑡 𝑀=
𝑠
2
5,63 × 10-2m × 10-2m 7,50 × 10-2m 0,60
15

3
5,96 × 10-2m × 10-2m 6,66 × 10-2m 0,43
20

4
6,06 × 10-2m × 10-2m 6,25 × 10-2m 0,32
25
229

Dari hasil perhitungan fokus lensa dan jarak bayangan diketahui semakin besar jarak benda
maka jarak bayangan yang diperoleh semakin kecil ketika dibandingkan dengan perhitungan
hasilnya juga menunjukkan bahwa semakin besar jarak benda, jarak bayangan diperoleh
semakin kecil, dan bayangan yang terbentuk adalah terbalik, kemudian dengan persamaan
1 1 1
= + 𝑠′ diperoleh nilai fokus lensa secara perhitungan seperti pada Tabel 2, jika
𝑓 𝑠

dibandingkan dengan fokus lensa yang digunakan, menunjukkan rentang nilai yang tidak
terlalu jauh dan untuk nilai jarak bayangan yang diperoleh secara percobaan dan perhitungan
menunjukkan rentang nilai yang cukup, akan tetapi baik hasil percobaan dan perhitungan
jarak bayangan tetap berada diruang II karena benda diletakkan diruang III. Perbesaran yang
dilakukan melalui perhitungan dapat dilihat pada tabel 2, perbesaran berbanding lurus dengan
jarak bayangan yang dihasilkan. Proses pembentukan bayangan pada mata dengan
menggunakan lensa cembung yaitu dapat digambarkan melalui proses penggambaran seperti
gambar dibawah ini:

4
1

5 2
6

1. Pada mata dianalogikan benda berada diruang III atau dari titik 2F1 hingga ∞, sehingga
untuk gambar yang pertama dengan menggunakan sinar istimewa yaitu sinar datang
sejajar sumbu utama lensa dibiaskan melalui titik fokus.
2. Sinar istimewa yang kedua adalah sinar datang melalui titik fokus lensa dibiaskan sejajar
sumbu utama.
230

3. Selanjutnya sinar datang yang melalui titik pusat lensa tidak dibiaskan atau diteruskan
tanpa dibiaskan sehingga diperoleh bentuk bayangan terbalik, nyata dan diperkecil sama
seperti pada mata manusia yang melihat sebuah benda.
Hasil akhir bayangan yang terbentuk adalah nyata dan terbalik karena bayangan berada di
belakang lensa, diperkecil karena ruang benda lebih besar dari ruang bayangan. Pada mata
lensa dianalogikan sebagai lensa mata kita dan layar dianalogikan sebagai retina kita., bentuk
bayangan yang dihasilkan adalah terbalik tapi pada kenyataannya kita melihat tegak karena
terjadi proses informasi pada otak.

F. Kesimpulan

Kesimpulan adalah pernyataan yang menjawab rumusan masalah dan hipotesis yang
kalian ajukan dari suatu percobaan atau pengamatan.

Tariklah kesimpulan dari hasil analisis data yang anda lakukan!


Dari hasil percoban diketahui hasil pembentukan bayangan pada mata dengan
meletakkan benda pada ruang III adalah nyata, terbalik dan diperkecil. Hubungan antara jarak
benda dengan jarak bayangan adalah berbanding terbalik yaitu semakin besar jarak benda
maka jarak bayangannya semakin kecil.

G. Pemantapan

Bacalah dengan seksama dan kerjakakan soal-soal berikut ini dengan benar!
1. Seorang menderita rabun dekat dengan titik dekat 50 cm ingin membaca pada jarak baca
normal. Jenis lensa kacamata yang harus digunakan dan jarak fokusnya adalah ...
Jawab:
Dik : PP = 50 cm Dit: Jenis lensa dan f?
𝑃𝑃 × 25 50 × 25 1250
jawab ∶ 𝑓 = = = = 50 𝑐𝑚 = 0,5 𝑚
𝑃𝑃 − 25 50 − 25 25
Lensa yang digunakan adalah lensa cembung

2. Seseorang menderita hipermetropi memiliki titik dekat 45 cm ingin membaca pada jarak
baca normal. Orang tersebut memerlukan kacamata berlensa apa dan bagaimana jarak
fokusnya?
Jawab:
Dik : PP = 45 cm Dit: Jenis lensa dan f?
𝑃𝑃 × 25 45 × 25 1125
Jawab ∶ 𝑓 = = = = 56,25 𝑐𝑚 = 0,56 𝑚
𝑃𝑃 − 25 45 − 25 20
Lensa yang digunakan adalah lensa cembung
231

3. Seorang menderita rabun jauh hanya dapat melihat pada kejauhan 160 cm ingin membaca
pada jarak baca normal. Berapa kekuatan lensa yang digunakan?
Jawab:
Dik : PR = 160 cm Dit: P?
100 100
Jawab: 𝑃 = −𝑃𝑅
= − 160
= 0,625 𝐷𝑖𝑜𝑝𝑡𝑟𝑖

4. Seseorang menderita miopi memiliki titik jauh 100cm ingin membaca pada jarak baca
normal. Orang tersebut memerlukan kacamata berlensa apa dan berapa kekuatan lensa
yang diperlukan ?
Jawab:
Dik : PR = 160 cm Dit: P?
100 100
Jawab: 𝑃 = = − = 1 𝐷𝑖𝑜𝑝𝑡𝑟𝑖
Selamat Mengerjakan ^^
−𝑃𝑅 100

Lensa yang diperlukan adalah lensa cekung

DAFTAR PUSTAKA
Indarti, Aris P.N., & Naila H.S. 2017. Fisika Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu
Alam SMA Kelas XI Semester 1. Surakarta: Mediatama.
Kanginan, Marthen. 2013. Fisika untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Erlangga.
Lasmi, Ni Ketut. 2012. Seri Pendalaman Materi Fisika. Bandung: Esis.

Anda mungkin juga menyukai