Anda di halaman 1dari 4

NAMA : MEIS HORLENE MANGERONGKODA

NIM : 17061053

 Kajian Pola Eliminasi


1. Data Subyektif
a. Sebelum Sakit
 Pola buang air besar: Frekuensi, karakteristik, ketidaknyamanan,
masalah pengontrola?
 Pola eliminasi urin: Frekuensi, masalah pengontrolan?
b. Sejak Sakit
 Peningkatan perspirasi/keringat? Masalah bau: ureum?
 Adakah mencret bercampur darah. dan sebutkan warna feses, adakah
bentuk feses kecil seperti ekor tikus karena lubang anus menyempit
(karena keganasan)?
 Kebiasaan buang air kecil, apakah sering menahan buang air kecil?
Buang air kecil lidak lancar? Harus mengejan? Urin menetes? Urin tidak
Bisa keluar sama sekali? Tidak bisa menahan kemih (inkontinensia)?
Mengompol? Berkemih tidak terasa? Malam banyak berkemih?
2. Data Obyektif
a. Observasi
 Bentuk feses, konsistemsi, warna, jumlah (volume)?
 Urine: warna, jumlah, bau, ada endapan, berbusa?
 Apakah ada cacing?

 Fissura merupakan fraktur yang disebabkan oleh cedera tunggal hebat atau oleh cedera
terus menerus yang cukup lama.

 Hemoroid (Wasir) adalah pembengkakan jaringan yang mengandung pembuluh balik


(vena) dan terletak di dinding rectum dan anus.

 Prolapsus Recti adalah keluarnya seluruh tebal dinding rectum melalui anus.

 Fistula ani adalah terbentuknya saluran kecil diantara ujung usus besar dan kulit di sekitar
anus atau dubur.
 Ambulasi adalah latihan yang paling berat dimana pasien yang dirawat di rumah sakit
dapat beradaptasi kecuali dikintraindikasikan oleh kondisi pasien.

 Fiksasi berarti pembatasan gerak pada bagian tubuh tertentu , misalnya fiksasi pada tulang
yang patah.

 Tracheostomi adalah suatu tindakan dengan membuka dinding depan/anterior trakea


untuk mempertahankan jalan nafas agar udara dapat masuk ke paru-paru dan memintas
jalan nafas bagian atas.

 Stridor adalah kondisi abnormal, dimana suara pernapasan brada tinggi yang disebabkan
oleh sumbatan di tenggorokan atau kotak suara (laring)

 Dyspnea d’effort yaitu sesak nafas yang timbul saat melakukan aktivitas namun tidak
terjadi saat istirahat

 Sinosis adalah suatu kondisi yang menyebabkan kulit dan selaput lendir (dalam mulut, tepi
mata,dll) berubah warna menjadi kebiruan karena terlalu sedikit oksigen dalam aliran
darah

 Vocal fremitus adalah pemeriksaan untuk mengetahuai getaran suara dari saluran nafas.

 Ictus Cordi adalah titik terjauh ke arah kiri dan bawah, tempat terabanya impuls jantung.

 Mur mur adalah suara jantung abnormal yang dapat didengar dengan stetoskop.

 Atrofi otot adalah kondisi dimana terjadi penurunan massa otot. Hal ini biasanya akibat
dari cedera atau adanya suatu penyakit, sehingga bagian tubuh tertentu tidak digerakkan.

 Reflex fisiologis merupakanreflek yang terdapat pada orang yang normal.

 Columna vertebralis adalah pondasi utama tubuh dan berfungsi unuk menopang tubuh
manusia dalam posisi tegak, yang secara mekanik sebenarnya melawan pengaruh gaya
gravitasi agar tubuh secara seimbang tetap tegak.

 Kajian Pola Aktivitas dan Latihan


1. Data Subyektif
a. Sebelum Sakit
 Tanyakan kebiasaan aktivitas sehari-hari di rumah dan di tempat kerja.
 Adakah kegiatan olah raga rutin?
 Aktivitas di waktu senggang.
b. Sejak Sakit
 Adakah keluhan pada pernafasan, keluhan pada jantung seperti berdebar.
Nyeri dada, rasa lemah badan, kaji batas aktivitas umum pasien yang
masih dapat dilakukan dan aktivitas yang tidak lagi mampu
dilakukannya.
2. Data Obyektif
a. Observasi
Postur tubuh: dilihat tegak, simetris.
Fiksasi yangdimaksud dengan fiksasi adalah penggunaan gips, mitella,
bidai, traksi, collar, korset lumbal, kursi roda (Rollstoel) dan Iain-lain.
b. Pemeriksaan fisik
 Jelas.
 Alat pacu jantung dapat dilihat di daerah Sub Clavicula, bulat pipih
seperti mata uang dengan diameter ± 3 – 4 cm.
c. Pemeriksaan diagnostik
Cantumkan hasil pemeriksaan diagnostik yang berhubungan dengan pola
aktivitas dan latihan.
d. Terapi
Terapi yang berhubungan dengan pola aktivitas dan latihan, sesuai kondisi
saat ini termasuk terapi oksigen dan fisioterapi.

 Kajian Pola Tidur dan Istirahat


1. Data Subyektif
a. Sebelum Sakit
 Kebiasaan waktu tidur sehari-hari: jumlah jam tidur per hari. Merasa
segar saat bangun tidur. Dapat melakukan aktivitas sehari-hari setelah
bangun tidur, tidur siang, perlu pengantar tidur (minum susu, makanan
kecil, membaca, dengan musik, nonton televisi). Suasana gelap/terang?
 Menggunakan kipas angin/AC, obat-obatan tidur?
b. Sejak Sakit
 Sering bermimpi yang menakutkan, mudah terbangun? Sering terbangun
untuk berkemih, mimpi buruk, gatal-gatal, nyeri, sesak nafas?
 Berapa jam defisit tidur pasien saat ini?
 Kajian Pola Persepsi Kognitif
Pada pola ini selain mcngkaji pola kognitif juga pola sensori.
1. Data Subyektif
Kajian pola ini baik sebelum sakit maupun sejak sakit mencakup:
 Penggunaan alat bantu pendengaran? Pcnglihatan? Cek terakhir?
 Mudahkah untuk mempelajari sesuatu? Ada kesulitan (lamban.
terbelakang)?
 Bila ada rasa tidak nyaman: nyeri, bagaimana cara mengatasinya?
 Adakah gangguan persepsi sensori seperti penglihatan kabur, pendengaran
terganggu, gangguan pengecapan, gangguan penghiduan, gangguan
perabaan terasa kebal/baal, kesemutan, nyeri?
 Adakah gangguan pada refleks-refleks yang membahayakan kehidupan
pasien seperti hilangnya refleks batuk sehingga resiko terjadi aspirasi?
Hilangnya refleks menegakkan badan sehingga resiko terjatuh karena
terganggunya persepsi kesetimbangan tubuh.
 Adakah gangguan proses bcrpikir, gangguan terhadap daya pengenalan
lingkungan (ruang). orang dan waktu (orientasi)?
 Gangguan pengenalan terhadap rasa posisi/sikap tubuh/rasa gerak/ke-
setimbangan?
 Perubahan dalam konsentrasi/daya ingat?
2. Data Obyektif
a. Observasi
 Penggunaan alat bantu?
 Kemampuan bicara?
 Orientasi/disorientasi? Terhadap waktu? Tempat? Orang?
 Respon non verbal?

Anda mungkin juga menyukai