PENDAHULUAN
A. Tujuan Pemeriksaan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk menegetahui pemeriksaan fetografi dengan
baik dan benar dan mengetahui peranan fetografi dalam menentukan umur kehamilan
(trimester III), menentukan letak janin, menentukan jumlah janin, menentukan letak
kepala janin, menentukan tanda janin mati, dll.
B. Dasar Teori
Saat ini pemeriksaan Fetografi sudah jarang dilakukan, lebih sering digunakan USG
karena tidak menimbulkan resiko radiasi terhadap pasien dan fetus. Namun pada indikasi
tertentu pemeriksaan fetografi masih dilakukan. Fetografi merupakan pemeriksaan
radiografi pada ibu hamil dengan menggunakan sinar-x dan untuk melihat kondisi janin.
Pemeriksaan Fetografi hanya dapat dilakukan setelah trimester ke III. Karena bahaya
radiasinya dapat mempengaruhi pertumbuhan janin (dapat mengakibatkan malformasi).
Fetografi dilakukan untuk menentukan umur kehamilan (trimester III), menentukan letak
janin, menentukan jumlah janin, menentukan letak kepala janin, menentukan tanda janin
mati.
Hindari pemeriksaan Fetografi pada usia kehamilan sebelum trimester ke III dan
pemeriksaan Fetografi dilakukan sebagai langkah terakhir dari suatu pemeriksaan
mengingat bahaya yang ditimbulkan terhadap pasien dan janin. Untuk itu radiographer
harus lebih berhati-hati dan teliti dalam bekerja dan hindari adanya pengulangan foto.
D. Kontra Indikasi
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTEK
A. Persiapan Pemeriksaan
a. Persiapan Pasien
a) Informasi dan komunikasi yang baik dan jelas tentang pelaksanaan pemeriksaan
fetografi.
b) Melepas benda-benda logam yang dapat mengganggu gambaran pemeriksaan.
c) Pengosongan daerah blass.
B. Prosedur Pemeriksaan
a. Proyeksi AP/PA
a) Posisi Pasien : Supine untuk AP / Erect untuk PA
b) Posisi Obyek :
• MSP tubuh di pertengahan kaset.
• Rongga abdomen di pertengahan kaset.
• Batas atas kaset diafragma dan batas bawah kaset simphisis pubis.
• Posisikan knee joint sejajar.
c) Central Ray :Vertikal tegak lurus untuk AP/ Horizontal tegak lurus
untuk PA
d) Central Point : Pertengahan kedua SIAS setinggi Lumbal ke-3
e) FFD : 90-100 cm
f) Ekspose : Saat pasien ekspirasi dan tahan nafas.
g) Kriteria Gambar
• Tampak gambaran tulang fetus.
• Densitas dan kontras dapat memperlihatkan persendiaan & tulang fetus.
• Tidak tampak rotasi abdomen.
b. Proyeksi Lateral
a) Posisi Pasien :Miring salah satu sisi tubuh
b) Posisi Obyek :
• Daerah abdomen pada pertengahan film.
• Kedua lengan di atas sebagai ganjalan kepala.
• Kedua tungkai fleksi maksimal.
• Axilare plane tegak lurus meja pemeriksaan.
c) Central Ray : Vertikal tegak lurus
d) Central Point : Pada axilare plane setinggi Lumbal ke-3
e) FFD : 90-100 cm
f) Ekspose : Saat pasien ekspirasi dan tahan nafas.
g) Kriteria Gambar
• Hip joint & femur superposisi
• Densitas dan kontras dapat memperlihatkan persendian fetus dan tulang
• Gambaran fetus terkover dengan jelas
C. Proteksi radiasi yang bisa dilakukan antara lain adalah sebagai berikut :
a. Faktor Ekspose yang cukup (High kV Technique)
b. Hindari pengulangan foto, lakukan prosedur dengan tepat
c. Luas penyinaran seminimal mungkin
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fetografi merupakan pemeriksaan radiografi pada ibu hamil dengan menggunakan
sinar-x dan untuk melihat kondisi janin yang dilakukan pada trimester ke III kehamilan.
Fetografi dilakukan untuk menentukan umur kehamilan (trimester III), menentukan letak
janin, menentukan jumlah janin, menentukan letak kepala janin, menentukan tanda janin
mati atau tidak. Teknik pemeriksaan placentografi dilakukan dengan 2 proyeksi, yaitu :
Antero Posterior/Postero Anterior, dan Lateral
Teknik pemeriksaan Fetografi ini tidak lagi dilakukan seiring dengan perkembangan
jaman, sebab ditemukan nya suatu alat yang menggunakan gelombang suara (ultrasonic)
yaitu USG (Ultrasonografi). Dengan alat ini pemeriksaan bisa lebih akurat, aman, dan
terhindar dari bahaya radiasi
B. Saran
Teknik pemeriksaan Fetografi sebaiknya diganti dengan pemeriksaan USG yang
sudah tersedia kini, karena dilihat dari bahaya radiasi sinar-X yang ditimbulkan bagi
janin dan pasien, berbeda dengan pemeriksaan USG tidak menggunakan sinar-X dan
menggunakan gelombang suara,dan hal itu akan lebih aman. Apabila pemeriksaan
Fetografi dilakukan, adalah pilihan terakhir, maka harus menggunakan pemeriksaan high
kV teknik, untuk mengurangi dosis radiasi pada janin.
Daftar Pustaka
https://bocahradiography.wordpress.com/2012/05/26/teknik-pemeriksaan-radiografi-gravid-
reproduction-fetografi/
http://siavent.blogspot.com/2010/05/teknik-radiografi-fetografi.html
https://publikasi.dinus.ac.id/index.php/technoc/article/download/1581/1191
http://journal.ui.ac.id/index.php/eJKI/article/download/1605/1347