PENDAHULUAN
Adapun prinsip kerja dari percobaan ini adalah dimana seberkas cahaya
monokromatik menumbuk suatu kolimator/pemecah berkas cahaya (beam splitter)
yang berfungsi meneruskan sebagian cahaya ke cermin pertama dan memantulkan
sebagian cahaya ke cermin kedua, kemudian berkas cahaya tersebut memantul
kembali pada beam splitter lalu diteruskan ke layar pengamatan (viewing screen),
maka terlihatlah pola interferensi dan akan teramati frinji.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
interferensi cahaya yang berasal dari dua gelombang cahaya sefase. Dengan
adanya beam splitter pada alat interferometer Michelson, maka berkas akan
terpisah menjadi dua. Kedua berkas tersebut akan berjalan pada lintasan satu dan
dua. Setelah terpantul dari masing-masing cermin bergerak dan juga cermin tetap
maka kedua sinar itu akan bergabung dan menghasilkan pola interferensi yang
diamati pada layar. Hasilnya berupa deretan cincin-cincin lingkaran terang dan
gelap. Apabila kedua sinar berinteferensi saling menghancurkan, maka akan
terjadi lingkaran gelap di pusat pola. Dan jika saling menguatkan, maka akan
memberikan lingkaran terang di pertengahan. (Soedojo,1992)
2d
𝜆=
N
d = jarak pergeseran
3
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini dapat di lihat
pada tabel berikut :
4
Berikut ini adalah langkah-langkah percobaan :
2. Menghidupkan laser.
4. Menutup C2, dan mengatur posisi C1 sehingga berkas sinar pantul dapat
di lihat di layar.
5
BAB IV
6
4.2 Analisa Data
Diketahui : Su = 0 mm
Sn = 7 mm
N = 20
Ditanya : 𝜆 = ⋯ ?
Penyelesaian :
Su + Sn (0,01)
d=
10
0 + 7(0,01)
d=
10
0,07
d=
10
d = 0,007 mm
2d
𝜆= N
2 (0,007)
𝜆= 20
𝜆 = 0,0007 mm
𝜆 = 0,0007 × 106 nm
𝜆 = 700 nm
7
Jadi, nilai panjang gelombang untuk N = 20 pada pengulangan 1 adalah λ = 700
nm. Persamaan tersebut juga berlalu untuk pehitungan panjang gelombang untuk
N = 20, N = 30 dan N = 40 pada pengulangan 1 dan 2.
4.3 Pembahasan
8
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
2. Dari hasil percobaan di dapat data λ' = 650 nm untuk N = 20, λ' = 633.335
nm untuk N = 30, dan λ' = 725 nm untuk N = 40. Hal ini membuktikan
bahawa nilai panjang gelombang laser He-Ne pada percobaan mendekati
nilai panjang gelombang laser He-Ne secara teori yaitu sebesar 632,8 nm.
5.2 Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
Bahrudin, Drs. MM. 2006. Kamus Fisika Plus. Epsilon Group: Bandung.
Halliday, Resnick. 1986. Fisika Jilid 2 Edisi ketiga. Erlangga: Jakarta.
Soedojo, P. 1992. Asas-Asas Ilmu Fisika Jilid 3 Fisika Optika. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Tipler, P. A. 1991. Fisika Untuk Sains dan Tehnik Jilid 2. Erlangga: Jakarta.
10