Maraknya Plagiarisme Di Kalangan Mahasiswa 1
Maraknya Plagiarisme Di Kalangan Mahasiswa 1
Pada era modern seperti ini dimana semua hal yang kita inginkan dapat kita cari dan
temukan di Google, contohnya seperti kumpulan puisi, cerpen, gambar macam - macam
makanan dan masih banyak lagi. Dengan kemajuan teknologi seperti ini memudahkan
mahasiswa - mahasiswa untuk mengerjakan tugas - tugasnya, bahkan tidak hanya mahasiswa,
berbagai kalangan merasa sangat terbantu dengan kemajuan teknologi ini . Hanya saja kerap
kali kemajuan teknologi ini disalah gunakan oleh penggunanya, salah satu adalah seorang
mahasiswa yang enggan berfikir dan akhirnya mengcopy seluruh tugas yang diberikan dari
web yang sudah tersedia, karena alasan tidak ada waktu untuk mengerjakan padahal disela-
sela waktu istirahatnya bisa saja mereka mulai mencicil tugas - tugas yang di berikan .
Padahal tugas - tugas yang di berikan tersebut dapat menunjang kemampuan mahasiswa agar
dapat berfikir lebih kritis, dalam menyelesaikan semua masalah .
Plagiarisme? Apakah itu? Tindakan mengakui atau mengcopy hasil pekerjaan orang
lain tanpa memberikan sumbernya. Plagiarisme terbagi dari beberapa jenis sebagai berikut :
(1) plagiarisme verbatim = Plagiarisme paling tinggi bobot pelanggarannya yaitu
pengambilan karya milik orang lain persis apa adanya, dengan memberi kesan sebagai karya
pribadi pelaku plagiarisme yang bersangkutan ,
(2) plagiarisme kain perca (patchwork) dilakukan dengan mengambil karya milik orang lain
dari berbagai sumber tanpa menyebutkan rujukannya. Potongan-potongan dari berbagai
sumber ini lalu dijahit sehingga menjadi sebuah karya baru dan dikesankan sebagai karya
orisinal dari pelaku plagiarisme,
(3) plagiarisme parafrasa Plagiarisme ini dilakukan dengan cara mengubah kalimat dari
penulis asli menjadi kalimat baru dari pelaku plagiarisme. Jika pengutipnya jujur, seharusnya
kalimat si penulis asli tersebut akan diformulasikannya menjadi kutipan langsung dan
dicantumkan referensi tempat kutipan itu diperoleh. Namun, pelaku plagiarisme parafrasa
akan melakukannya dengan mengambil alih kutipan tadi dan menampilkannya sebagai
kutipan tidak langsung, lagi-lagi dengan tidak menyebutkan sumber rujukannya, sehingga
memberi kesan bahwa kutipan tadi orisinal berasal dari pelaku plagiarisme tersebut.
Plagiarisme parafrasa juga berlaku dalam hal tulisan asli itu diterjemahkan dari satu bahasa
ke bahasa lain tanpa menyebutkan sumber aslinya,
(4) plagiarisme kata kunci atau frasa kunci Plagiarisme parafrasa yang lebih terselubung
adalah plagiarisme kata kunci atau plagiarisme frasa kunci. Di sini pelaku plagiarisme hanya
mengambil sejumlah kata kunci atau frasa kunci dari tulisan aslinya. Selanjutnya ia
memformulasi ulang kalimat-kalimat dalam tulisan aslinya, tetapi tetap memasukkan di sana-
sini kata kunci atau frasa kunci dari si penulis asli, tanpa mau menyebutkan sumber
rujukannya, dan
(5) plagiarisme struktur gagasan adalah jenis yang paling tersembunyi dan paling sulit
dilacak. Di sini pelaku plagiarisme mencontek gagasan orang lain dan kemudian gagasan ini
dituangkan kembali melalui rangkaian kalimat, dengan kata kunci atau frasa kunci yang
berbeda. Gagasan orang lain itu bisa saja berasal dari sumber tertulis, film, atau bahkan
tuturan lisan yang disampaikan melalui berbagai forum. Dalam konteks ini, kata kunci dan
frasa kunci dari si pemilik gagasan awal memang sudah tidak lagi dipakai, tetapi struktur
gagasannya masih sama. Pencontekan ide seperti ini sulit untuk dibuktikan karena kesamaan
gagasan seperti itu bisa diakui terjadi secara kebetulan .
Dalam pagiarisme juga dapat diketahui ciri - ciri pelaku plagiarisme sebagai
berikut :
http://business-law.binus.ac.id/2015/04/01/plagiarisme-jenis-jenisnya-bagian-2-dari-3-tulisan/
https://www.kompasiana.com/arnaldinasrum/550029aba333111e7350fd69/dampak-
plagiarisme-terhadap-paradigma-pelajar