Disusun Oleh :
Figih Rahmadianti NIM 1115020063
Lolla Suryani Pratiwi NIM 1115020018
M.Shofaruddin NIM 1115020037
Rina Septiani Lestri NIM 1115020027
Rizky Maya Sari NIM 1115020072
Rudi Martahi Siringo NIM 1115020040
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya dalam penulisan makalah ini.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi dan bermanfaat bagi para
pembaca..
Penyusun
1.3 Standar
Agar penulisan laporan perencanaan proyek ini jelas ruang lingkupnya
dan sesuai dengan permasalahan yang dibahas, maka akan dibatasi oleh
beberapa hal, yaitu :
SNI 7509 : 2011; Tata cara perencanaan teknik jaringan distribusi dan unit
pelayanan system penyediaan air minum
PERMEN PU No. 18/ PRT/M/2007 tentang “Pedoman penyusunan
prencanaan teknis pengembangan system penyediaan air minum”.
Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum
2.1.2 Reservoir
A. Lokasi dan Tinggi Reservoir
Lokasi dan tinggi reservoir ditentukan berdasarkan pertimbangan
sebagai berikut:
a. Reservoir pelayanan di tempat sedekat mungkin dengan pusat daerah
pelayanan, kecuali kalau keadaan tidak memungkinkan. Selain itu harus
dipertimbangkan pemasangan pipa paralel;
b. Tinggi reservoir pada sistem gravitasi ditentukan sedemikian rupa sehingga
tekanan minimum sesuai hasil perhitungan hidrolis di jaringan pipa
distribusi. Muka air reservoir rencana diperhitungkan berdasarkan tinggi
muka air minimum;
c. Jika elevasi muka tanah wilayah pelayanan bervariasi, maka wilayah
pelayanan dapat dibagi menjadi beberapa zona wilayah pelayanan yang
dilayani masing-masing dengan satu reservoir.
Tabel 2.3 Faktor Jam Puncak untuk Perhitungan Jaringan Pipa Distribusi
Ukuran diameter pipa distribusi dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Hf = 10,66-1,85 D-4,87 L
Dimana:
Q = debit air dalam pipa (m³/detik)
C = koefisien kekasaran pipa
D = diameter pipa (m)
S = slope/kemiringan hidrolis
Ah= kehilangan tekanan (m)
L = panjang pipa (m)
V = kecepatan aliran dalam pipa (m/detik)
A = luas penampang pipa (m³)
2. Globe Valve
Digunakan pada pipa yang berdiameter kecil. Keuntungannya relatif
lebih murah dan mudah dalam perbaikannya. Kerugiannya kehilangan
tekanan cukup besar.
Gambar 3. 6 Altitude
d. Katup Penguras (Blow Oil Valves) Valve
Berfungsi untuk menguras kotoran / Lumpur yang terakumulasi pada
pipa distribusi. Diameter blow off valve berkisar antara ¼ - ½ dan
diameter pipa distribusi. Katup ini ditempatkan pada :
i. Stop Kran
Berfungsi untuk mengatur aliran air pada
saat operasi. Penempatannya di titik awal
pipa pelayanan dan dipasang seri dengan
water meter.
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran