Klarifikasi istilah
1. Gigi 31, 41, 71, 81 = 31, 41 gigi insisivus bawah permanen
71,81 gigi insisivus bawah desidui
Menetapkan permasalahan
1. Kondisi dari kasus tersebut
Perubahan warna = discolorisasi. Perubahan warna pada enamel gigi.
Persistensi = gigi desidui belum tanggal meskipun gigi permanen sudah
tumbuh. Disebabkan oleh banyak factor, resobsi akar gigi yang lambat karena
gangguan nutrisi, hormonal, gigi berlubang, bisa juga karena arah gigi tumbuh
dewasa tidak sama dgn gigi desidui, ketidakcukupan tempat bagi gigi untuk
tumbuh.
2. Tahap pertumbuhan dan perkembangan gigi
Tahap bud stage
Tahap awal pembentukan gigi/ tahap kuntum, berbentuk huruf c, seperti
cotton bud, usia 6 bulan dalam kandungan
Tahap cap stage
Seperti topi, terjadi perbesaran tunas gigi karena adanya multiplikasi sel yg
lebih lanjut, terdapat dental papilaris dan dental lamina, terdapat ameloblastus
yaitu sel email epitelium yang menjadi semakin panjang dan silindris
Tahap bell stage
Tahap lonceng atau tahap lanjut epitel gigi berdiferensiasi menjadi ameloblast
menjadi odontoblast, mulai terbentuk dentinoblast yg akan menjadi dentin,
ada juga predentin, pulpa dentin
Gigi lengkap
Sudah lengkap terdapat pulpa dentis, corona, serviks, radix, terdapat juga
enamel dan dentin
Waktu dari masing maisng tahap
3. Mekanisme erupsi gigi
9. Hub antibiotic (umum atau tertentu) dengan perubahan warna gigi pasien
Antibiotic secara spesifik tetrasiklin dapat menyebabkan perubahan warna
gigi karena dosis penggunaan, lama waktu penggunaan, masa gigi
mineralisasi, dam tingkat aktivitas gigi pada saat mineralisasi.
4 derajat keparahan, tiap derajat lama waktu berbeda,. Derajat pertama
mild staining warna mulai dari kuning muda hingga ke abu abu muda,
terjadi pada mahkota gigi. Derajat kedua moderate staining kuning
hingga abu gelap. Severe staining biru hingga abu abu atau hitam,
terletak pada bagian leher gigi berebntuk sabuk warna horizontal. Derajat
keempat intractable staining sangat gelap.
Pengaruh antibiotic dapat menyebabkan presipitasi kromogenik pada
pelikel sehingga menyebabkan pertumbuhan mikrooorganisme
kromogenik yg berlebihan, terjadi karena penggunaan antibiotic sirup
sprt, amoxicillin, doxiciclin, myniciclin. (Diskolorisasi eksternal).
Diskolorisasi internal bersifat permanen dan terjadi apabila obat diminum
pada masa kalsifikasi gigi menyebabkan diskolorisasi gigi internal.
Tetraciclyn dikonsumsi pada saat kalsifikasi gigi, wanita hamil pada saat
trisemester ke 2 dan 3 yang dapat memungkinkan anak menjadi
diskolorisasi.
Wanita hamil terjadi karena tertaciclin melewati barrier plasenta sehingga
akan masuk ke janin
10. Perlakuan yg diberi oleh dokter kepada pasien
Tumpang tindih, gigi desidui di cabut, behel, bias juga menggunaan ortho
Diskolorisasi di bleacing atau veneer
LO
1. Mekanisme erupsi gigi
2. Waktu dari masing masing tahap pertumbuhan dan perkembangan gigi dan
gambar
3. Rentan umur diskolorisasi
4. Perbedaan gigi desidui dan permanen secara menyeluruh
5. Mekanisme discolorisation, patofisiologi
6. Mekanisme presistensi, patofisiologi(dihub erupsi gigi)
7. Kenapa terjadi presistensi
8. Tahap pertumbuhan gigi dihub dengan discolorisation
9. Tetrasiclin yg menyebabkan diskolorisasi
10. Tata laksana kasus tersebut
11. JANGAN LUPA SUMBERNYA.