Anda di halaman 1dari 1

Usaha Mikro Kecil dan Menengah disingkat UMKM adalah sebuah istilah yang mengacu ke

jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah
dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99
tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan
bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk
mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat ”. Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM)
merupakan pelaku bisnis yang bergerak pada berbagai bidang usaha yang sangat berpengaruh dalam
perekonomian suatu negara. Pengaruh ini meliputi semakin berkurangnya pengangguran karena
banyaknya UMKM yang berkembang pada suatu daerah yang tentunya membutuhkan tenaga kerja
untuk melangsungkan usahanya. Dengan semakin berkurangnya pengangguran, maka kesejahteraan
suatu negara khususnya Indonesia akan semakin meningkat.Berdasarkan data BPS (2003), populasi
usaha kecil dan menengah (UKM) jumlahnya mencapai 42,5 juta unit atau 99,9 persen dari
keseluruhan pelaku bisnis di tanah air. UKM memberikan kontribusi yang signifikan terhadap
penyerapan tenaga kerja, yaitu sebesar 99,6 persen. Selain mengurangi pengangguran, adanya
UMKM membuat pengangguran yang di berikan pekerjaan itu memiliki pendapatan yang akan
meningkatkan PDB yang digunakan untuk mengukur kesejahteraan suatu negara.

Banyaknya UMKM akan membuat devisa negara semakin meningkat melalui kegiatan ekspor
dan impor yang dilakukan , UKM juga berkontribusi terhadap penerimaan ekspor, walaupun
kontribusi UKM jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan kontribusi usaha besar. Pada tahun 2005
nilai ekspor usaha kecil mencapai 27.700 milyar dan menciptakan peranan sebesar 4,86 persen
terhadap total ekspor. Padahal pada tahun 2002 nilai ekspor skala usaha yang sama sebesar 20.496
milyar dan menciptakan peranan sebesar 5,13% terhadap total ekspor. Artinya terjadi peningkatan
pada nilai walaupun peranan ekspor pada usaha kecil sedikit mengalami penurunan. Untuk usaha
menengah, nilai ekspor juga meningkat dari 66,821 milyar di tahun 2002 (16,74%) naik menjadi
81.429 milyar dengan peranan yang mengalami penurunan yaitu sebesar 14,30% ditahun 2005.

Selain berdampak pada perekonomian negara, UMKM juga dapat menjadi ajang eksistensi
Negara Indonesia di negara – negara lain. Salah satunya adalah Kebab Turki Baba Rafi yang dirintis
sejak 2003 di Surabaya oleh Hendy Setiono yang modalnya berupa gerobak seharga 4 juta hasil
pinjaman dari adiknya. Walaupun banyak mengalami cobaan dalam menjalankan usahanya ini,
dalam jangka waktu 3-4 tahun kerja kerasnya berhasil mengembangkan sayap bisnis di mana-mana.
Hingga di penghujung tahun 2006, Hendy Setiono telah memiliki 100 outlet Kebab Turki Baba Rafi
yang tersebar di 16 kota di Indonesia. TV BBC London & majalah Business Week International pernah
meliput usaha Hendy Setiono tersebut. Atas kesuksesan bisnis waralaba tersebut, beliau telah
meraih berbagai penghargaan, baik dari dalam maupun luar negeri salah satunya adalah Indonesian
Small Medium Business Entrepreneur Award 2006 diberikan oleh Menteri Koperasi & UKM. Hendy
Setiono telah berhasil memiliki & mengembangkan 4 merek waralaba yakni Kebab Turki Baba Rafi,
Roti Maryam Aba Abi, Piramizza, dan Ayam Bakar Mas Mono. Usaha Kebab Turki Baba Rafi Hendy
Setiono pun telah berhasil menembus pasar internasional yaitu di Malaysia dan Filipina. Total outlet
Kebab Turki Baba Rafi kini berjumlah 1000 outlet yang telah menghiasi tiga negara. Hal ini membuat
UMKM di Indonesia semakin dikenal di kancah Internasional.

Anda mungkin juga menyukai