Anda di halaman 1dari 73

“PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SIMULASI SISTEM WIPER

OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR AIR BERBASIS MIKRO


KONTROLLER”

TUGAS AKHIR

Oleh :

NAUFAL ADITYA PRADANA

15611028

KEMENTRIAN RISET DAN TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
JURUSAN TEKNIK MESIN
PROGRAM STUDI PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN
SAMARINDA
2018
“PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SIMULASI SISTEM WIPER
OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR AIR BERBASIS MIKRO
KONTROLLER”

Diajukan sebagai persyaratan untuk memenuhi derajat Ahli Madya (Amd) pada
Program Studi Perawatan dan Perbaikan Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Samarinda

TUGAS AKHIR

Oleh :

NAUFAL ADITYA PRADANA

15611028

KEMENTRIAN RISET DAN TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
JURUSAN TEKNIK MESIN
PROGRAM STUDI PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN
SAMARINDA
2018

II
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Naufal Aditya Pradana

NIM : 15611028

Jurusan : Teknik Mesin

Program Studi : Perawatan & Perbaikan Mesin

Jenjang : Diploma III

Judul Tugas Akhir : Perancangann dan Pembuatan Simulasi Sistem Wiper Otomatis

Dengan Menggunakan Sensor Air Berbasis Mikrokontroller.

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Tugas Akhir ini adalah hasil karya saya

sendiri dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan

dengan benar.

Jika dikemudian hari terbukti ditemukan unsur plagiarisme dalam Laporan Tugas

Akhir ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan perundang - undangan

yang berlaku.

Samarinda, 11 Juli 2018

Naufal Aditya Pradana

15611028

III
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SIMULASI SISTEM WIPER


OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR AIR BERBASIS MIKRO
KONTROLLER

NAMA : NAUFAL ADITYA PRADANA


NIM : 15611028
JURUSAN : TEKNIK MESIN
PROGRAM STUDI : PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN
JENJANG STUDI : DIPLOMA III

Laporan Tugas Akhir ini telah disahkan


Pada tanggal, 17 Juli 2018
Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Hariadi, ST., MT Surianto, ST., MT


NIP. 19640214 199201 1 001 NIP. 19620421 199003 1 003

Mengesahkan,
Direktur Politeknik Negeri Samarinda

Ir. H. Ibayasid, M.Sc


NIP. 19590303 198903 1 002

IV
HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SIMULASI SISTEM WIPER


OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR AIR BERBASIS MIKRO
KONTROLLER

NAMA : NAUFAL ADITYA PRADANA


NIM : 15611028
JURUSAN : TEKNIK MESIN
PROGRAM STUDI : PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN
JENJANG STUDI : DIPLOMA III
Laporan Tugas Akhir ini telah diuji dan disetujui
pada tanggal, 17 Juli 2018

Dewan Penguji :

Penguji I
Nama : Surianto, ST., MT
NIP : 19620421 199003 1 003 ___________________________

Penguji II
Nama : Ir.Rohadi,MT
NIP : 19600702 199003 1 002 ___________________________

Penguji III
Nama : Suparno,ST.,MT
NIP : 19540815 199003 1 004 ___________________________

Mengetahui,

Ketua Jurusan Teknik Mesin Ketua Prodi Perawatan dan


Perbaikan Mesin

Baso Cante,ST.,MT Ir.Merpatih,MT


NIP.19691231 199512 1 001 NIP.19660403 199403 2 002

V
Abstrak

Sistem wiper merupakan sistem yang penting dimana komponen ini menjamin jarak
pandang pengemudi untuk arah depan atau belekang kendaraan agar tidak terhalang
oleh: air hujan, debu, dan kotoran. Penghalang dibersihkan dengan cara disapu dengan
perantara berupa komponen penyapu. Wiper otomatis adalah perangkat yang digunakan
untuk menghilangkan air hujan pada kaca kendaraan bermotor secara otomatis. Prinsip
kerja dari module sensor air ini yaitu pada saat ada air mengenai panel sensor, maka
akan terjadi proses elektrolisasi oleh air tersebut. Karena air termasuk dalam golongan
elektrolit yang dimana cairan tersebut akan terurai menjadi ion-ion yang dapat
menghantarkan arus listrik. Kecepatan wiper biasanya menyesuaikan dengan jumlah
elektrolit yang diterima oleh sensor air yang terpasang pada kaca mobil. Semakin besar
jumlah elektrolit yang diterima, maka gerakan wiper akan semakin cepat.
dikembangkan suatu sistem hardware dan sistem software untuk melakukannya. Sistem
ini menangkap intensitas air yang mengenai panel sensor kemudian secara otomatis data
akan dikirim ke mikro kontroller Arduino Nano dan juga akan diproses didalam mikro
kontroller Arduino Nano. Sebagai output, sistem ini menggunakan motor wiper untuk
membersihkan air pada kaca kendaraan.

Kata Kunci : Wiper, Otomatis, Mikro kontroller, Arduino Nano, Sensor air.

VI
Abstract

The wiper system is an important system in which this component guarantees the
driver's vision for the front or rear of the vehicle so as not to be blocked by: rain, dust,
and dirt. The barrier is cleaned by sweeping with an intermediate in the form of a
sweeper component. Automatic Wiper is a device used to remove rain water on
automobile glass automatically. The working principle of this water sensor module is
when there is water on the sensor panel, it will happen electrolysis process by the water.
Because water is included in the electrolyte class in which the liquid will decompose
into ions that can conduct electrical current. The wiper speed usually adjusts to the
amount of electrolyte received by the water sensor mounted on the car windshield. The
greater the amount of electrolytes received, the wiper movement will be faster.
developed a hardware system and software system to do so. This system captures the
water intensity of the sensor panel and automatically the data will be sent to the Arduino
Nano micro controller and will also be processed inside the Arduino Nano micro
controller. As output, this system uses a wiper motor to clean water on the vehicle's
glass

Word keys : Automatic,Wiper, Micro controller, Arduino Nano, Water sensor

VII
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan segala Rahmat, Taufiq,
dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir
yang berjudul “PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SIMULASI SISTEM
WIPER OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR AIR
BERBASIS MIKRO KONTROLLER”.

Laporan Tugas Akhir ini di susun sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan pendidikan Program Diploma III pada jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Samarinda.

Dalam Penyusunan laporan Tugas Akhir ini penulis banyak mendapat bantuan
dan bimbingan serta saran - saran yang bersifat membangun ke arah yang lebih baik
bagi penulis. Oleh sebab itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Ir.H.Ibayasid, M.Sc selaku Direktur Politeknik Negeri Samarinda


2. Bapak Baso Cante, ST, MT selaku dari Ketua Jurusan Teknik Mesin di
Politeknik Negeri Samarinda.
3. Ibu Ir. Merpatih, MT. selaku Kepala Prodi Bidang Perawatan & Perawatan
Mesin D3.
4. Bapak Hariadi, ST., MT selaku Dosen Pembimbing I.
5. Bapak Surianto, ST., MT selaku Dosen pembimbing II.
6. Seluruh dosen Teknik Mesin yang turut mendukung dalam pembuatan proposal
Tugas Akhir.
7. Orang Tua beserta keluarga yang telah memberikan bantuan baik moral
maupun meteri.
8. Teman-teman Teknik Mesin angkatan 2015 Politeknik Negeri Samarinda.

VIII
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini masih
banyak kekurangan, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dalam perbaikan Laporan Tugas
Akhir ini. Semoga Allah SWT memberikan pahala atas bantuan dan kebaikannya.

Samarinda, 04 Desember 2017

Naufal Aditya Pradana


15611028

IX
DAFTAR ISI

Halaman Sampul……………………………….………………………………… i
Halaman Judul……………………………….………………………….……….ii
Halaman Orisinalitas……………………………….…………………….……… iii
Halaman Persetujuan Pembimbing……………………………………….…… iv
Halaman Persetujuan Penguji…………………………………………………… v
Abstrak…………………………….…………………..…….………….……….. vi
Kata Pengantar……………………………………………….……..………… viii
Daftar Isi…………………………………………….………………………….… x
Daftar Tabel…………….…...………………………………………….…...…. xiii
Daftar Gambar……………………………………….……………………….…xiv

BAB 1 PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang……………….……………..………………………………. 1
1. 2 Rumusan Masalah…………………………………………………………… 2
1. 3 Batasan Masalah…………………………………………………….……... 2
1. 4 Tujuan Penulisan……………………………………………………………2
1. 5 Manfaat Perancangan………………… .…… .……….……………………3
1. 6 Metode Pengumpulan Data…………………………………………………3
1. 7 Sistematika Penulisan…………………………………………………………3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2. 1 Sistem Wiper……………………….……………………….……………….. 5
2. 2 Fungsi Wiper……..……………………………...……………………….…. 6
2. 3 Cara Kerja Wiper……..……………………………...………………….…. 6
2. 4 Komponen Dari Sistem Wiper……………………………………….…….. 13
2. 5 Mikrokontroller……..……………………………..…………………….…. 20
2. 5. 1 Definisi Mikrokontroller……..………………………………….….20
2. 5. 2 Mikrokontroller Arduino……..………………………………….….22

X
2. 5. 3 Jenis - Jenis Papan Arduino……..……………………………….….23
2. 6 Mikrokontroller Arduino Uno..……………….………………………….….25
2. 6. 1 Ringkasan Spesifikasi Arduino Uno……..……………………….….26
2. 6. 2 Sumber Daya / Power……..…………………………………….….27
2. 6. 3 Input dan Output……………..………………………………….….28
2. 6. 4 Komunikasi………………..…………………………………….….29
2. 7 Sensor Air……..………………………………………………………….…30

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN


3. 1 Metodologi Perancangan……………..………………………………….….32
3. 2 Tempat dan Waktu Penelitian……………………………………………. 32
3. 3 Alat dan Bahan ………….………...……………………………………….. 32
3. 4 Spesifikasi Rangka Simulator……………………………………………... 33
3. 5 Metode Pengujian……………………………………………………….… 33
3. 6 Diagram Alir….……………………………………………….……….….. 34

BAB IV PEMBAHASAN
4. 1 Proses Pengerjaan.…………………………………………….……….….. 35
4. 1. 1 Pengukuran Besi………………….……..……………………….….35
4. 1. 2 Pemotongan Besi………………………..……………………….….36
4. 1. 3 Perakitan Besi…….. ……..……………………………………….….36
4. 1. 4 Proses Finishing Rangka Simulator……..……………………….….37
4. 1. 5 Proses Pemasangan Roda……..……………………….……………..38
4. 1. 6 Proses Pemasangan Kaca………….……..……………………….….38
4. 1. 7 Proses Pemasangan Komponen Sistem Wiper……..………….….….39
4. 1. 8 Proses Pembuatan Sistem Wiper Otomatis..…………………….….40
4. 1. 9 Proses Pemrograman……..……………………………………….….42
4. 2 Proses Uji Coba Sensor………………………………….…………..….. 47
4. 3 Cara Pengoperasian………………………………….………………….….. 48
4. 4 Trouble Shooting………………………………….…………………..….. 49
4. 5 Perawatan (Maintenance)………………………………….…………..….. 50

XI
BAB V PENUTUP
5. 1 Kesimpulan………………………………… .………………………..….. 51
5. 2 Saran………………………………….………………………………..….. 51

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

XII
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Identifikasi Sekring (Blade) …………………………………………20


Tabel 4.1 Pengujian Gerakan Wiper .…………………………….…………...…47

XIII
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sapuan Wiper Blade… ………………………………………………5


Gambar 2.2 Diagram Wiring Wiper Switch Posisi Mist… ……………….………7
Gambar 2.3 Diagram Wiring Switch Off… ……………….……………………8
Gambar 2.4 Diagram Wiring Cam Switch Point Beralih Ke Sisi P3… …………9
Gambar 2.5 Diagram Wiring Wiper Switch INT… …………………….………10
Gambar 2.6 Diagram Wiring Kecepatan Rendah… …………………….………11
Gambar 2.7 Diagram Wiring Kecepatan Tinggi… …………………….………12
Gambar 2.8 Baterai………….………………………………………………...…13
Gambar 2.9 Kontruksi Motor Wiper……………………………………………14
Gambar 2. 10 Switch Wiper……………………...………………………………15
Gambar 2.11 Tuas Wiper………………..………………………………………16
Gambar 2.12 Lengan Wiper……………….……………….…………………..16
Gambar 2.13 Tipe semi concealed…………………………………………….. 17
Gambar 2.14 Tipe Fully-concealed…………………………………………….. 17
Gambar 2.15 Wiper blade………….…………………………………………... 18
Gambar 2.16 Tipe engsel tengah dan tipe kancing sebelah………...……………18
Gambar 2.17 Sekring Blade dan Tabung………………………………….…… 19
Gambar 2.19 Arduino Mega…………………….………………………….…. 23
Gambar 2.20 Arduino Serial………..……………………………………….… 23
Gambar 2.21 Arduino FIO………………………………………….………….. 24
Gambar 2.22 Arduino USB……………………………………………………. 24
Gambar 2.23 Arduino Nano…………………………………….……………... 25
Gambar 2.24 MicroController Arduino Uno… ………………………….……25
Gambar 2.25 Sensor Air………………………………… ……………….……30
Gambar 2.26 Jalur Port Pada Sensor…………………… ……………….………30
Gambar 3.1 Spesifikasi Rangka Simulator……………… ……………….……33
Gambar 3.2 Flow Chart… ……………………………………………… .……34
Gambar 4.1 Pengukuran Besi… …………………………………………………35
Gambar 4.2 Pemotongan Besi… ………………………………………………36
Gambar 4.3 Perakitan Besi… …………………………………………………36
Gambar 4.4 Penggerindaan Besi… ……………………………………………37

XIV
Gambar 4.5 Pemasangan Roda… ………………………………………………38
Gambar 4.6 Pemasangan Kaca… ………………………………………………38
Gambar 4.7 Pemasangan Motor Wiper… ………………………………………39
Gambar 4.8 Pemasangan Wiper Link… ………………………………………39
Gambar 4.9 Pemasangan Wiper Arm… …………………………………………40
Gambar 4.10 Proses Pembuatan Sistem Wiper Otomatis… ……….……………41
Gambar 4.11 Arduino exe… …………………….………………………………42
Gambar 4.12 Layout Arduino… ………………………………………………42
Gambar 4.13 Proses Kallibrasi dan Uji Arduino Bekerja………………………45
Gambar 4.14 Proses Upload Data… ……………………………………………45
Gambar 4.15 Data Telah Masuk ke Dalam Arduino… …………………………46
Gambar 4.16 Data Telah Masuk ke Arduino dan Telah Bekerja………………46
Gambar 4.17 Proses Pengujian sensor… ………………………………………………47

XV
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teknologi otomotif merupakan salah satu bidang yang perkembangan


teknologinya selalu mengikuti tuntutan perkembangan zaman. Perkembangan
teknologi otomotif didasarkan pada tiga hal pokok yaitu kenyamanan, keamanan
dan ramah lingkungan. Suatu mobil dapat dikatakan baik bila memberikan tiga
hal pokok itu. Sistem wiper dan washer merupakan bagian dari sistem yang ada
pada mobil untuk mencapai kenyamanan dan keamanan dalam berkendara.

Wiper adalah alat penting untuk menyapu air hujan, salju dan barang yang
mengendap pada permukaan kaca depan dan belakang agar menjaga
pengelihatan pengemudi. Wiper terdiri dari wiper blade, wiper arm, wiper motor,
dan wiper link yang saling berhubungan. Sebagai alat bantu, wiper dilengkapi
dengan washer (pencuci) yang memancarkan cairan (washer liquid) ke kaca.
Washer terdiri dari washer tank, washer motor, washer tube, dan washer nozzle.

Prinsip kerja sistem wiper dan washer adalah ketika switch di posisikan mist,
low, INT atau high maka motor wiper akan berputar sesuai posisi switchnya.
Motor mulai memutarkan crank arm, Batang penghubung tarik-dorong
dihubungkan dengan crank arm, menyebabkan arm bekerja untuk membuat
gerak penghapusan setengah lingkaran mengelilingi poros pivot. Linking rod lain
yang terpasang pada kerja arm selalu membuat gerak penghapusan setengah
lingkaran secara paralel. Bila poros pivot kiri dan kanan berputar pada arah yang
sama, maka lengan wiper kiri dan kanan dapat bekerja secara paralel. Oleh
karena itu penulis mempelajari dan menganalisa sistem wiper pada mobil.
Melalui pengamatan pada Laboratorium Teknik Mesin Perawatan Politeknik
Negeri Samarinda, penulis melihat bahwa telah dibuat alat simulasi sistem wiper
oleh alumni Teknik Mesin, tetapi simulasi tersebut masih menggunakan switch
untuk menggerakkan wiper.

1
Dengan ini penulis ingin memodifikasi sistem wiper menggunakan sensor air
sebagai penerima sinyal, sehingga wiper bisa bergerak secara otomatis bila
terjadi hujan dengan intensitas rendah maupun tinggi.
Berkaitan dengan penjelasan tersebut di atas maka penulis tertarik untuk
merencanakan dan membuat “Simulasi Sistem Wiper Otomatis Dengan
Menggunakan Sensor Air Berbasis Mikro Kontroller”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka yang menjadi
permasalahan dalam penulisan ini adalah :
1. Bagaimana cara kerja wiper otomatis?
2. Bagaimana pentingnya sistem wiper pada mobil?

1.3 Batasan Masalah


Untuk lebih memfokuskan pembahasan sistem wiper ini agar lebih jelas
maka diperlukan adanya pembatasan masalah, sebagai berikut :
1. Komponen yang digunakan untuk pembuatan rangka alat peraga.
2. Komponen - komponen yang digunakan pada sistem wiper otomatis.
3. Proses perakitan alat simulator sistem wiper otomatis.

1.4 Tujuan Penulisan

Didalam penulisan Tugas Akhir ini terdapat dua tujuan penulisan yang ingin
dicapai oleh penulis yaitu sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui cara kerja dari wiper otomatis.
2. Untuk mengetahui pentingnya sistem wiper pada mobil.

2
1.5 Manfaat Perancangan

1. Sebagai sarana praktik yang dapat dimanfaatkan pada lembaga pendidikan.


2. Sebagai bahan referensi atau kajian bagi peneliti lain untuk proses
pengembangan selanjutnya.
3. Agar mahasiswa dapat mengetahui komponen - komponen yang ada pada
sistem wiper otomatis.

1.6 Metode Pengumpulan Data

Dalam penyusunan tugas akhir ini, metode yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Observasi lapangan yaitu proses pengumpulan data dengan cara mengadakan
pengamatan langsung pada Laboratorium Politeknik Negeri Samarinda.
2. Library Research yaitu proses pengumpulan data yang berasal dari buku-buku
pendukung yang ada serta dengan mencari keterangan-keterangan lain sebagai
referensi.
3. Membuat perencanaan dan gambar rangkaian.
4. Konsultasi dengan dosen pembimbing.
5. Explorasi internet.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam proposal ini sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan
Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah,
tujuan penulisan, manfaat simulasi, metode pengumpulan data dan
sistematika penulisan.

BAB II Tinjauan Pustaka


Berisikan tentang dasar-dasar teori yang mendukung dan
berhubungan dengan sistem simulasi wiper otomatis.

BAB III Metodologi Penelitian


Berisi tentang metodologi perancangan,waktu dan tempat
penelitian, alat dan bahan, spesifikasi rangka simulator, serta
metode pengujian.

3
BAB IV Pembahasan
Berisi tentang proses pengerjaan, proses pemprograman, serta
proses pengujian beserta hasil pengujian, dan juga trouble shooting
sistem wiper otomatis.

BAB V Penutup
Berisi tentang kesimpulan dan saran.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Wiper

Sistem wiper merupakan sistem yang penting dimana komponen ini

menjamin jarak pandang pengemudi untuk arah depan atau belakang kendaraan

agar tidak terhalang oleh: air hujan, debu dan kotoran. Penghalang di bersihkan

lainnya dengan cara disapu dengan perantara berupa komponen penyapu.

Penggunaanya biasanya digabungkan dengan washer atau pembersih, saat wiper

menyapu kaca, washer atau pembersih menyemprotkan cairan pembersih,

sehingga daya bersihnya lebih bagus. Pada mobil umumnya menggunakan

penghapus tenaga ganda dimana penghapus kaca yang satunya digerakan oleh

wiper link. (Buntarto, 2014:76)

Gambar 2.1 Sapuan wiper blade

(Toyota. 1996. training manual)

5
Sistem kerja wiper ada beberapa macam yaitu: Tandem System (Sistem kerja

ganda), Opposed System (Sistem kerja berlawanan), Tandem System With

Aerodynamic Characteristics (Sistem ganda dengan karakter aerodinamik),

Singel Arm Wiper System-Not Controlled (Sistem kerja wiper dengan satu

cabang tanpa kontrol), Singel Arm Wiper System Controlled (Sistem kerja wiper

dengan satu cabang menggunakan kontrol).

2.2 Fungsi Wiper

Wiper merupakan salah satu aksesoris kendaraan yang mempunyai fungsi

membersihkan kaca dari guyuran air hujan, salju, binatang-binatang kecil, dan

mengurangi embun yang menempel pada kaca depan.

2.3 Cara Kerja

1. Saat wiper switch pada posisi MIST

Bila wiper switch pada posisi mist arus mengalir ke motor wiper

(Lo) seperti yang diperlihatkan dalam diagram dan wiper bekerja pada

kecepatan rendah.

Baterai (+) fusible link ignition switch wiper fuse


terminal B wiper switch MIST point terminal +1
motor wiper (Lo) massa

6
Gambar 2.2 Diagram wiring Wiper Switch Posisi Mist

(Toyota, 2004:66-5)

2. Saat wiper switch diputar ke off

Wiper switch diputar ke off ketika motor wiper sedang bekerja, arus

mengalir ke motor wiper (lo) seperti pada diagram dan wiper bekerja

pada kecepatan rendah.

7
Baterai (+) fusible link ignition switch wiper fuse
cam switch point B Terminal S Relay point A
wiper switch OFF point terminal +1 motor wiper (Lo)
massa

Gambar 2.3 Diagram Wiring Switch Off

(Toyota, 2004:66-5)

8
Ketika wiper mencapai posisi stop, maka cam switch point beralih

dari sisi B ke sisi A dan motor berhenti. Karena tidak ada arus yang

mengalir ke motor wiper. Arus akan terhenti pada terminal B motor

wiper.

Gambar 2.4 Diagram wiring cam switch point beralih ke sisi P3

(Toyota. 2004:66-5)

3. Saat wiper switch diputar ke INT. (Intermittent)

a) Wiper switch digerakkan ke posisi INT, Tr1 menjadi on dengan segera,

menyebabkan relay point bergeser dari sisi A ke sisi B

9
Baterai (+) fusible link ignition switch wiper fuse
Terminal B Relay coil Tr1 terminal A2 massa

Ketika relay point bergeser ke sisi B, arus mengalir ke motor (lo) dan
motor mulai berputar pada kecepatan rendah.

Baterai (+) Fusible link ignition switch wiper fuse terminal B


relay point B wiper switch point INT terminal +1 motor
wiper (Lo massa

Gambar 2.5 Diagram wiring wiper switch INT

(Toyota. 2004:66-5)

10
b) Tr1 segera mati lagi, menyebabkan relay point beralih

kembali dari sisi B ke sisi A. Tetapi sekali motor mulai berputar,

cam switch point beralih dari sisi A ke sisi B, sehingga arus secara

terus menerus ke motor (lo) dan menggerakan wiper pada

kecepatan rendah.

Ketika wiper mencapai posisi stop, cam switch point beralih

dari sisi B ke sisi A lagi, dan menghentikan motor. Periode waktu

setelah wiper berhenti telah ditentukan, Tr1 on lagi dengan segera,

menyebabkan wiper kembali bekerja secara intermittent.

4. Saat wiper switch diputar ke low

Gambar 2.6 Diagram wiring kecepatan rendah (Toyota, 2004:66-5)

11
Bila wiper bergerak ke posisi kecepatan rendah (low speed) arus

mengalir ke motor wiper (Lo) seperti yang diperlihatkan dalam diagram

dibawah dan wiper bekerja pada kecepatan rendah.

Baterai (+) fusible link ignition switch wiper fuse


terminal B wiper switch LOW point terminal +1
motor wiper (Lo) massa

5. Saat wiper switch diputar ke high

Gambar 2.7 Diagram wiring kecepatan tinggi


(Toyota, 2004:66-5)

12
Bila wiper digerakan ke posisi kecepatan tinggi, arus akan mengalir

ke motor wiper seperti dalam diagram di atas dan wiper bekerja pada

kecepatan tinggi.

Baterai (+) fusible link ignition Switch wiper fuse


terminal B wiper switch HIGH point terminal +2 motor
wiper (Hi) massa

2.4 Komponen dari Sistem Wiper

1. Baterai

Baterai atau yang banyak dikenal dengan istilah aki, ialah alat elektrokimia

yang dibuat untuk menyuplai listrik ke sistem starter, sistem pengapian, aksesoris

kendaraan, sistem kelistrikan, dan bodi peralatan lainnya. Alat ini menyimpan

listrik dalam bentuk energi kimia, yang dikleuarkan bila terdapat sistem yang

membutuhkan energi listrik. Karena menyuplai listrik secara terus menerus maka

energi kimia yang tersimpan dalam baterai juga akan berkurang, atau bahkan bisa

habis. Oleh karena itu diperlukan alat untuk mengisi baterai lagi, maka dipasanglah

alternator beserta sistemnya (misal pengatur tegangan) guna melakukan pengisian

sehingga baterai akan tetap terisi.

Gambar 2.8 Baterai 12v

13
2. Motor wiper

Motor wiper adalah sebuah motor magnet dengan gigi reduksi. Terdapat dua

cara yang digunakan untuk menimbulkan medan magnet motor, tipe wound rotor

yang menggunakan lilitan (coil) untuk membuat elektromagnet, dan tipe ferrite

magnet yang menggunakan ferrite magnet permanen. Akhir-akhir ini ferrite

magnet banyak digunakan dan telah dikembangkan karena lebih kompak, ringan,

ekonomis serta menggunakan motor DC.

Gambar 2.9 Konstruksi motor wiper

Motor tipe ferrite magnet yang menggunakan magnet permanen digunakan

untuk motor wiper. Motor wiper terdiri dari motor itu sendiri, dan gigi-gigi yang

menyerap kecepatan yang keluar dari motor. Sebuah cam switch tergabung

didalam bagian gigi sehingga wiper akan berhenti setiap saat pada posisi yang

sama. Motor wiper tipe ferrite menggunakan 3 brush: brush kecepatan rendah,

brush kecepatan tinggi, dan brush biasa (untuk massa).

14
Cam switch terdiri dari cam plate yang dipotong sebagian

dan memiliki 3 kontak point P1, P2 dan P3. Bila bagian yang terpotong pada cam

plate bertemu dengan kontak point, maka arus yang disuplai ke motor terputus, dan

motor berhenti. Hal ini menimbulkan pengereman secara elektrik, untuk mencegah

putaran yang terus menerus yang diakibatkan oleh inersia.

2. Swicth wiper

Switch wiper berfungsi untuk menghubungkan arus listrik ke motor.

Terdapat 3 posisi switch yaitu low, high dan intermittent. Switch wiper dan

washer terdapat di tangkai sebelah kiri switch multifungsi pada bagian bawah

kemudi.

Gambar 2.10 Switch wiper dan washer (Dokumentasi, 2015)

3. Tuas wiper

Tuas wiper (wiper link) mengubah gerak putar dari motor wiper menjadi

gerak bolak balik pada poros wiper. Dalam mekanisme tipe paralel tandem, maka

motor mulai memutarkan crank arm bila motor dihidupkan. Batang penghubung

15
tarik-dorong dihubungkan dengan crank arm, menyebabkan arm bekerja untuk

membuat gerak penghapusan setengah lingkaran mengelilingi poros pivot.

Linking rod lain yang terpasang pada kerja arm selalu membuat gerak

penghapusan setengah lingkaran secara paralel. Bila poros pivot kiri dan kanan

berputar pada arah yang sama, maka lengan wiper kiri dan kanan dapat bekerja

secara paralel.

Gambar 2.11 Tuas wiper

4. Lengan wiper (wiper arm)

Wiper arm terdiri dari head untuk mengikatnya pada wiper shaft, sebuah

pegas untuk menahan blade, arm piece untuk pemasangan blade dan retainer

untuk menahan keseluruhannya.

Gambar 2.12 Lengan wiper (Toyota. 1996:6-60)

16
Biasanya wiper dapat menghalangi jarak pengelihatan saat berhenti,

concealed wiper dapat menyempurnakan kelemahan ini dengan adanya tempat

penyimpanan wiper yang terletak antara kaca dan kap mesin, concealed wiper

diklasifikasikan dalam 2 tipe: tipe semi-concealed, tipe fully-concealed.

Pada tipe semi-concealed, hanya lengan wiper yang disimpan (tertutup)

sedangkan pada tipe fully-concealed lengan wiper dan wiper blade dapat

tersimpan.

Gambar 2.13 Tipe semi concealed (Toyota, 1995:6-60)

Gambar 2.14 Tipe Fully-concealed (Toyota, 1995:6-60)

5. Wiper blade

Wiper blade terdiri dari sebuah karet untuk menyapu permukaan kaca.

Kombinasi dari leaf spring packing dari beberapa lever, dan clip untuk

memasang blade pada bagian wiper arm (lengan wiper).

17
Gambar 2.15 Wiper blade (Toyota,1995:6-60)

Ada beberapa cara melekatkan blade pada arm yaitu: tipe engsel tengah dan tipe

kancing sebelah.

Gambar 2.16 Tipe engsel tengah dan tipe kancing sebelah (Toyota, 1995:6-60)

Saat ini metode kancing sebelah tipe sekrup banyak digunakan, disebabkan

tinggi keseluruhannya tidak berlebihan dan mudah memasang blade pada

arm-nya.

18
6. Sekring ( fuse)

Sekring (fuse), fusiblelink yang dipasangkan pada sirkuit kelistrikan dan sistem

kelistrikan untuk melindungi kabel–kabel dan konektor dari kebakaran

karena arus yang mengalir berlebihan. Sekring ditempatkan pada bagian tengah

sirkuit kelistrikan.

Bila dilewati oleh arus yang berlebihan maka akan terbakar dan putus sehingga

kebakaran dapat dihindari. Tipe sekring ada 2, yaitu: cartridge (tabung) dan blade

(kipas).

Gambar 2.17 Sekring Blade dan Tabung

Tipe blade banyak digunakan karena lebih kompak dengan elemen metal dan

rumah pelindung yang tembus pandang. Warna dari sekering merupakan petunjuk

kapasitas sekring (5A-30A).

19
Kapasitas Identifikasi Warna

5A Coklat Kekuning-Kuningan

7,5 A Coklat

10 A Merah

15 A Biru

20 A Kuning

25 A Tidak Berwarna

30 A Hijau

Tabel 2.1 Identifikasi Sekring (Blade)

2.5 Mikrokontroller

2.5.1 Definisi Mikrokontroller

Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah

chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil

RAM, memori program, atau keduanya), dan perlengkapan input output.

Dengan kata lain, mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang

mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa

ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya

membaca dan menulis data. Sekedar contoh, bayangkan diri Anda saat mulai

belajar membaca dan menulis, ketika Anda sudah bisa melakukan hal itu Anda

bisa membaca tulisan apapun baik buku, cerpen, artikel dan sebagainya, dan

Andapun bisa pula menulis hal-hal sebaliknya. Begitu pula jika Anda sudah

mahir membaca dan menulis data maka Anda dapat membuat program untuk

membuat suatu sistem pengaturan otomatik menggunakan mikrokontroler

20
sesuai keinginan Anda. Mikrokontroler merupakan komputer didalam chip yang

digunakan untuk mengontrol peralatan elektronik, yang menekankan efisiensi

dan efektifitas biaya. Secara harfiahnya bisa disebut “pengendali kecil” dimana

sebuah sistem elektronik yang sebelumnya banyak memerlukan

komponen-komponen pendukung seperti IC TTL dan CMOS dapat

direduksi/diperkecil dan akhirnya terpusat serta dikendalikan oleh

mikrokontroler ini.

Mikrokonktroler digunakan dalam produk dan alat yang dikendalikan

secara automatis, seperti sistem kontrol mesin, remote controls, mesin

kantor,alat berat, mainan dan pengaman kendaraan. Dengan mengurangi

ukuran, biaya, dan konsumsi tenaga dibandingkan dengan mendesain

menggunakan mikroprosesor memori, dan alat input output yang terpisah,

kehadiran mikrokontroler membuat kontrol elektrik untuk berbagai proses

menjadi lebih ekonomis. Dengan penggunaan mikrokontroler ini maka :

1) Sistem elektronik akan menjadi lebih ringkas.

2) Rancang bangun sistem elektronik akan lebih cepat karena sebagian besar dari

sistem adalah perangkat lunak yang mudah dimodifikasi.

3) Pencarian gangguan lebih mudah ditelusuri karena sistemnya yang kompak. agar

sebuah mikrokontroler dapat berfungsi, maka mikrokontroler tersebut

memerlukan komponen eksternal yang kemudian disebut dengan sistem minimal.

Untuk membuat sistem minimal paling tidak dibutuhkan sistem clock dan reset,

walaupun pada beberapa mikrokontroler sudah menyediakan sistem clock

internal, sehingga tanpa rangkaian eksternal pun mikrokontroler sudah

beroperasi.

21
2.5.2 Mikrokontoller Arduino

Arduino dikatakan sebuah platform dari physical computing yang bersifat

open source. Pertama-tama perlu dipahami bahwa kata“platform” disini adalah

sebuah pilihan kata yang tepat. Arduino tidak hanya sekedar sebuah alat

pengembangan, tetapi ia adalah kombinasi dari hardware, bahasa

pemprograman dan Integrated Development Environtment (IDE) yang canggih.

IDE adalah sebuah software yang sangat berperan untuk menulis program,

meng-compile menjadi kode biner dan meng-upload ke dalam

memorymicrocontroller. Ada banyak projek dan alat–alat yang dikembangkan

oleh akademisi dan professional dengan menggunakan Arduino, selain itu juga

ada banyak modul-modul pendukung (sensor,tampilan,penggerak dan

sebagainya) yang dibuat oleh pihak lain untuk bisa disambungkan dengan

Arduino. Arduino berevolusi menjadi sebuah platform karena ia menjadi

pilihan dan acuan bagi banyak praktisi.

Salah satu yang membuat arduino memikat hati banyak orang adalah

karena sifatnya open source, baik untuk hardware maupun software-nya.

Komponen utama didalam papan Arduino adalah sebuah microcontroller 8 bit

dengan merk Atmega yang dibuat oleh perusahaan Atmel Corporation.

Berbagai papan Arduino menggunakan tipe Atmega yang berbeda-beda

tergantung dari spesifikasinya, sebagai contoh Arduino Uno menggunakan

Atmega 328 sedangkan Arduino Mega 2560 yang lebih canggih menggunakan

Atmega2560 (Feri Djuandi,2011:2).

22
2.5.3 Jenis-jenis papan Arduino

Saat ini bermacam-macam bentuk papan Arduino yang disesuaikan dengan

peruntukannya seperti diperlihatkan berikut ini :

A. Arduino Mega

Papan arduino dengan spesifikasi yang lebih tinggi, dilengkapi

tambahan pin digital, pinanalog, portserial dan sebagainya. Contohnya

Arduinomega dan arduino mega2560.

Gambar 2.19 Arduino Mega

B. Arduino Serial

Menggunakan RS 232 sebagai antar muka pemrograman atau

komunikasi komputer.Contohnya adalah Arduino serial dan arduino serial

v2.0.

Gambar 2.20 Arduino Serial

23
C. Arduino FIO

Arduino Fio ditujukan untuk penggunaan nirkabel.

Gambar 2.21 Arduino FIO

D. Arduino UNO

Gambar 2.22 Arduino USB ( Arduino UNO )

Menggunakan USB Sebagai antar muka pemograman atau komunikasi

komputer.

E. Arduino Nano

Papan berbentuk kompak dan digunakan bersama breadboard.Contoh:

Arduino nano 3.0, Arduino nano 2.x, adruino mini 04, Arduino mini 03,

arduino stamp 02.

24
Gambar 2.23 Arduino Nano

2.6 Mikro Kontroller Arduino Uno

Gambar 2.24 Micro Controller Arduino Uno

Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis ATmega328 (datasheet).

Memiliki 14 pin input dari output digital dimana 6 pin input tersebut dapat

digunakan sebagai output PWM dan 6 pin input analog, 16 MHz osilator kristal,

koneksi USB, jack power, ICSP header, dan tombol reset. Untuk mendukung

mikrokontroler agar dapat digunakan, cukup hanya menghubungkan Board Arduino

25
Uno ke komputer dengan menggunakan kabel USB atau listrik dengan AC yang-ke

adaptor-DC atau baterai untuk menjalankannya.

2.6.1 Ringkasan Spesifikasi Arduino Nano

Ringkasan Spesifikasi

Mikrokontroler ATmega328

Operasi tegangan 5Volt

Input tegangan disarankan 7-11Volt

Input tegangan batas 6-20Volt

Pin I/O digital 14 (6 bisa untuk PWM)

Pin Analog 6

Arus DC tiap pin


50mA
I/O

Arus DC ketika
50mA
3.3V

32 KB (ATmega328) dan 0,5 KB digunakan oleh


Memori flash
bootloader

SRAM 2 KB (ATmega328)

EEPROM 1 KB (ATmega328)

Kecepatan clock 16 MHz

26
2.6.2 Sumber Daya / Power

Arduino Uno dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau dengan catu daya

eksternal.Sumber daya dipilih secara otomatis.Untuk sumber daya Eksternal

(non-USB) dapat berasal baik dari adaptor AC-DC atau baterai. Adaptor ini

dapat dihubungkan dengan memasukkan 2.1mm jack DC ke colokan listrik

board. Baterai dapat dimasukkan pada pin header Gnd dan Vin dari konektor

DAYA. Board dapat beroperasi pada pasokan eksternal dari 6 sampai 20 volt.

Jika Anda menggunakan tegangan kurang dari 6 volt mungkin tidak akan stabil.

Jika menggunakan lebih dari 12V, regulator tegangan bisa panas dan merusak

papan.Rentang yang dianjurkan adalah 7 sampai 12 volt.Pin listrik yang

tersedia adalah sebagai berikut:

1) VIN. Input tegangan ke board Arduino ketika menggunakan sumber daya

eksternal. Anda dapat menyediakan tegangan melalui pin ini, atau, jika

Anda ingin memasok tegangan melalui colokan listrik, gunakan pin ini.

2) 5V. Pin ini merupakan output 5V yang telah diatur oleh regulator papan

Arduino. Board dapat diaktifkan dengan daya, baik dari colokan listrik DC

(7 - 12V), konektor USB (5V), atau pin VIN board (7-12V). Jika Anda

memasukan tegangan melalui pin 5V atau 3.3V secara langsung (tanpa

melewati regulator) dapat merusak papan Arduino. Penulis tidak

menyarankan itu.

3) Tegangan pada pin 3V3. 3.3Volt dihasilkan oleh regulator on-board.

Menyediakan arus maksimum 50 mA.

4) GND. Pin Ground.

5) IOREF. Pin ini di papan Arduino memberikan tegangan referensi ketika

mikrokontroler beroperasi. Sebuah shield yang dikonfigurasi dengan benar

27
dapat membaca pin tegangan IOREF sehingga dapat memilih sumber daya

yang tepat agar dapat bekerja dengan 5V atau 3.3V.

6) Memori

7) ATmega328 memiliki 32 KB (dengan 0,5 KB digunakan untuk bootloader).

ATmega328 juga memiliki 2 KB dari SRAM dan 1 KB EEPROM.

2.6.3 Input dan Output

Masing-masing dari 14 pin digital Uno dapat digunakan sebagai input

atau output, menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite(), dan

digitalRead(). Mereka beroperasi pada tegangan 5 volt. Setiap pin dapat

memberikan atau menerima maksimum 40 mA dan memiliki resistor pull-up

internal (terputus secara default) dari 20-50 kOhms. Selain itu, beberapa pin

memiliki fungsi spesial:

1) Serial: pin 0 (RX) dan 1 (TX) Digunakan untuk menerima (RX) dan

mengirimkan (TX) data serial TTL. Pin ini terhubung dengan pin

ATmega8U2 USB-to-Serial TTL.

2) Eksternal Interupsi: Pin 2 dan 3 dapat dikonfigurasi untuk memicu

interrupt pada nilai yang rendah (low value), rising atau falling edge, atau

perubahan nilai. Lihat fungsi attachInterrupt() untuk rinciannya.

3) PWM: Pin 3, 5, 6, 9, 10, dan 11 Menyediakan 8-bit PWM dengan fungsi

analogWrite()

4) SPI: pin 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK) mendukung

komunikasi SPI dengan menggunakan perpustakaan SPI

5) LED: pin 13. Built-in LED terhubung ke pin digital 13. LED akan

menyala ketika diberi nilai HIGH

28
Arduino Uno memiliki 6 input analog, berlabel A0 sampai A5, yang

masing-masing menyediakan resolusi 10 bit (yaitu 1024 nilai yang berbeda).

Secara default mereka mengukur dari ground sampai 5 volt, perubahan

tegangan maksimal menggunakan pin AREF dan fungsi analog Reference().

Selain itu, beberapa pin tersebut memiliki spesialisasi fungsi, yaitu TWI: pin

A4 atau SDA dan A5 atau SCL mendukung komunikasi TWI menggunakan

perpustakaan Wire.

Ada beberapa pin lainnya yang tertulis di board:

1) AREF. Tegangan referensi untuk input analog. Dapat digunakan dengan

fungsi analogReference().

2) Reset. Gunakan LOW untuk me-reset mikrokontroler. Biasanya digunakan

untuk menambahkan tombol reset.

2.6.4 Komunikasi

Arduino Uno memiliki sejumlah fasilitas untuk berkomunikasi dengan

komputer, Arduino lain, atau mikrokontroler lainnya.ATmega328 menyediakan

UART TTL (5V) komunikasi serial, yang tersedia pada pin digital 0 (RX) dan 1

(TX).Pada ATmega16U2 saluran komunikasi serial melalui USB dan muncul

sebagai com port virtual untuk perangkat lunak pada komputer.Firmware 16U2

menggunakan standar driver USB COM, dan tidak ada driver eksternal

diperlukan. Namun, pada Windows, diperlukan file .inf. Perangkat lunak

Arduino termasuk monitor serial yang memungkinkan data tekstual sederhana

akan dikirim ke dan dari papan Arduino. RX dan TX LED di papan akan

berkedip ketika data sedang dikirim melalui chip USB-to-serial dan koneksi

USB komputer (tetapi tidak untuk komunikasi serial pada pin 0 dan 1).

29
2.7 Sensor air

Gambar 2.25 Sensor air

Sensor air adalah sensor yang berfungsi sebagai pendeteksi ada tidaknya

kondisi rintik hujan, yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai aplikasi. Dipasaran

sensor ini dijual dalam bentuk module sehingga hanya perlu menyediakan kabel

jumper untuk dihubungkan ke microcontroler atau Arduino.

Gambar 2.26 Jalur port pada sensor air

30
Sensor air adalah salah satu jenis sensor yang peka terhadap air. Cara kerja dari

sensor air adalah ketika sensor terkena air maka jalur port dan jalur ground

terhubung sehingga tidak ada tegangan karena port langsung terhubung dengan

ground.

Pada sensor hujan ini terdapat ic komparator yang dimana output dari sensor ini

dapat berupa logika high dan low (on atau off). Serta pada modul sensor ini terdapat

output yang berupa tegangan pula. Sehingga dapat dikoneksikan ke pin khusus

Arduino yaitu Analog Digital Converter.

31
BAB III
METODOLOGI PERANCANGAN

3.1 Metodologi Perancangan


Metode perancangan adalah suatu cara yang dilakukan dalam proses

pembuatan suatu alat. Dengan membuat alat simulator wiper otomatis, maka

diharapkan agar penulis dapat menemukan maksud dan tujuan dari diadakannya

pembuatan alat simulator ini yaitu untuk mengetahui cara kerja sistem wiper

otomatis.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di luar lingkungan Politeknik Negeri Samarinda
Adapun waktu pelaksanaan nya dimulai pada bulan Februari sampai dengan bulan
Juni 2018.

3.3 Alat dan Bahan

1. Alat
Alat - alat yang diperlukan dalam penelitian ini adalah :
a. Sensor Air f. Tang Potong
b. Gerinda Tangan g. Kunci Ring
c. Avometer h. Kunci Pas
d. Palu i. Obeng
e. Bor Listrik j. Solder

2. Bahan
Bahan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Kaca Mobil j. Wiper Blade
b. Besi Siku k. Kabel
c. Motor Wiper l. Isolasi
d. Baterai m. Fuse
e. Saklar n. Arduino Nano
f. Roda Stand o. Wiper Arm
g. Wiper Link p. Papan Pcb
h. Switch Wiper q. Relay kaki 4
i. Regulator r. Downloader usb

32
3.4 Spesifikasi Rangka Simulator

3.5 Metode Pengujian

Metode pengujian yang digunakan ialah dengan cara menyemprotkankan


air pada sensor air dengan debit semprotan yang berbeda-beda. Waktu yang
ditentukan pada tahap pengujian ini yaitu selama 20 detik tiap pengujian.

Dari jumlah debit semprotan air tersebut penulis dapat mengetahui


kecepatan gerakan wiper untuk membersihkan air dari kaca mobil.

33
3.6 Diagram Alir

Tidak

Ya

Gambar 3.2 Flow Chart

34
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Proses pengerjaan

Proses pengerjaan adalah tahapan-tahapan atau langkah-langkah dalam

pembuatan alat peraga agar dapat tersusun dan selesai sesuai dengan baik dan juga

tepat waktu. Adapun tahapan pembuatan alat peraga sebagai berikut :

4.1.1 Pengukuran Besi

Gambar 4.1 Pengukuran besi

Langkah pertama yang harus dilakukan yakni dengan mengukur panjang

besi yang dibutuhkan, sehingga dapat diperkirakan kebutuhan besi yang akan

digunakan. Setelah dilakukan perhitungan maka besi yang dibutuhkan adalah

sebanyak 6 batang (lonjor) besi dengan panjang perbatang adalah 3 m. Besi

yang digunakan disini adalah besi siku.

35
4.1.2 Pemotongan Besi

Gambar 4.2 Pemotongan besi

Setelah diperoleh data pengukuran sebelumnya, maka langkah berikutnya

adalah memotong besi tersebut sesuai ukuran yang telah ditentukan.

Ukuran yang dipotong :

120 cm : 6 batang 90 cm : 4 batang

70 cm : 4 batang 63 cm : 2 batang

30 cm : 4 batang

4.1.3 Perakitan Besi

Gambar 4.3 Perakitan besi

36
Setelah pemotongan besi telah selesai, langkah selanjutnya adalah

menyambungkan setiap potongan besi sesuai gambar rancangan. Proses

penyambungan dilakukan dengan menggunakan baut dan mur. Hal ini

dilakukan bertujuan untuk mempercepat dan memudahkan penyelesaian

pembuatan rangka.

4.1.4 Proses Finishing Rangka Simulator

Proses terakhir dari pembuatan rangka ini ada bberapa proses yang harus

dilakukan yaitu proses penggerindaan dan proses pengecatan.

1. Proses penggerindaan

Gambar 4.4 Penggerindaan besi

Proses ini bertujuan untuk menghaluskan ujung besi setiap sambungan yang

masih tajam.

2. Proses Pengecatan

Proses pengecatan ini bertujuan untuk melapisi rangka besi agar besi lebih awet

dan terhindar dari korosi.

37
4.1.5 Proses Pemasangan Roda

Gambar 4.5 Pemasangan Roda

Pemasangan roda bertujuan untuk mempermudah dalam proses pemindahan

alat simulator tersebut.

4.1.6 Proses Pemasangan Kaca

Gambar 4.6 Pemasangan Kaca

38
4.1.7 Proses Pemasangan Komponen Sistem wiper

1. Pemasangan Motor Wiper

Gambar 4.7 Pemasangan Motor wiper

2. Pemasangan Wiper Link

Gambar 4.8 Pemasangan Wiper Link

39
3. Pemasangan Wiper Arm dan Wiper Blade

Gambar 4.9 Pemasangan Wiper Arm

4.18 Proses pembuatan sistem wiper otomatis

Alat dan bahan yang akan digunakan untuk pembuatan sistem wiper otomatis

adalah sebagai berikut:

Hardware Software
a. Power Supply a. Arduino exe
b. Arduino Nano
c. Downloader USB
d. Rilay Kaki 4
e. Papan Pcb
f. Sensor Hujan
g. Regulator 5v
h. Saklar

40
Langkah-langkah pembuatan pembuatan sistem wiper otomatis , sebagai

berikut:

Gambar 4.10 Proses pembuatan sistem wiper otomatis

1. Melakukan uji coba komponen pada papan uji coba

2. Mempersiapkan bahan yang akan dirangkai dan dipadukan dalam papan

pcb.

3. Melakukan penyoldiran setelah bahan telah disatukan.

4. Menyatukan power suplay

5. Melakukan penyodiran power suplay

6. Melakukan pengujian output.

7. Memasang power supply kearduino

8. Menyatukan kabel jaringan ke pin arduino

9. Melakukan penyoldiran pada pin arduino

41
4.1.8 Proses Pemprograman

1. Mempersiapkan peralatan yang akan digunakan untuk memprogram

arduino adalah computer atau laptop.

2. Mengkoneksikan arduino ke komputer

3. Masuk ke aplikasi arduino exe, kemudian melakukan kalibrasi program

3 4 Gambar 4.11 Arduino exe


5
1

2 6

Gambar 4.12 Layout arduino

Menu utama pada aplikasi Arduino exe setelah dibuka. Terdapat tombol menu

aplikasi arduino exe yaitu :

42
1. Verify berfungsi untuk

melakukan checking kode

yang kamu buat apakah

sudah sesuai dengan kaidah

pemrograman yang ada

atau belum

2. Upload Berfungsi untuk

melakukan kompilasi

program atau kode yang

kamu buat menjadi bahsa

yang dapat dipahami oleh

mesih alias si Arduino.

3. New berfungsi untuk

membuat Sketch baru

4. Open Berfungsi untuk

membuka sketch yang

pernah kamu buat dan

membuka kembali untuk

dilakukan editing atau

sekedar upload ulang ke

Arduino.

5. Save Berfungsi untuk

menyimpan Sketch yang

43
telah kamu buat.

6. Serial Monitor Berfungsi

untuk membuka serial

monitor. Serial monitor

disini merupakan jendela

yang menampilkan data apa

saja yang dikirimkan atau

dipertukarkan antara

arduino dengan sketch pada

port serialnya. Serial

Monitor ini sangat berguna

sekali ketika kamu ingin

membuat program atau

melakukan debugging tanpa

menggunakan LCD pada

Arduino. Serial monitor ini

dapat digunakan untuk

menampilkan nilai proses,

nilai pembacaan, bahkan

pesan error.

44
Gambar 4.13 Proses kalibrasi dan uji arduino bekerja

Gambar 4.14 Proses upload data

45
Gambar 4.15 Data telah masuk kedalam arduino

4. Melihat hasil setalah program dimasukan.

Data sukses
masuk ke arduino

Gambar 4.16 Data telah masuk ke dalam arduino dan telah bekerja

46
4.2 Proses Uji Coba Sensor

Setelah proses perakitan simulator telah selesai, proses selanjutnya adalah

memastikan respon dari sensor air dan alat simulator bekerja dengan semestinya,

maka perlu dilakukan pengujian terlebih dahulu.

Gambar 4.17 Proses Pengujian sensor

Berikut ini adalah urutan proses pengujian simulator sistem wiper otomatis :

1. Pengujian posisi Low

Pertama posisi kan saklar ke posisi otomatis, kemudian semprotkan air ke arah

sensor dengan debit semprotan air yang lebih sedikit.

2. Pengujian posisi High

Posisi saklar masih tetap berada di posisi otomatis, kemudian semprotkan air

pada sensor dengan debit semprotan air yang lebih banyak

Tabel 4.1 Pengujian Gerakan Wiper

Nomor Waktu Semprotan Respon Wiper


Pengujian Air
1 20 detik 4 x Semprotan Low
2 20 detik 6 x Semprotan Low
3 20 detik 8 x Semprotan High
4 20 detik 12 x Semprotan High
5 20 detik 15 x Semprotan High

47
Setelah dilakukan penguijian maka dapat disimpulkan bahwa sistem wiper

otomatis berfungsi dengan baik. Motor wiper dapat berputar sesuai dengan

kecepatannya, sama seperti yang ada pada sistem wiper manual. Akan tetapi ada

beberapa kekurangan, salah satunya yaitu kepekaan sensor yang kurang. Terkadang

sensor tidak langsung merespon apabila terkena air, perlu beberapa saat agar sensor

merespon untuk menggerakan wiper.

4.3 Cara Pengoperasian

1. Wiper Manual

a. Ketika turun hujan yang kecil atau hanya hujan gerimis, otomatis hanya perlu

mengoperasikan wiper sebentar saja Caranya adalah dengan mendorong tuas wiper

keatas sekali ke posisi MIST maka wiper akan bergerak sekali dan menyapu air kecil di

kaca depan mobil.

b. Ketika hujan yang turun agak lebat, Geser tuas wiper dorong ke bagian bawah 1 kali

ke posisi INT maka wiper akan bergerak dan berhenti selama kurang lebih 2 detik

kemudian bergerak kembali secara terus menerus.

c. Ketika hujan yang turun mulai lebat. Maka perlu menggeser kembali tuas wiper

kebawah ke posisi LOW agar wiper bisa bergerak secara terus menerus tanpa ada jeda

berhenti. Jika hujan yang anda hadapi cukup lebat, maka perlu menurunkan lagi tuas

wiper ke posisi HIGH, sehingga wiper akan bergerak cepat dan secara cepat akan

menyapu air yang ada di kaca mobil.

2. Wiper Otomatis

Untuk mengoperasikan Wiper otomatis, maka hanya perlu memindahkan posisi

saklar ke posisi otomatis. Maka wiper otomatis akan aktif. Cara kerja nya ialah apabila

48
terjadi hujan dengan intensitas sedang atau lebat. Lengan wiper akan bergerak otomatis

untuk membersihkan air hujan pada kaca mobil. Kecepatan pergerakan wiper

menyesuaikan dengan intensitas air yang mengenai sensor.

4.4 Trouble Shooting

Dalam suatu sistem pada kendaraan, khususnya disini tentang sistem wiper

otomatis terdapat beberapa permasalahan yang umum terjadi. Untuk dapat

mengetahui penyebab permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan trouble

shooting.

Berikut beberapa permasalahan yang umum terjadi pada sistem wiper dan

tindakan yang harus dilakukan :

1. Wiper tidak bergerak/ macet

Dalam kasus ini pertama kali yang harus diperiksa yakni periksa apakah

motor wiper menerima arus listrik dari aki ataukah tidak. Jika tidak periksa

fuse wiper, apakah putus atau tidak, jika putus maka lakukan penggantian.

2. Wiper posisi low atau high

Lakukan pengecekan pada socket high pada wiper menggunakan AVO meter

dengan tuas wiper posisi high apakah terjadi hubungan atau tidak. Jika tidak

ada hubungan periksa rangkaian kabel apakah ada yang putus atau tidak.

Begitu pula untuk memeriksa posisi low lakukan seperti pemeriksaan posisi

high.

49
4.5 Perawatan (Maintenance)

1. Gantilah karet wiper jika sudah tidak bisa menyeka kaca dengan baik.

Gunakanlah karet wiper yang original atau spesifikasi yang sama dengan bawaan

pabrik.

2. Pastikan mur pada batang wiper terpasang dengan kencang. Sebab kalau tidak

kencang, wiper tidak akan berfungsi sempurna .

3. Bersihkan soket-soket yang menuju ke mikrokontroller jika terdapat korosi,

dengan menggunakan elektro contact cleaner yang dijual di pasaran.

4. Pastikan kabel-kabel pada mikrokontroller Arduino Nano tersusun rapi dan tak

terjadi kontak pada kabel lain, karena apabila terkelupas bisa terjadi sort (terbakar).

5. Pastikan tidak ada kotoran yang menempel pada sensor agar tidak menggangu

fungsi dari sensor tersebut.

50
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari yang telah dicapai dari proses pembuatan, dan proses

pengujian fungsi simulator sistem wiper otomatis, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Sensor akan berkerja jika jenis air yang mengenai sensor yaitu seperti air hujan,

dan air tawar.

2. Wiper bekerja dengan cara membaca jumlah debit air yang mengenai sensor

hujan lalu sinyal dikirimkan ke mikrokontroller sehingga dapat mengubah

gerak rotasi dari poros motor wiper menjadi gerak bolak balik pada wiper blade

dan wiper arm melalui wiper link.

3. Sistem wiper pada mobil adalah hal yang sangat penting. Komponen ini

menjamin jarak pandang pengemudi untuk arah depan atau belakang kendaraan

agar tidak terhalang oleh: air hujan, debu, dan kotoran lainnya

5.2 Saran

Setelah semua proses pembuatan dan pengujian alat simulator telah selesai,

ternyata ada beberapa hal yang perlu disempurnakan mengenai alat ini, yaitu

sebagai berikut :

1. Sebelum melakukan pengoperasian alat simulator, perlu membaca wiring

diagram sistem wiper terlebih dulu agar dapat mengetahui alur kelistrikan yang

ada, serta agar dapat mendiagnosa permasalahan yang sering terjadi dalam

sistem wiper tersebut.

2. Dalam waktu tertentu ternyata ada kekurangan pada sensor air, yang mana

sensor air terkadang tidak peka apabila terkena air. Sensor air tidak dapat

51
langsung merespon apabila terkena air, perlu beberapa saat agar sensor dapat

merespon untuk menggerakkan wiper.

3. Penempatan sensor air yang kurang tepat, karena jika sensor ini ingin

diaplikasikan pada mobil maka akan mengganggu estetika dari mobil tersebut.

Alangkah baiknya jika ingin mengaplikasikan sensor air ini untuk

menempatkannya pada talang air yang berada pada bagian depan mobil,

52
51
DAFTAR PUSTAKA

http://ilearning.me/sample-page-162/arduino/pengertian-arduino-uno/

Buntarto.2014.Teknik Audio Video.Yogyakarta: Pustaka Baru Press.”Teknik

Pemeliharaan Mobil, Pemeriksaan dan Perbaikan”,

Nugroho, Amien, 2005, Ensiklopedia Otomotive, PT. Gramedia Pustaka

Utama,Jakarta

Djuandi, Feri,2011.”Pengenalan Arduino”. Jakarta: Penerbit Elexmedia. Budiharto,

http://autobild.co.id/Tips/Knowledge/mengenal-sensor-hujan

https://autonetmagz.com/sensor-hujan-wiper-otomatis-ford-fiesta-rain-sensor/

http://skripsitesis.info/index.php/2016/04/12/perancangan-sistem-kendali-wiper-m

obil-otomatis-mengunakan-sensor-photodioda-berbasis-mikrokontroler-atmega-16/

Toyota, 1995, New Step Training Manual 1, PT. TOYOTA - ASTRA.Penerbit : PT.

Bumi Aksara, Jakarta

https://nofgipiston.wordpress.com/2016/12/19/membuat-alat-pendeteksi-hujan-ber

basis-arduino-dan-rain-sensor/

https://www.nyebarilmu.com/tutorial-arduino-mengakses-sensor-hujan/

https://www.scribd.com/document/350134257/10249-TUBES-sensor-hujan-docx
LAMPIRAN
Skala :1:1 Nama : Naufal Aditya P. Keterangan
Satuan : mm Nim : 15611028
Tgl di Gambar : 16 - 04 - 2018 Tgl di Selesaikan : 20 - 04 - 2018
Pembimbing I : Hariadi, ST., MT Pembimbing II : Surianto, ST., MT

Politeknik Negeri Samarinda Perencanaan Alat Simulasi Wiper TA A4


KEMENITRIAN RISET TEKNOL(rcI DA}I PENI}IDIKAI\I TING'GI
POLITEKhTIK NEGERI SAMARINDA
JURUSAl\I TTKIilKMESIN
Jl. Dr. Ciptomangunkusumo Kampus Gunung Lipan PO.BOX. l3l4
Telepon : (0541) 260588 Ext.232 (0541)260533
E-mail : Mesin_POLNES@Yahoo.com

KARTU KONSULTASI BIMBINGAN TUGAS AKHIR


JIJRUSAN EIC{IK MESIN
TAHUN AKADEMIK 2OI7 /2018
Nama Mahasiswa : Naufal Aditya Pradana
Pembimbing I : Hariadi, ST., MT
Judul Tugas Atfiir : '?erancangan Dan Pembuatan Sistem Wiper Otomatis
Dengan Menggunakan Sensor Air Berbasis Mikro Kontoller"

Tandatangao
No Materi yang dibahas Tanggal pembimbung I
I
rtbt+o*,'lg r*, & br,u"r"h kc ild ft "7 -lsty [\
2.
afia r &t -f 'ut&
3.
u{g I &1- r"uff .Xh
4.
BlB il 14 - 6 -Lottl ,N.

5.
beb fr d^" B,+b T 7 -7.'Dt7
L--
,ht

6. k^? hia.rj . c " 7 -uto. \N


7. \
8.

9.

10.

Catatan:

Konsultasi minimal6 (enarr) kali. Mengetahui

Ketua Program Studi

Ir. Merpatih-!fl
ItrP. 19660403 199403 2 002
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DA}{ PENDII}IKAI\I TINGGI
POLITEKNIK I\IEGERI SAMARINDA
JURUSAI\{ TEKI{IKMESIN
Jl. Dr. Ciptomangunkusumo Kampus Gunrmg Lipaa PO.BOX. 1314
Telepon : (0541) 260588 E*,.232 (0541)260533
E-mail : Mesin_POLNES@Yahoo.com

KARTU KONSULTASI BIMBINGAN TUGAS AKHIR


JURUSAN EKNIK MESIN
TAHUN AKADEMIK 2017 I2OI8
NamaMa5asiswa : Naufal Aditya Pradana
Pembimbing II : Surianto, ST., MT
Judul Tugas Akhir : '?erancangan Dan Pembuatan Sistem Wiper Otomatis
Dengan Menggunakan Sensor Air Berbasis Mikro Kontoller"

Tandatangan
No Materiyang dibahas Tanggal pembi{nbung II
I
lv*sTr& q h-i,.r*- - ll _ o.1_zor8 .'th
2.
$*\v>o- lr epc,t-l-. A -d-, -zalR \/..l I
3.
VrY'rr.i ,1 tt*ar. e n.f . Zott .1L I
4.
I
Vrr-gr. 6.6 .?,>vg
\
5.
%V tJ |D,6.?^t? 4\r'
6. \?tt-J Aeq- u.6 ,%t9 vt
aD
r
7.

8.

9.

10.

Catatan:

Konsultasi minimal6 (enarr) kali . Mengetahui

Ketua Program Studi

Ir. Merpatih-![f
NIP. 19660403 199403 2 002
FM-POINEs.o7-(xrs

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAil TII{G6I


POLITEKNIT NEGERI SAMAR]NDA
JURUSAN TEKNIK MESIN
,1. Ciptomangunkusumo l(amprs Gunut8 Lipan PO- Bor 1314
Telp. (05a11260588 Ext. 233 Fax to5411260533
E-mail : te*nik4nesin_xqlnegQJaheetg!0

===============3=======E=======================================================
PERSETUTUAIII REVISI

Yang bertanda tangan dibawah ini, Penguji ujian sidang presentasi tugas akhir mahasiswa,

Jurusan Teknik Mesin Program Studi D3 Perawatan dan Perbaikan Mesin Politeknik Negeri
Samarinda, atas nama :

Nama Mahasiswa : Nau'fir,| Aditg ^ fr-&n*


Nim : (5611o28

Angkatan Tahun . 2otS


. fle{:artc<arporn o&"n ?e-bv^t-,o t-iper o{o-ro,{'s
Simulo"si 3iS"ter,,
Judul Materi Tugas Akhir
de^g^.. MQnggu,nonke^n gensor Air Dert^sis hi Fro F-on*r,te.

PANITIA UJIAN $DA}IG

ur\aut)

PENGUJIIII

Mengetahui, samarinda, *k.:.2r"..2ag


'.Ketu* turrisin Tekn ik Mesin KPS. Perawatan dan Perbaikan Mesin

aas6-cff sr., MT
@"
k. Merpatih, [f,f
NtP. 1s691231199s121001 Nt P. 1966M031994032002

Anda mungkin juga menyukai