TUGAS AKHIR
Oleh :
15611028
Diajukan sebagai persyaratan untuk memenuhi derajat Ahli Madya (Amd) pada
Program Studi Perawatan dan Perbaikan Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Samarinda
TUGAS AKHIR
Oleh :
15611028
II
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
NIM : 15611028
Judul Tugas Akhir : Perancangann dan Pembuatan Simulasi Sistem Wiper Otomatis
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Tugas Akhir ini adalah hasil karya saya
sendiri dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan
dengan benar.
Jika dikemudian hari terbukti ditemukan unsur plagiarisme dalam Laporan Tugas
Akhir ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan perundang - undangan
yang berlaku.
15611028
III
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING
Pembimbing I Pembimbing II
Mengesahkan,
Direktur Politeknik Negeri Samarinda
IV
HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI
Dewan Penguji :
Penguji I
Nama : Surianto, ST., MT
NIP : 19620421 199003 1 003 ___________________________
Penguji II
Nama : Ir.Rohadi,MT
NIP : 19600702 199003 1 002 ___________________________
Penguji III
Nama : Suparno,ST.,MT
NIP : 19540815 199003 1 004 ___________________________
Mengetahui,
V
Abstrak
Sistem wiper merupakan sistem yang penting dimana komponen ini menjamin jarak
pandang pengemudi untuk arah depan atau belekang kendaraan agar tidak terhalang
oleh: air hujan, debu, dan kotoran. Penghalang dibersihkan dengan cara disapu dengan
perantara berupa komponen penyapu. Wiper otomatis adalah perangkat yang digunakan
untuk menghilangkan air hujan pada kaca kendaraan bermotor secara otomatis. Prinsip
kerja dari module sensor air ini yaitu pada saat ada air mengenai panel sensor, maka
akan terjadi proses elektrolisasi oleh air tersebut. Karena air termasuk dalam golongan
elektrolit yang dimana cairan tersebut akan terurai menjadi ion-ion yang dapat
menghantarkan arus listrik. Kecepatan wiper biasanya menyesuaikan dengan jumlah
elektrolit yang diterima oleh sensor air yang terpasang pada kaca mobil. Semakin besar
jumlah elektrolit yang diterima, maka gerakan wiper akan semakin cepat.
dikembangkan suatu sistem hardware dan sistem software untuk melakukannya. Sistem
ini menangkap intensitas air yang mengenai panel sensor kemudian secara otomatis data
akan dikirim ke mikro kontroller Arduino Nano dan juga akan diproses didalam mikro
kontroller Arduino Nano. Sebagai output, sistem ini menggunakan motor wiper untuk
membersihkan air pada kaca kendaraan.
Kata Kunci : Wiper, Otomatis, Mikro kontroller, Arduino Nano, Sensor air.
VI
Abstract
The wiper system is an important system in which this component guarantees the
driver's vision for the front or rear of the vehicle so as not to be blocked by: rain, dust,
and dirt. The barrier is cleaned by sweeping with an intermediate in the form of a
sweeper component. Automatic Wiper is a device used to remove rain water on
automobile glass automatically. The working principle of this water sensor module is
when there is water on the sensor panel, it will happen electrolysis process by the water.
Because water is included in the electrolyte class in which the liquid will decompose
into ions that can conduct electrical current. The wiper speed usually adjusts to the
amount of electrolyte received by the water sensor mounted on the car windshield. The
greater the amount of electrolytes received, the wiper movement will be faster.
developed a hardware system and software system to do so. This system captures the
water intensity of the sensor panel and automatically the data will be sent to the Arduino
Nano micro controller and will also be processed inside the Arduino Nano micro
controller. As output, this system uses a wiper motor to clean water on the vehicle's
glass
VII
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan segala Rahmat, Taufiq,
dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir
yang berjudul “PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SIMULASI SISTEM
WIPER OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR AIR
BERBASIS MIKRO KONTROLLER”.
Laporan Tugas Akhir ini di susun sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan pendidikan Program Diploma III pada jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Samarinda.
Dalam Penyusunan laporan Tugas Akhir ini penulis banyak mendapat bantuan
dan bimbingan serta saran - saran yang bersifat membangun ke arah yang lebih baik
bagi penulis. Oleh sebab itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
VIII
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini masih
banyak kekurangan, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dalam perbaikan Laporan Tugas
Akhir ini. Semoga Allah SWT memberikan pahala atas bantuan dan kebaikannya.
IX
DAFTAR ISI
Halaman Sampul……………………………….………………………………… i
Halaman Judul……………………………….………………………….……….ii
Halaman Orisinalitas……………………………….…………………….……… iii
Halaman Persetujuan Pembimbing……………………………………….…… iv
Halaman Persetujuan Penguji…………………………………………………… v
Abstrak…………………………….…………………..…….………….……….. vi
Kata Pengantar……………………………………………….……..………… viii
Daftar Isi…………………………………………….………………………….… x
Daftar Tabel…………….…...………………………………………….…...…. xiii
Daftar Gambar……………………………………….……………………….…xiv
BAB 1 PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang……………….……………..………………………………. 1
1. 2 Rumusan Masalah…………………………………………………………… 2
1. 3 Batasan Masalah…………………………………………………….……... 2
1. 4 Tujuan Penulisan……………………………………………………………2
1. 5 Manfaat Perancangan………………… .…… .……….……………………3
1. 6 Metode Pengumpulan Data…………………………………………………3
1. 7 Sistematika Penulisan…………………………………………………………3
X
2. 5. 3 Jenis - Jenis Papan Arduino……..……………………………….….23
2. 6 Mikrokontroller Arduino Uno..……………….………………………….….25
2. 6. 1 Ringkasan Spesifikasi Arduino Uno……..……………………….….26
2. 6. 2 Sumber Daya / Power……..…………………………………….….27
2. 6. 3 Input dan Output……………..………………………………….….28
2. 6. 4 Komunikasi………………..…………………………………….….29
2. 7 Sensor Air……..………………………………………………………….…30
BAB IV PEMBAHASAN
4. 1 Proses Pengerjaan.…………………………………………….……….….. 35
4. 1. 1 Pengukuran Besi………………….……..……………………….….35
4. 1. 2 Pemotongan Besi………………………..……………………….….36
4. 1. 3 Perakitan Besi…….. ……..……………………………………….….36
4. 1. 4 Proses Finishing Rangka Simulator……..……………………….….37
4. 1. 5 Proses Pemasangan Roda……..……………………….……………..38
4. 1. 6 Proses Pemasangan Kaca………….……..……………………….….38
4. 1. 7 Proses Pemasangan Komponen Sistem Wiper……..………….….….39
4. 1. 8 Proses Pembuatan Sistem Wiper Otomatis..…………………….….40
4. 1. 9 Proses Pemrograman……..……………………………………….….42
4. 2 Proses Uji Coba Sensor………………………………….…………..….. 47
4. 3 Cara Pengoperasian………………………………….………………….….. 48
4. 4 Trouble Shooting………………………………….…………………..….. 49
4. 5 Perawatan (Maintenance)………………………………….…………..….. 50
XI
BAB V PENUTUP
5. 1 Kesimpulan………………………………… .………………………..….. 51
5. 2 Saran………………………………….………………………………..….. 51
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
XII
DAFTAR TABEL
XIII
DAFTAR GAMBAR
XIV
Gambar 4.5 Pemasangan Roda… ………………………………………………38
Gambar 4.6 Pemasangan Kaca… ………………………………………………38
Gambar 4.7 Pemasangan Motor Wiper… ………………………………………39
Gambar 4.8 Pemasangan Wiper Link… ………………………………………39
Gambar 4.9 Pemasangan Wiper Arm… …………………………………………40
Gambar 4.10 Proses Pembuatan Sistem Wiper Otomatis… ……….……………41
Gambar 4.11 Arduino exe… …………………….………………………………42
Gambar 4.12 Layout Arduino… ………………………………………………42
Gambar 4.13 Proses Kallibrasi dan Uji Arduino Bekerja………………………45
Gambar 4.14 Proses Upload Data… ……………………………………………45
Gambar 4.15 Data Telah Masuk ke Dalam Arduino… …………………………46
Gambar 4.16 Data Telah Masuk ke Arduino dan Telah Bekerja………………46
Gambar 4.17 Proses Pengujian sensor… ………………………………………………47
XV
BAB I
PENDAHULUAN
Wiper adalah alat penting untuk menyapu air hujan, salju dan barang yang
mengendap pada permukaan kaca depan dan belakang agar menjaga
pengelihatan pengemudi. Wiper terdiri dari wiper blade, wiper arm, wiper motor,
dan wiper link yang saling berhubungan. Sebagai alat bantu, wiper dilengkapi
dengan washer (pencuci) yang memancarkan cairan (washer liquid) ke kaca.
Washer terdiri dari washer tank, washer motor, washer tube, dan washer nozzle.
Prinsip kerja sistem wiper dan washer adalah ketika switch di posisikan mist,
low, INT atau high maka motor wiper akan berputar sesuai posisi switchnya.
Motor mulai memutarkan crank arm, Batang penghubung tarik-dorong
dihubungkan dengan crank arm, menyebabkan arm bekerja untuk membuat
gerak penghapusan setengah lingkaran mengelilingi poros pivot. Linking rod lain
yang terpasang pada kerja arm selalu membuat gerak penghapusan setengah
lingkaran secara paralel. Bila poros pivot kiri dan kanan berputar pada arah yang
sama, maka lengan wiper kiri dan kanan dapat bekerja secara paralel. Oleh
karena itu penulis mempelajari dan menganalisa sistem wiper pada mobil.
Melalui pengamatan pada Laboratorium Teknik Mesin Perawatan Politeknik
Negeri Samarinda, penulis melihat bahwa telah dibuat alat simulasi sistem wiper
oleh alumni Teknik Mesin, tetapi simulasi tersebut masih menggunakan switch
untuk menggerakkan wiper.
1
Dengan ini penulis ingin memodifikasi sistem wiper menggunakan sensor air
sebagai penerima sinyal, sehingga wiper bisa bergerak secara otomatis bila
terjadi hujan dengan intensitas rendah maupun tinggi.
Berkaitan dengan penjelasan tersebut di atas maka penulis tertarik untuk
merencanakan dan membuat “Simulasi Sistem Wiper Otomatis Dengan
Menggunakan Sensor Air Berbasis Mikro Kontroller”.
Didalam penulisan Tugas Akhir ini terdapat dua tujuan penulisan yang ingin
dicapai oleh penulis yaitu sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui cara kerja dari wiper otomatis.
2. Untuk mengetahui pentingnya sistem wiper pada mobil.
2
1.5 Manfaat Perancangan
Dalam penyusunan tugas akhir ini, metode yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Observasi lapangan yaitu proses pengumpulan data dengan cara mengadakan
pengamatan langsung pada Laboratorium Politeknik Negeri Samarinda.
2. Library Research yaitu proses pengumpulan data yang berasal dari buku-buku
pendukung yang ada serta dengan mencari keterangan-keterangan lain sebagai
referensi.
3. Membuat perencanaan dan gambar rangkaian.
4. Konsultasi dengan dosen pembimbing.
5. Explorasi internet.
BAB I Pendahuluan
Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah,
tujuan penulisan, manfaat simulasi, metode pengumpulan data dan
sistematika penulisan.
3
BAB IV Pembahasan
Berisi tentang proses pengerjaan, proses pemprograman, serta
proses pengujian beserta hasil pengujian, dan juga trouble shooting
sistem wiper otomatis.
BAB V Penutup
Berisi tentang kesimpulan dan saran.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
menjamin jarak pandang pengemudi untuk arah depan atau belakang kendaraan
agar tidak terhalang oleh: air hujan, debu dan kotoran. Penghalang di bersihkan
penghapus tenaga ganda dimana penghapus kaca yang satunya digerakan oleh
5
Sistem kerja wiper ada beberapa macam yaitu: Tandem System (Sistem kerja
Singel Arm Wiper System-Not Controlled (Sistem kerja wiper dengan satu
cabang tanpa kontrol), Singel Arm Wiper System Controlled (Sistem kerja wiper
membersihkan kaca dari guyuran air hujan, salju, binatang-binatang kecil, dan
Bila wiper switch pada posisi mist arus mengalir ke motor wiper
(Lo) seperti yang diperlihatkan dalam diagram dan wiper bekerja pada
kecepatan rendah.
6
Gambar 2.2 Diagram wiring Wiper Switch Posisi Mist
(Toyota, 2004:66-5)
Wiper switch diputar ke off ketika motor wiper sedang bekerja, arus
mengalir ke motor wiper (lo) seperti pada diagram dan wiper bekerja
7
Baterai (+) fusible link ignition switch wiper fuse
cam switch point B Terminal S Relay point A
wiper switch OFF point terminal +1 motor wiper (Lo)
massa
(Toyota, 2004:66-5)
8
Ketika wiper mencapai posisi stop, maka cam switch point beralih
dari sisi B ke sisi A dan motor berhenti. Karena tidak ada arus yang
wiper.
(Toyota. 2004:66-5)
9
Baterai (+) fusible link ignition switch wiper fuse
Terminal B Relay coil Tr1 terminal A2 massa
Ketika relay point bergeser ke sisi B, arus mengalir ke motor (lo) dan
motor mulai berputar pada kecepatan rendah.
(Toyota. 2004:66-5)
10
b) Tr1 segera mati lagi, menyebabkan relay point beralih
cam switch point beralih dari sisi A ke sisi B, sehingga arus secara
kecepatan rendah.
11
Bila wiper bergerak ke posisi kecepatan rendah (low speed) arus
12
Bila wiper digerakan ke posisi kecepatan tinggi, arus akan mengalir
ke motor wiper seperti dalam diagram di atas dan wiper bekerja pada
kecepatan tinggi.
1. Baterai
Baterai atau yang banyak dikenal dengan istilah aki, ialah alat elektrokimia
yang dibuat untuk menyuplai listrik ke sistem starter, sistem pengapian, aksesoris
kendaraan, sistem kelistrikan, dan bodi peralatan lainnya. Alat ini menyimpan
listrik dalam bentuk energi kimia, yang dikleuarkan bila terdapat sistem yang
membutuhkan energi listrik. Karena menyuplai listrik secara terus menerus maka
energi kimia yang tersimpan dalam baterai juga akan berkurang, atau bahkan bisa
habis. Oleh karena itu diperlukan alat untuk mengisi baterai lagi, maka dipasanglah
13
2. Motor wiper
Motor wiper adalah sebuah motor magnet dengan gigi reduksi. Terdapat dua
cara yang digunakan untuk menimbulkan medan magnet motor, tipe wound rotor
yang menggunakan lilitan (coil) untuk membuat elektromagnet, dan tipe ferrite
magnet banyak digunakan dan telah dikembangkan karena lebih kompak, ringan,
untuk motor wiper. Motor wiper terdiri dari motor itu sendiri, dan gigi-gigi yang
menyerap kecepatan yang keluar dari motor. Sebuah cam switch tergabung
didalam bagian gigi sehingga wiper akan berhenti setiap saat pada posisi yang
sama. Motor wiper tipe ferrite menggunakan 3 brush: brush kecepatan rendah,
14
Cam switch terdiri dari cam plate yang dipotong sebagian
dan memiliki 3 kontak point P1, P2 dan P3. Bila bagian yang terpotong pada cam
plate bertemu dengan kontak point, maka arus yang disuplai ke motor terputus, dan
motor berhenti. Hal ini menimbulkan pengereman secara elektrik, untuk mencegah
2. Swicth wiper
Terdapat 3 posisi switch yaitu low, high dan intermittent. Switch wiper dan
washer terdapat di tangkai sebelah kiri switch multifungsi pada bagian bawah
kemudi.
3. Tuas wiper
Tuas wiper (wiper link) mengubah gerak putar dari motor wiper menjadi
gerak bolak balik pada poros wiper. Dalam mekanisme tipe paralel tandem, maka
motor mulai memutarkan crank arm bila motor dihidupkan. Batang penghubung
15
tarik-dorong dihubungkan dengan crank arm, menyebabkan arm bekerja untuk
Linking rod lain yang terpasang pada kerja arm selalu membuat gerak
penghapusan setengah lingkaran secara paralel. Bila poros pivot kiri dan kanan
berputar pada arah yang sama, maka lengan wiper kiri dan kanan dapat bekerja
secara paralel.
Wiper arm terdiri dari head untuk mengikatnya pada wiper shaft, sebuah
pegas untuk menahan blade, arm piece untuk pemasangan blade dan retainer
16
Biasanya wiper dapat menghalangi jarak pengelihatan saat berhenti,
penyimpanan wiper yang terletak antara kaca dan kap mesin, concealed wiper
sedangkan pada tipe fully-concealed lengan wiper dan wiper blade dapat
tersimpan.
5. Wiper blade
Wiper blade terdiri dari sebuah karet untuk menyapu permukaan kaca.
Kombinasi dari leaf spring packing dari beberapa lever, dan clip untuk
17
Gambar 2.15 Wiper blade (Toyota,1995:6-60)
Ada beberapa cara melekatkan blade pada arm yaitu: tipe engsel tengah dan tipe
kancing sebelah.
Gambar 2.16 Tipe engsel tengah dan tipe kancing sebelah (Toyota, 1995:6-60)
Saat ini metode kancing sebelah tipe sekrup banyak digunakan, disebabkan
arm-nya.
18
6. Sekring ( fuse)
Sekring (fuse), fusiblelink yang dipasangkan pada sirkuit kelistrikan dan sistem
karena arus yang mengalir berlebihan. Sekring ditempatkan pada bagian tengah
sirkuit kelistrikan.
Bila dilewati oleh arus yang berlebihan maka akan terbakar dan putus sehingga
kebakaran dapat dihindari. Tipe sekring ada 2, yaitu: cartridge (tabung) dan blade
(kipas).
Tipe blade banyak digunakan karena lebih kompak dengan elemen metal dan
rumah pelindung yang tembus pandang. Warna dari sekering merupakan petunjuk
19
Kapasitas Identifikasi Warna
5A Coklat Kekuning-Kuningan
7,5 A Coklat
10 A Merah
15 A Biru
20 A Kuning
25 A Tidak Berwarna
30 A Hijau
2.5 Mikrokontroller
Dengan kata lain, mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang
mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa
ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya
membaca dan menulis data. Sekedar contoh, bayangkan diri Anda saat mulai
belajar membaca dan menulis, ketika Anda sudah bisa melakukan hal itu Anda
bisa membaca tulisan apapun baik buku, cerpen, artikel dan sebagainya, dan
Andapun bisa pula menulis hal-hal sebaliknya. Begitu pula jika Anda sudah
mahir membaca dan menulis data maka Anda dapat membuat program untuk
20
sesuai keinginan Anda. Mikrokontroler merupakan komputer didalam chip yang
dan efektifitas biaya. Secara harfiahnya bisa disebut “pengendali kecil” dimana
mikrokontroler ini.
2) Rancang bangun sistem elektronik akan lebih cepat karena sebagian besar dari
3) Pencarian gangguan lebih mudah ditelusuri karena sistemnya yang kompak. agar
Untuk membuat sistem minimal paling tidak dibutuhkan sistem clock dan reset,
beroperasi.
21
2.5.2 Mikrokontoller Arduino
sebuah pilihan kata yang tepat. Arduino tidak hanya sekedar sebuah alat
IDE adalah sebuah software yang sangat berperan untuk menulis program,
oleh akademisi dan professional dengan menggunakan Arduino, selain itu juga
sebagainya) yang dibuat oleh pihak lain untuk bisa disambungkan dengan
Salah satu yang membuat arduino memikat hati banyak orang adalah
Atmega 328 sedangkan Arduino Mega 2560 yang lebih canggih menggunakan
22
2.5.3 Jenis-jenis papan Arduino
A. Arduino Mega
B. Arduino Serial
v2.0.
23
C. Arduino FIO
D. Arduino UNO
komputer.
E. Arduino Nano
Arduino nano 3.0, Arduino nano 2.x, adruino mini 04, Arduino mini 03,
24
Gambar 2.23 Arduino Nano
Memiliki 14 pin input dari output digital dimana 6 pin input tersebut dapat
digunakan sebagai output PWM dan 6 pin input analog, 16 MHz osilator kristal,
koneksi USB, jack power, ICSP header, dan tombol reset. Untuk mendukung
25
Uno ke komputer dengan menggunakan kabel USB atau listrik dengan AC yang-ke
Ringkasan Spesifikasi
Mikrokontroler ATmega328
Pin Analog 6
Arus DC ketika
50mA
3.3V
SRAM 2 KB (ATmega328)
EEPROM 1 KB (ATmega328)
26
2.6.2 Sumber Daya / Power
Arduino Uno dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau dengan catu daya
(non-USB) dapat berasal baik dari adaptor AC-DC atau baterai. Adaptor ini
board. Baterai dapat dimasukkan pada pin header Gnd dan Vin dari konektor
DAYA. Board dapat beroperasi pada pasokan eksternal dari 6 sampai 20 volt.
Jika Anda menggunakan tegangan kurang dari 6 volt mungkin tidak akan stabil.
Jika menggunakan lebih dari 12V, regulator tegangan bisa panas dan merusak
eksternal. Anda dapat menyediakan tegangan melalui pin ini, atau, jika
Anda ingin memasok tegangan melalui colokan listrik, gunakan pin ini.
2) 5V. Pin ini merupakan output 5V yang telah diatur oleh regulator papan
Arduino. Board dapat diaktifkan dengan daya, baik dari colokan listrik DC
(7 - 12V), konektor USB (5V), atau pin VIN board (7-12V). Jika Anda
menyarankan itu.
27
dapat membaca pin tegangan IOREF sehingga dapat memilih sumber daya
6) Memori
internal (terputus secara default) dari 20-50 kOhms. Selain itu, beberapa pin
1) Serial: pin 0 (RX) dan 1 (TX) Digunakan untuk menerima (RX) dan
mengirimkan (TX) data serial TTL. Pin ini terhubung dengan pin
interrupt pada nilai yang rendah (low value), rising atau falling edge, atau
analogWrite()
5) LED: pin 13. Built-in LED terhubung ke pin digital 13. LED akan
28
Arduino Uno memiliki 6 input analog, berlabel A0 sampai A5, yang
Selain itu, beberapa pin tersebut memiliki spesialisasi fungsi, yaitu TWI: pin
perpustakaan Wire.
fungsi analogReference().
2.6.4 Komunikasi
UART TTL (5V) komunikasi serial, yang tersedia pada pin digital 0 (RX) dan 1
sebagai com port virtual untuk perangkat lunak pada komputer.Firmware 16U2
menggunakan standar driver USB COM, dan tidak ada driver eksternal
akan dikirim ke dan dari papan Arduino. RX dan TX LED di papan akan
berkedip ketika data sedang dikirim melalui chip USB-to-serial dan koneksi
USB komputer (tetapi tidak untuk komunikasi serial pada pin 0 dan 1).
29
2.7 Sensor air
Sensor air adalah sensor yang berfungsi sebagai pendeteksi ada tidaknya
kondisi rintik hujan, yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai aplikasi. Dipasaran
sensor ini dijual dalam bentuk module sehingga hanya perlu menyediakan kabel
30
Sensor air adalah salah satu jenis sensor yang peka terhadap air. Cara kerja dari
sensor air adalah ketika sensor terkena air maka jalur port dan jalur ground
terhubung sehingga tidak ada tegangan karena port langsung terhubung dengan
ground.
Pada sensor hujan ini terdapat ic komparator yang dimana output dari sensor ini
dapat berupa logika high dan low (on atau off). Serta pada modul sensor ini terdapat
output yang berupa tegangan pula. Sehingga dapat dikoneksikan ke pin khusus
31
BAB III
METODOLOGI PERANCANGAN
pembuatan suatu alat. Dengan membuat alat simulator wiper otomatis, maka
diharapkan agar penulis dapat menemukan maksud dan tujuan dari diadakannya
pembuatan alat simulator ini yaitu untuk mengetahui cara kerja sistem wiper
otomatis.
1. Alat
Alat - alat yang diperlukan dalam penelitian ini adalah :
a. Sensor Air f. Tang Potong
b. Gerinda Tangan g. Kunci Ring
c. Avometer h. Kunci Pas
d. Palu i. Obeng
e. Bor Listrik j. Solder
2. Bahan
Bahan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Kaca Mobil j. Wiper Blade
b. Besi Siku k. Kabel
c. Motor Wiper l. Isolasi
d. Baterai m. Fuse
e. Saklar n. Arduino Nano
f. Roda Stand o. Wiper Arm
g. Wiper Link p. Papan Pcb
h. Switch Wiper q. Relay kaki 4
i. Regulator r. Downloader usb
32
3.4 Spesifikasi Rangka Simulator
33
3.6 Diagram Alir
Tidak
Ya
34
BAB IV
PEMBAHASAN
pembuatan alat peraga agar dapat tersusun dan selesai sesuai dengan baik dan juga
besi yang dibutuhkan, sehingga dapat diperkirakan kebutuhan besi yang akan
35
4.1.2 Pemotongan Besi
70 cm : 4 batang 63 cm : 2 batang
30 cm : 4 batang
36
Setelah pemotongan besi telah selesai, langkah selanjutnya adalah
pembuatan rangka.
Proses terakhir dari pembuatan rangka ini ada bberapa proses yang harus
1. Proses penggerindaan
Proses ini bertujuan untuk menghaluskan ujung besi setiap sambungan yang
masih tajam.
2. Proses Pengecatan
Proses pengecatan ini bertujuan untuk melapisi rangka besi agar besi lebih awet
37
4.1.5 Proses Pemasangan Roda
38
4.1.7 Proses Pemasangan Komponen Sistem wiper
39
3. Pemasangan Wiper Arm dan Wiper Blade
Alat dan bahan yang akan digunakan untuk pembuatan sistem wiper otomatis
Hardware Software
a. Power Supply a. Arduino exe
b. Arduino Nano
c. Downloader USB
d. Rilay Kaki 4
e. Papan Pcb
f. Sensor Hujan
g. Regulator 5v
h. Saklar
40
Langkah-langkah pembuatan pembuatan sistem wiper otomatis , sebagai
berikut:
pcb.
41
4.1.8 Proses Pemprograman
2 6
Menu utama pada aplikasi Arduino exe setelah dibuka. Terdapat tombol menu
42
1. Verify berfungsi untuk
atau belum
melakukan kompilasi
Arduino.
43
telah kamu buat.
dipertukarkan antara
pesan error.
44
Gambar 4.13 Proses kalibrasi dan uji arduino bekerja
45
Gambar 4.15 Data telah masuk kedalam arduino
Data sukses
masuk ke arduino
Gambar 4.16 Data telah masuk ke dalam arduino dan telah bekerja
46
4.2 Proses Uji Coba Sensor
memastikan respon dari sensor air dan alat simulator bekerja dengan semestinya,
Berikut ini adalah urutan proses pengujian simulator sistem wiper otomatis :
Pertama posisi kan saklar ke posisi otomatis, kemudian semprotkan air ke arah
Posisi saklar masih tetap berada di posisi otomatis, kemudian semprotkan air
47
Setelah dilakukan penguijian maka dapat disimpulkan bahwa sistem wiper
otomatis berfungsi dengan baik. Motor wiper dapat berputar sesuai dengan
kecepatannya, sama seperti yang ada pada sistem wiper manual. Akan tetapi ada
beberapa kekurangan, salah satunya yaitu kepekaan sensor yang kurang. Terkadang
sensor tidak langsung merespon apabila terkena air, perlu beberapa saat agar sensor
1. Wiper Manual
a. Ketika turun hujan yang kecil atau hanya hujan gerimis, otomatis hanya perlu
mengoperasikan wiper sebentar saja Caranya adalah dengan mendorong tuas wiper
keatas sekali ke posisi MIST maka wiper akan bergerak sekali dan menyapu air kecil di
b. Ketika hujan yang turun agak lebat, Geser tuas wiper dorong ke bagian bawah 1 kali
ke posisi INT maka wiper akan bergerak dan berhenti selama kurang lebih 2 detik
c. Ketika hujan yang turun mulai lebat. Maka perlu menggeser kembali tuas wiper
kebawah ke posisi LOW agar wiper bisa bergerak secara terus menerus tanpa ada jeda
berhenti. Jika hujan yang anda hadapi cukup lebat, maka perlu menurunkan lagi tuas
wiper ke posisi HIGH, sehingga wiper akan bergerak cepat dan secara cepat akan
2. Wiper Otomatis
saklar ke posisi otomatis. Maka wiper otomatis akan aktif. Cara kerja nya ialah apabila
48
terjadi hujan dengan intensitas sedang atau lebat. Lengan wiper akan bergerak otomatis
untuk membersihkan air hujan pada kaca mobil. Kecepatan pergerakan wiper
Dalam suatu sistem pada kendaraan, khususnya disini tentang sistem wiper
shooting.
Berikut beberapa permasalahan yang umum terjadi pada sistem wiper dan
Dalam kasus ini pertama kali yang harus diperiksa yakni periksa apakah
motor wiper menerima arus listrik dari aki ataukah tidak. Jika tidak periksa
fuse wiper, apakah putus atau tidak, jika putus maka lakukan penggantian.
Lakukan pengecekan pada socket high pada wiper menggunakan AVO meter
dengan tuas wiper posisi high apakah terjadi hubungan atau tidak. Jika tidak
ada hubungan periksa rangkaian kabel apakah ada yang putus atau tidak.
Begitu pula untuk memeriksa posisi low lakukan seperti pemeriksaan posisi
high.
49
4.5 Perawatan (Maintenance)
1. Gantilah karet wiper jika sudah tidak bisa menyeka kaca dengan baik.
Gunakanlah karet wiper yang original atau spesifikasi yang sama dengan bawaan
pabrik.
2. Pastikan mur pada batang wiper terpasang dengan kencang. Sebab kalau tidak
4. Pastikan kabel-kabel pada mikrokontroller Arduino Nano tersusun rapi dan tak
terjadi kontak pada kabel lain, karena apabila terkelupas bisa terjadi sort (terbakar).
5. Pastikan tidak ada kotoran yang menempel pada sensor agar tidak menggangu
50
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari yang telah dicapai dari proses pembuatan, dan proses
pengujian fungsi simulator sistem wiper otomatis, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Sensor akan berkerja jika jenis air yang mengenai sensor yaitu seperti air hujan,
2. Wiper bekerja dengan cara membaca jumlah debit air yang mengenai sensor
gerak rotasi dari poros motor wiper menjadi gerak bolak balik pada wiper blade
3. Sistem wiper pada mobil adalah hal yang sangat penting. Komponen ini
menjamin jarak pandang pengemudi untuk arah depan atau belakang kendaraan
agar tidak terhalang oleh: air hujan, debu, dan kotoran lainnya
5.2 Saran
Setelah semua proses pembuatan dan pengujian alat simulator telah selesai,
ternyata ada beberapa hal yang perlu disempurnakan mengenai alat ini, yaitu
sebagai berikut :
diagram sistem wiper terlebih dulu agar dapat mengetahui alur kelistrikan yang
ada, serta agar dapat mendiagnosa permasalahan yang sering terjadi dalam
2. Dalam waktu tertentu ternyata ada kekurangan pada sensor air, yang mana
sensor air terkadang tidak peka apabila terkena air. Sensor air tidak dapat
51
langsung merespon apabila terkena air, perlu beberapa saat agar sensor dapat
3. Penempatan sensor air yang kurang tepat, karena jika sensor ini ingin
diaplikasikan pada mobil maka akan mengganggu estetika dari mobil tersebut.
menempatkannya pada talang air yang berada pada bagian depan mobil,
52
51
DAFTAR PUSTAKA
http://ilearning.me/sample-page-162/arduino/pengertian-arduino-uno/
Utama,Jakarta
http://autobild.co.id/Tips/Knowledge/mengenal-sensor-hujan
https://autonetmagz.com/sensor-hujan-wiper-otomatis-ford-fiesta-rain-sensor/
http://skripsitesis.info/index.php/2016/04/12/perancangan-sistem-kendali-wiper-m
obil-otomatis-mengunakan-sensor-photodioda-berbasis-mikrokontroler-atmega-16/
Toyota, 1995, New Step Training Manual 1, PT. TOYOTA - ASTRA.Penerbit : PT.
https://nofgipiston.wordpress.com/2016/12/19/membuat-alat-pendeteksi-hujan-ber
basis-arduino-dan-rain-sensor/
https://www.nyebarilmu.com/tutorial-arduino-mengakses-sensor-hujan/
https://www.scribd.com/document/350134257/10249-TUBES-sensor-hujan-docx
LAMPIRAN
Skala :1:1 Nama : Naufal Aditya P. Keterangan
Satuan : mm Nim : 15611028
Tgl di Gambar : 16 - 04 - 2018 Tgl di Selesaikan : 20 - 04 - 2018
Pembimbing I : Hariadi, ST., MT Pembimbing II : Surianto, ST., MT
Tandatangao
No Materi yang dibahas Tanggal pembimbung I
I
rtbt+o*,'lg r*, & br,u"r"h kc ild ft "7 -lsty [\
2.
afia r &t -f 'ut&
3.
u{g I &1- r"uff .Xh
4.
BlB il 14 - 6 -Lottl ,N.
5.
beb fr d^" B,+b T 7 -7.'Dt7
L--
,ht
9.
10.
Catatan:
Ir. Merpatih-!fl
ItrP. 19660403 199403 2 002
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DA}{ PENDII}IKAI\I TINGGI
POLITEKNIK I\IEGERI SAMARINDA
JURUSAI\{ TEKI{IKMESIN
Jl. Dr. Ciptomangunkusumo Kampus Gunrmg Lipaa PO.BOX. 1314
Telepon : (0541) 260588 E*,.232 (0541)260533
E-mail : Mesin_POLNES@Yahoo.com
Tandatangan
No Materiyang dibahas Tanggal pembi{nbung II
I
lv*sTr& q h-i,.r*- - ll _ o.1_zor8 .'th
2.
$*\v>o- lr epc,t-l-. A -d-, -zalR \/..l I
3.
VrY'rr.i ,1 tt*ar. e n.f . Zott .1L I
4.
I
Vrr-gr. 6.6 .?,>vg
\
5.
%V tJ |D,6.?^t? 4\r'
6. \?tt-J Aeq- u.6 ,%t9 vt
aD
r
7.
8.
9.
10.
Catatan:
Ir. Merpatih-![f
NIP. 19660403 199403 2 002
FM-POINEs.o7-(xrs
===============3=======E=======================================================
PERSETUTUAIII REVISI
Yang bertanda tangan dibawah ini, Penguji ujian sidang presentasi tugas akhir mahasiswa,
Jurusan Teknik Mesin Program Studi D3 Perawatan dan Perbaikan Mesin Politeknik Negeri
Samarinda, atas nama :
ur\aut)
PENGUJIIII
aas6-cff sr., MT
@"
k. Merpatih, [f,f
NtP. 1s691231199s121001 Nt P. 1966M031994032002