Kata Pengantar
Kata Pengantar
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai
pada waktunya. Dan kami ucapkan terimakasih kepada Prof. Dr. Drs. Abintoro Prakoso, S.H., M.S
selak dosen pengampu kami.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami
sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah
selanjutnya yang lebih baik lagi.
DAFTAR ISI
BAB I
(PENDAHULUAN)
Sebagaimana telah dipahami bahwa nilai-niai pancasila itu sendiri, diangkat dari
nilai-nilai yang ada dalam kehidupan secara nyata bangsa Indonesia (local wisdom), yang
berupa nilai-nilai adat-istiadat, kebudayaaan serta bentuk Negara. Dala pengertian inilah
maka kuasa materialis pancasila pada hakikatnya adalah bangsa Indonesia. Nilai-nilai yang
dimiliki oleh bangsa itu, oleh The Founding Fathers bangsa Indonesia (pendiri bangsa dan
Negara Indonesia ) kemudian dibahas dan dirumuskan dengan melakukan sintesis dengan
pandangan besar dunia, lalu disepakati melalui konsensus musyawarah munfakatan untuk
dijadikan dasar filsafat Negara Republik Indonesia, da sekaligus sebagai ideology dalam
berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu berdasarkan pengertian tersebut, maka realisasi
serta pengalaman pancasila dalam kehidupan sehari-hari secara nyata meupakan suatu
keharusan baik secara moral maupun hukum.
1.3 Tujuan
a) Untuk mengetahui pengertian dari Pancasila.
b) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan realisasi dari Pancasila.
c) Untuk mengetahui Internalisasi dari nilai-nilai Pancasila.
4|Realisasi Pancasila
BAB II
(PEMBAHASAN)
1. Muhammad Yamin. Pancasila berasal dari kata Panca yang berarti lima dan Sila
yang berarti sendi, atas, dasar atau peraturan tingkah laku yang penting dan baik. Dengan
demikian Pancasila merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan tentang tingkah
laku yang penting dan baik.
2. Notonegoro. Pancasila adalah dasar falsafah negara indonesia, sehingga dapat
diambil kesimpulan bahwa Pancasila merupakan dasar falsafah dan ideologi negara yang
diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai dasar pemersatu, lambang
persatuan dan kesatuan serta sebagai pertahanan bangsa dan negara Indonesia.
3. Ir. Soekarno. Pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang turun-temurun sekian
abad lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan Barat. Dengan demikian, Pancasila tidak
saja falsafah negara, tetapi lebih luas lagi, yakni falsafah bangsa Indonesia.
a. Tafsir Undang-Undang Dasar 1945, harus dilihat dari sudut dasar filsafat negara
Pncasila sebagaimana tercantum dalam pebukaan UUD 1945 alinea IV
b. Pelaksanaan Undang-Undang Dasar 1945 dalam undang-undang harus mengingat
dasar-dasar pokok pikiran yang tercantum dalam filsafat negara Indonesia.
c. Tanpa mengurangi sifat-sifat Undang-Undang yang tidak dapat diganggu gugat,
interpretasi pelaksanaannya harus mengingat unsur-unsur yang terkandung dalam
filsafat negara.
d. Pelaksanaan Undang-Undang harus lengkap dan menyeluruh, meliputi seluruh
perundang-undangan di bawah Undang-Undang dan keputusan-keputusan
administrasi dari semua tingkat penguasa negara.
Pokok kaidah negara serta pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam pembukaan
UUD1945 dan UUD 1945 juga didasarkan atas kerohanian Pancasila.
Realisasi nilai-nilai Pancasila dasar filsafat negara Indonesia, perlu secara berangsur-
angsur dengan jalan pendidikan baik disekolah, masyarakat, maupun di dalam keluarga
sehingga diperoleh hal – hal sebagai berikut:
1. Pengetahuan, yaitu suatu pengetahuan yang benar tentang Pancasila, baik aspek nilai, norma
maupun aspek praksisnya. Hal ini harus disesuaikan dengan tingkat pengetahuan dan
kemampuan individu. Tanpa pendidikan yang cukup maka dapat dipastikan bahwa
pemahaman tentang ideologi bangsa dan dasar filsafat Negara hanya dalam tingkat-tingkat
8|Realisasi Pancasila
yang sangat pragmatis, dalam hal ini sangat berbahaya terhadap ketahanan ideologi penerus
bangsa.
2. Kesadaran, yaitu selalu mengetahui pertumbuhan keadaan yang ada dalam diri sendiri.
3. Ketaaatan, yaitu selalu dalam keadaan kesediaan untuk memenuhi wajib lahir dan batin,
lahir berasal dari luar misalnya pemerintah, adapun wajib batin dari diri sendiri.
4. Kemampuan kehendak, yaitu yang cukup kuat sebagai pendorong untuk melakukan
perbuatan berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
5. Watak dan hati nurani, yaitu agar seseorang selalu mawas diri dan dapat menilai diri sendiri
dengan baik. Dengan demikian akan memiliki suatu ketahanan ideologi yang berdasarkan
keyakinan atas kebenaran Pancasila, sehingga dirinya akan merupakan sumber kemampuan
untuk memelihara, mengembangkan, mengamalkan, mewariskan, merealisasikan Pancasila
dalam segala aspek kehidupan.
Pada dasarnya ada dua bentuk realisasinya yaitu bersifat statis dan yangbersifat dinamis.
Statis dalam pengertian intinya atauesensinya (yaitu nilai-nilai yang bersifat rohaniah dan
universal). Sedangkan bersifat dinamis dalam arti bahwa aktualisasinya senantiasa bersifat
inovatif, sesuai dengan dinamika masyarakat, perubahan, serta konteks lingkungannya.
Strategi dan metode proses internalisasi harus diikuti dengan strategi serta metode yang
relevan dan memadai. Oleh karena itu dalam proses internalisasi dan aktualisasi harus
diterapkan strategi yang relevan serta metode yang efektif.
9|Realisasi Pancasila
BAB III
(PENUTUP)
3.1 Kesimpulan
Pancasila sebagai Dasar Filsafat Negara, Pandangan Hidup Bangsa, sebagai Filsafat
Bangsa, sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia dan fungsi lainnya, dalam realisasi
(pengalamannnya) memiliki konsekuensi yang berbeda-beda tergantung konteksnya.
Pengertian Negara sebagai suatu persekutuan hidup bersama dari masyarakat, adalah
memiliki kekuasaan politik, mengatur hubungan-hubungan, kerjasama dalam masyarakat
untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang hidup dalam suatu wilayah tertentu.
3.2. Saran
Menghimbau kepada kita semua agar merealisasikan dan mengamalkan Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari, serta saling menjaga persatuan dan kesatuan dalam NKRI
10 | R e a l i s a s i P a n c a s i l a
Daftar Pustaka
https://hedisasrawan.blogspot.co.id/2014/01/pengertian-pancasila-artikel-lengkap.html
https://pancasila.weebly.com/pengertian-pancasila.html
https://fshalma.wordpress.com/2017/05/18/makalah-realisasi-pancasila/