Anda di halaman 1dari 3

BAB II

A. PENDEKATAN PERANCANGAN

Studi yang dilakukan yaitu dengan metode deskriptif. Pada tahap


pengumpulan data, data yang dikumpulkan dibagi menjadi dua jenis berupa
data primer yang mencakup observasi lapangan ,dan survey dan
wawancara, serta data sekunder yang meliputi studi literatur,studi
komparasi, opini dan teori yaitu :
1. Observasi Lapangan
Observasi lapang dilakukan di lokasi yang akan dibangun rumah sakit
jiwa ini serta observasi di RS Ratumbuysang yang adalah rumah sakit
yang didalamnya melayani pasien dengan gangguan kejiwaan.
2. Survey dan Wawancara
Dilakukan langsung pada lokasi objek. Didalamnya memuat potensi
dari tapak serta kelayakan dari tapak yang akan dibangun rumah sakit
jiwa. Data yang akan di ambil di RS Ratumbuysang adalah
sistematika pelayanan kesehatan jiwa pada pasien serta ruang-ruang
yang ada disana.
3. Studi literatur
Studi literatur merupakan data sekunder yang didapatkan dari pihak
yang tidak berkaitan langsung dengan objek. Data ini nantinya
sebagai pelengkap dari data-data survey dan wawancara. Data ini
juga berisi landasan teori-teori yang dibutuhkan dalam proses desain
seperti, pedoman dalam mendesain rumah sakit jiwa dan pedoman
penggunaan tema healing environment dalam desain.
4. Studi komparasi
Membuat studi komparasi dengan objek maupun fasilitas sejenis atau
hal-hal yang ber hubungan dengan objek desain yang sumbernya
diambil dari internet, buku-buku, majalah dan objek lain yang sudah
terbangun.
5. Opini
Menganalisa dan merangkum pendapat-pendapat pribadi dan hasil
konsultasi dengan dosen-dosen pembimbing mengenai judul dan tema
desain.
6. Teori Arsitektur
Memakai teori-teori dari para ahli mengenai judul serta tema
perancangan.
B. KERANGKA PIKIR

Sumber : Analisis Pribadi


C. PROSES DESAIN
Proses perancangan yang dipakai disini mengarah pada model desain generasi
II yang dikembangkan oleh John Zeisel. Dimana proses desain merupakan
suatu proses yang berulang-ulang terus- menerus (cyclical / Spiral). Model
desain seperti ini dipilih sebagai proses perancangan karena model desain ini
cenderung tidak membatasi permasalahan sehingga desain nantinya bisa
optimal sesuai tujuan perancangan.

D. METODE DESAIN
Metode yang digunakan untuk mendesain adalah Glass Box. Persepsi kita
terhadap glass box adalah sebuah kotak yang terbuat dari kaca yang bening,
transparan. Sehingga ini berarti bahwa pada metode perancangan arsitektur
Glass Box suatu hasil karya yang dapat diketahui bagaimana proses
kreatifnya.
Cirri-ciri dari Glass Box antara lain:
 Tujuan, Variable dan Kriteria ditentukan dengan matang
 Analisis lengkap
 Evaluasi bermakna dan logis
 Strategi ditentukan dengan matang.

Anda mungkin juga menyukai