Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. PENDAHULUAN
abnormal, disebabkan oleh peningkatan sintesis dan sekresi hormon tiroid dari
menggambarkan "kelebihan hormon tiroid", dan kondisi ini dapat disebabkan oleh
peningkatan sintesis hormon tiroid di kelenjar tiroid (hipertiroid), tetapi juga dapat
perubahan dalam fisiologi hormon tiroid terjadi seiring dengan onset kehamilan.
Hipertiroid pada wanita usia subur paling sering karena penyakit Graves, dengan
kejadian sekitar 55-80 kasus per 100 000 per tahun pada wanita yang berusia lebih
dari 30 tahun. Pada wanita berusia 20-29 tahun, insidensinya adalah 35-50 kasus
per 100.000 per tahun dan untuk wanita yang berusia kurang dari 20 tahun,
risikonya jauh lebih rendah. Dengan demikian, risiko seorang wanita hamil usia
30 tahun yang sebelumnya mengalami hipertiroid Grave adalah sekitar 0-5%, dan
karena hasil yang merugikan dapat terjadi baik pada ibu dan bayinya. Penyakit
1
Graves, yang bersifat autoimun, adalah penyebab yang biasa, tetapi hipertiroid
pada kehamilan dapat disebabkan oleh semua jenis hipertiroid, misalnya goiter
2. DEFINISI
abnormal, disebabkan oleh peningkatan sintesis dan sekresi hormon tiroid dari
menggambarkan "kelebihan hormon tiroid", dan kondisi ini dapat disebabkan oleh
peningkatan sintesis hormon tiroid di kelenjar tiroid (hipertiroid), tetapi juga dapat
produksi hormon tiroid, tiroksin (T4), dan triiodothyronine (T3). Penilaian fungsi
tiroid pada kehamilan secara substansial merupakan upaya yang penting. 2,4,6
Kadar TSH dikendalikan melalui umpan balik negatif pada aksis hipofisis
2
- Human chorionic gonadotropin (HCG) yang mirip dengan TSH memiliki subunit
- Peningkatan kadar estrogen menghasilkan peningkatan dua hingga tiga kali lipat
pada thyroid binding globulin (TBG), yang menurunkan hormon tiroid bebas dan
kadar T4 total mulai dari usia kehamilan 8 minggu, yang mencapai kondisi stabil
T3 maternal dalam jumlah yang kecil juga ditransfer ke janin melalui plasenta
3
Karena beberapa faktor kompleks yang saling berkaitan, banyak
perubahan pada fisiologi hormon tiroid yang terjadi seiring dengan onset
yang tinggi dapat mendegradasi tiroksin (T4) dan tri-iodothyronine (T3) menjadi
senyawa tidak aktif, diekspresikan dalam dinding uterus dan plasenta. Degradasi
sekitar 50% di atas batas atas rentang referensi untuk wanita yang tidak hamil, dan
yang tinggi dalam sirkulasi, yang secara struktural homolog dengan thyroid-
TSH yang bersirkulasi. Efek ini paling menonjol pada akhir trimester pertama,
4
ketika konsentrasi hCG serum mencapai puncak. Beberapa peneliti telah mencatat
bahwa seluruh rentang referensi untuk TSH serum bergeser ke bawah selama
kehamilan, sedangkan yang lain telah melaporkan batas bawah yang lebih rendah
hanya pada awal kehamilan. Terakhir, terjadi transfer hormon tiroid fisiologis
hamil.4,6
4. ETIOPATOGENESIS
bawah batas bawah rentang referensi dan konsentrasi tiroksin (T4) dan
triiodothyronine (T3) bebas atau total dalam nilai yang normal, sedangkan
5
rentang referensi dan peningkatan konsentrasi T4 dan T3 serum. Penyebab paling
gestasional (GTT), yang terjadi akibat kerja dari stimulasi human chorionic
3% dalam populasi Eropa. Namun, angka ini bervariasi, dan dalam sebuah
pertama jauh lebih tinggi sebesar 11%. GTT juga lebih umum pada pasien dengan
penyakit Graves, goiter multinodular toksik, dan adenoma toksik, serta tiroiditis
dan penggunaan hormon tiroid eksogen. Selain itu, penyebab langka tirotoksikosis
mola hidatidosa komplet dan parsial, terjadi akibat duplikasi genomik abnormal
yang terkait dengan fertilisasi monospermik atau disperma dan hilangnya genom
insidensi hipertiroid simptomatik sangat jarang dan terbatas pada seri kasus kecil
5. MANIFESTASI KLINIS
yang tidak hamil dan dapat berupa kecemasan, tremor, intoleransi panas, palpitasi,
6
penurunan berat badan atau kurangnya berat badan, gondok, takikardia, dan
tanda dan gejala hipertiroid yang nyata, tetapi lebih sering dikaitkan dengan
berkorelasi dengan tingkat hipertiroid dan biasanya hilang pada 18-19 minggu
kehamilan. 4,6,7,8
7
Hipertiroid simtomatik juga jarang terjadi pada penyakit trofoblas, di mana
manifestasi yang lebih umum adalah perdarahan vagina dan "pola badai salju"
yang khas pada ultrasonografi uterus. Dengan demikian, meskipun tanda dan
mendasari selama kehamilan, mereka tidak spesifik untuk satu penyakit. Terjadi
tumpang tindih yang signifikan antara tanda-tanda, gejala, dan pemeriksaan fisik
6. DIAGNOSIS
struma yang tidak teridentifikasi, kelemahan otot, onikolisis, dan yang jarang,
peningkatan berat badan selama kehamilan. Temuan fisik pada hipertiroid seperti
intoleransi panas juga ditemukan pada kehamilan normal. Denyut jantung istirahat
yang stabil sebanyak 100 kali per menit selama manuver Valsalva menunjukkan
diagnosis tirotoksikosis.6,8
8
6.2. Pemeriksaan Laboratorium
thyroxine (FT4) dan thyroid receptor antibody (TRAb) bebas harus dilakukan
lebih rendah dan konsentrasi globulin pengikat tiroksin (TBG) yang lebih tinggi
selama kehamilan. Konsentrasi TSH pada akhir trimester pertama dapat mencapai
kadar 0,03 mIU / mL pada kehamilan normal. Dengan demikian, kadar TSH
fisiologis selama kehamilan dapat memengaruhi proporsi total hormon tiroid yang
Dua jenis antibodi tiroid diketahui meningkat pada penyakit Graves: thyroid
dari TRAb yang bisa diperiksa. TRAb memiliki nilai prognostik yang lebih baik
semua kondisi penyakit Graves tetapi tidak pada tirotoksikosis gestasional. Tes
penyakit Graves. Tes harus dilakukan pada awal kehamilan dan diulang pada
9
trimester terakhir. Konsentrasi TRAb yang tinggi sebelum persalinan
6.3. Pencitraan
USG tiroid: Meskipun presentasi klinis, tes fungsi tiroid serum, dan titer
antibodi tiroid serum biasanya cukup untuk diagnosis, ultrasonografi tiroid untuk
menilai volume tiroid dan aliran darah dapat menjadi alat yang bermanfaat untuk
membedakan penyakit Graves dari tiroiditis pada wanita hamil dengan tirotoksik.
Jika dicurigai adanya penyakit Graves janin, ultrasonografi tiroid janin dapat
digunakan untuk menilai goiter dan sebagai tambahan, akselerasi maturasi tulang
janin. 6,8
dapat memperburuk luaran janin, termasuk efek merugikan yang terkait dengan
10
paparan radiasi pada janin yang sedang berkembang, serta hipotiroidisme janin.
7. TATALAKSANA
kehamilan. Pembedahan dapat diindikasikan pada kasus tertentu, yaitu jika terapi
ibu, yang mungkin atau mungkin tidak memengaruhi fungsi tiroid janin.
11
samping yang mungkin terjadi termasuk agranulositosis, disfungsi hati, dan
Terapi anti-tiroid harus dipantau dan dititrasi sesuai dengan fungsi tiroid
penyesuaian dosis dan menurunkan risiko hipotiroidisme ibu dan janin. Target
FT4 dalam sepertiga atas rentang normal untuk wanita yang tidak hamil dianggap
Konsentrasi FT4 ibu di bawah kisaran normal menyebabkan FT4 janin menurun,
Lebih dari 50% wanita hamil dengan hipertiroid tidak akan memerlukan
obat anti-tiroid sampai setelah akhir trimester kedua pada saat persalinan. Namun
demikian, kekambuhan dapat terjadi pada 3-6 bulan pasca persalinan. 11,12,13
dengan dosis 100 hingga 150 mg setiap 8 jam, atau methimazole 10 hingga 20 mg
dalam dosis tunggal atau terbagi (setiap 12 jam). Ketika kondisi tirotoksik telah
normal dan penurunan FT4, maka PTU dapat diturunkan menjadi 50 mg yang
hari, atau methimazole dapat dikurangi hingga dosis minimum 2,5 hingga 5 mg
sehari. Administrasi PTU dengan dosis 300 mg setiap hari dianggap aman tanpa
12
menyebabkan hipotiroidisme pada janin. Jika hipertiroid menetap secara klinis
dan biokimia, PTU dapat dikurangi menjadi 100 mg setiap hari hingga 4 minggu
hipertiroid akut dan manajemen pra operasi pada kehamilan. Tirotoksikosis akut
atau atenolol 50 hingga 100 mg setiap hari. Beta-blocker dapat dihentikan setelah
denyut jantung target 100 denyut per menit atau kurang telah tercapai. 11,12,13
kongenital. Jika obat anti-tiroid diberikan dalam dosis tinggi untuk periode yang
selama trimester kedua, terutama karena organogenesis janin telah lengkap dan
stabilitas relatif uterus terhadap efek kontraktil obat yang diperlukan dalam
pembedahan. 11,12,13
hipertiroid subklinis (TSH rendah, kadar FT4 dan T4 normal tanpa gejala
hipertiroid spesifik) selama kehamilan karena kurangnya data pada efek janin.
13
Gambar 8. Tiroidektomi13
8. KOMPLIKASI
kehamilan dapat menyebabkan luaran yang buruk pada ibu dan janin. Komplikasi
peningkatan 1,4 kali lipat dari induksi persalinan, peningkatan risiko preeklampsia
1,8-3,6 kali lipat, peningkatan risiko kelahiran prematur 1,8 kali lipat, dan hampir
4 kali lipat peningkatan risiko ibu diadmisi di unit perawatan intensif setelah
penelitian ini tidak termasuk data mengenai perawatan hipertiroid ibu, komplikasi
ini kemungkinan lebih sering terjadi pada wanita dengan hipertiroid yang kurang
14
Komplikasi janin dan neonatal akibat hipertiroid ibu termasuk
hipertiroid janin dapat terjadi akibat transfer plasenta dari TRAb yang
hipertiroid janin berkisar dari 1-5% pada wanita dengan penyakit Graves selama
pada bayi baru lahir. Berdasarkan hubungan ini, beberapa dokter mengukur kadar
antara thyroid stimulating dan thyroid blocking antibodies. Hipotiroid janin juga
terlihat pada beberapa bayi ibu dengan peningkatan kadar hormon tiroid selama
kehamilan. 12,14
panjang kurang jelas. Dalam penelitian kohort prospektif yang menilai variasi
fungsi tiroid serum selama kehamilan, hipertiroid pada ibu pada awal kehamilan
15
tidak terkait dengan komposisi tubuh masa kanak-kanak dan hasil kardiovaskular
yang buruk. Dalam penelitian lain yang mengevaluasi disfungsi tiroid ibu dan
(ASD), tidak ada hubungan penyakit ini dengan hipertiroid ibu yang diobati
sebelumnya. 12,14
Sebanyak 20% hingga 30% dari semua kasus bersifat fatal. Pasien dapat
mengalami berbagai tanda dan gejala. Takikardia sering tidak sejalan dengan
nadi umum terjadi. Penderita dengan badai tiroid biasanya tampak bingung dan
mengalami disorientasi. Badai tiroid dapat dipicu oleh operasi, infeksi, trauma,
atau persalinan. Pasien dengan badai tiroid memerlukan penilaian dan manajemen
di unit perawatan intensif di mana mereka dapat dipantau untuk penilaian status
16
Tabel 2. Manifestasi klinis badai tiroid15
agresif dengan obat antitiroid (ATD), dan penatalaksanaan tanda dan gejala yang
pada kehamilan karena dianggap tidak melintasi plasenta seperti halnya dengan
diformulasikan oleh apoteker dan diberikan sebagai supositoria rektal. Iodida juga
17
diperlukan), dukungan nutrisi, koreksi kemungkinan ketidakseimbangan
10. PROGNOSIS
Komplikasi obstetrik lebih banyak terjadi pada ibu hamil yang memiliki
hipertiroid dibandingkan yang tidak, terutama untuk ibu hamil dengan hipertiroid
tidak terkontrol. Selain itu ibu hamil yang terdeteksi hipertiroid sebelum
kehamilan. 16
11. PENUTUP
tantangan diagnostik yang unik dan jika tidak diobati, dikaitkan dengan
Presentasi klinis, hasil tes fungsi tiroid serum, dan titer TRAb serum dapat
pemantauan dengan tes fungsi tiroid serum dapat sulit dilakukan, karena ada
tumpang tindih yang signifikan antara hasil tes yang timbul dari fisiologi
yang tepat untuk hipertiroid ibu selama kehamilan dan pemantauan ketat ibu dan
janin sangat penting untuk mengoptimalkan hasil. Terapi harus ditargetkan untuk
18
mencapai konsentrasi TSH serum dalam rentang referensi spesifik kehamilan
yang ditetapkan. 17
19
DAFTAR PUSTAKA
2. Cunningham FG, Leveno KT, Bloom SL,Hauth JC, Rouse DJ, Spong CY.
Thyroid and other endocrine disorders. William’s obstetrics. 23rd ed. New York.
Lazarus, Susan J. Mandel, Robin P. Peeters, and Scott Sullivan. 2017 Guidelines
Thyroid Disease During Pregnancy and the Postpartum. Thyroid. 2017; 27:3, 315-
389
predictors of serum TSH and fT4 reference limits in early pregnancy: a study
2016;101(6):2484–2492.
20
7. Vissenberg R, Manders VD, Mastenbroek S, et al. Pathophysiological aspects of
172.
9. Andersen SL, Olsen J, Laurberg P. Antithyroid drug side effects in the population
11. Dyah Purnamasari. Indonesian Clinical Practice Guidelines for the Management
2014;28(1):18.
12. Fereidoun Azizi, Atieh Amouzegar, Ladan Mehran, Shahram Alamdari, Imam
Subekti, Bijay Vaidya, Kris Poppe, Farzaneh Sarvghadi, Teofilo San Luis and
13. Vinssenberg R, Boogard E, Wely M, Post JA, Fliers E, Bisschop PH, et al.
21
15. Patricia A. Waltman, Joyce M. Brewer, Sharon Lobert. Thyroid Storm During
17. Simone De Leo, Sun Y Lee, and Lewis E Braverman. Hyperthyroidism. Lancet.
22