Anda di halaman 1dari 6

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH PROGRAM WAJIB

4.1. Analisis Masalah

Setelah melakukan pengumpulan data Penilaian Kinerja Puskemas (PKP ) ini, kami

kemudian melakukan FGD (Focus Group Discussion) dengan melibatkan semua kepala unit dan

pemegang program Setelah melakukan diskusi, kami pun akhirnya mendapatkan 4 masalah

kesehatan yang diusulkan, adapun 4 masalah kesehatan tersebut, yaitu :

1. Angka bebas jentik kurang dari 95%

2. Capaian pemeriksaan BTA

3. Penemuan penderita baru kusta 0%

4. Desa ODF 0%

4.2. Prioritas Masalah

Dalam mengidentifikasikan masalah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti

kemampuan sumber daya manusia, biaya, tenaga, teknologi dan lain-lain. Untuk itu, dilakukan

penilaian prioritas masalah dari yang paling mendesak hingga tidak terlalu mendesak. Dalam

menentukan prioritas masalah kami lakukan dengan menggunakan metode USG (Urgency,

Seriousness, Growth). Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas

masalah dengan metode teknik scoring berdasarkan pilihan semua peserta diskusi

1. Urgency

Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang tersedia serta

seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu tadi.
2. Seriousness

Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan

penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan

masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa

dalam keadaan yang sama, suatu masalah yang dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih

serius bila dibandingkan dengan suatu masalah lain yang berdiri sendiri.

3. Growth

Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan

kemungkinan masalah penyebab isu akan semakin memburuk kalau dibiarkan.

Dalam menentukan prioritas masalah dengan metode USG ini, kami lakukan bersama

dengan 15 pemegang program dan kepala unit yang diundang oleh bkepala puskemas dalam

diskusi penentuan prioritas masalah di Ruang pertemuan puskesmas Bareng Dimana, anggota

yang hadir memberikan skornya terhadap tiap masalah yang ada.

USG
NO. PRIORITAS MASALAH TOTAL RANKING
U S G

1. Angka bebas jentik kurang dari 8 5 10 400 1

95%

2. Capaian pemeriksaan BTA 4 5 2 40 2

3. Penemuan penderita baru kusta 1 2 1 2 4

0%

4. Desa ODF 0% 2 3 2 12 3

Dari matriks di atas, kami dapat mengambil kesimpulan bahwa, masalah kesehatan yang

akan diprioritaskan diambil dari peringkat 1 yaitu masalah Angka Bebas jentik yang belum

mencapai target 95%


Dari ke empat masalah yang kami paparkan kepada para peserta diskusi, prioritas

pertama untuk rangking 1 secara uruitan menjadi yang paling didahulukan untuk diselesaikan

tanpa meningalkan 3 masalah lainnya

4.3. Alternatif Penyelesaian Masalah

Setelah menentukan prioritas masalah kesehatan kemudian menentukan alternatif

penyelesaian masalah yang tentunya sudah kami diskusikan juga bersama peserta rapat untuk

masalah capaian bebas jentik. Adapun alternatif penyelesaian masalah yang diusulkan yaitu :

1. Penyuluhan

2. Gerakan jumamtik dan jumat bersih

3. Pengadaan abate untuk seluruh desa

4. Gerakan ikanisasi

4.4. Prioritas Alternatif Penyelesaian Masalah

Dalam menentukan alternatif penyelesaian masalah yang menjadi prioritas, kami

menggunakan metode CARL ((Capability, Accesibility, Readness, Leverage), dengan

memberikan skor pada tiap alternatif penyelesaian masalah dari 1-5 dimana 1 berarti kecil dan 5

berarti besar atau harus diprioritaskan.

Ada 4 komponen penilaian dalam metode CARL ini yang merupakan cara pandang dalam

menilai alternatif penyelesaian masalah, yaitu:

1. Capability; ketersediaan sumber daya seperti dana dan sarana

2. Accesibility; kemudahan untuk dilaksanakan

3. Readness; kesiapan dari warga untuk melaksanakan program tersebut

4. Leverage; seberapa besar pengaruh dengan yang lain


No. Alternatif Penyelesaian Masalah C A R L Total Ranking
Penyuluhan
1. 8 8 7 5 2240 II
Jumantik dan jumat bersih di desa
2. 12 8 8 9 6912 I
Pengadaan abate
3 8 9 10 2 1.440 III
Gerakan ikanisasi
4 2 3 2 15 180 IV
Ket :

5 Sangat Tinggi
4 Tinggi
3 Sedang
2 Rendah
1 Sangat Rendah

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH PROGRAM WAJIB

4.1. Analisis Masalah

Setelah melakukan pengumpulan data Penilaian Kinerja Puskemas (PKP ) ini, kami

kemudian melakukan FGD (Focus Group Discussion) dengan melibatkan semua kepala unit dan

pemegang program Setelah melakukan diskusi, kami pun akhirnya mendapatkan 3 program

inovasi yang diusulkan, yaitu :

1. Pengobatan tradisional

2. Kesehatan kerja

3. Program kesehatan usia lanjut

4.2. Prioritas Masalah

Dalam mengidentifikasikan masalah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti

kemampuan sumber daya manusia, biaya, tenaga, teknologi dan lain-lain. Untuk itu, dilakukan

penilaian prioritas masalah dari yang paling mendesak hingga tidak terlalu mendesak. Dalam

menentukan prioritas masalah kami lakukan dengan menggunakan metode USG (Urgency,

Seriousness, Growth). Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas

masalah dengan metode teknik scoring berdasarkan pilihan semua peserta diskusi
Dalam menentukan prioritas masalah dengan metode USG ini, kami lakukan bersama

dengan 15 pemegang program dan kepala unit yang diundang oleh kepala puskemas dalam

diskusi penentuan prioritas masalah di Ruang pertemuan puskesmas Bareng Dimana, anggota

yang hadir memberikan skornya terhadap tiap masalah yang ada.

USG
NO. PRIORITAS MASALAH TOTAL RANKING
U S G

1. Pengobatan tradisional 5 3 1 15 3

2. Kesehatan kerja 4 5 6 120 2

3. Pelayanan usia lanjut 8 7 8 448 1

Dari matriks di atas, kami dapat mengambil kesimpulan bahwa, masalah kesehatan yang

akan diprioritaskan diambil dari peringkat 1 yaitu peningkatan pelayanan usia lanjut

4.3. Alternatif Penyelesaian Masalah

Setelah menentukan prioritas masalah kesehatan kemudian menentukan alternatif

penyelesaian masalah yang tentunya sudah kami diskusikan juga bersama peserta rapat untuk

pengembangan pelayan usia lanjut. Adapun alternatif penyelesaian masalah yang diusulkan yaitu

1. penjaringan melalui prolanis

2. pengaktifan puskesmas keliling

3. pendataan sasaran pelayanan

4. pembinaan pelaksana posyandu

5. pembentukan posyandu baru

4.4. Prioritas Alternatif Penyelesaian Masalah

Dalam menentukan alternatif penyelesaian masalah yang menjadi prioritas, kami

menggunakan metode CARL ((Capability, Accesibility, Readness, Leverage), dengan

memberikan skor pada tiap alternatif penyelesaian masalah dari 1-5 dimana 1 berarti kecil dan 5

berarti besar atau harus diprioritaskan.


Ada 4 komponen penilaian dalam metode CARL ini yang merupakan cara pandang dalam

menilai alternatif penyelesaian masalah, yaitu:

1. Capability; ketersediaan sumber daya seperti dana dan sarana

2. Accesibility; kemudahan untuk dilaksanakan

3. Readness; kesiapan dari warga untuk melaksanakan program tersebut

4. Leverage; seberapa besar pengaruh dengan yang lain

No. Alternatif Penyelesaian Masalah C A R L Total Ranking


Penjaringan melalui prolanis
1. 6 8 4 5 960 2
Aktivasi pusling
2. 7 6 6 6 1512 1
Pendataan sasaran
3 8 5 4 2 320 3
Pembinaan pelaksana posyandu
4 2 3 2 2 24 5
Pembentukan posyandu baru
5 3 4 3 4 144 4
Ket :

5 Sangat Tinggi
4 Tinggi
3 Sedang
2 Rendah
1 Sangat Rendah

Anda mungkin juga menyukai